Anda di halaman 1dari 9

P a n g li m a La ot &

Pe ngetahu a n
N el a y a n U jo n g
Masyarak a t
k a it Ik l im Cu a c a
Blang Te r
S e c a r a M a n u a l
(Astronom i)

Anggota Kelompok II
Rahmad Kombih (190230024)
Izzatul Suhaila (200230004)
Nasrul Huda (200230006)
Nur Ainun (200230007)
Atita Sahara (200230014)
Sutiya Anggriyani (200230029)
Perubahan Iklim
Perubahan iklim merupakan akibat
adanya pemasaran global yang
memberikan dampak negatif pada
wilayah pesisir terhadap aktivitas
kehidupan masyarakat nelayan.
Dampak negatif perubahan iklim antara
lain kenaikan suhu permukaan air laut,
intesitas cuaca ekstrim, perubahan pola
curah hujan dan gelombang besar.
Dampak negatif tersebut membawa
dampak berkelanjutan dalam pola
kehidupan masyarakat nelayan dalam
pemenuhan kebutuhan hidup.
Lokasi Penelitian
Lokasi untuk penelitian kami terletak di
Gampong Ujong Blang merupakan Gampong
yang berada Kecamatan Banda Sakti, Kota
Lhokseumawe, Aceh, Indonesia.
Gampong Ujong Blang juga terdapat pantai
yang terhampar dari muara sungai Cunda
(Kuala Cangkoi). Gampong Ujong Blang
termasuk tempat objek wisata yang paling
diminati masyarakat atau pengunjung karena
memiliki potensi wisata alam yang ada di
sekitar, dan memiliki pemandangan berupa
kegiatan masyarakat nelayan yang sedang
melaut.
Dalam masyarakat nelayan Ujong Blang,
mereka selalu memperhatikan tanda atau
fenomena alam seperti posisi bintang,
cahaya bulan, cahaya matahari, gelombang
pasang-surut, serta kondisi arah angin.
nelayan Ujong Blang meyakini fenomena
yang terjadi dilaut dan dipesisir pantai
adalah isyarat alam kepada mereka untuk Menurut hasil wawancara
menentukan kapan mereka harus menebar dengan narasumber, tanda-
jaring dan kapan saatnya kembali ke tanda tersebut bisa berupa
daratan. kumpulan awan yang mirip
dengan sisik ikan. Nelayan
percaya dimana terdapat awan
tersebut, disitu ada banyak
ikan.
Pengetahuan Nelayan tentang Astronomi

Bagi masyarakat nelayan Ujong Kebanyakan masyarakat nelayan Ujong Blang


Blang penggunaan bintang atau sekarang sudah tidak lagi menggunakan
benda langit tentu memberikan metode navigasi konstelasi bintang atau rasi
kemudahan dalam mengarungi
lautan, keberadaan benda langit bintang. Mereka menyatakan bahwa navigasi
seperti bulan, matahari dan bintang secara modern itu lebih mudah digunakan
dijadikan patokan dalam menjalani dibandingkan navigasi manual, serta praktek
aktifitas ditengah laut seperti yang pengetahuan ini juga ditinggalkan karena di
dilakukan oleh masyarakat
Gampong Ujong Blang, Kecamatan pengaruhi oleh dinamika sosial.
Banda Sakti, Kota Lhokseumawe.
Nelayan Ujong Blang meyakini
fenomena yang dilaut adalah
isyarat alam kepada mereka untuk
menentukan kapan mereka harus
menebar jaring dan kapan saat nya
harus kembali ke daratan seperti Di Gampong Ujong Blang sendiri, hanya
munculnya gelombang besar, angin ada beberapa orang yang masih bisa
kencang disertai mendung. menggunakan sistem navigasi ini.
Panglima laot merupakan lembaga yang
berkedudukan diwilayah laut serta memiliki
fungsi mengatur pengelolaan sumber daya alam
dipesisir dan laut. Selain itu panglima laot
berfungsi membantu pemerintah dalam
menyukseskan pembangunan perikanan,
melestarikan adat istiadat serta kebiasaan
masyarakat nelayan.
Dari hasil wawancara dengan pak Abdullah,
setingkat beliau saja tidak tahu bagaimana
carabintang sebagai pengganti kompas. Untuk pak
Abdullah sendiri menggunakan metode melihat
kondisi cuaca untuk turun kelaut. Dan juga
menggunakan kode alam seperti Angen Barat
(berkisar dari awal bulan 9 s.d 11), Angen Timu
(berkisar dari awal bulan 3 s.d 5), Angen Tunong
(berkisar dari awal bulan 12 s.d 2), dan Angen
Baroh (berkisar dari awal bulan 6 s.d 8)
Bagi masyarakat nelayan Ujong Blang pengetahuan
mengenai cuaca atau iklim, mereka meyakini bahwa
cuaca atau iklim memudahkan mereka untuk berlayar
contoh matahari dan bintang itu pertanda bahwa mereka
dapat berlayar dan melakukan aktivitas di laut yang
tujuan nya untuk menangkap ikan dilaut. Fenomena
yang terjadi di laut merupakan isyarat bagi nelayan
kapan waktu untuk berlayar dan kapan waktu untuk
tidak berlayar ke laut.
Tapi seiring perkembangan nya zaman,pengetahuan dan
keyakinan mengenai baik buruk nya nelayan melaut
yang dilihat dari cuaca itu hanya beberapa saja
dikarenakan sekarang ini teknologi sudah membantu
para nelayan dengan menggunakan alat elektronik
berupa handphone .dimana kita ketahui handphone
merupakan alat bantu kita untuk mencari informasi
informasi dan pengetahuan yang ada di sekeliling kita
dan juga di luar jangkauan kita atau yang disebut jarak
jauh .
Kesimpulan
Masyarakat nelayan memiliki pengetahuan tradisional yang luas
tentang cuaca dan perubahan iklim. Mereka mampu mengamati
tanda-tanda alam seperti perubahan arah angin, gerakan awan,
dan perilaku ikan untuk memprediksi kondisi cuaca di laut.
Pengetahuan ini telah diturunkan secara turun temurun dan telah
menjadi sistem navigasi yang andal bagi nelayan selama bertahun-
tahun.
Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan
teknologi dan akses informasi yang lebih luas telah
mempengaruhi pengetahuan dan praktik navigasi
nelayan. Banyak nelayan sekarang mengandalkan
perangkat teknologi modern seperti peralatan GPS,
radar, dan aplikasi cuaca untuk memperoleh informasi
yang lebih akurat tentang kondisi cuaca dan pola iklim.
Hal ini sering kali menggantikan pengetahuan tradisional
mereka. Mungkin sekarang jumlah nelayan yang masih
menggunakan navigasi astronomi dan kondisi cuaca bisa
dihitung menggunakan jari.
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai