Ivy Septiyani

Ritus “7 Bulanan”

Tanda Verbal terdiri dari :

− Judul : Tradisi Mandi Tujuh Bulanan di Salah Satu Provinsi

− Sub Judul :-
− Tubuh Teks : Terdiri dari 4 kalimat “Tujuh Bulanan bayi merupakan
acara selamatan yang bertujuan untuk menolak bala dan memohon keselamatan bagi
anak yang sedang dikandung sekaligus Ibu yang mengandung. Selain Mitoni, tradisi ini
juga disebut dengan Tingkeban.
− Tanda visual terdiri dari :
• Gambar Tradisi 7 Bulanan
• Gambar Ruang terdapat seorang ibu hamil yang sedang melakukan siraman
• Gambar tambahan ornamen ruangan yang terdapat kain batik, gayung batok,
gentong berisikan 7 macam bunga,koin genteng dan ornamen khas jawa.
• 7 bulanan merupakan ritus atau ritual yang masih digunakan masyarakat jawa
sampai sekarang.

Berikut ini paparan analisis dari ritus yang dituliskan di atas :

1. Ikon, Pada Ritus Nujuh Bulanan selalu ada yang namanya duit-duitan untuk jual-beli
rujak

2. Indeks, pada Ritus nujuh bulanan tersebut dikatakan bahwa tergambar : Siraman
dilakukan untuk menyucikan secara lahir dan batin sang Ibu sekaligus calon bayi. Acara
 ini dilakukan oleh tujuh orang Bapak dan Ibu yang diteladani dari calon Ibu dan calon
Ayah. Dengan menggunakan gayung dari batok kelapa, ketujuh Ibu dan Bapak terpilih
tersebut menyiram calon Ibu, yang dimulai dari saudara tertua di keluarga.serta terlihat
gentong yang berisikan air bunga untuk disiramkannya dengan ornamen bunga pink-
putih sebagai pemanis ruangan dan ornamen khas jawa yang terdapat gayung batok dan
kain batik. Terlihat ada koin yang terbuat dari genteng Acara 7 bulanan ditutup dengan
prosesi jualan dawet dan rujak. Filosofi dari 2 prosesi ini adalah usaha sebagai calon
orang tua untuk memenuhi kebutuhan sang anak kelak.
3. Symbol, pada Ritus Nujuh Bulanan tergambar bahwa : Siraman atau mandi kembang
merupakan tradisi sebagai pernyataan tanda pembersihan diri, baik fisik maupun jiwa.
Pembersihan ini secara simbolis bertujuan untuk membebaskan calon ibu dari dosa-
dosa sehingga kalau kelak si calon ibu tersebut melahirkan, anak tidak mempunyai
beban moral sehingga proses kelahirannya menjadi lancar.