Jian Volume 17 No 1 Juni 2020 09-16
Jian Volume 17 No 1 Juni 2020 09-16
1
Firman, 2 Nurfarhati, 3 Sahrul, 4Ika Mulyati
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik (STISIP) Mbojo Bima
E-mail : Ikamulyati@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan ; Penelitian ini untuk mengetahui Strategi Pemasaran Produk Usaha Jajanan Tradisional
Karoto Sahe Di Desa Soro Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu, Metode: Jenis penelitian
yaitu diskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu pengamatan
(observasi) wawancara (interviuw), dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini adalah :
keempat para pelaku usaha jajanan tradisional Karoto Sahe. Teknik analisis data secara
deskriptif kualitatif, Hasil dan diskusi : bahwa Strategi Pemasaran Produk Usaha Jajanan
Tradisional Karoto Sahe Di Desa Soro Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu, terdiri dari
beberapa strategi yaitu strategi produk,strategi harga, strategi promosi dan strategi tempat.
Kata Kunci: Strategi Pemasaran; Jajanan Tradisional; Kabupaten Dompu.
10
METODE PENELITIAN datang dari konsumen secara
Penelitian ini menggunakan jenis perorangan dan disesuaikan dengan
penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif permintaan stock di tempat-tempat
yang bertujuan untuk menggambarkan penitipan produk tersebut. Jajanan
mengenai strategi pemasaran produk usaha tradisional Karoto Sahe yang
jajanan tradisional kroto sahe. Informan diproduksi ini merupakan jajanan
dalam penelitian ini adalah semua pelaku yang dalam pengolahannya tanpa
usaha jajanan kroto sahe yang yang ada di menggunakan bahan pengawet.
Desa Soro Kecamatan Kempo Kabupaten Sehingga para konsumen akan
Dompu. Data primer diperoleh melalui merasa aman untuk membeli produk
wawancara dan Observasi langsung dengan tersebut. Selain itu cara pengemasan
para pelaku usaha jajanan tradisional kroto produk dengan baik sangat
sahe di Desa Soro Kecamatan Kempo mendukung produk tersebut bisa
Kabupaten Dompu. Analisa Data dilakukan bertahan lama atau tidak.
secara deskriptif kualitatif yaitu dilakukan
dangan penjabaran dan pemaparan secara Pengemasan yang dilakukan
akurat dan aktual, sehingga pada akhirnya oleh para pelaku usaha tersebut masih
dapat ditarik kasimpulan yang tergolong tradisional atau masih
menggambarkan secara gambling dikemas dengan cara yang sederhana.
permasalahan yang diteliti. Produk dikemas menggunakan
plastik bening biasa, dimana ujung
HASIL DAN PEMBAHASAN plastik direkatkan dengan Api lilin
Berdasarkan hasil penelitian yang atau jepit steples. Cara tersebut
telah dilakukan di beberapa pelaku usaha kurang strategis karena kalah saing
jajanan tradisional kroto sahe di Desa Soro dengan pengemasan produk pesaing
Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu, yang sudah menggunakan mesin
peneliti menemukan bahwa strategi pengemasan. Hal tersebut
pemasaran yang diterapkan oleh para mempengaruhi minat konsumen
pelaku usaha belum strategis atau tidak untuk membeli produk yang
dikelola dengan baik.Pernyataan tersebut ditawarkan karena konsumen
didukung dengan kurangnya perhatian dan cenderung membandingkan antara
pengetahuan para pelaku usaha tentang produk yang satu dengan yang lain.
keempat aspek strategi pemasaran yang Pernyataan tersebut sesuai dengan
menjadi tujuan dari pemasaran itu sendiri. pendapat Kotler dan Amstrong
(2001), produk adalah cara
1. Strategi Produk bagaimana produk diartikan
Jajanan tradisional Karoto Sahe konsumen atas dasar ciri-ciri penting,
yang diproduksi oleh para pelaku tempat yang diduduki produk
usaha merupakan usaha yang masih tersebut dalam pemikiran konsumen
bersifat usaha kecil (home relatif terhadap produk pesaing.
industry).Produk tersebut hanya
diproduksi sesuai dengan jumlah Berikut gambar produk
permintaan. Permintaan produk bisa dalam kemasan yang diproduksi oleh
11
para pelaku usaha jajanan tradisional
Karoto Sahe.
12
dengan menggunakan bahan kemasan digunakan oleh para pelaku usaha,
yang berkualitas dan mesin belum mencapai tujuan dari promosi
pengemasan maka membutuhkan tersebut. Karena dinilai kurang
biaya lebih dalam produksi.Para efektif dan tidak strategis dalam
pelaku usaha jajanan tradisional upaya meningkatkan minat
Karoto Sahe juga perlu mengetahui konsumen.Sehingga mempengaruhi
harga produk pesaing dalam penjualan produk jajanan tradisional
menentukan harga jual.Hal ini karoto sahe yang berdampak pada
menjadi penting karena tidak pendapatan para pelaku usaha jajanan
dipungkiri bahwa produk pesaing Karoto Sahe.
menjadi salah satu faktor penghambat
dalam pemasaran.Sehingga harga 4. Strategi Tempat
produk perlu disesuaikan dengan Tempat merupakan aspek
harga di pasar atau harga produk yang sangat penting bagi suatu usaha.
pesaing. Dalam usaha untuk memudahkan
konsumen memperoleh produk,
3. Strategi Promosi memilih tempat atau lokasi distribusi
Aspek ini berhubungan produk yang mudah ditemukan,
dengan berbagai usaha untuk dengan nama yang mudah diingat,
memberikan informasi pada pasar dan terletak di lokasi yang strategis
tentang produk yang dijual, tempat akan sangat membantu kegiatan
dan waktunya. Menurut Arman, pemasaran jajanan tradisional Karoto
Indung, dan Lantip (2006). Ada Sahe.
beberapa cara yang dipakai dalam
kegiatan promosi, antara lain Pendistribusian produk yang
periklanan (advertising), penjualan dilakukan keempat pelaku usaha
pribadi (personal selling), promosi jajanan tradisonal Karoto Sahe
penjualan (salespromotion), adalah menggunakan perantara yaitu
publisitas (publicity). Cara promosi menitip ke kios-kios, pengecer dan
yang dipilih oleh para pelaku usaha pengumpul.Hal tersebut agar
jajanan karoto sahe adalah dengan konsumen dapat menjangkau produk
menggunakan cara penjualan pribadi dengan mudah dan cepat.Sesuai
(personal selling) dan publisitas dengan pernyataan Yulisetiarini
(publicity). Kedua cara tersebut (2014:58) yang menyatakan saluran
dipilih karena sesuai dengan distribusi merupakan perantara-
kemampuan para pelaku usaha dan perantara (middlemen) para pembeli
biaya yang dikeluarkan. dan maupun perpindahan milik sejak
dari produsen (producer,
Tujuan promosi ialah manufacturer) hingga ke tangan
memperoleh perhatian, mendidik, konsumen. Distribusi bisa dengan
mengingatkan, meyakinkan calon cara dari produsen kepada pengecer
konsumen dan selanjutnya memberi (retailer) kemudian baru ke
pengaruh meningkatnya penjualan. konsumen atau dengan melalui
Mengacu pada kedua cara yang distributor baru kemudian sampai ke
13
konsumen. Selain dari itu Para pelaku Pemilihan lokasi yang baik
usaha jajanan Karoto Sahe juga dan stategis agar calon konsumen
melakukan penjualan produk secara dapat menjangkau produk dengan
langsung melalui rumah produksi mudah dan cepat. Mengacu pada cara
agar konsumen langsung membeli yang dilakukan oleh para pelaku
atau memesanya lebih mudah.Fakta usaha, belum mencapai tujuan dari
tersebut sesuai dengan penyataan pemilihan tempat yang strategis
Angipora (2002:299) juga Karena dinilai kurang efektif dan
menyatakan salah satu bentuk saluran tidak strategis dalam upaya
distribusi yaitu saluran secara meningkatkan volume penjualan.
langsung atau Direct Channel yang
tidak memanfaatkan atau melibatkan
perantara-perantara independent.
14
produk bisa menjangkau pasar yang Basus Swastha. Dan Ibnu Sukodjo,
lebih luas lagi. pengatar bisnis modern,
2. Melakukan pembinaan dan kerjasama Yoggyakarta: liberty, 1993, H.
dengan pihak terkait agar usaha ini 179.
tetap mendapatkan perhatian dalam
De Vrye, Catherine, 1997. Good Service is
peningkatan produksi.
Good Business, 7 Strategi
3. Melakukan pengembangan terutama
Sederhana Menuju Sukses, PT
dari sisi pengemasan agar produk dapat
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
masuk ke pasar / ke toko seperti
hypermart. Herlambang, susantyo. 2014. Basic
4. Diharapkan kepada Pemerintah Desa Marketing (Dasar-Dasar Pemasaran)
beserta pihak-pihak yang berwenang, Cara Mudah Memahami Ilmu Pemasaran.
agar dapat memperhatikan Yogyakarta: Ktd
pembangunan ekonomi masyarakat
sebagai usaha mempercepat Kotler dan Amstrong (2001), Prinsip-
kesejahteraan masyarakat.Baik Prinsip Pemasaran, edisi ke dua
pengembangan lapangan kerja dan belas, Jilid I Jakarta Erlangga.
lapangan usaha produktif, sumber
Kotler dan Koller. (2009).Manajemen
daya manusia (SDM yang
Pemasaran,JilidI edisi ke 13.
mencukupi, pengembangan
Jakarta. Erlangga
kemitraan dan pendampingan usaha
produktif. Marketing 4.0,PTGremedia Pustaka Utama
Anggota IKAPI,jakarta,2019.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi, 2013.Prilaku Konsumen Dalam
Ali. Faried. 1997. Metodologi Penelitian Sosial
Perspektif Kewirausahaan,
dalam bidang Ilmu Administrasi dan
Bandung.Alfabeta
Pemerintahan, Raja Grafindo
Persada, Jakarta. Nazir, Moh, 1999, Metode Penelitian,
Ghalia, Jakarta.
Arief Rahman. 2009. Peranan teknologi
informasi dalam peningkatan daya Prof.Dr. H. Buchari alma ,2006.
saing usaha kecil menengah. “Kewirausahaan”.Penerbit
Yogyakarta. Alfabeta, Bandung
Arikunto. Suharsimi. 2003. Prosedur Sugiyono, 2016, Metode Penelitian
Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta. Administrasi, Alfabeta, Bandung
Bogdon dan Taylor, 2007.“Metode Surakhmad, Winarno, 1994, Pengetahuan
Kualitatif Merupakan Prosedur Penelitian Ilmiah Dasar Metode
Penelitian Yang Menghasilkan Tekhnik, Tarsito, Bandung.
Data Deskripsi”Metodelogi
Penelitian Kualitatif ,Bandung Sugiyono, 2016, Metode Penelitian
Ramadja Karya. kuantitatif kualitatif dan R&D,
Alfabeta, Bandung.
15
Salusu ,2001. Metode Penelitian Bisnis, http://repositori.usu.ac.id/handle/123
Penerbit Alfabeta, Bandung 456789/5276. Diakses 12 Agustus
2020.
Sulistiyani, 2004. Menegaskan “SDM
adalah membentuk individu dan Siregar, Y. H, Sunarto, dan mawardi, K.2017.
masyarakat menjadi Strategi Pemasaran Untuk
mandiri”Kemitraan dan model- Meningkatkan Penjualan Ekspor
model pemberdayaan, (Studi Pada Perusaan PT Kaltim
Yogyakarta. Gala Media Prima Coal). Jurnal Administrasi
Bisnis. Vol.42 No.1, 36-45.
Tjiptono, Fandi. 1998. Strategi Pemasaran. http://www.media.nelti.com. Diakses
Yogyakarta: ANDI 15 Agustus 2020
Wijayanti, Titik, 2014. Marketing Plan!
Dalam Bisnis (Second Edition).
Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo
Sumber internet
16