Anda di halaman 1dari 6

Artikel ini saya buat 1 bulan yang lalu.

Dalam artikel ini saya tuliskan bagaimana sebuah permainan


besar diatur dan diciptakan untuk menjaga indeks kita

Yes , kita liburan dulu yah. Silakan menikmati artikel nya

IHSG Indeks Harga saham Gabungan atau kita rubah saja jadi IHSB Indeks Harga Saham BREN

Sekali lagi kita dihadapkan pada satu keadaan dimana Indeks bergerak karena segelintir saham saja yang
menggerakkan nya. Bahkan bukan segelintir saham lagi, Indeks Market digerakkan oleh satu saham saja.
Saham tersebut adalah BREN atau Barito Renewable Energy. Perusahaan energi terbarukan yang dimiliki
oleh pengusaha Prajogo Pangestu. Saham ini juga yang membuat Prajogo Pangestu menjadi orang
terkaya no 1 di indonesia menggeser Datuk LTK , dan juga menjadi orang terkaya no 25 di dunia

Oke, sebenarnya keadaan pergerakan saham BREN yang menjadi penggerak tunggal indeks ini bukan
yang pertama kali kita lewati. Dari beberapa waktu lalu kita dihadapkan hal yang sama dan berulang.
Ada yang masih bertahan sampai sekarang dimana kontribusinya terhadap pergerakan indeks masih
besar karena kenaikannya memang masih ditunjang oleh kinerja nya , tapi ada juga yang sudah
tersungkur karena kenaikan nya memang semua semata.

Sebelum BREN ini , kita pernah dihadapkan oleh pergerakan saham GOTO yang menggerakan market.
Malah waktu itu sampai ada sentilan bahwa IHSG bukan lagi Indeks Harga Saham Gabungan tapi jadi
Indeks Harga Saham GOTO. GOTO adalah Satu saham teknologi ternama di Indonesia yang mempunyai
produk Gojek dan Tokopedia. Dari kemunculan nya di Bursa memang sudah mencengangkan. Waktu
mereka IPO di bursa , GOTO sudah divaluasi diatas 400 Trilyun. Dahsyat ? dahsyat sekali, bahkan valuasi
nya hampir setara dengan market cap Bank Mandiri. Perusahaan dengan kinerja rugi bersih lebih dari 20
trilyun disetarakan dengan perusahaan dengan laba bersih lebih dari 20 Trilyun. Tapi apa daya , saat itu
saham higj tech lagi digandrungi oleh pelaku pasar , bahkan GOTO jadi saham wajib dimiliki oleh Fund
karena masuk indeks konstituen yang dipakai sebagai benchmark oleh para FUND. Beberapa waktu
saham ini sangat mempengaruhi pergerakan indeks. Saat saham GOTO naik , indeks pun akan menguat.
Sebaliknya, saat GOTO melemah indeks pun ikut melemah. Puncak nya satu waktu saya menyaksikan
saham GOTO dipakai untuk menjaga indeks. Cerita nya saat itu indeks sedang jatuh dalam dan lagi pada
posisi dibawah level koreksi sehat nya ATH-10%. Sampai pada sesi pre Close market berada dibawah
level tsb. Tapi apa yang terjadi ? saham GOTO dibuat ARA untuk menjaga indeks tutup diatas level ATH -
10% nya. what a game karena invisiblr hand melakukan sebuah permainan yang sempurna buat
menjaga indeks tetap berada di jalur koreksi sehat nya. Belakangan GOTO kehilangan pamor nya dan
bahkan saham nya turun jauh dari harga yang lalu. Sekarang market cap GOTO hanya 80 Trilyun saja.
Semua hal yang terjadi pada GOTO ditelan oleh kinerja buruknya yang terus menerus.

Itu sepenggal cerita dari GOTO. Sebelum GOTO juga pernah terjadi cerita yang sama. Cerita itu datang
dari saham BYAN atau Bayan Resources. Salah satu perusahaan penghasil batubara terbesar di indonesia
yang dimiliki oleh Datuk LTK. Bayan resources berhasil mengantarkan Datuk LTK menjadi orang terkaya
di Indonesia saat itu menggeser duet Hartono. Saat itu Bayan jadi primadona di pasar. Kenaikam saham
nya sangat luar biasa karena memang saat itu harga batubara sedang on fire. Saham Bayan naik dari ke
hari tanpa lelah. Saham Bayan mencetak rekor demi rekor dan akhirnya sempat mengantarkan BYAN
menjadi saham dengan market cap terbesar kedua menggeser BBRI. Market cap Bayan hanya bisa
dikalahkan oleh sang jawara BBCA. Saham Bayan naik, indeks pun bergerak naik. Sebaliknya juga begitu,
saat saham Bayan turun, indeks pun ikut bergerak turun. Kembali, karena Bayan adalah saham dengan
market cap terbesar maka juga jadi santapan wajib para FUND. Bagaimana nasib Bayan ? apakah
nasibnya sama seperti saham GOTO ? tidak , nasib saham BYAN jauh lebih baik dari GOTO. Sampai saat
ini saham Bayan masih bertengger di 5 besar saham dengan market cap terbesar. Hal ini disebabkak
karena kenaikan saham Bayan ditopang kinerja nya. Walaupun labanya turun akibat turunnya harga
batubata tapi Bayan masih merupakan perusahaan dengan kinerja mampu laba.

Setelah Cerita Bayan dan GOTO, sebagai cerita terakhir saya ambil saham ARTO satau saham Bank Jago.
Saham Bank digital yang dimiliki oleh Jerry Ng. Saat itu saham ini juga jadi saham primadona di market.
Moment nya memang pas, saat itu semua yang digital sangat2x digandrungi oleh pelaku pasar. Saham
Arto jadi salah satu saham pendulang return yang luar biasa. Jerry Ng berhasil menyulap bank kecil
antah berantah jadi saham bank digital yang mempunyai ekosistem terbesar di indonesia. Saham ini
bergerak dari rekor demi rekor. Bahkan saham ini sempat menggeser ASII dalam hal market cap.
Bayangkan ARTO bank yang waktu itu belum mendulang untung, bisa menggeser sebuah old school
conglomerate dengan berbagai macam lini usaha yang dibangun bertahun tahun. Pergerakan Saham
ARTO memang tidak sedahsyat GOTO dan BYAN, tetapi pergerakan nya saat itu mampu menjadi driver
pergerakan indeks. Kenaikan ataupun penurunannya masih mampu menyumbang pergerakan indeks.
Bagaimana nasib ARTO sekarang ? senasib seperti GOTO , ARTO pun sekarang tersungkur jauh dari area
elite penghuni indeks. ARTO sekarang hanya mampu mencapai 30 Trilyun dan pergerakan nya tidak lagi
mampu menggerakkaj indeks.

Itu sepenggal cerita dari saham yang pernah merajai bursa dan pergerakan saham nya mampu menjadi
penggerak indeks.

Mari kita balik lagi alur cerita nya dari BREN. Kenapa BREN jadi primadona sehingga mampu
menggerakkan indeks. Cerita nya adalah BREN mendapatkan moment ketika market menggandrungi
cerita tentang EBT. Saham2x yang berbau EBT mendapatkan panggung untuk tampil. Ketika BREN IPO ,
sambutannya luar biasa. Apalagi saham yang di IPO kan pun jumlahnya sangat minim. Jadilah saham itu
rebutan semua orang. Kenaikan BREN sejak IPO masih dirasakan sampai sekarang ini. BREN bahkan
sekarang mampu menduduki market cap no 2 mendekati market cap BBCA dan Market cap BREN juga
sudah menggeser BBRI dan BYAN. Alhasil sekarang BREN seperti menyetir pergerakan indeks. BREN naik,
indeks pun naik. BREN turun, indeks pun ikut turun. Gimana tidak menggerakan indeks , market cap
BREN sudah menembus angka 1000 trilyun.

Berikut ini saya lampirkan 10 saham dengan kapitalisasi terbesar di bursa

Daftar 10 Emiten Kapitalisasi Pasar Terbesar per Jumat (9/12/2023)


BBCA Rp1.108 triliun
BREN Rp1076 triliun
BBRI Rp784 triliun
BYAN Rp638 triliun
AMMN Rp549 triliun
BMRI Rp545 triliun
TLKM Rp352 triliun
TPIA Rp255 triliun
ASII Rp231 triliun
BBNI Rp184 triliun
( source bisnis indonesia )

Luar biasa bukan ? Perusahaan yang mampu menghasilkan laba yang gemuk , disalip oleh BREN yang
kemampuan menghasilkan labanya tidak sekuat saham yang lain yang sudah mapan.

Alasan selanjut nya, ini sih analisa saya pribadi yah. Sewaktu IPO, BREN hanya melepas segelintir saja
saham nya. Ada kemungkinan nantinya ada aksi korporasi lanjutan berupa pelepasan saham lagi berupa
block sale ke market. PP selaku pengendali tentunya sangat diuntungkan oleh hal ini. Dibanding di lepas
dalam jumlah besar langsung ke publik di harga IPO, mending dia nunggu lepas di market dengan harga
jauh diatas sehingga dana raupan nya lebih tinggi.

Itu sepertinya 2 faktor pendukung kenapa BREN jadi primadona seperti sekarang

Sebenernya ada satu cerita lagi yang saya mau sisipkan tentang semua pergerakan saham yang saya
ceritakan diatas. Kenapa mereka sampai digerakkan luar biasa di masing2x zaman nya.

Sejatinya Saham - saham tersebut dipakai oleh God Father dalam sebuah permainan besar dalam
menjaga pergerakan indeks kita. Ingat yah, Invisible Hand seperti God Father tidak hanya punya
kepentingan dalam sebuah permainan saham, tetapi mereka punya kepentingan juga atas pergerakan
indeks.

Seperti kita ketahui, sebuah indeks harga saham dihuni oleh banyak saham. Saham2x tersebut punya
kapitalisasi pasar. Dari kapitalisasi pasar tadi , saham tersebut punya bobot dalam pergerakan indeks.
Semakin besar bobotnya , semakin berpengaruh pada pergerakan indeks. Biasanya yang punya
pengaruh besar dalam pergerakan indeks adalah 20 penghuni saham dengan kapitalisasi terbesar. Jadi
20 saham itu saling tarik menarik menyeimbangkan pergerakan indeks. Tetapi dalam satu waktu
pergerakan 1 saham dapat menghilangkan pengaruh saham lainnya saat pergerakkannya sangat besar.
Saham tersebut naiknya besar ataupun turunnya besar. Apalagi saham tersebut pergerakkanya dibentuk
oleh suatu HYPE. Dan itulah yang terjadi pada BREN dan cerita krmarin pada GOTO BYAN dan ARTO
Sampai disini manangkap cerita nya ?

Saham2x seperti BBCA, TLKM, BBRI , BMRI , ASII , BBNI bukan saham yang punya pergerakan liar naik
turun nya. Pergerakan mereka selalu berpola searah dengan pergerakan suatu keadaan ekonomi.
Pergerakan mereka akan sejalur dengan kemana ekonomi bergerak. Jadi jangan heran, pergerakan naik
turun nya mereka itu sangat bergantung pada ekonomi Indonesia.

Nah pada satu waktu ekonomi tidak memberikan support kepada saham2x tersebut, dibutuhkan satu
saham yang mampu menyeimbangkan permainan besar di market. BREN, BYAN, GOTO ARTO diambil
jadi saham yang menjadi bagian dari permainan besar

Kita lihat BREN sekarang. Kenapa ga BBCA atau BBRI atau BMRI atau BBNI ? atau mungkin TLKM yang
jadi ajang penggerak indeks ? Jelas terlihat belum ada alasan atau sentimen kepada mereka untuk
mampu menggerakan indeks. Ekonomi lagi tidak dalam kondisi baik sehingga tidak ada alasannya untuk
mengerek saham tersebut. Lagipula ongkos mengerek saham2x tersebut cukup mahal karena banyak
pihak yang memiliki saham tersebut. Saham dengan cap besar dan dimiliki oleh banyak pihak tentunya
cukup sulit mengakomodir secara bersamaan. Jadilah BREN yang jadi bintang. Story nya pas dengan
keadaan. Saham dengan kapitalisasi besar tapi hanya sedikit free float nya di market. Waktu indeks jatuh
ke 6600 an, BREN di pakai untuk menyelamatkan indeks tetap bertahan diatas ATH-10% nya. Bahkan
BREN mampu membawa kembali IHSG ke upper range 7000 an. Ingat yah iHSG setahun terakhir
bermain di range 6600 - 7000 . Kalo beberapa waktu lalu naik turun nya dari 6600 - 7000 an memakai
rencengan saham , kali ini cukup memakai 1 saham BREN saja

Zaman GOTO yang paling krusial adalah saat menyelamatkan indeks dari penurunan indeks ATH-10%.
Dari penyelamatan tersebut akhirnya sektor bank yang membantu menaikkan kembali sampai level
7000 an kembali

BYAN sewaktu merajai pasar , hanya BYAN yang bergerak dan mampu mendorong indeks. Saat itu BYAN
sangat dominan ditambah diikuti satu sektor batubara keseluruhan. Saham lainnya hanya
menyeimbangkan pergerakan BYAN saja.

Oke, sekarang kita tebak2x an nasib BREN. Apakah nasib BREN akan seperti BYAN yang masih mampu
bertahan di tingkat elite penghuni indeks atau kah mengikuti GOTO dan ARTO yang nyemplung dalam.

Saya coba comot dulu kinerja terakhir dari BREN yah

Balance Sheet

Cash 7.789,0 B
Total Asset 54.102,5 B
S.T Debt 3.812,0 B
L.T Debt 43.144,1 B
Total Equity 7.146,4 B

Income Statement

Revenue 6.913,4 B
Gross Profit 0,0
Operating Profit 3.473,2 B
Net. Profit 1.311,5 B
EBITDA 4.328,0 B
Interest Exp. 1,6 B
RatioDeviden 0,00
EPS 9,80
PER 543,37x
BVPS 53,42
PBV 99,69x
ROA 2,42%
ROE 18,35%

ini kinerja BREN di 9M 2023. Bagaimana anda melihat nya ?

BREN adalah sebuah bisnis yang dijual 400x laba dengan 100x nilai buku. Andai laba BREN naik 2x lipat
tahun depan dengan harga yang ada sekarang berarti bisnisnya dinilai 200x laba.

saya coba kasih sudut pandang saja yang gampang dicerna saja yah

Saat anda seorang taipan yang punya uang 800 trilyun dan anda ditawarkan 2 pilihan bisnis dengan nilai
yang kurang lebih sama yaitu sekitar 800T mana yang akan anda pilih ?

BREN dengan laba disetahunkan ga lebih dari 2trilyun

BBRI dengan laba disetahunkan 60 trilyun

Jadi kemana kira2x nasib BREN ke depan ? misal yah harga BREN harus turun karena panggung nya
sudah habis , apakah nanti dengan turun harga BREN akan berdampak pada turun indeks ?

BREN sudah berhasil menjaga indeks untuk tidak turun dari ATH-10%. BREN juga sudah berhasil
membuat indeks tembus 7000 an setelah dalam rentang yang cukup lama di 6600 - 7000 an.

Dengan segala kehebatan BREN , saya melihat ini hanya sebuah permainan. Gimana pun kenaikan
Saham yang luar biasa , semua akan kembali pada nilai nya.
Apakah saham BREN akan bernasib sama seperti GOTO ? atau masih bernasib baik seperti BYAN ? saya
melihat nasib BREN masih bisa seperti BYAN yang kalaupun turun , tersungkurnya tidak akan separah
GOTO or ARTO.

Apakah dengan begitu indeks akan turun ? Permainan di level selanjutnya adalag Banking yang akan
menyeimbangkan penurunan BREN nantinya sehingga indeks kita masih akan bernasib baik.

Kita lihat saja permainan besar di level selanjutnya.

Gimana pendapat teman2x ? bantu isi di kolom komentar yah.

Untuk sementara kita bilang IHSB aja dulu yah, karena mayoritas pergerakannya di dorong oleh satu
saham bernama BREN

SB-Ricky2212

Anda mungkin juga menyukai