Anda di halaman 1dari 1

Dhapur Keris Mahesa Lajer atau Kebo Lajer

Alam selalu mengajarkan kearifan. Itu sebabnya para Pujangga, orang-orang Bijak sampai ke
para Empu kerap melekatkan simbol-simbol alam itu di dalam berbagai karya mereka. Kebo
(Kerbau) adalah hewan yang dihormati di tanah jawa, karena kerbau sebagai lambang
pondasi negara agraris (pertanian). Kerbau juga disimbolkan sebagai tokoh pengajaran moral
dan budi pekerti dalam masyarakat Jawa. Tidak heran, jika kerbau adalah salah satu hewan
yang disakralkan, sebagai contoh di kraton Surakarta, kebo menjadi cucuk lampah
rombongan kirab 1 suro. Nama Kebo/Mahesa pada jaman kerajaan juga banyak dipakai oleh
para Kesatria yang mana di pundaknya lah beban tegaknya pilar sebuah negara.

Meski terbilang dhapur keris lurus yang sederhana, keris kebo lajer memiliki penggemar dan
pecinta fanatiknya sendiri karena dipercaya dapat menjadi piandel, Kerbau adalah lambang
akan ketangguhan dalam artian mampu untuk bekerja keras menjadi tulang punggung
keluarga , dan penarik (Rejeki) juga bisa diartikan sebagai lambang kemakmuran.

Pamor Batu Lapak


Pamor Batu Lapak atau disebut juga Watu Lapak. Adalah salah satu motif pamor yang
letaknya selalu di bagian sor-soran atau di pangkal bilah keris, tombak, badik atau pedang.
Bentuk gambaran pamor batu lapak merupakan berkas garis yang melengkung setengah
lingkaran. Tuahnya dipercaya untuk memudahkan meraih kedudukan yang tinggi, serta
kestabilan usaha, karir dan jabatan.

Anda mungkin juga menyukai