Anda di halaman 1dari 98

PRAKTIK

PENGISIAN SPT
(Surat Pemberitahuan)
Calista Belva Belinda
Ketentuan Pengisian
1 SPT
File CSV yang bermasalah
PRAKTIK PENGISIAN 4

SPT 2 SECARA UMUM Kendala Pengisian SPT dan Dokumen


Pendukung SPT
System Error saat Pembayaran &
5 Pelaporan Pajak

Terlewat Waktu Pelaporan SPT


3
Bentuk, Isi & Dokumen Pendukung SPT
SPT TAHUNAN BADAN HALAMAN7-8:LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRANIPenghitunganPenghasilanNetoFiskal
HALAMAN1-2 LAMPIRANIIPerincian HPP,biayausahalainnya,danbiayadariluar
usahasecarakomersial
LAMPIRANIIIKreditpajakdalamnegeri
LAMPIRAN IV Pph final dan penghasilan yang tidak termaksud
objekpajak
LAMPIRANIVDaftarpemegangsahamdandevidenyangdibagikan,daftar
susuanpengurusdan komisaris

DOKUMENKELENGKAPAN
SPTMasaPPN.
SPTMasaPPhPasal21 mulaidariMasaPajakJanuarisampaidengan
Desember.
BuktipemotonganPPhPasal23mulaidariMasaPajakJanuari sampai
denganDesember.
BuktipemungutanPPhPasal22MasaPajakJanuarisampaidenganDesember.
BuktipemotonganPPhPasal4Ayat2MasaPajakJanuarisampaidengan
Desember.
BuktipembayaranPPhPasal25MasaPajakJanuarisampaidenganDesember.
BuktiPembayaranatasSTP(SuratTagihanPajak)PPhPasal25Masa
PajakJanuarisampaidenganDesember.L
aporanKeuangan.
https://pajak.go.id/sites/default/files/d7//Formulir%20SPT%201771-TKB_0.pdf
Bentuk, Isi & Dokumen Pendukung SPT
SPTMASABADAN

JenisSPTMasaPajakPenghasilan(PPh):

a. SPTMasaPPhPasal22.
b. SPTMasaPPh Pasal21/26(1721)=7halaman
c. SPTMasaPPh Pasal23/26.
d. SPTMasaPPhPasal25.
e. SPTMasaPPhPasal4Ayat2.
f.SPTMasaPPhPasal15.

https://www.pajak.go.id/sites/default/files/d7//Lampiran_PER_14_PJ_2013.pdf
Bentuk, Isi & Dokumen Pendukung SPT
1. Jika penghasilankurangdariRp60 SPT Tahunan PPh jenis
SPTTAHUNANPRIBADI juta/tahun
1.
1770Dokumenyangdiperlukanada
Bila penghasilan kurang dari Rp60 juta lah:Penghasilan lain di luar
pertahun,makajenisSPTyangdigunakanuntuk
pelaporanadalah: pekerjaanBuktipotongA1/A2
Neraca&lapranlaba-
▪ 1770SSuntukPegawai/Karyawan rugi(pembukuan)Rekapitulasi bulanan
▪ 1770untukPegawaidenganpenghasilan peredaran brutodanbiaya (norma)
lain
2. e-FIN
▪ 1770untukBukanPegawai Dokumenpelengkapberikutnyayangd
2.JikapenghasilandiatasRp60juta/tahun ibutuhkansebelummengisiSPTadalah
BilapenghasilandiatasRp60jutapertahun,ma e-
kajenisSPTyangdigunakanuntukpelaporanad FINatauElectronicFillingIdentification
alah:
Number.
1. 1770SuntukPegawai/Karyawan
2. 1770untukPegawaidenganpenghasilan
lain

3. 1770untukBukanPegawai
https://www.cermati.com/artikel/cara-mengisi-spt-tahunan-pribadi
JangkaWaktuPelaporanSPT
SPT PPh SPT PPh PPhPasal21,23, PPhPasal22yangd
PPh Pasal 25, 15
26,4ayat(2),dan ipungut oleh
dan 4 ayat (2) yang
Tahunan PPh orang pribadi Tahunan PPh badan 15yangdipotongdisetor sendiri WPbadan
tertentusebagaiPe
mungut
3bulansetelahakhirT 4bulansetelahakhirT 20 (dua puluh) hari
ahunPajak ahunPajak setelah Masa Pajak
berakhir

PPN dan
PPh Pasal PPnBMyangteru
22yangdipungu tangdalamsatuM
tolehbendahar asaPajak
a
14 (empat Akhir
belas)harisetelah bulanberikutnyasete
MasaPajakberak lahMasaPajakberak
hir hir
1. Penghitungan sementara pajak
terutang dalam 1 (satu) tahun pajak.
2. Laporan keuangan sementara.
3. Ssp sebagai bukti pelunasan
kekurangan pembayaran pajak yang
terutang.

PERPANJANGBATAS
WAKTUPE
MELAMPIRI
LAPORAN

Wajib Pajak dapat memperpanjang jangka


waktu penyampaian untuk paling lama 2
(dua) bulan sejak batas waktu penyampaian
SPT Tahunan dengan cara menyampaikan
Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan.
Pemberitahuan ini dibuat tertulis dan
disampaikan ke KPP sebelum batas
waktu penyampaian SPT Tahunan
berakhir.
SaranadanBatasWaktuPembayaranPajak
SPT PPh SPT PPh PPh Pasal 25, 15
d
Tahunan PPh orang Tahunan PPh a
pribadi badan n
4
a
y
a
t
(
2
)
y
a
n
g
d
i
s
e
t
o
r
s
e
n
d
PPhPasal21,23, PPhPasal22yangd
i r i
26,4ayat(2),dan ipungut oleh
15yangdipotong WPbadantertentu
Sebelum SPT disampaikan Tanggal15bulan Tanggal 10 bulansebagaiPemungut
berikutnya
berikutnya
PPh Pasal PPN dan
22yangdipungu PPnBMyangteru
tangdalamsatuM
tolehbendahar
asaPajak
a
Akhirbulanberikutn
yasetelahmasapaja
kberakhir

Hariyangsamadenga
npembayaranbaran
g

1) E-Form
2) E-Filling
Sanksi
Denda telat lapor SPT bagi Wajib Pajak Orang
KeterlambatanPemba Pribadi sebesar Rp100.000
yaran
&PelaporanPajak
Denda telat lapor SPT bagi Wajib Pajak Badan
sebesar Rp1.000.000

Sanksi bagiyangtidakmelaporkanpajakhartaDalamSPT Sanksi administrasi untuk SPT Masa Pajak


Pertambahan Nilai(PPN) sebesar Rp500.000, dan
1) PP. 36 tahun 2017 pengenaan pajak penghasilan Rp100.000 untuk SPT Masa Lainnya.
ataspenghasilantertentuberupahartabersihyangdiperlakuk
an atau dianggap sebagai penghasilan. Sedangkan, denda telat bayar pajak sebesar 2%
PPtersebutjugamengaturdendabagiyangtidakmelaporkan per bulan dari pajak yang belum dibayarkan.
hartadiSPT. Denda telat bayar pajak waktunya dihitung sejak
tanggal jatuh tempo sampai dengan tanggal
2)TarifPPh terhadap harta bersih Wajib Pajak yang pembayaran pajak. Bagian dari bulan pajak
belumdilaporkan atau terutang sebesar 25% bagi Wajib
dihitung 1 bulan penuh, yang artinya jika Anda
telat bayar pajak hanya 10 hari maka hitungan
PajakBadan,30%bagiWajibPajakOrangPribadi,dan12,5
waktu dendanya tetap 1 bulan.
%
SANKSI ADMINISTRASI BERUPA DENDA
Rp. 500.000,- untuk SPT Masa PPN
Rp. 100.000,- untuk SPT Masa lainnya
Rp. 100.000,- untuk SPT Tahunan PPh OP
Rp. 1.000.000,- untuk SPT Tahunan PPh Badan

SANKSI KETERLAMBATAN TIDAK DIKENAKAN UNTUK


1) WP OP yang telah meninggal dunia
2) WP OP yang sudah tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas
3) WP OP WNA yang tidak lagi tinggal di Indonesia
4) BUT yang tidak melakukan kegiatan usaha di Indonesia
5) Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi
6) WP yang terkena bencana (diatur dengan Permenkeu)
7) WP lain (diatur dengan Permenkeu)
8) WP Badan yang tidak melakukan kegiatan usaha lagi tapi belum
dibubarkan
PROSEDUR PEMBAYARAN DENDA PAJAK

Wajib
mendapatkan
Surat tagihan pajak

Membayar telat
lapor ke bank atau
kantor pos
MENGISI SPT
PPH PASAL
21/26
A
P
A
I
T
U
S
P
T
P
P
H
P
A
S
A
L
2
1
/
2
6
?
Jenis
Surat
Pember
itahuan
Masa
PPh
Pasal
21/26
merupa
kan
surat
pember
itahuan
atas
pemoto
ngan
atau
pemun
gutan
pajak
atas
pengha
silan
berupa
gaji,
honorar
ium,
upah,
tunjang
an dan
pembay
aran
lainnya
dengan
nama
dan
dalam
bentuk
apapun
yang
berhub
ungan
dengan
pekerja
an atau
jabatan
, jasa
dan
kegiata
n yang
dijalank
an oleh
orang
pribadi
subjek
pajak.
Pengisian
SPT:

Setelah Anda masuk ke dalam halaman utama e-


SPT PPh 21, maka kita dapat memulai untuk
melakukan pengisian SPT PPh 21. Berikut ini
langkah-langkah untuk mengisi e-SPT PPh 21,
yaitu:
* Pilih menu ‘SPT’ – ‘Buat SPT’.
* Pilih ‘Isi SPT’ – klik pada ‘Daftar Pemotongan
Pajak’ (1721-1) untuk pegawai tetap – pilih ‘Satu
Masa Pajak’.
* Mulai isi data NPWP, Nama, Kode Objek
Pajak, serta jumlah penghasilan bruto serta
pajak penghasilan yang dipotong, lalu pilih
‘Simpan’.
* Pilih ‘Tambah’ jika Anda ingin memasukkan data
lainnya.
Apabila pelaporan pajak PPh 21 tersebut untuk
pegawai tidak tetap, maka silakan *pilih ‘Isi SPT’
– ‘Daftar Bukti Potong’ – ‘Tidak Final’ (1721-II).
*Isi data NPWP, nama, NIK KTP, alamat, lalu pilih
‘Kode Objek Pajak’, kemudian isi form e- SPT
sesuai dengan data yang dibutuhkan.
* Setelah pengisian data selesai baik untuk e-
SPT PPh 21 pegawai tetap maupun tidak tetap,
langkah selanjutnya adalah masuk ke menu ‘Isi
SPT’ – ‘SPT Induk’, dan Anda akan menemukan
besaran jumlah pajak terutang.
.

Pajak Penghasilan Pasal 21 ini


diperuntukkan bagi orang
pribadi subjek pajak dalam
negeri, sedangkan PPh Pasal
26 bagi orang pribadi subjek
pajak luar negeri. Adapun
tenggat waktu pembayaran
PPh Pasal 21/26 ialah tanggal
10 bulan berikutnya dengan
batas waktu lapor Surat
Pemberitahuan Masa PPh
Pasal 21/26 pada tanggal 20.
Surat pemberitahuan Masa
jenis ini berbentuk formulir
SPT PPh 1721. Jenis formulir
1721 pun terbagi menjadi dua
yaitu 1721 A1 bagi karyawan
swasta dan 1721 A2 bagi
pegawai negeri.
KA
P
A
N
B
A
T
A
S
P
E
L
A
P
O
R
A
N
P
P
H
P
A
S
A
L
2
1
/
2
6
?
Disebutkan
dalam
Peraturan
Menteri
Keuangan
No.
242/PMK.
03/2014
untuk
penyetoran
PPh Pasal
21 yang
dipotong
oleh
Pemotong
PPh harus
disetor
paling lama
tanggal 10
(sepuluh)
bulan
berikutnya
setelah
Masa Pajak
berakhir.
Sedangkan
batas
pelaporan
PPh Pasal
21 yaitu
tanggal 20
(duapuluh
) bulan
berikutnya
.
Cara
Peny
ampai
an
SPT
Penyampaian SPT oleh WP dapat dilakukan secara
.
langsung melalui KPP atau KP2KP; melalui pos dengan bukti

pengiriman
surat; atau
dengan cara
lain seperti
melalui
perusahaan
jasa
ekspedisi/kurir
dengan bukti
pengiriman
surat; atau e-
Filing melalui
website
Direktorat
Jenderal Pajak
atau ASP
(Penyedia Jasa
Aplikasi) dan
diberikan Bukti
Penerimaan
Elektronik. e-
Filing adalah
suatu cara
penyampaian
SPT yang
dilakukan
secara on-line
yang real time
melalui website
Direktorat
Jenderal Pajak
(www.pajak.go
.id) atau
Penyedia Jasa
Aplikasi atau
Application
Service
Provider (ASP).
(PER-
14/PJ/2013)
Batas waktu
penyampaian
SPT pada pasal
3 ayat 3 UU
KUP diatur
bahwa SPT
Masa paling
lama 20 (dua
puluh) hari
setelah akhir
Masa Pajak.
SPT Dianggap Tidak Disampaikan:

Dalam Pasal 3 ayat 7 UU


KUP dinyatakan bahwa,
SPT dianggap tidak
disampaikan apabila:

1. SPT tidak ditandatangani;


2. SPT tidak dilampiri
keterangan dan/atau
dokumen sesuai dengan
Per. Menkeu;
3. SPT lebih bayar
disampaikan telah lewat
3 tahun sesudah
berakhirnya Masa
Pajak, bagian Tahun Pajak
atau Tahun Pajak, dan WP
telah ditegur secara
tertulis; atau
4. SPT
disampaikan
setelah Dirjen
Pajak
melakukan
pemeriksaan /
menerbitkan
SKP.
Sanksi
Karen
a
Tidak
Menya
mpaik
an
SPT :
Sanksi bagi WP
yang tidak
menyampaikan
SPT, dapat
berupa sanksi
administrasi
ataupun sanksi
pidana. Pasal 7
ayat (1) UU KUP
menyatakan
apabila SPT
tidak
disampaikan
dalam jangka
waktunya atau
batas waktu
perpanjangan
penyampaian
SPT, dikenai
sanksi
administrasi
berupa denda
sebesar:
Rp500.000,00
(lima ratus ribu
rupiah) untuk SPT
Masa PPN,
Rp100.000,00
(seratus ribu
rupiah) untuk SPT
Masa lainnya,
Rp1.000.000,00
(satu juta rupiah)
untuk SPT
Tahunan PPh WP
Badan

Rp100.000
,00
(seratus
ribu
rupiah)
untuk SPT
Tahunan
PPh WP
Orang
Pribadi.
.
CONTOH SPT PPH PASAL 21/26:
PERTEMUANKE-
5SURATSETORANPAJAK
DANPEMBAYARANPAJAK
SURAT SETORAN PAJAK (SSP) DAN

PEMBAYARAN PAJAK

▪ Pengertian dan Fungsi SSP


▪ Tempat Pembayaran dan Penyetoran Pajak
▪ Batas Waktu Pembayaran atau Penyetoran Pajak
▪ Tata cara menunda atau mengangsur pembayaran atas
ketetapan pajak
SSP adalah bukti pembayaran atau penyetoran

pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah


dilakukan dengan cara lain ke kas Negara melalui tempat pembayaran yang
di tunjuk oleh Menteri Keuangan.

SSP berfungsi sebagai bukti pembayaran pajak apabila telah disahkan


oleh pejabat kantor penerima pembayaran yang berwenang atau telah
mendapatkan validasi.
a. Bank ditunjuk oleh Menteri Keuangan

b. Kantor Pos
Batas Waktu Pembayaran atau Penyetoran Pajak

No. Pasal Batas Waktu Keterangan

1 Pph Pasal 4 ayat (2) yang dipotong 10 bulan Setelah masa pajak berakhir
oleh pemotong pajak

2. Pph Pasal 4 ayat (2) dibayar sendiri 15 bulan Setelah masa pajak berakhir
oleh kecuali ditetapkan oleh
wajib pajak Menteri Keuangan.

3. Pph Pasal 15 yang dipotong oleh 10 bulan Setelah masa pajak berakhir
pemotong Pph

4.. Pph Pasal 15 dibayar sendiri 15 bulan Setelah masa pajak berakhir

5. Pph Pasal 21 yang dipotong 10 bulan Setelah masa pajak berakhir


oleh pemotong Pph

6. Pph Pasal 23 dan Pasal 26 yang 10 bulan Setelah masa pajak berakhir
dipotong oleh pemotong Pph
7. Pph Pasal 25 15 bulan Setelah masa pajak berakhir
8. Pph Pasal 22 PPN dan PPn BM atas import Saat pembayaran bea -
masuk dan pada saat
penyelesaian dokumen
pemberitahuan pabean
import no. 9

9. Pph Pasal 22 PPn dan PPn BM atas import 1 hari kerja Setelah pemungutan
yang dipungut oleh Direktorat Jenderal
pajak
Bea dan Cukai
10. Pph Pasal 22 yang dipungut oleh bendahara Pada hari yang Menggunakan SSP
sama dengan atas nama rekanan
pelaksanaan dan ditandatangani
pembayaran. Atas oleh bendahara.
penyerahan barang.
11. Pph Pasal 22 atas penyerahan bahan bakar Tanggal 10 bulan Setelah masa pajak
minyak, gas, dan pelumas berikutnya berakhir

12. Pph Pasal 22 yang dipungut olh wajib pajak 10 bulan Setelah masa pajak
badan tertentu berakhir
13. PPN atau PPn BM yang terutang dalam 15 bulan Setelah masa pajak
satu masa pajak berakhir

14. PPN atau PPn BM yang dipungut oleh 7 bulan Setelah masa pajak
bendaraha pemeritah atau instansi berakhir
pemerintah yang ditunjuk.

15. PPN atau PPn BM yang dipungut 15 bulan Setelah masa pajak
oleh pemungut PPN selain berakhir
bendahara pemerintah atau instansi
pemerintah yang ditunjuk.
16. Pph Pasal 25 bagi wajib pajak Pada akhir masa -
dengan criteria tertentu pajak terakhir

17. Pembayaran selain PPh pasal 25 bagi Sesuai batas waktu -


wajib pajak masing-masing pajak.
❑ Wajib pajak dapat mengajukan permohonan yang harus diajukan paling lama
Sembilan hari kerja sebelum saat jatuh tempo pembayaran utang pajak berakhir
disertai alasan dan
jumlah pembayaran pajak yang dimohon.

❑ Apabila dalam waktu Sembilan hari kerja tidak dapat dipenuhi oleh wajib pajak maka
permohonan wajib pajak masih dapat dipetimbangkan oleh Direktur Jenderal Pajak
sepangjang wajib
pajak dapat membuktikan kebenaran keadaan diluar kekuasaannya
tersebut.

❑ Direktur Jenderal Pajak kemudian menerbitkan surat keputusan atas


permohonan tersebut berupa menerima seluruhnya, menerima sebagian atau
menolak paling lama tujuh hari kerja setelah tanggal diterimanya permohonan.
Surat Ketetapan Pajak

▪ Pengertian Surat Ketetapan Pajak dan Surat Ketetapan Pajak


Kurang Bayar (SKPKB)
▪ Penerbitan SKPKB
▪ Sanksi Administrasi
▪ Fungsi dan Jangka Waktu Penerbitan SKPKB
Surat ketetapan pajak adalah surat ketetapan yang meliputi Surat Ketetapan
Pajak Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, surat
Ketetapan Pajak Nihil atau Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar.

Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar adalah surat ketetapan pajak yang
menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah
kekurangan pokok pajak, besarnya sanksi administrasi, dan jumlah pajak yamg
masih harus dibayar.
Penerbitan SKPKB

SKPKB diterbitkan apabila:

Berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terutang tidak atau kurang dibayar;
Surat pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan dan setelah ditegur secara
tertulis tidak disampaikan pada waktunya sebagaiman ditentukan dalam Surat Teguran;
Berdasarkan hasil pemerikasaan atau keterangan lain mengenai Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan
Atas Barang Mewah ternyata tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenai
tariff 0%;
Kewajiban menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan tidak dipenuhi

sehingga tidak dapat diketahui besarnya pajak yang terutang;dan

Kepada wajib pajak diterbitkan Nomor pokok wajib pajak dan dikukuhkan sebagai

Pengusaha Kena Pajak secara jabatan.

BACK
Sanksi Administrasi

Apabila SKPKB dikeluarkan karena alasan hasil pemeriksaan pajak yang terutang dan kepada wajib pajak
diterbitkan NPWP maka jumlah kekurangan pajak terutang ditambah dengan sanksi administrasi
berupa bunga sebesar 2% per bulan, paling lambat 24 bulan, di hitung sejak terhutangnya pajak atau
berakhirnya masa pajak, bagian tahun pajak atau tahun pajak sampai diterbitkan SKPKB.
Apabila SKPKB dikeluarkan karena alasan surat pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu
yang telah ditentukan, hasil pemeriksaan mengenai PPN dan Pajak penjualan Atas Barang Mewah,
kewajiban menyelenggarak pembukuan tidak dipenuhi, maka dikenakan sanksi administrasi berupa
kenaikan sebesar :
50% dari PPH yang tidak atau kurang dibayar dalam satu tahun pajak.

100% dari PPH yang tidak atau kurang dipotong, tidak atau kurang dipungut, tidak atau kurang disetor,
dan tidak dipotong atau dipungut tetapi tidak atau kurang disetorkan.
100% dari PPN dan PPn BM yang tidak atau kurang dibayar.
BACK
Fungsi SKPKB

1. Koreksi atas jumlah yang terutang menurut SPT-nya

2. Sarana untuk mengenakan sanksi

3. Alat untuk menagih pajak


Jangka waktu Penerbitan SKPKB

Direktur Jenderal pajak dapat menerbitkan SKPKB dalam jangka waktu 5 tahun setelah saat terutangnya
pajak atau berakhirnya masa pajak, bagian Tahun pajak atau Tahun Pajak.apabila telah lewat SKPKB
dapat diterbitkan ditambah sanksi administrasi berupa bunga sebesar 48% dari jumlah pajak yang tidak
atau kurang dibayar. Bagi wajib pajak yang tidak memenuhi ketentuan diatas akan ditindak secara
pidana.

NEXT
TERIMA KASIH
Surat Ketetapan
PajakLebih

Bayar
INSPIRED BY
Tahukah
direktorat
jenderal pajak
dapat
menerbitkan
surat
ketetapan
pajak lebih
bayar apabila
setelah
melakukan
pemeriksaan
atau setelah
meneliti
kebenaran
pembayaran
pajak yang
seharusnya
terutang
terdapat
pembayaran
jumlah kredit
pajak atau
jumlah pajak
yang lebih
besar daripada
jumlah pajak
yang terutang.
penerbitan
SKLB dilakukan
untuk.
Penerbitan
SKLBdilakukanunt
k:
PPH
apabila
jumlah
kredit
pajak
lebih
besar
daripad
a
jumlah
pajak
yang
terutan
g
PPN
apabila
jumlah
kredit
pajak terdapatpajak
lebih
besar
daripad
a
jumlah
pajak
yang
terletak
jika
pajak
penjualan
atas barang
mewah
apabila
jumlah
pajak yang
dibayar
lebih besar
daripada
jumlah
pajak yang
terutang.
FormulirSKPLB
PAJAK

Ber Nihil
dasark
an
pasal
1 ayat
18 UU
kup
surat
ketera
ngan
pajak
nihil
adala
h
surat
Ketet
apan
pajak
yang
mene
ntuka
n
jumla
h
pokok
pajak
yang
sama
besar
nya
denga
n
jumla
h
kredit
pajak
atau
pajak
tidak
teruta
ng
dan
tidak
ada
kredit
pajak.
ContohFormulir
SKPNDITE
RBITKAN: terutang
pajak ya
Berdasarkan penjelasan Pasal 17A ayat (1) UU jumlah p
KUP, SKPN diterbitkan untuk: cara jum
pajak ya
• PPh apabila jumlah kredit pajak sama tersebut
dengan pajak yang terutang atau pajak
yang tidak terutang dan tidak ada kredit • PPnBM
pajak; sama de
pajak tid
• PPN apabila jumlah kredit pajak sama dengan pajak.
jumlah pajak yang terutang, atau pajak tidak
Bayar Pajak mu Sekarang!
Te
ri
ma
ka
si
h

Anda mungkin juga menyukai