Kiki Dwi Setiawan,S.Pd. Beliau adalah guru kelas V di SD Kanisius Pugeran, bilau sudah cukup lama mengajar di SD Kanisius Pugeran sekitar 3 tahun. SEtelah lulus dari perguruan tinggi beliau langsung mengajar di SD Kanisius Pugeran. PERTANYAAN KUNCI Menurut bapak, bagaimana perilaku/karakteristik peserta didik di kelas yang bapak ajar? Adakah permasalahan peserta didik di Menurut beliau, karakteristik kelas Bapak yang mengalami kesulitan peserta didik dikelas V itu mereka belajar? cepat paham tapi mudah lupa. Jadi Peserta didik itu mengalami kesulitan ketika diberikan contoh soal mereka pada pembagian, apalagi pembagaian bisa atau mampu menjawab/mengerjakan, yang hasilnya koma pasti mereka akan pada saat menjelang penilaian harian bertanya bagaimana cara (PH) mereka akan lupa dan bertanya mengerjakannya dan ini harus gimana. kembali bagaimana caranya Peserta didik juga mengalami mengerjakannya. kesulitan belajar dan menurut beliau hal yang paling dominan yaitu tentang mengubah pecahan desimal menjadi pecahan biasa. Apakah Bapak mengetahui penyebab Menurut bapak, bagaimana media yang kesulitan dalam belajar kepada telah kami buat dapat menjawab dari peserta didik? Peserta didik juga permasalahan yang ada terkait mengalami kesulitan belajar yaitu: materi pembelajaran Matematika? Peserta didik sulit konsentrasi Menurut beliau sudah bagus dan saat melakukan pembelajaran. beliau juga setuju karena beliau Mudah terlena (menanggap soal itu juga tidak kepikiran untuk gampang/mudah tapi saaat membuat media seperti ini. Media mengerjakan itu tidak teliti maka yang anda buat dapat membantu jawabannya ada yang salah). menjawab pertanyaan dari guru dalam mencari mana saja yang belum memahami materi pada mata pelajaran Matematika. Apakah media yang telah kami buat bisa digunakan secara aman oleh peserta didik? Menurut beliau, media yangkami buat itu aman karena sekalian mengenalkan ke anak bahwa operasi hitung bentuknya itu bermacam-macam. Karena pada media anda soalnya sudah komplit, jadi anak-anak tidak hanya tahu pembagian saja, perkalian saja atau penjumlahan saja karena operasi hitung itu bisa di gabungkan/dikalobirasikan. Hal apa yang harus kami perbaiki sehingga media yang kami ciptakan bisa digunakan dengan baik? Menurut beliau hal yang perlu Apakah media yang kami modifikasi diperbaiki yaitu dijabarkan lagi dapat memotivasi peserta didik saja. Karena anak-anak masih untuk berperan aktif dalam proses bingung hitungan ini masuk ke pembelajaran Matematika materi bagian apa seperti halnya materi Pecahan? desimal. Contohnya seperti ini Menurut beliau semua itu “0,02 + 1,34 – 0,4 = ....” tergantung, kenapa beliau bisa mungkin lebih baik jika seperti katakan seperti itu karena itu ditambah keterangan seperti semanrik apapun itu tergantung dibelakang koma dua angka itu pada guru saat menjelaskan perseratus, belakang koma satu materinya. Tetapi, menurut beliau angka persepuluh dan belakang sudah bagus media yang kami buat, koma tiga angka perseribu. media yang anda buat itu juga sederhana karena keterbatasan waktu. Jadi saat melakukan percobaan saya berharap semua untuk mencoba bermain media yang anda buat. Apakah Bapak mengetahui tentang Design Thinking?
Beliau sedikit mengetahui tentang design
thinking, yang mana beliau mengartikan bahwa design thinking itu adalah suatu proses yang terulang dalam mengarah mencari solusi yang dihadapi pada sebuah permasalahan.
Bagaimana peluang jika design thinking
diterapkan di sekolah ini? saya kira bisa diterapkan dalam proses pembelajaran. Terkadang saya juga mendapatkan masalah pada saat pembelajaran, peserta didik itu pasti memui masalah dan padahal kita sebagai guru sudah memberikan solusi namun peserta didik tidak mau mengembangkan olah pikirnya jadi hanya sampai diistu. Mungkin design thinking bisa diterapkan atau setidaknya ada peluang diterapkannya design thinking di sekolah. Apakah ada hambatan jikan design thinking diterapkan di sekolah ini?
Bagaimana metode ini bisa dikenalakan dan peserta
didik itu bisa tertarik, dari permasalahan peserta didik yang mengalaami kesulit dalam belajar, sulit konsentrasi atau mendapatkan nilai yang jelek. Dari guru jika ingin menerapkan design thinking harus mampu meningkatkan gairah anak untuk tetap belajar dan giat dalam mengembangkan pola pikir mereka dalam proses belajar. KESIMPULAN Ternyata peserta didik kelas V memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Mereka mengalami kesulitan pada pembagian, apalagi pembagaian yang hasilnya koma. Kesulitan yang paling dominan yaitu tentang mengubah pecahan desimal menjadi pecahan biasa, beberapa peserta didik juga sulit konsentrasi saat melakukan pembelajaran.
Maka dari itu, kami membuat sebuah media pembelajaran
Matematika tentang kartu Domino. Menurut pak Kiki media yang kami buat sudah bagus dan amanselain itu, melalui kartu domino kami dapat mengenalkan ke anak bahwa operasi hitung bentuk itu bermacam-macam. untuk membantu mengatasi permasalahan siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik dalam belajar. THANK YOU FOR LISTENING! THANK YOU FOR LISTENING!