Makalah
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Teknologi Pembelajaran Masa Depan
Oleh:
Elisha Stephany Sinaga (230121802556)
Nabilah Nur Rahmah Rais (230121800044)
Vania Mitzi Dinata (230121800025)
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................2
1.4 Manfaat.........................................................................................................3
3.1 Kesimpulan.................................................................................................11
3.2 Saran...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
Perkembangan teknologi membawa dampak yang besar terhadap proses
pendidikan, sehingga berdampak pada berubahnya peran guru terhadap siswa.
Tentunya banyak perubahan dalam pembelajaran abad ke-21, meliputi perubahan
pola pembelajaran, perubahan kebutuhan pengajaran, dan perubahan kebiasaan
belajar siswa abad ke-21. Pembelajaran abad ke-21 mempunyai ciri khas
tersendiri, yang disampaikan dilembaga pendidikan pembelajaran harus berpusat
pada keterampilan abad ke-21. Pembelajaran harus dirancang sesuai dengan 4C
yaitu; 1) Creative and innovative thinking skill (keterampilan berpikir kreatf dan
inovatif), 2) Critical thinking skill ( keterampilan berpikir kritis), 3) Collaboration
skill (keterampilan berkolaborasi), 4) Communication skill (keterampilan
komunikasi) (Zubaidah, 2016).
Pembelajaran masa kini harus bertumpu pada keempat keterampilan
tersebut untuk mencapai karakteristik pembelajaran abad ke-21. Oleh karena itu,
tenaga pendidik perlu mengembangkan rancangan pembelajaran yang sesuai pada
keterampilan pembelajaran abad ke-21. Mengembangkan model pembelajaran
yang relevan pada pembelajaran abad ke-21 sangat penting untuk memberikan
pengalaman belajar bagi peserta didik. Meningkatkan keterlibatan peserta didik
dalam pembelajaran harus menggunakan model yang tepat (Handayani &
Wulandari, 2021). Selain mengembangkan model pembelajaran yang lebih
modern yang mencakup keterampilan abad 21, tenaga pendidik juga diharapkan
memanfaatkan proses dan media yang lebih sesuai dengan perkembangan saat ini
dengan menggunakan beragam teknologi untuk mendukung proses pembelajaran.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi pembelajaran abad ke-21.
2
2. Untuk mengetahui karakteristik pembelajaran abad ke-21.
3. Untuk mengetahui kompetensi abad 21.
4. Untuk mengetahui implementasi pembelajaran abad 21.
1.4 Manfaat
1. Diharapkan dapat digunakan untuk mengenal konsep pembelajaran abad
21.
2. Diharapkan dapat menjadi refernsi pengajaran mengenai karakteristik
pembelajaran abad 21.
3
BAB II
TOPIK BAHASAN
4
yang mencakup pemerintahan institusi dan sumber daya manusia
(Soderstrom, From, Lovqvist, & Tornquist, 2011).
5
dilakukan dengan memanfaatkan bantuan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK).
Quantum Learning yaitu pembelajaran yang menggunakan kelompok
sebagai upaya menumbuhkan kerjasama antar peserta didik.
Society Technology Science yaitu konsep interdisipliner yang diterapkan
untuk mengintegrasikan permasalahan dalam ilmu pengetahuan, teknologi
dan masyarakat (Hermawan, 2006).
Karakteristik pembelajaran abad ke-21 dapat disusun dalam kegiatan
belajar sehingga pendidik dapat menyajikan kegiatan belajar yang efektif
dan bermakna dan terutama mampu mendorong pengembangan
keterampilan abad ke-21. Dalam hal ini, peran pendidik sangat besar
dalam mewujudkan pembelajaran yang memiliki karakteristik
pembelajaran abad ke-21. Oleh karena itu, perlu untuk terus mendorong
pendidik untuk mencapai tujuan ini.
6
Sosial bermasyarakat: kewarganegaraan, kehidupan dan karir dan
tanggung jawab pribadi dan sosial termasuk kesadaran budaya dan
kompetensi.
7
Secara kesimpulan, UNESCO telah membuat empat pilar
pendidikan pada abad 21 yang dikenal dengan 21th Century Readiness,
diantaranya:
8
didik perlu memiliki pengetahuan kognitif, akademik dan terapan, kemudian
mampu menghubungkan pengetahuan dengan keterampilan, kreatif, adaptif,
dan memiliki kemampuan untuk mentransformasikan segala aspek tersebut
menjadi keterampilan. (Zubaidah, 2017: 3).
9
mendesain ulang kurikulum sekolah. Salah satu contohnya, Indonesia sempat
menggunakan Kurikulum 2013 yang diterapkan secara nasional pada tingkat dasar
dan menengah, sebelum Kurikulum Merdeka dilaksanakan. Program tahun 2013
dibuat pada abad 21, dimana perkembangan teknologi berkembang sangat pesat
dan informasi mudah diakses (Uminingtyas, Sukarmin, suryana, 2019). Abad 21
merupakan era yang kompetitif, siswa harus mampu belajar, berpikir cerdas dan
memilih informasi yang relevan dan otentik. (Halpern, 2003). Oleh karena itu,
pada tahun 2013, kurikulum tersebut direvisi untuk meningkatkan kualitas
pendidikan nasional Indonesia, dengan perhatian khusus diberikan pada tiga hal
khususnya, yaitu mempersiapkan generasi muda Indonesia dalam jumlah besar
untuk berpartisipasi dalam pasar tenaga kerja masa depan, meningkatkan
kesadaran siswa dan apresiasi terhadap nilai-nilai sosial, realitas budaya dan
permasalahan lingkungan hidup di Indonesia, dan meningkatkan prestasi pelajar
Indonesia dalam berbagai perbandingan internasional (Faisal, Martin, 2019).
Selain melalui kurikulum 2013, pemerintah Indonesia juga
mengimplementasikan pembelajaran abad 21 dari program penguatan pendidikan
karakter disekolah yang diharapkan dapat menumbuhkan karakter siswa untuk
dapat berpikir kritis, kreatif, mampu berkomunikasi, dan berkolaborasi, yang
mampu bersaing di abad 21. Hal itu sesuai dengan empat kompetensi yang harus
dimiliki siswa di abad 21 yang disebut 4C, yaitu Critical Thinking and Problem
Solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), Creativity (kreativitas),
Communication Skills (kemampuan berkomunikasi), dan Ability to Work
Collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama) (Kemendikbud, 2017)
Usaha lainnya yang dilakukan pemerintah dalam rangka menggalakkan
Pendidikan abad 21 yaitu dengan menyediakan layanan belajar gratis berbasis
digital yang dikelola oleh Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan
dan Kebudayaan (Pustekkom) yang dinamai portal Rumah belajar (Widayat,
2018).
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Abad 21 merupakan era yang kompetitif, oleh karena itu peserta didik harus
mampu belajar, berpikir cerdas dan memilih informasi yang relevan dan otentik.
(Halpern, 2003). Pada prinsipnya, pembelajaran abad 21 mengikuti perubahan
perkembangan yang ada pada masyarakat modern saat ini. Pembelajaran abad 21
mengutamakan pada kemampuan untuk memiliki keterampilan kritis, kreativitas,
kolaborasi, serta pemecahan masalah. Beberapa poin utama yang menjadi
kompetensi pembelajaran abad ini adalah belajar untuk mengetahui, belajar unutk
melakukan, belajar untuk mengaktualisasikan diri serta belajar untuk hidup
bersama. Selain itu pada pembelajaran abad ke 21, sangat memanfaatkan
teknologi sebagai sarana pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Karakteristik utama pada pembelajaran abad 21 adalah Cyber (e-learning), Open
and Distance Learning, Quantum Learning serta Society Technology Science. Hal
utama yang dapat dilihat pada pembelajaran abad 21 adalah penggunaan teknologi
sebagai sarana pembelajaran sehingga dapat membuat suatu inovasi yang berarti
dalam dunia pendidikan.
Kebutuhan dan perkembangan masyarakat pada abad 21 ini turut
memengaruhi sistem pendidikan dalam masyarakat. Pendidikan
memegang peranan yang penting untuk membangun masyarakat yang
sadar akan teknologi dan media, melakukan komunikasi efektif, berpikir
kritis, memecahkan masalah dan kemampuan kolaborasi. Salah satu cara
yang digunakan guna meningkatkan pendidikan nasional yakni dengan
memodifikasi atau mendesain ulang kurikulum sekolah. Salah satu contoh
yaitu pada program tahun 2013 dibuat pada abad 21, dimana
perkembangan teknologi berkembang sangat pesat dan informasi mudah
diakses. (Uminingtyas, Sukarmin, suryana, 2019). Selain itu, dengan
adanya internet, sebuah inovasi baru juga didapatkan yaitu dengan sistem
pembelajaran jarak jauh. Dengan adanya sistem pembelajaran jarak jauh,
11
memungkinkan kegiatan pembelajaran untuk memiliki media baru yang
dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik.
3.2 Saran
Perubahan serta perkembangan pada masyarakat hingga ke abad 21 ini telah
memengaruhi berbagai aspek kehidupan termasuk pada bidang pendidikan.
Pembelajaran pada abad ke 21 sendiri tidak lepas dari pengaruh perkembangan
teknologi yang terjadi. Demi meningkatkan kualitas masyarakat yaitu dengan
pendidikan, terdapat beberapa inovasi baru yang ditentukan. Sebagai salah satu
contoh penerapannya yaitu dengan adanya penyeseuaian kembali kurikulum
sekolah, perkembangan media belajar baru, hingga pelaksaan pembelajaran jarak
jauh. Namun, dalam pelaksanaan penggunaan media baru tentu terdapat beberapa
kendala. Seperti masih rendahnya literasi masyarakat terhadap Teknologi
Informasi dan Komunikasi terutama pada masyarakat di pedesaan, yang
menjadikan kesenjangan utama dalam pembelajaran abad ke 21. Selain itu, dalam
kegiatan belajar mengajar, guru bukan lagi menjadi sumber utama untuk
mendapatkan materi dengan adanya media baru ini. Hal itu juga dapat
menyebabkan berbagai persoalan baru terkait perilaku belajar siswa, serta
bagaimana sikap guru dalam menghadapinya. Tentunya perubahan merupakan hal
yang tidak dapat dihindari. Manfaat positif baru dalam perubahan pada
pembelajaran abad 21 tentunya memiliki permasalahan yang baru juga. Dalam
menghadapi masalah baru tersebut ada baiknya untuk tetap melakukan
pengamatan pada perubahan yang terjadi, tetap melakukan pemanfaatan dari
perubahan yang ada, mengambil kesimpulan dari persoalan yang terjadi dan
mengembangkan dari solusi yang didapatkan dalam permasalahan baru tersebut.
Dengan demikian, perubahan serta kemajuan teknologi yang terjadi bukanlah
menjadi hal yang buruk, tetapi dapat dimanfaatkan menjadi media dan perubahan
yang baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Andari, T., Lusiana, R., & Suherman, S. (2020). Teaching Material Topology:
Development in Metacognitive Ability. Journal of Physics Conference Series, 1-
14.
Assessment and Teaching of 21st Century Skills (2012).
http://atc21s.org/index.php/about/what-are-21st-century-skills/ Retrieved
09/02/23.
Daeng, S. (2002). Kurikulum Dan Pembelajaran Dalam Otonomi Daerah.
Bandung: Andira.
Greenstein, L. M. (2012). Assessing 21st century skills: A guide to evaluating
mastery and authentic learning. Corwin Press.
13
Wagner, T. (2008). Rigor redefined. Educational leadership, 66(2), 20-24.
Widayat, W. (2018). Implementasi Pengembangan Kecakapan Abad 21 Melalui
Fitur Kelas Maya Portal Rumah Belajar. Tersedia pada: http://pena.
belajar. kemdikbud. go. id/2018/09/implementasi-pengembangan-
kecakapan-abad-21-melalui-fitur-kelas-maya-portal-rumah-belajar.
Wijaya, E. Y., Sudjimat, D. A., & Nyoto, A. (2016). TRANSFORMASI
PENDIDIKAN ABAD 21 SEBAGAI TUNTUTAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA DI ERA GLOBAL. Jurnal Filsafat
Administrasi Pendidikan, 263-278.
Zubaidah, S. (2016). Keterampilan abad ke-21: Keterampilan yang diajarkan
melalui pembelajaran. Seminar Nasional Pendidikan, 1-17.
14