Anda di halaman 1dari 7

AKADEMIKA; Vol. 17. No.

2 Agustus 2019

RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN

MOHAMMAD SOFYAN
Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI
Email. sofyan@stiami.ac.id

Abstract
Financial Report is an overview of the company's financial condition at any given moment.
The instrument used for the analysis of financial condition as follows: Balance Sheet and
Income Statement. The aim is to assess the financial performance of Generali Indonesia life
insurance. From the analysis of the ratio of annual financial report Generali Indonesia life
insurance illustrate that any analysis of 2012-2017 the ratio is still below the industry standard
ratio. This resulted in financial performance has not been good.
Keywowrds: Financial Report, Balance Sheet and Income Statement, financial performance

Pendahuluan pembangunan kemitraan seimbang berjangka


panjang dengan lembaga keuangan dan
Perusahaan perlu melakukan analisis distribusi umum; dan penyediaan produk-
laporan keuangan karena laporan keuangan produk inovatif superior dan layanan bernilai
digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, tambah kepada pelanggan.
dan digunakan untuk membandingkan
kondisi persusahaan dari tahun sebelumnya Dengan pelanggan sebagai fokus utama,
dengan tahun sekarang apakah perusahaan Generali menyediakan produk sesuai dengan
tersebut meningkat atau tidak sehingga kebutuhan finansial pelanggan. Bukan hanya
perusahaan mempertimbangkan keputusan kebutuhan, Kemudahan bagi pelanggan
yang akan diambil untuk tahun yang akan merupakan kunci pelayanan kami. Hal ini
datang sesuai dengan kinerja perusahaannya. terbukti dengan adanya layanan-layanan
digital seperti iSERVICES, iCONNECT dan
PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia iCLICK. Generali Indonesia juga dengan
adalah bagian dari Generali Group, sebuah
bangga memperkenalkan ARMS (Auto Risks
perusahaan yang didirikan pada tahun 1831,
Management System) yakni sistem manajemen
di Trieste, Italia. Generali Group merupakan
risiko otomatis yang diciptakan oleh anak
salah satu perusahaan asuransi jiwa terbesar
bangsa guna membantu kebutuhan finansial
di Eropa dan sudah dipercaya sebagai
nasabah.
penyedia jasa asuransi yang terkemuka.
Kinerja perusahaan dapat dikatakan
Di Indonesia Generali berdiri sejak 1994,
sebagai suatu usaha formal yang
dengan nama Asuransi Jiwa Arta Mandiri
dilaksanakan perusahaan untuk
Prima. Pada 1999, nama perusahaan berubah
mengevaluasi efisien dan efektivitas dari
menjadi Asuransi Jiwa AMP Panin Life.
aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan
Perusahaan lalu diakuisisi oleh Generali Asia
pada periode waktu tertentu. Kinerja
N.V, dan diubah namanya menjadi Asuransi
merupakan usaha formal yang dilaksanakan
Jiwa Generali Indonesia.
perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan
Generali berhasil menjadi pemain utama efektivitas dari aktivitas perusahaan yang
industri asuransi jiwa dan investasi di telah dilaksanakan pada periode waktu
Indonesia dengan strategi bisnis yang tertentu (Hanafi & Halim, 2007).
terdefinisi secara jelas. Didukung oleh lebih
Analisis adalah penguraian sejumlah
dari 11.000 agen pemasar dan kantor agen
unsur pokok dan penelaah setiap unsur dan
hampir di seluruh penjuru Indonesia,
hubungan antara unsur tersebut dengan
Generali berfokus pada langkah-langkah
tujuan untuk memperoleh pengertian yang
seperti pengelolaan jalur multi distribusi;
tepat dan pemahaman arti secara
Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan 115
AKADEMIKA; Vol. 17. No.2 Agustus 2019

keseluruhan (Najmudin, 2011). Sedangkan perusahaan selama periode tertentu (Darsono


laporan keuangan adalah laporan yang & Ashari, 2005).
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan
Laporan keuangan memiliki beberapa
pada saat ini atau dalam suatu periode
keterbatasan yaitu: (1) Laporan keuangan
tertentu (Kasmir, 2016). Laporan keuangan
bersifat historis yang merupakan laporan atas
perlu disusun untuk mengetahui apakah
kejadian yang telah berlalu, sehingga tidak
kinerja perusahaan tersebut meningkat atau
dapat menjadi satu-satunya sumber informasi
bahkan menurun dan didalam menganalisis
dalam proses pengambilan keputusan
laporan keuangan diperlukan alat analisis
ekonomi; (2) Laporan keuangan bersifat
keuangan, salah satunya adalah dengan
umum dan bukan dimaksudkan untuk
menggunakan rasio-rasio keuangan. Rasio
memenuhi kebutuhan pihak tertentu; (3)
keuangan tersebut meliputi rasio likuiditas,
Proses penyusunan laporan keuangan tidak
rasio solvabilitas (leverage), rasio aktivitas,
jauh dari penggunaan taksiran dan berbagai
rasio profitabilitas, dan rasio pertumbuhan.
pertimbangan; (4) Akuntansi hanya
Analisis laporan keuangan (financial melaporakan informasi yang material; (5)
statement analysis) adalah aplikasi dari alat Laporan keuangan bersifat konservatif dalam
dan teknik analitis untuk laporan keuangan menghadapi ketidakpastian; (6) Lebih
bertujuan umum dan data-data yang menekankan pada makna ekonomis suatu
berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan peristiwa/transaksi; dan (7) Laporan
kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis keuangan disusun dengan menggunakan
bisnis (Wild, 2005). Analisis laporan istilah-istilah teknis sehingga pemakai
keuangan menggunakan perhitungan rasio- laporan keuangan harus mengerti dan
rasio agar dapat mengevaluasi keadaan menguasai istilah-istilah teknis tersebut
finansial perusahaan dimasa lalu, sekarang, (Fahmi, 2011).
dan masa yang akan datang. Rasio dapat Analisis rasio keuangan merupakan alat
dihitung berdasarkan sumber datanya yang analisis yang dinyatakan dalam arti relatif
terdiri dari rasio-rasio neraca yaitu rasio yang maupun absolute untuk menjelaskan
disusun dari data yang berasal dari neraca, hubungan tertentu antara elemen yang satu
rasio-rasio laporan laba-rugi yang disusun dengan elemen yang lain dalam suatu
dari data yang berasal dari perhitungan laba- laporan keuangan (financial statement) (Arifin,
rugi, dan rasio-rasio antar laporan yang 2006)
disusun berasal dari data neraca dan laporan
laba-rugi. Terdapat 4 (empat) kelompok rasio
keuangan yaitu: (1) Rasio likuiditas adalah
Tujuan dari penyusunan laporan
rasio untuk mengetahui kemampuan
keuangan menurut Darsono (2005:12) adalah
perusahaan membiayai operasi dan
menyajikan informasi yang menyangkut: (1) memenuhi kewajiban keuangan pada saat
Posisi keuangan perusahaan pada tanggal
ditagih; (2) Rasio aktivitas adalah rasio untuk
tertentu, yaitu keadaan pada tanggal tertentu
mengetahui kemampuan perusahaan dalam
mengenai kekayaan dan sumber kekayaan melakukan aktivitas perusahaan sehari-hari
perusahaan; (2) Kinerja perusahaan selama atau kemampuan perusahaan dalam
periode tertentu, yaitu besarnya aktivitas dan
penjualan, penagihan piutang maupun
biaya untuk menjalankan aktivitas serta hasil pemanfaatan aktiva yang dimiliki; (3) Rasio
(laba/rugi) dari aktivitas selama periode
profitabilitas adalah rasio untuk mengetahui
tertentu, misalnya bulanan atau tahunan.
kemampuan perusahaan untuk memperoleh
Bahkan dengan analisis yang lebih tajam, laba dari berbagai kebijakan dan keputusan
dapat dilihat kemungkinan ketidakefisienan yang telah diambil; dan (4) Rasio solvabilitas
dan permasalahan dalam fungsi tertentu; (3) adalah rasio untuk mengukur seberapa jauh
Perubahan posisi keuangan selama periode
aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang
tertentu, yaitu perubahan kekayaan dan
(Munawir, 2012). Dalam penelitian ini rasio-
sumber kekayaan selama periode tertentu, rasio yang digunakan yaitu rasio likuiditas,
misalnya bulanan atau tahunan; dan (4) rasio leverage financial, dan rasio
Perputaran kas selama periode tertentu, yaitu
profitabilitas.
menyangkut aliran kas masuk dan keluar
Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan 116
AKADEMIKA; Vol. 17. No.2 Agustus 2019

Metode Penelitian Rerata current ratio PT. Asuransi Jiwa


Generali Tahun 2012 – 2017 sebesar 5,27%.
Penelitian ini merupakan penelitian yang Nilai ini menunjukkan bahwa PT. Generali
bertujuan menjelaskan fenomena yang ada Indonesia dalam keadaan keuangan yang
dengan menggunakan angka-angka untuk baik. Namun tidak menutup kemungkinan
memaparkan karakteristik individu atau perusahaan tidak mengalokasikan aktiva
kelompok (Syamsuddin & Damayanti, 2011). lancarnya secara optimal, tidak
Penelitian ini menilai sifat dari kondisi- memanfaatkan aktiva lancarnya secara
kondisi yang tampak. Tujuan dalam efisien, dan tidak mengelola modalnya
penelitian ini dibatasi untuk menggambarkan dengan baik.
karakteristik sesuatu sebagaimana adanya.
2) Quick Ratio
Peneliti berusaha memotret peristiwa dan
kejadian yang menjadi pusat perhatiannya,
Quick Ratio PT. Asuransi
kemudian menggambarkan atau Jiwa Generali
melukiskannya sebagaimana adanya, Tahun 2012 - 2017
sehingga pemanfaatan temuan penelitian ini
berlaku pada saat itu pula yang belum tentu 7.00
6.00 6.25 5.90
relevan bila digunakan untuk waktu yang 5.00 5.495.51 5.26
4.00 3.73
4.66
akan datang (Pandoyo & Sofyan, 2018).
3.00
2.00
1.00
0.00
Temuan Penelitian dan Pembahasan
1. Rasio Likuiditas
1) Current ratio
Rasio lancar atau (current ratio)
Gambar 2. Quick Ratio PT. Asuransi Jiwa
merupakan rasio untuk mengukur
Generali Tahun 2012 - 2017
kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek atau utang yang Quick ratio merupakan rasio yang
segera jatuh tempo pada saat ditagih secara menunjukkan kemampuan perusahaan
keseluruhan (Kasmir, 2016). Current ratio dalam memenuhi atau membayar
dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2017 kewajiban atau utang lancar (utang jangka
trendnya berfluktuasi. Tahun 2012 sebesar pendek) dengan aktiva lancar tanpa
3,75%, tahun 2013 sebesar 4,67 %, tahun memperhitungkan nilai persediaan
2014 sebesar 6,25%, tahun 2015 sebesar (inventory). Artinya nilai persediaan kita
5,90%, tahun 2016 sebesar 5,50% dan tahun abaikan, dengan cara dikurangi dari nilai
2017 sebesar 5,52%. total aktiva lancar (Kasmir, 2016).
Quick ratio dari tahun 2012 sampai dengan
Current Ratio PT. Asuransi
tahun 2017, berfluktuasi yang paling baik
Jiwa Generali
yaitu pada tahun 2014 sebesar 6,25, berarti
Tahun 2012 - 2017
pada tahun tersebut perusahaan dapat
8.00 memenuhi kewajiban jangka pendek Rp
6.00 6.255.905.505.52 1,00 yang sudah jatuh tempo dengan aktiva
4.67 5.27
4.00 3.75 lancar setelah dikurangi persediaan sebesar
2.00 Rp 6,25.
0.00
Secara rerata hasil penghitungan quick ratio
PT. Asuransi Jiwa Generali Tahun 2012 –
2017 sebesar 5,26, menunjukkan
kemampuan perusahaan yang baik dalam
Gambar 1. Current Ratio PT. Asuransi memenuhi kewajibannya. Nilai 5,26 kali,
Jiwa Generali Tahun 2012 - 2017 bukan berarti keadaan likuiditas perusahaan
sedang baik, tidak menutup kemungkinan
kas perusahaan jumlahnya besar karena

Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan 117


AKADEMIKA; Vol. 17. No.2 Agustus 2019

tidak dialokasikan kemanapun sehingga


tidak produktif dan juga piutang yang Debt To Total Asset Ratio PT.
sangat tinggi dan terus meningkat tahun ke Asuransi Jiwa Generali
tahun. Quick ratio dapat dijadikan acuan Tahun 2012 - 2017
yang lebih baik karena berfokus pada aktiva
0.94
lancar yang mudah diubah menjadi kas. 0.92 0.92
0.90
0.88 0.88 0.89 0.89 0.89
Cash Ratio 0.86 0.86 0.88
0.84
0.82
Cash Ratio PT. Asuransi Jiwa
Generali
Tahun 2012 - 2017
0.50
0.21 0.35 0.20 0.10 0.04 0.10 0.17 Gambar 4. Trend Debt to Total Asset Ratio PT.
0.00
Asuransi Jiwa Generali Tahun 2012 - 2017
Debt to asset ratio merupakan rasio utang
Gambar 3. Cash Ratio PT. Asuransi Jiwa yang digunakan untuk mengukur
Generali Tahun 2012 - 2017 perbandingan antara total utang dengan total
aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar
Cash ratio merupakan alat yang digunakan aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau
untuk mengukur seberapa besar uang kas seberapa besar utang perusahaan
yang tersedia untuk membayar utang. berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva
Ketersedian uang kas dapat ditunjukkan dari (Kasmir, 2016).
tersedianya dana kas atau yang setara dengan
kas seperti rekening giro atau tabungan di Debt to asset ratio dari tahun 2012 sampai
bank (yang dapat ditarik setiap saat) (Kasmir, dengan tahun 2017 trendnya berfluktuasi,
2016). dimana yang tertinggi tahun 2013 sebesar
0,92 dan posisi terbaik berada pada Tahun
Cash ratio dari tahun 2012 sampai dengan 2016 yaitu 0,86. Secara rerata Debt to asset
tahun 2017 trendnya berfluktuasi, dimana ratio dari tahun 2012 sampai dengan tahun
yang tertinggi tahun 2013 sebesar 0,35. Hal 2017 sebesar 0,89. Hal ini menunjukkan
ini karena kas dan setara kas untuk tahun bahwa semakin baik karena semakin kecil
2013 adalah yang tertinggi selama 5 tahun, Debt to Total Asset ratio berarti semakin
berarti perusahaan dapat memenuhi kecil total aktiva dibiayai atau didanai oleh
kewajiban jangka pendek Rp 1,00 yang sudah total hutang.
jatuh tempo dengan kas dan setara kas
sebesar Rp 0,35. 2) Total Debt to Equity Ratio
Cash ratio jarang digunakan oleh Total Debt To Equity Ratio
perusahaan karena kurang realistis dan tidak PT. Asuransi Jiwa Generali
mudah dipertahankan nilainya. Jumlah kas Tahun 2012 - 2017
berlebih yang ada pada perusahaan yang
mampu menutupi kewajiban lancar sering 14.00
12.00 12.00
dianggap sebagai kas tidak produktif yang 10.00
tidak dimanfaatkan dengan baik. 8.00 7.27 7.948.14 8.09
6.00 6.167.00
2. Rasio Leverage 4.00
2.00
1) Debt to Total Assets Ratio 0.00

Gambar 5. Total Debt to Equity Ratio


PT. Asuransi Jiwa Generali Tahun 2012 - 2017

Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan 118


AKADEMIKA; Vol. 17. No.2 Agustus 2019

Dari tahun 2012 sampai dengan tahun


2017 Total Debt To Equity Ratio yang paling Return On Assets (ROA) PT.
baik adalah tahun 2016 karena paling kecil Asuransi Jiwa Generali
yaitu sebesar 6,16%, dimana dibawah 100 %, Tahun 2012 - 2017
yang berarti bahwa total hutang seluruhnya 0.40
dibiayai oleh ekuitas.
0.20 0.16
3) Time Interest Earned Ratio
0.00
Time interst earned ratio merupakan rasio T H N 2T 0H1N2 2T 0H1N3 2T 0H1N4 2T 0H1N5 2T 0H1N6 2R0E1 R
7 ATA
-0.20 -0.13-0.11
untuk mengukur sejauh mana pendapatan -0.31
-0.40 -0.51
dapat menurun tanpa membuat perusahaan
merasa malu karena tidak mampu membayar -0.60 -0.65
biaya bunga tahunannya (Kasmir, 2016). -0.64
-0.80

Time Interest Earned Ratio PT.


Asuransi Jiwa Generali Gambar 7. Return on Assets (ROA) PT.
Tahun 2012 - 2017 Asuransi Jiwa Generali Tahun 2012 - 2017
30.00 Trend Return On Assets (ROA) selama 5
25.00 25.49 tahun dari tahun 2012 sampai dengan 2016
20.00 20.98 nilai ROA negatif, barulah di tahun 2017
mengalami peningkatan menjadi 0,16 hal ini
15.00 15.08 menunjukkan bahwa baru di tahun 2017
10.00 9.17 perusahaan menunjukkan kemampuan
5.00 perusahaan dalam menghasilkan laba dari
3.15 aktiva yang digunakan.
0.00
-5.00 -4.61 -5.07 2) Return on Equity (ROE)
-10.00
Gambar 6. Time Interest Earned Ratio PT. Return On Equity (ROE) PT.
Asuransi Jiwa Generali Tahun 2012 - 2017 Asuransi Jiwa Generali
Tahun 2012 - 2017
Dari trend tahun 2012 sampai dengan
tahun 2017 yang paling baik adalah tahun
2013 sebesar 25,49x, berarti pada tahun 2013 0.20
pembayaran bunga yang dananya bersumber 0.10 0.10
dari laba sebesar 25,49 x dalam satu tahun.
Secara rerata Dari trend tahun 2012 sampai 0.00
T H N 2T0H1N2 2T0H1N3 2T0H1N4 2T0H1N5 2T0H1N6 2R0 E
1 7R A T A
dengan tahun 2017 sebesar 9,17 yang berarti -0.10
bahwa pembayaran bunga yang dananya -0.08-0.06
-0.20 -0.18
bersumber dari laba sebesar 9,17x dalam satu
-0.26
tahun. -0.30
-0.36
3. Rasio Profitabilitas -0.40
-0.42
1) Return on Assets (ROA) -0.50

Return On Asset merupakan rasio yang Gambar 8. Return on Equity (ROE) PT.
menunjukkan hasil (return) atas jumlah Asuransi Jiwa Generali Tahun 2012 - 2017
aktiva yang digunakan dalam perusahaan.
Return On Asset (ROA) menunjukkan Hasil Pengembalian Ekuitas atau
kemampuan perusahaan dalam Return On Equity (ROE) merupakan rasio
menghasilkan laba dari aktiva yang untuk mengukur laba bersih sesudah pajak
digunakan (Kasmir, 2016). dengan modal sendiri. Rasio ini
menunjukkan efisiensi penggunaan modal
sendiri. Semakin tingggi rasio ini, semakin

Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan 119


AKADEMIKA; Vol. 17. No.2 Agustus 2019

baik. artinya, posisi pemilik perusahaan menunjukkan bahwa kinerja Perusahaan PT.
semakin kuat, demikian pula sebaliknya Asuransi Jiwa Generali Indonesia belum
(Kasmir, 2016). baik, jadi perlu lebih ditingkatkan. Untuk
memperbaiki rasio yang ada, maka
Trend Return On Equity dari tahun 2012
perusahaan perlu melakukan: (1) Melunasi
sampai dengan tahun 2017 yang paling baik
hutang jangka pendek dengan menerbitkan
adalah tahun 2017 sebesar 0,10 hal ini karena
obligasi jangka panjang; (2) Meningkatkan
laba yang diperoleh tertinggi selama 6 tahun,
pendapatan premi dan menekan biaya
sedang yang terendah adalah tahun 2013
operasional agar laba yang diperoleh terus
sebesar -0,42.
meningkat; dan (3) Mempertahankan
3) Net Profit Margin (NPM) perputaran piutang yang ada.

Net Profit Margin (NPM)


Daftar Referesi
PT. Asuransi Jiwa
Generali Arifin, Z., 2006. Dasar-Dasar Manajemen Bank
Tahun 2012 - 2017 Syariah. Jakarta: Pustaka Alvabet.
0.03 Darsono & Ashari, 2005. Pedoman Praktis
0.02 0.02 Memahami Laporan Keuangan. Jakarta:
0.01 Salemba Empat.
0.00
Fahmi, I., 2011. Analisa Laporan Keuangan.
-0.01T H N T2 H
0 1N2 T
2H0 1N3 T
2H0 1N4 T
2H0 1N5 T
2H0 1N6 2R0E1R
7ATA
-0.01 Bandung: Alfabeta.
-0.02 -0.02
-0.03 -0.03 Hanafi, M. H. & Halim, A., 2007. Analisis
-0.04 Laporan Keuangan. 3 ed. Yogyakarta:
-0.05
-0.05-0.05 Penerbit UPP STIM YKPN.
-0.06 -0.06 Kasmir, 2012. Analisis Laporan Keuangan.
-0.07 Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kasmir, 2016. Analisis Laporan Keuangan.
Gambar 9. Persentase Net Profit Margin (NPM)
PT. Asuransi Jiwa Generali Tahun 2012 - 2017 Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Martono & Harjito, D. A., 2011. Manajemen
Margin Laba Bersih merupakan ukuran
keuntungan dengan membandingkan antara Keuangan. Yogyakarta: EKONISIA.
laba setelah bunga dan pajak dibandingkan Martono & Harjito, D. A., 2005. Manajemen
dengan penjualan. Semakin besar rasio ini Keuangan Perusahaan. 1 ed. Yogyakarta:
semakin baik karena dianggap kemampuan Ekonisia.
perusahaan dalam mendapatkan laba
(Kasmir, 2016). Laba setelah pajak ini Munawir, 2012. Analisis Laporan Keuangan.
dianggap sebagai laba bersih. Karena itu di Yogyakarta: Liberty.
beberapa literatur ditemukan jika earning after Najmudin, 2011. Manajemem Keuangan dan
tax ditulis dengn net profit atau laba bersih. Aktualisasi Syar’iyyah Modern. Jakarta:
Trend Net profit Margin dari tahun 2012 Andi.
sampai dengan tahun 2017 yang paling baik Pandoyo & Sofyan, M., 2018. Metodologi
adalah tahun 2017, karena laba yang Penelitian Keuangan dan Bisnis. Bogor: IN-
diperoleh paling baik dibandingkan selama 6 MEDIA.
tahun tersebut, sedang yang terendah adalah
Syamsuddin & Damayanti, 2011. Metode
tahun 2012.
Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Simpulan Wild, J. J., 2005. Analisa Laporan Keuangan. 2
ed. Yogyakarta: Salemba Empat.
Dari hasil Analisis likuiditas, Analisis
Leverage, dan Analisis Rasio Profitabilitas

Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan 120


AKADEMIKA; Vol. 17. No.2 Agustus 2019

https://www.generali.co.id/ diakses pada


28 Juli 2018

Rasio Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan 121

Anda mungkin juga menyukai