1. Versi Romawi
Yesus disalib karena dianggap memberontak dan pengacau masyarakat saat Yesus mengusir
orang di Bait Allah (Yohanes 2: 13-24).
2. Versi Yahudi
Yesus disalib karena dianggap menghujat Allah (Markus 14: 62-64), lalu dituduh sebagai
nabi palsu dan melawan hukum sabat (Lukas 6:1-11).
3. Versi Kristen
Yesus disalib karena menebus dosa dan menyelamatkan manusia dari kebinasaan kekal (1
Korintus 15:3, Yesaya 53:1-12). Penyaliban Yesus bukanlah berasal dari manusia, melainkan
kehendak Allah untuk menebus dosa manusia. Allah tahu manusia tidak akan bisa menebus
dosanya sendiri. Itu sebabnya dalam perjanjian lama di Alkitab, ketika seseorang berdosa,
maka ia harus mengambil seekor hewan yang tidak bercacat untuk dijadikan kurban untuk
penebusan dosanya (Imamat 5-19). Tapi manusia tetap saja berdosa, maka Ia sendiri turun
dari surga menjadi manusia yang tidak bercacat untuk menebus dosa manusia (Yohanes
3:16).
Tentunya kita lebih mempercayai dan berpegang pada versi yang ketiga, karena Tuhan Yesus
sendiri telah datang ke dunia demi menebus dosa kita semua. Menatap salib berarti kita
melihat Tuhan bersama kita dalam pencobaan, kesulitan, dan penderitaan. Ia sangat
mengasihi kita!