Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas “Critical Journal Review”
dengan tepat waktu meskipun masih banyak terdapat kekurangan.
Pada kesempatan ini Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada
Ibunda Dosen, yang telah memberikan tugas kepada kami , Serta telah memberikan arahan
serta bimbingan kepada kami.
Kami jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
sesungguhnya, oleh karena itu terbatas waktu dan kemampuan Kami, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga CJR ini dapat berguna bagi
kami pada khususnya pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
C. Manfaat CJR
1. Sebagai rujukan dan evaluasi bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jounal
dan mencari sumber bacaan yang relevan.
2. Membuat kami sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam mengkritisi
sebuah journal.
3. Membantu berbagai kalangan dalam mengatahui inti dari hasil penelitian yang
terdapat dalam jurnal.
4. Untuk menambah pengetahuan tentang tari terkhususnya tari karo
D. Identitas Jurnal
1. Jurnal 1
Judul Jurnal : “Kearifan Lokal tentang Tabu dalam Bahasa Karo”
Nama Jurnal : Journal of Linguistics, Literature and Language Teaching
Edisi Terbit : 2018
Pengarang Jurnal : Jumat Barus , Robert Sibarani , Amrin Saragih , Mulyadi
Penerbit : Universitas Islam Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Kota Terbit : Medan
No ISSN : 2580-9962 | p-ISSN: 2580-8672
AlamatSitus : auliabs2001@yahoo.com
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL
A. Review Jurnal 1
1. Pendahuluan
Jurnal "Kearifan Lokal tentang Tabu dalam Bahasa Karo" membahas tentang konsep
tabu dalam masyarakat Karo, salah satu suku di Indonesia. Tabu dalam bahasa Karo memiliki
peran penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam bahasa, budaya, dan tradisi.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami konsep tabu dalam bahasa Karo serta dampaknya
terhadap kehidupan masyarakat setempat.Penulis jurnal ini mungkin memberikan latar
belakang mengenai kepentingan penelitian, konteks budaya Karo, serta relevansi topik
tersebut dalam konteks linguistik, antropologi, atau bidang lainnya. Selain itu, pendahuluan
jurnal ini juga mungkin menjelaskan tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan kerangka
teoritis yang menjadi landasan penelitian.
2. Deskripsi Isi
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan memahami ekspresi tabu dalam bahasa
Karo, baik secara verbal maupun nonverbal, serta dampaknya terhadap aturan bahasa.
Terdapat penelitian yang membahas digitalisasi tabu "Rebu" di masyarakat Batak Karo
sebagai materi pembelajaran daring, dengan menggunakan data primer melalui wawancara
dengan tokoh adat Karo dan data sekunder dari buku. Sebuah analisis kontrastif mengenai
kata tabu yang terkait dengan gender dalam bahasa Inggris dan bahasa Karo juga disajikan
dalam jurnal, di mana peneliti menemukan 43 kata tabu dalam bahasa Inggris dan 30 kata
tabu dalam bahasa Karo. Selain itu, terdapat penelitian yang bertujuan untuk
mendeskripsikan makna dan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam anding-andingen
bahasa Karo
BAB III
PEMBAHASAN / ANALISIS
A. Kesimpulan
Jurnal “Kearifan Lokal Tabu dalam Bahasa Karo” menyimpulkan bahwa tabu dalam budaya Karo
lebih dari sekedar larangan dan penghindaran dalam tradisi. Hal ini timbul dari pembatasan sosial
terhadap perilaku individu yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan bahaya. Tabu diciptakan
sebagai kontrol bagi masyarakat untuk menghindari konflik pribadi dan keluarga. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kearifan lokal tentang tabu dalam budaya Karo mencerminkan sikap dan
keinginan masyarakat untuk melakukan yang terbaik, karena aturan tabu memberikan pedoman dalam
mengungkapkan kata-kata yang bermartabat, berperilaku bermartabat, dan menghindari perilaku tidak
sopan. Aturan berfungsi sebagai kontrol untuk menjaga keharmonisan sosial. Hasil penelitian
menyarankan agar kearifan lokal tabu dalam bahasa Karo hendaknya dilestarikan dan diwariskan
kepada generasi mendatang untuk menjaga identitas budaya masyarakat Karo.
B. Saran
Pemeliharaan Kearifan Lokal : Menekankan pentingnya mempertahankan dan meneruskan
kearifan lokal terkait dengan tabu dalam bahasa Karo agar dapat memperkuat identitas
budaya masyarakat Karo
Pengembangan Analisis Kontrastif : Melakukan analisis kontrastif lebih lanjut terkait dengan
kata tabu yang terkait gender dalam bahasa Inggris dan bahasa Karo untuk memperdalam
pemahaman tentang perbedaan dan kesamaan antara kedua bahasa tersebut.
Pengayaan Data : Melakukan penelitian lebih lanjut untuk memperkaya data terkait dengan
ekspresi tabu dalam bahasa Karo, baik secara verbal maupun nonverbal, untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih komprehensif.
Pengaplikasian Kearifan Lokal : Penerapan kearifan lokal terkait dengan tabu dalam bahasa
Karo dalam konteks kehidupan sehari-hari, seperti dalam interaksi sosial dan komunikasi
antarbudaya, untuk memahami dampaknya dalam mempertahankan nilai-nilai budaya
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanto, W., & Randy. (2011). Mengelola Kearifan Lokal Sebagai Strategi Bisnis. Jurnal
Manajemen & Kewirausahaan, 13(1), 1-8.
Sembiring, R. (2019). Makna dan Nilai-Nilai Budaya dalam Anding-Andingen
Bahasa Karo. Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 3(1), 1-10.
Sari, RP, & Siregar, R. (2017). Tabu dalam Bahasa Karo. Jurnal Bahasa, Sastra, dan
Budaya, 1(1), 1-10.
Sembiring, R. (2018). Aktualisasi Nilai-Nilai Tradisi Budaya Daerah Sebagai
Kearifan Lokal Untuk Memantapkan Jatidiri Bangsa. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(1), 1-10.
Pitoyo, A. (2008). Kearifan Lokal dalam Sistem Pranata Sosial Masyarakat Jawa. Jurnal
Antropologi Indonesia, 33(1), 1-10.