Anda di halaman 1dari 8

CRITICAL JURNAL REVIEW (CJR) KARO

“Kearifan Lokal tentang Tabu dalam Bahasa Karo”


Dosen Pengampu: Dra.Dilinar Adlin M.Pd

Disusun Oleh : Kelompok 4


1. Winda Fitria Simanullang (2232141001)
2. Maswah Legiska Siregar (2231141021)
3. Claudia Agita Br Barus (2231141025)
4. Nursalsabila (2231141026)
5. Nasywa Alawiyah Harahap (2231141020)
6. Oktavia Situmeang (2231141027)
7. Lena Oktavia (2231141004)
8. Risa Andani (2232141004)

KELAS B PENDIDIKAN TARI


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas “Critical Journal Review”
dengan tepat waktu meskipun masih banyak terdapat kekurangan.

Pada kesempatan ini Saya mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada
Ibunda Dosen, yang telah memberikan tugas kepada kami , Serta telah memberikan arahan
serta bimbingan kepada kami.

Kami jauh dari kata sempurna dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
sesungguhnya, oleh karena itu terbatas waktu dan kemampuan Kami, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga CJR ini dapat berguna bagi
kami pada khususnya pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Medan, 20 November 2023

Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR


Disaat kita membutuhkan sebuah referensi, yaitu journal sebagai sumber bacaan kita
selain buku dalam mempelajari mata kuliah Karo, sebaiknya kita terlebih dahulu
mengkritisi journal tersebut agar kita mengetahui journal mana yang lebih relevan
untuk dijadikan sumber bacaan.

B. Tujuan Penulisan CJR

1. Penyelesaian salah satu tugas mata kuliah tari karo


2. Memahami dan menganalisis kelebihan dan kekurangan dari suatu jurnal.
3. Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.
4. Meningkatkan kemampuan nalar dan berpikir kritis dalam mencari informasi

C. Manfaat CJR
1. Sebagai rujukan dan evaluasi bagaimana untuk menyempurnakan sebuah jounal
dan mencari sumber bacaan yang relevan.
2. Membuat kami sebagai penulis dan mahasiswa lebih terasah dalam mengkritisi
sebuah journal.
3. Membantu berbagai kalangan dalam mengatahui inti dari hasil penelitian yang
terdapat dalam jurnal.
4. Untuk menambah pengetahuan tentang tari terkhususnya tari karo

D. Identitas Jurnal

1. Jurnal 1
Judul Jurnal : “Kearifan Lokal tentang Tabu dalam Bahasa Karo”
Nama Jurnal : Journal of Linguistics, Literature and Language Teaching
Edisi Terbit : 2018
Pengarang Jurnal : Jumat Barus , Robert Sibarani , Amrin Saragih , Mulyadi
Penerbit : Universitas Islam Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Kota Terbit : Medan
No ISSN : 2580-9962 | p-ISSN: 2580-8672
AlamatSitus : auliabs2001@yahoo.com

BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL

A. Review Jurnal 1

1. Pendahuluan

Jurnal "Kearifan Lokal tentang Tabu dalam Bahasa Karo" membahas tentang konsep
tabu dalam masyarakat Karo, salah satu suku di Indonesia. Tabu dalam bahasa Karo memiliki
peran penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam bahasa, budaya, dan tradisi.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami konsep tabu dalam bahasa Karo serta dampaknya
terhadap kehidupan masyarakat setempat.Penulis jurnal ini mungkin memberikan latar
belakang mengenai kepentingan penelitian, konteks budaya Karo, serta relevansi topik
tersebut dalam konteks linguistik, antropologi, atau bidang lainnya. Selain itu, pendahuluan
jurnal ini juga mungkin menjelaskan tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan kerangka
teoritis yang menjadi landasan penelitian.

2. Deskripsi Isi

Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan memahami ekspresi tabu dalam bahasa
Karo, baik secara verbal maupun nonverbal, serta dampaknya terhadap aturan bahasa.
Terdapat penelitian yang membahas digitalisasi tabu "Rebu" di masyarakat Batak Karo
sebagai materi pembelajaran daring, dengan menggunakan data primer melalui wawancara
dengan tokoh adat Karo dan data sekunder dari buku. Sebuah analisis kontrastif mengenai
kata tabu yang terkait dengan gender dalam bahasa Inggris dan bahasa Karo juga disajikan
dalam jurnal, di mana peneliti menemukan 43 kata tabu dalam bahasa Inggris dan 30 kata
tabu dalam bahasa Karo. Selain itu, terdapat penelitian yang bertujuan untuk
mendeskripsikan makna dan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam anding-andingen
bahasa Karo
BAB III
PEMBAHASAN / ANALISIS

Judul “Kearifan Lokal tentang Tabu dalam Bahasa Karo”


Jurnal Journal of Linguistics, Literature and Language Teaching
Download https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/languageliteracy/article/view/671

Volume dan Volume 2, No 2. Halaman 94-102


Halaman
Tahun 2018
Penulis Jumat Barus , Robert Sibarani, Amrin Saragih , Mulyadi
Reviewer Kelompok 4
Tanggal 20 November 2023
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi kearifan lokal tentang tabu
Penelitian dalam bahasa Karo. Tabu lebih dari sekedar larangan dan penghindaran dalam
tradisi; hal ini biasanya muncul dari pembatasan sosial terhadap perilaku individu
yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan bahaya. Tabu diciptakan sebagai
kontrol bagi masyarakat untuk menghindari konflik pribadi dan keluarga. Penelitian
dilakukan di lima kecamatan di Karo, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi.
Data kearifan lokal diperoleh melalui metode wawancara terhadap sembilan
informan kunci yang menguasai dan menggunakan bahasa
Subjek Subjek penelitian dalam studi ini adalah Masyarakat lokal dan masyarakat
Penelitian Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi.
Metode yang dipilih dinilai tepat karena penelitian dilakukan untuk mengkaji bahasa
dalam kerangka budaya; yaitu mempelajari bentuk-bentuk kebahasaan sebagai unsur
fundamental dalam kehidupan manusia. Penggunaan metode tersebut juga dinilai
tepat karena penelitian ini bertujuan untuk menggali prinsip-prinsip dan norma-
norma tabu, tidak hanya dalam makna leksikal kata atau frasa, tetapi juga bagaimana
prosesnya, oleh siapa, dan dalam kondisi apa komunikasi itu dilakukan. . Duranti
(1997: 84) mendefinisikan etnografi adalah gambaran tertulis tentang organisasi
sosial, aktivitas sosial, sumber material dan simbolik, serta ciri-ciri praktik
penafsiran kelompok masyarakat tertentu.
Assesment Assesment data
Data
- Menjelaskan secara jelas dan bahasa yang bagus.
- penjelasan nya tidak berbelit-belit
- bahasa yang digunakan mudah dipahami
- isi journal sangat lengkap pengetahuan yang disampaikan juga luas
Metode jurnal "Kearifan Lokal Tabu dalam Bahasa Karo" menggunakan metode penelitian
Penelitian kualitatif dengan pendekatan antropolinguistik.Penelitian dilakukan dengan
pengumpulan data melalui wawancara dengan tokoh adat Karo dan observasi
lapangan. Selain itu, terdapat juga penelitian yang menggunakan metode analisis
kontrastif untuk membandingkan kata tabu yang terkait dengan gender dalam bahasa
Inggris dan bahasa Karo
Langkah Penelitian dilakukan di lima kecamatan di Karo, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia,
Penelitian yaitu: kabupaten Berastagi, kabupaten Kabanjahe, kabupaten Tigapanah, kabupaten
Barus Jahe, dan kabupaten Simpang Empat. Data diperoleh dengan metode
wawancara. Dalam pelaksanaannya, penelitian dilakukan dengan mengikuti dua
belas langkah rangkaian penelitian pengembangan seperti yang dikemukakan oleh
Spradley (1979). Ada tiga jenis pertanyaan yang diajukan dan ditanyakan kepada
sembilan informan kunci. Pertanyaan-pertanyaan tersebut bersifat deskriptif,
struktural, dan kontras. Pertanyaan deskriptif bertujuan memancing informan untuk
menunjukkan contoh ungkapan-ungkapan yang dianggap tabu dalam bahasa Karo
dan menggali pemahaman masyarakat mengenai ungkapan-ungkapan yang dianggap
tabu berdasarkan bahasanya.
Teknik Data pada (1) menunjukkan bahwa bengkila dan permain sama-sama melanggar
Pengumpulan rebu, yaitu menggunakan direct komunikasi, mereka tidak menggunakan strategi
Data yang tepat dalam budaya Karo.
Hasil 1. Penelitian dilakukan di lima kecamatan di Kabupaten Tanah Karo, Provinsi
Penelitian Sumatera Utara, dengan fokus pada pengumpulan data melalui wawancara
dengan tokoh adat Karo dan observasi lapangan
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna yang terkandung dalam anding-
andingen bahasa Karo mencakup nasehat, sindiran, harapan, dan nilai-nilai
budaya.
3. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan
antropolinguistik untuk mendeskripsikan makna pada anding-andingen Karo
serta nilai-nilai budaya yang terkandung dalam peribahasa atau anding-
andingen Karo.
4. Temuan lain menunjukkan bahwa salah satu nilai kearifan lokal pada Etnis
Karo terletak pada cara berpakaiannya, yang identik dengan warna merah
pada acara pesta perkawinan
Kekuatan Jurnal ini sangat bagus dan mudah di mengerti, memuat penjelasan yang mudah
Penelitian dipahami dan sangat akurat, sangat mudah untuk di reviuw dan penjabarannya
lumayan lengkap.
Kekurangan Tidak ada kekurangan pada jurnal ini, karena semuanya lengkap dan akurat serta
Penelitian sangat mudah dimengerti.
Kesimpulan Jurnal “Kearifan Lokal Tabu dalam Bahasa Karo” menyimpulkan bahwa tabu dalam
budaya Karo lebih dari sekedar larangan dan penghindaran dalam tradisi. Hal ini
timbul dari pembatasan sosial terhadap perilaku individu yang dapat menimbulkan
ketidaknyamanan dan bahaya. Tabu diciptakan sebagai kontrol bagi masyarakat
untuk menghindari konflik pribadi dan keluarga

Saran Pemeliharaan Kearifan Lokal : Menekankan pentingnya mempertahankan dan


meneruskan kearifan lokal terkait dengan tabu dalam bahasa Karo agar dapat
memperkuat identitas budaya masyarakat Karo
Pengembangan Analisis Kontrastif : Melakukan analisis kontrastif lebih lanjut terkait
dengan kata tabu yang terkait gender dalam bahasa Inggris dan bahasa Karo untuk
memperdalam pemahaman tentang perbedaan dan kesamaan antara kedua bahasa
tersebut
Referensi https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jefs/article/view/25573/25224
https://www.researchgate.net/publication/
355740989_Budaya_Tabu_pada_Masyarakat_Banyumas
https://ikadbudi.uny.ac.id/sites/ikadbudi.uny.ac.id/files/lampiran/MAKALAH_0.pdf
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Jurnal “Kearifan Lokal Tabu dalam Bahasa Karo” menyimpulkan bahwa tabu dalam budaya Karo
lebih dari sekedar larangan dan penghindaran dalam tradisi. Hal ini timbul dari pembatasan sosial
terhadap perilaku individu yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan bahaya. Tabu diciptakan
sebagai kontrol bagi masyarakat untuk menghindari konflik pribadi dan keluarga. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kearifan lokal tentang tabu dalam budaya Karo mencerminkan sikap dan
keinginan masyarakat untuk melakukan yang terbaik, karena aturan tabu memberikan pedoman dalam
mengungkapkan kata-kata yang bermartabat, berperilaku bermartabat, dan menghindari perilaku tidak
sopan. Aturan berfungsi sebagai kontrol untuk menjaga keharmonisan sosial. Hasil penelitian
menyarankan agar kearifan lokal tabu dalam bahasa Karo hendaknya dilestarikan dan diwariskan
kepada generasi mendatang untuk menjaga identitas budaya masyarakat Karo.

B. Saran
Pemeliharaan Kearifan Lokal : Menekankan pentingnya mempertahankan dan meneruskan
kearifan lokal terkait dengan tabu dalam bahasa Karo agar dapat memperkuat identitas
budaya masyarakat Karo
Pengembangan Analisis Kontrastif : Melakukan analisis kontrastif lebih lanjut terkait dengan
kata tabu yang terkait gender dalam bahasa Inggris dan bahasa Karo untuk memperdalam
pemahaman tentang perbedaan dan kesamaan antara kedua bahasa tersebut.
Pengayaan Data : Melakukan penelitian lebih lanjut untuk memperkaya data terkait dengan
ekspresi tabu dalam bahasa Karo, baik secara verbal maupun nonverbal, untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih komprehensif.
Pengaplikasian Kearifan Lokal : Penerapan kearifan lokal terkait dengan tabu dalam bahasa
Karo dalam konteks kehidupan sehari-hari, seperti dalam interaksi sosial dan komunikasi
antarbudaya, untuk memahami dampaknya dalam mempertahankan nilai-nilai budaya

DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto, W., & Randy. (2011). Mengelola Kearifan Lokal Sebagai Strategi Bisnis. Jurnal
Manajemen & Kewirausahaan, 13(1), 1-8.
Sembiring, R. (2019). Makna dan Nilai-Nilai Budaya dalam Anding-Andingen
Bahasa Karo. Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 3(1), 1-10.
Sari, RP, & Siregar, R. (2017). Tabu dalam Bahasa Karo. Jurnal Bahasa, Sastra, dan
Budaya, 1(1), 1-10.
Sembiring, R. (2018). Aktualisasi Nilai-Nilai Tradisi Budaya Daerah Sebagai
Kearifan Lokal Untuk Memantapkan Jatidiri Bangsa. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 1(1), 1-10.
Pitoyo, A. (2008). Kearifan Lokal dalam Sistem Pranata Sosial Masyarakat Jawa. Jurnal
Antropologi Indonesia, 33(1), 1-10.

Anda mungkin juga menyukai