1
Corresponding author: Lia Angraeni. Email: liaangraeni@utu.ac.id
e-ISSN 2528-1488, p-ISSN 1411-0172
Analisis Mutu Kernel (Irwansyah, Lia Angraeni) 1471
tandannya berkisar 18%. Secara garis besar buah pengolahan tandan buah sawit hingga menjadi
kelapa sawit terdiri dari serabut buah atau daging CPO yang dalam setiap aktivitas produksinya
buah (mesokarp) dan inti buah (kernel) yang selalu berusaha untuk menghasilkanproduk yang
terdapat dibagian dalam tempurung (kernel/ berkualitas baik dengan menerapkan standar
endokarp) (Widyasanti et al., 2019). Masing- kualitas produksi. Kualitas kernel produksi yang
masing bagian daging buah dan kernel ini dapat sudah ditetapkan oleh PT. Socfin Indonesia
menghasilkan minyak yang berbeda Kebun Seunagan yaitu untuk kadar air maksimal
pengelompokannya. 8,00 % dan kadar kotoran 8,00%. Pada PT.
Kernel dryer adalah alat yang berbentuk Socfindo Kebun seunagan pernah mengalami
tabung besar yang di isi dengan kernel yang akan kadar air yang tinggi pada kernel, sehingga
dikeringkan untuk mengurangi kadar air yang melebihi batas standart yang telah ditetapkan
terdapat pada kernel. Pengeringan di Kernel oleh perusahaan. Akibatnya, kernel yang
dryer berfungsi untuk menonaktifkan dihasilkan tidak maksimal atau lebih cepat
mikroorganisme sehingga proses pembentukan terjadinya pertumbuhan jamur (mikroba) pada
jamur atau proses kenaikan asam dapat dibatasi kernel. Oleh karena itu penyimpanan pada kernel
pada saat kernel disimpan, sehingga kadar air dryer sangat perlu diperhatikan agar kernel yang
kernel mencapai 6-7% (Lubis, 2013). Kernel dihasilkan dapat memenuhi standart dengan
hasil dari pemisahan antara cangkang dan kernel kualitas yang baik.
(inti sawit) yang masuk ke kernel silo masih Penyimpangan-penyimpangan yang
mempunyai kadar air yang tinggi sekitar 8- 9% terjadi tersebut biasanya berasal dari faktor
(Lubis, 2013). Kualitas kernel berdasarkan SNI teknis maupun non-teknis yaitu faktor mesin,
01-0002-1987 yaitu kadar air maksimal 8%, tenaga kerja, metode yang digunakan, serta
kadar kotoran maksimal 6% dan inti pecah kualitas bahan baku yang digunakan. Semakin
maksimal 15% (Naibaho, 1998) besar proporsi produk cacat yang dihasilkan
Kadar kotoran inti sawit adalah berarti pengendalian kualitas yang dilakukan
cangkang gabungan dari biji utuh, biji setengah dalam perusahaan belum berjalan dengan baik.
pecah, cangkang, sampah. Kadar kotoran yang Air yang ada dalam inti sawit terjadi karena
terdapat dalam inti sawit dapat ditentukan proses alami sewaktu pembuahan dan akibat
dengan cara menimbang jumlah kotoran yang perlakuan di pabrik dan waktu penimbunan. Air
sudah dipisahkan dari contoh (Naibaho, 1998). yang terdapat dalam kernel dapat ditentukan
Kadar kotoran kernel maupun kernel pecah dengan cara pengeringan (Risza, 1994).
merupakan kualitas inti kelapa sawit yang Berdasarkan latar belakang di atas,
dihasilkan oleh suatu Pabrik Kelapa Sawit maka dilakukan analisis mutu untuk mengukur
(PKS). Kotoran inti kelapa sawit meliputi kadar air dan kadar kotoran yang terdapat pada
cangkang dan serabut yang terikut pada proses kernel produksi di PT. Socfin Indonesia Kebun
produksi sedangkan kernel pecah ditentukan dari Seunagan apakah sudah sesuai standar mutu
jumlah kernel pecah yang terikut pada produksi kernel produksi atau belum.
inti kelapa sawit (Sunarko, 2009). Apabila mutu
METODE PENELITIAN
kernel selalu tidak mencapai target yang telah
ditetapkan, maka akan menurunkan mutu dari Alat. Alat yang digunakan pada penelitian ini
inti sawit yang akan dijual atau diproses lebih adalah Timbangan Analitik, Moisture Analiycal
lanjut menjadi minyak inti sawit. Balance (MAB) pan Aluminium, Blender, dan
PT. Socfin Indonesia Kebun Seunagan Sendok.
adalah perusahaan yang bergerak dalam industri
1472 Jurnal Pertanian Agros Vol.25 No.2, April 2023: 1470-1476
Bahan. Bahan yang digunakan pada penelitian menganalisis kadar air pada sampel kernel
ini adalah kernel Produksi yang diambil dari produksi adalah dengan metode penimbangan
kernel dryer yang ada di pabrik kelapa sawit menggunakan Moisture Analytical Balance
(PKS) yaitu sebanyak 1000 gr per-dryer dengan (MAB). Sedangkan analisis kadar kotoran
jumlah dryer yang di sampling adalah sebanyak dilakukan dengan metode hand sorting yaitu
3 dryer. Sampel kernel produksi kemudian melakukan sortir manual pada sampel kernel
dibawa ke laboratorium PT Socfin Indonesia produksi yang diambil lalu ditimbang kadar
Kebun Seunagan untuk dianalisis. kotoran yang didapat dan dicatat hasilnya yang
sudah dihitung.
Metode Analisis. Metode yang digunakan dalam
Kadar kotoran pada sampel kernel dianalisis produksi antara setiap waktu pengambilan
dengan menggunakan rumus berikut. sample mulai dari pengambilan ke 1 hingga
Rumus : pengambilan sample ke 18. Rata-rata kadar air
𝐶𝑇 = 𝐵𝐵 + 𝐵𝑃 + 𝐶𝐾 + 𝐵𝑇 yang diperoleh dari setiap pengambilan sampel
BB = 57% masih berada dalam batas standar perusahaan
BP = 41%
BB × 57 % = HASIL / TOTAL SAMPEL % = HASIL dan juga SNI. Hal ini menunjukkan bahwa
BP × 41 % = HASIL / TOTAL SAMPEL % = HASIL pengolahan kernel produksi yang dilakukan di
CK / TOTAL SAMPEL % = HASIL PKS PT Socfin Indonesia kebun Seunagan telah
BT / TOTAL SAMPEL % = HASIL cukup konsisten sehingga kadar air yang terdapat
HASIL BB + HASIL BP + HASIL CK + HASIL BT =
HASIL
pada kernel produksi di PT. Socfin Indonesia
Keterangan : Kebun Seunagan masih memenuhi standar
perusahaan dan juga SNI.
BB (Biji Bulat), BP (Biji Pecah), CK (Cangkang) Kadar air adalah jumlah kandungan air
dan BT (Batu). Nilai 57 dan 41 adalah nilai yang yang terdapat di dalam sampel yang dapat
sudah ditetapkan oleh PT.Socfin Indonesia memengaruhi mutu kernel produksi (Lubis,
Kebun Seunagan 2013). Standar perusahaan yang ditetapkan
untuk kadar air kernel produksi adalah maksimal
HASIL DAN PEMBAHASAN
8%, serupa dengan standar SNI yaitu 8%. Tabel
Kadar Air Kernel Produksi. Data hasil analisis
di atas menunjukan bahwa rata-rata kadar air
kadar air kernel produksi yang ditampilkan
terendah adalah 6,10% yang terdapat pada
dalam Tabel 1. Hasil uji menunjukkan bahwa
pengambilan ke 10.
secara statistika tidak terdapat perbedaan yang
cukup signifikan terhadap kadar air kernel
Tabel 1. Kadar Air Kernel Produksi di Stasiun Kernel Dryer PT. Socfin Indonesia Kebun Seunagan
Sedangkan rata-rata kadar air tertinggi semakin tingginya kadar asam lemak bebas pada
adalah 7,53% yang terdapat pada pengambilan PKO (Rantawi, 2012). Selain itu faktor yang
ke 12. Hal ini terjadi karena kurangnya mempengaruhi kualitas minyak kelapa sawit
pengawasan pada saat proses pengolahan kernel adalah fasilitas operasi, peralatan dan
produksi dan akibat penimbunan buah pada saat perlengkapan, pekerja/staf organisasi, dan bahan
pemanenan. Kondisi ini diduga salah satunya baku/ material (Herliza, 2012).
disebabkan karena kurangnya kontrol di
Kadar Kotoran Kernel Produksi. Data hasil
lapangan saat dilakukan pemanenan sehingga
analisis kadar kotoran kernel produksi
menyebabkan persentase buah mentah yang
ditampilkan dalam Tabel 2. Hasil uji
dipanen dan diolah oleh perusahaan masih tinggi.
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
Biji sawit yang masih mentah mengandung kadar
yang signifikan terhadap kadar kotoran kernel
air lebih tinggi, sehingga diperlukan suhu atau
produksi antara setiap waktu pengambilan
waktu yang lebih lama untuk menurunkan kadar
sample mulai dari pengambilan ke 1 hingga
air, dibandingkan buah yang sudah matang
pengambilan sampel ke 18. Rata-rata kadar
(Daulay, 2019).
kotoran yang diperoleh dari setiap pengambilan
Kadar air sangat penting dalam proses
sampel masih berada dalam batas standar
pengolahan kernel produksi. Hal tersebut erat
perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa
kaitannya dengan stabilitas mutu kernel
pengolahan kernel produksi yang dilakukan di
produksi. Jika kadar air lebih tinggi, maka
PKS PT Socfin Indonesia Kebun Seunagan
mikroba pengurai lemak (jamur) akan
masih cukup konsisten. Sehingga Kadar kotoran
berkembang biak dengan cepat. Perusakan mutu
yang terdapat pada kernel produksi di PT. Socfin
oleh aktivitas mikroba dapat dihindari dengan
Indonesia Kebun Seunagan masih memenuhi
melakukan sterilisasi melalui pemanasan dengan
standar perusahaan meskipun tidak memenuhi
uap sampai suhu minimum 90oC (Nurhadayati,
standar SNI.
2010). Semakin tinggi kadar air yang terkandung
di dalam kernel, juga akan berdampak pada
Tabel 2. Kadar Kotoran pada Kernel Produksi di Stasiun Kernel Dryer PT. Socfin Indonesia Kebun
Seunagan
NO Pengambilan sampel Rata-rata
1 Ke 1 6.67ab
2 Ke 2 6.85ab
3 Ke 3 6.56a
4 Ke 4 6.81ab
5 Ke 5 7.26ab
6 Ke 6 6.90ab
7 Ke 7 7.26ab
8 Ke 8 7.52b
9 Ke 9 6.77ab
10 Ke 10 6.74ab
11 Ke 11 6.70ab
12 Ke 12 7.01ab
13 Ke 13 6.90ab
14 Ke 14 7.03ab
15 Ke 15 7.01ab
16 Ke 16 7.09ab
17 Ke 17 7.29ab
18 Ke 18 6.73ab
Analisis Mutu Kernel (Irwansyah, Lia Angraeni) 1475
Kadar kotoran adalah parameter untuk kernel produksi tidak memenuhi SNI yang telah
menentukan mutu kernel produksi. Jenis kadar ditetapkan yaitu 6%.
kotoran kernel produksi terdiri dari biji bulat, biji
pecah, cangkang, dan batu, yang kemudian UCAPAN TERIMA KASIH
ditimbang jumlahnya untuk dicari persentasenya. Penulis mengucapkan terima kasih
Dari hasil penelitian kadar kotoran pada kernel kepada PT. Socfin Indonesia Kebun Seunagan
produksi selama pengujian berkisar antara atas bantuannya dalam menyelesaikan penelitian
6,57%-7,53%. Angka ini berada diatas standar ini.
SNI, dimana standar SNI untuk kadar kotoran
DAFTAR PUSTAKA
kernel produksi yakni maksimal 6%, sementara
PT. Socfin Indonesia Kebun Seunagan
Daulay, H. B., Pandu Imam, S. A., & Subha, M.
menetapkan standar kadar kotoran maksimal 8%.
H. (2019). Profil dan konsistensi mutu kernel
Penetapan standar perusahaan ini diduga terkait
pabrik minyak kelapa sawit PT. Daria Dharma
dengan kondisi bahwa sebagian besar kelapa
Pratama Lubuk Bento. Jurnal Agroindustri 9(2),
sawit yang ditanam oleh PT. Socfin Indonesia
109-116.
Kebun Seunagan menghasilkan buah dura, yang
apabila presentase buah yang diolah cukup tinggi Herliza, S. 2012. Analisis faktor-faktor yang
maka akan mengakibatkan peningkatan kadar mempengaruhi kualitas minyak sawit. Skripsi
kotoran inti kelapa sawit, yang berupa biji tidak Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu
pecah dan inti kelapa sawit yang masih melekat Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
di cangkang. Kasim, Riau.
Pada proses pengolahan yang tidak baik Lubis, H. B. (2013). Aplikasi Statistical Quality
dapat menyebabkan kadar kotoran kernel Control Dalam Pengendalian Mutu Minyak
produksi meningkat. Cangkang dan zat pengotor Kelapa Sawit di Pks Pagar Merbau Ptpn Ii.
lain yang masih terdapat dalam kernel produksi Sumatera Utara.
dapat dipisahkan atau dipilih dengan tangan atau
dengan hembusan angin (winnowing). Kadar Naibaho, Putra. 1998. Teknologi Pengolahan
kotoran dalam kernel produksi sedikit banyaknya Kelapa Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit.
ada hubungannya dengan kehilangan inti dalam Medan.
cangkang. Kehilangan inti yang tinggi disertai Nurhidayati, R. (2010). Analisis Mutu Kernel
dengan kotoran kernel produksi yang rendah, Palm dengan Parameter Kadar ALB (Asam
namun bisa juga keduanya sama- sama tinggi Lemak Bebas), Kadar Air dan Kadar Zat
(Nurhadayati, 2010). Pengotor di Pabrik Kelapa Sawit PT.
Perkebunan Nusantara-V Tandun Kabupaten
KESIMPULAN Kampar. Disertasi. Universitas Islam Negeri
Kadar air kernel produksi di PT. Socfin Sultan Syarif Kasim. Riau.
Indonesia Kebun Seunagan berkisar antara 6,10-
7,53% sementara kadar kotoran kernel produksi Risza, I. S. (1994). Kelapa Sawit, Upaya
berkisar antara 6,57-7,53% Kadar air kernel Peningkatan Produktivitas. Yogyakarta.
produksi telah memenuhi standar perusahaan dan Kanisius.
SNI yaitu sebesar 8%. Kadar kotoran pada kernel Sunarko, B. (2009). Pengolahan Kebun Kelapa
produksi juga telah memenuhi standar Sawit dengan Sistem Kemitraan. Jakarta.
perusahaan yaitu 8%. Namun kadar kotoran Agromedia Pustaka.
1476 Jurnal Pertanian Agros Vol.25 No.2, April 2023: 1470-1476