PRAKTIKUM
FARMASETIKA II
VISI
MISI
TUJUAN
1. Menghasilkan tenaga ahli madya farmasi yang unggul dibidang pelayanan
kefarmasian khusunya farmasi penerbangan.
2. Menghasilkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka
pengembangan ilmu pengetahuan dibidang pelayanan kefarmasian.
3. Menghasilkan tenaga ahli madya farmasi yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta memiliki sikap disiplin.
4. Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka pengembangan
pendidikan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dibidang
kesehatan khususnya kefarmasian.
ii
Kata Pengantar
Penyusun
Kata Pengantar.................................................................................................. 3
Daftar Isi............................................................................................................. 4
Tata Tertib Praktikum Farmasetika II................................................................. 5
Format Penulisan Laporan................................................................................. 7
Daftar Singkatan Latin........................................................................................ 10
Daftar Nama Obat.............................................................................................. 14
Pendahuluan...................................................................................................... 20
Interaksi Obat..................................................................................................... 24
Tipe Interaksi...................................................................................................... 27
Tempat terjadinya Interaksi Obat....................................................................... 29
A Resep..................................................................................................... 32
Ketentuan Lain Dalam Resep................................................................ 32
Komponen Resep Menurut Fungsinya................................................... 33
B Etiket...................................................................................................... 34
Pada Etiket Tertulis................................................................................ 34
Cara Memberi Etiket............................................................................... 34
Signa atau Aturan Pakai........................................................................ 35
C Copy Resep........................................................................................... 36
Bagian-bagian Copy Resep................................................................... 36
Ketentuan Copy Resep.......................................................................... 37
Cara Penulisan Copy Resep.................................................................. 37
D Perhitungan Jumlah Obat....................................................................... 39
E Perhitungan Dosis dan Konversi Aturan Pakai Berdasarkan Bentuk 43
Sediaan..................................................................................................
F Kajian Resep.......................................................................................... 43
G Perhitungan Harga Resep...................................................................... 44
Materi Praktikum
Bab 1 : Pembuatan Etiket dan Copy Resep....................................................... 45
Bab 2 : Perhitungan Jumlah Obat dan Dosis...................................................... 50
Bab 3 : Perhitungan Dosis dan Penyesuaian Aturan Pakai 53
(Konversi Bentuk Sediaan).....................................................................
Bab 4 : Kajian Resep (Administrasi, Farmasetis, Klinis).................................... 55
Nyeri....................................................................................................... 55
Gastro.................................................................................................... 56
Respirasi................................................................................................ 58
Kardiovaskuler dan Sindrom Metabolik................................................. 59
Membaca Resep................................................................................... 61
Koordinator Praktikum
Disusun oleh:
Nama : ............................................................
No. mahasiswa : ............................................................
Tanggal praktikum : ............................................................
Hari : ............................................................
Dosen : ............................................................
PRODI D3 FARMASI
POLTEKKES TNI AU ADISUTJIPTO
YOGYAKARTA
2023
Publikasi oleh National Heart, Lung, and Blood Institute, Tahun 2003, Judul Seventh
Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and
Treatment of High Blood Pressure (JNC 7), Alamat web
Petunjuk Praktikum Farmasetika II (Poltekkes TNI AU Adisutjipto) 7 |
http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension/phycard.pdf, Tanggal diakses 15
Februari 2011.
Liquor Carbonatis
65. LCD Antiseptik eksteren
Detergent
66. Loperamide HCl Motilex, Imodium Antidiare
67. Lorazepam Ativan Antianxietas
Magnesium oksida,
68. Magnesii Oxydum Antacidum Laxative
Magnesia Usta
Magnesium Oxydatum,
Magnesie Calcinee
Magnesium
69. Magnesium Carbonat subcarbonate, Magnesia Antacidum
Laxative
Alba, Magnesium
Carbonicum Hydroxydatum
Mebhydrolini
70. Incidal, Interhistin Antihistamin
naphadisylate
71. Mefenamic acid Asam mefenamat, Ponstan Analgetika
Petunjuk Praktikum Farmasetika II (Poltekkes TNI AU Adisutjipto) 15 |
72. Menadionum Vitamin K Antihaemorrhagic
Antalgin, Novalgin, Dipyron,
73. Methampyronum Analgetika
Metamizol
74. Methisoprinol Isoprinosine Antivirus
Metil Salisilat, Minyak
75. Methylis Salicylas Analgetika eksternal
gandapura
Metil para hidroksibenzoat,
76. Methyllis Parabenum Preservatif
Nipagin
77. Methylprednisolone Medrol, Medixon Antiinflamasi
Antiinfeksi
Trichomoniasis
78. Metronidazole Flagyl, Metrozine vaginalis,Entamoeba
histolytica
79. Miconazolum nitrat Mikonazol nitrat, Nizoral Antifungi
80. Mixtura Brometorum Solutio Charcot, Brom drank. Sedatif, hipnotika
81. Natrii Iodidum Sodium Iodida Antifungi
Sodium Lauryl Sulphate,
82. Natrii Lauryl Sulfas Surface active
Texapon,Dodecyl
agent (SAA)
sodium sulfate
83. Natrii Subcarbonas Natrii Hidrogen Antasid sistemik
Carbonas, Soda kue
Garam fiksir, Sodium Antidotum sianida
84. Natrii tiosulfas tiosulfat Pengobatan
pityriasis versicolor
A. Informasi Obat
Pokok pokok informasi obat :
1. Tahu bagaimana cara menggunakan obat
a. Dosis spesifik
b. Cara spesifik
c. Waktu spesifik
2. Cara penyimpanan obat
a. Kondisi penyimpanan
b. Tanda tanda kerusakan obat, misalnya : berubahnya warna, keruh, timbul
endapan, muncul gas, dll.
3. Cara obat membantu pasien
a. Keluhan hilang, misalnya pada obat analgetik antipiretik
b. Mengenal timbulnya efek yang dikehendaki, hal ini dimasukkan supaya
pasien mengenal bahwa obat yang digunakan menimbulkan efek sesuai
dengan yang dikehendaki
4. Mengetahui masalah masalah yang disebabkan oleh obat
a. Efek yang tidak dikehendaki dan tindakan yang perlu diambil
1) Memberikan resep obat yang mahal walaupun masih tersedia obat lain yang
mempunyai manfaat dan keamanan yang sama
2) Terlalu berorentasi pada pengobatan terhadap gejala penyakit, tanpa mencari
faktor penyebab lain
3) Pemakaian obat merk dagang secara berlebihan sementara masih tersedia
generik yang mempunyai kualitas, kemanfaatan dan keamanan yang sama
b. Peresepan berlebihan (over prescribing)
1) Memberikan resep obat yang tidak dibutuhkan
2) Pemakaian obat dengan dosis yang berlebihan sehingga menyebabkan
lamanya pengobatan
3) Jumlah obat yang diberikan melebihi jumah yang dibutuhkan
INTERAKSI OBAT
Interaksi obat adalah didefinisikan sebagai perubahan suatu efek farmakologi
suatu obat yang dipengaruhi oleh obat lain. Disebabkan karena adanya dua atau lebih
obat yang diberikan secara bersamaan menghasilkan efek yang berbeda
dibandingkan efek obat secara sendiri – sendiri. Interaksi obat terjadi bila efek dari
salah satu obat dipengaruhi oleh efek dari obat lain. Biasanya mengakibatkan reaksi
obat yang merugikan, tetapi pada beberapa kasus interaksi obat dapat bersifat
menguntungkan.
Obat yang dapat menyebabkan terjadinya interaksi obat dinamakan sebagai
obat pressipitan, sedangkan obat yang aksinya dipengaruhi oleh obat presipitan
dinamakan sebagai obat objek. Dalam suatu interaksi terkadang efek pada kedua
obat saling dipengaruhi contohnya : interaksi yang komplek antar fenitoin dan
fenobarbital, sehingga keduanya tidak termasuk obat presipitan atau obat objek.
Obat yang terlihat dalam interaksi dibedakan menjadi :
a. Obat – obat yang cenderung menyebabkan terjadinya interaksi obat (obat
presipitan) yaitu :
1) Obat yang memiliki ikatan obat protein kuat
Obat yang memiliki ikatan obat protein kuat lebih dominan karena obat tersebut
A. Resep
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada
apoteker, baik dalam bentuk paper maupun elektronik untuk menyediakan dan
menyerahkan obat bagi pasien sesuai aturan yang berlaku.
Resep adalah permintaan tertulis dokter, dokter gigi, dokter hewan
kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien
sesuai peraturan perundang yang berlaku. Kepada apoteker pengelola apotek
untuk menyediakan dan menyerahkan obat obat bagi penderita.
Resep dimulai dengan tanda R/ yang artinya recipe (ambilah), yang diikuti
dengan nama obat dan jumlahnya. Resep menggunakan bahasa latin. Resep
harus memuat :
1. Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi dan dokter hewan.
2. Tanggal dan tempat penulisan resep (inscription)
3. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep (invocatio)
4. Aturan pemakaian obat yang tertulis (signatura)
5. Nama obat, jumlah obat dan cara membuatnya (praescriptio atau ordinatio)
6. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai UU yang berlaku
(subscriptio)
7. Jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk resep dokter hewan.
8. Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang
jumlahnya melebihi dosis maksimal karena pertimbangan tertentu.
Ketentuan lain dalam resep :
1. Resep dokter hewan hanya ditujukan untuk penggunaan pada hewan
2. Resep yang mengandung narkotika tidak boleh ada iterasi ne iteratur
(ulangan); ditulis nama pasien tidak boleh s.up. = untuk pemakaian sendiri;
alamat pasien dan aturan pakai (signa) yang jelas, tidak boleh ditulis sudah
tahu aturan pakainya (usus cognitus).
Contoh resep
dr. Ina Budhiarto
SIP. 130/02/12/2014
Jl. Bogowonto 5, Yogyakarta (0274-
388599)
Yogyakarta, 10 Juli
2017
R/ Ibuprofen sirup No I
S.prn.cth 1 maks t.d.d
R/ Apyalis syr No I
S.o.m cth 1
R/ Otrivin Fls I
S.b.d.d Gtt II.Nass.Sin
Pro : Aulia
Umur : 10 thn
Alamat : Jl. Kenari no 37 Yogyakarta
Petunjuk Praktikum Farmasetika II (Poltekkes TNI AU Adisutjipto) 32 |
B. Etiket
Etiket adalah salah alat komunikasi tertulis yang berkaitan dengan
aturan pakai obat. Oleh karena itu etiket harus ditulis dengan benar, jelas dan
mudah dipahami oleh pasien. Etiket harus bersih tidak ada coretan dan
menempel erat pada wadah.
Obat untuk pemakaian dalam maksudnya adalah obat yang digunakan
dengan cara dimasukkan kedalam mulut ditelan dan masuk kesaluran
pencernaan, untuk obat penggunaan jenis ini menggunakan etiket putih,
sedangkan diluar penggunaan tersebut misalnya salep kulit, tetes mata, obat
kumur, suppositoria, injeksi adalah termasuk obat beretiket BIRU.
Jika diminta pasien atau permintaan khusus dokter (imm = in manum
medicum) pada etiket dapat dicantumkan komposisi lengkap obat, antara lain
nama obat, kandungan kadar.
Label
a. Dibawah etiket kalau perlu ditambahkan label “kocok dahulu” untuk
sediaan sediaan yang membutuhkan label kocok dahulu seperti sediaan
syrup, emulsi, suspensi, infusa, sediaan cair yang mengandung minyak
atsiri, potio yang mengandung bahan tidak larut, liquor/mixtura/lotio yang
mengandung bahan tidak larut.
b. Selain label kocok dahulu kalau perlu ditambahkan label “tidak boleh
diulang tanpa resep dokter” untuk obat – obat golongan narkotika
Sediaan obat dalam atau diminum dan dicerna melalui lambung maka
diberikan etiket warna putih sedangkan untuk obat luar maka menggunakan etiket
biru/ berwarna, contoh obatnya adalah :
Bentuk Keterangan
sediaan
Salep, krim Sifat hanya topikal atau kulit saja
Injeksi Meskipun masuk tubuh tapi tidak melalui
saluran cerna
Transdermal Tidak masuk saluran cerna
Inhaler Masuknya ke saluran pernafasan bukan
saluran cerna
Obat kumur Sebelum masuk kerongkongan sudah
dikeluarkan
Paraf
C. Copy resep
Copy resep atau turunan resep adalah salinan resep yang dibuat oleh
apoteker atau apoteker pendamping, memuat semua keterangan obat yang
terdapat pada resep asli, dan beberapa obat yang telah terlayani atau belum
terlayani oleh apotek. Salinan resep atau resep hanya boleh diperlihatkan
kepada dokter penulis resep penderita yang bersangkutan, petugas kesehatan
atau petugas lain yang berwenang menurut peraturan perundang – undangan
yang berlaku.
Bagian – bagian dari copy resep
Salinan resep memuat semua keterangan yang terdapat dalam resep asli,
meliputi :
1. Nama dan alamat apotek
2. Nama dan nomor surat izin pengelolaan apotek
3. Tanda tangan atau paraf APA
4. Tanda det atau detur untuk obat yang sudah diserahkan, tanda nedet atau
Petunjuk Praktikum Farmasetika II (Poltekkes TNI AU Adisutjipto) 35 |
nedetur untuk obat yang belum diserahkan
R/ Aspilet 80 mg No XX
S tiap 24 jam tab 1 pc
R/ Lasik 10 mg No XX
S tiap 24 jam tab 1
Pro : Tn Seno
Alamat : Jl. Mawar no 37 Yogyakarta
R/ Aspilet 80 mg No XX
S tiap 24 jam tab 1 pc det orig 7 tab
R/ Lasix 10 mg No XX
S tiap 24 jam tab 1 det orig 7 tab
Istilah lain dari copy resep adalah apograph, exemplum, afschrif, copy resep di
buat untuk keperluan pasien, dokter penulis atau yang merawat pasien,
petugas kesehatan dan petugas lain yang berwenang untuk keperluan yang
sesuai dengan undang – undang.
Iter 3x
R/ Aspilet 80 mg No XX
S tiap 24 jam tab 1 pc
det orig
R/ Lasix 10 mg No XX
S tiap 24 jam tab 1
det orig
orig
Stampel Apotek
Ttd APA
dr. Andini
Sip : 125/DKS/2006
Alamat : Jl. Batikan No. 5 Yogyakarta
Telp : 0274.123567
S.prn 3 dd 1 cap
Pro : Sya’ban
Perhitungan adalah :
Pada resep diminta 20 bungkus sehingga perhitungan adalah
1. Paracetamol 250 mg x 20 = 5 gram = 5000 mg
Jika yang tersedia dalam apotek adalah dalam bentuk serbuk maka yang harus
dilakukan menimbang paracetamol dengan timbangan gram.
Jika tersedia tablet maka kita harus mengerti setiap tabletnya berapa
milligram/gram (potensinya).
2. Extrak belladonae 5 mg x 20 = 100 mg
Jika yang tersedia dalam apotek adalah dalam bentuk serbuk/ ekstrak kental
Belladonae maka yang harus dilakukan menimbang ekstrak Belladonae
dengan timbangan milligram. Jika tersedia tablet maka kita harus mengerti
setiap tabletnya berapa milligram / gram (potensinya).
Contoh 2 :
dr. Kiswarjanu, Sp.A
SIP : 4563/XII/12390/1980
No. Resep : 2 Yogyakarta, 12 September
2022
R/ Cefixime 30 mg
Mfla pulv dtd No. X
S bdd pulv I
R/ Sumagesic 120 mg
Mfla pulv dtd No. X
S tdd pulv I
1. Menghitung dosis Cefixime untuk anak usia 4 tahun. Sediaan yang ada
di apotek adalah Cefixime 100 mg dan 200 mg. Jika yang diinginkan
adalah dosis 30 mg maka dihitung terlebih dulu kebutuhan pengobatan
anak tersebut, yaitu : 30 mg x 10 (jumlah pulveres yang diinginkan) =
300 mg.
300 𝑚𝑔
𝑥 1 𝑘𝑎𝑝𝑠𝑢𝑙 = 3 𝑘𝑎𝑝𝑠𝑢𝑙 Cefixime 100 mg
100 𝑚𝑔
dr. Aprianti
SIP : 1234/XII/2002/6789
RSUD Wirosaban
Jl. Ki Ageng Pemanahan No. 1 Yogyakarta
Yogyakarta, 10 Mei
2021
R/ Amoxicillin 1 kap
Dexamethason 1 kap
Tremenza 1 kap
Mfla kap dtd No. 15
S 3 dd kap 1
dr. Aprianti
SIP : 1234/XII/2002/6789
RSUD Wirosaban
Jl. Ki Ageng Pemanahan No. 1 Yogyakarta
Yogyakarta, 10 Mei
2021
R/ Amoxicillin 1 kap
S 3 dd kap 1
R/ Dexamethason 1 kap
Tremenza 1 kap
Mfla kap dtd No. 15
S 3 dd kap 1
F. Kajian resep
Pada alur pelayanan resep yang harus dilakukan adalah melakukan
kajian atau telaah resep, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya
medication error. Kegiatan pengkajian resep meliputi kesesuaian
administrasi, kesesuaian farmasetik dan pertimbangan klinis.
Kajian administratif :
1. Nama pasien, umur, jenis kelamin dan berat badan
2. Nama dokter, nomor surat izin praktek (SIP), alamat, nomor telepon
dan paraf
3. Tanggal penulisan resep
Kajian kesesuaian farmasetik meliputi :
1. Bentuk dan kekuatan sediaan
2. Stabilitas dan Kompaktibilitas (ketercampuran obat)
Pertimbangan klinis meliputi :
1. Ketepatan indikasi dan dosis obat
2. Aturan, cara dan lama penggunaan obat
3. Duplikasi dan atau polifarmasi
4. Reaksi obat yang tidak diiniginkan (alergi, efek samping obat,
manifestasi klinis lain)
5. Kontraindikasi,
6. Interaksi obat
A. Pembuatan Etiket
R/ Voltaren tube I
S.u.e 2 dd Pro : Ny Bambang (39 thn)
Alamat: Blok L no 54A Yk
Pro : Ny Ningsih (45 thn)
Alamat : Jl. Blewah no 100A Yk
R/ Neuralgin tab No X
R/ Furosemid 40 mg No XXX S.prn 1 tab
S.s.tab 1 det orig 15
Pasien membeli masing – masing Ny Ainah membeli obat TBC untuk 2 minggu
tabletnya 5
Pasien ingin menebus separuh R/ 2 diambil untuk 7 hari; R/ 3 diambil untuk 10 hari;
R/ 4 diambil separuhnya
R/ Lameson 4 mg No XX
S 2.dd 1 tab
Det iter 1x
Pasien nebus resep tanggal 9 Juni 2019 Pasien menebus resep tanggal 26
No resep 10 September 2017 pasien ingin menebus obat
Tulis copy resep dengan ketentuan : sesuai perintah resep
R/ 1 diambil 20
R/ 2 diambil 30
R/ 3 diambil 40
Pro Sya’ban
Pro : Nani (20 thn)
R/ Diazepam 2 mg R/ Piroxicam 10 mg
Methampiron 500 mg Allopurinol 100 mg
Vitamin B1 Tab 100 mg Vit B1 100 mg 1/2 tab
M.f. pulv. da in cap No. X Lactose q.s
S.1 d.d caps I Mf. pulv. No. XII
S. b.d.d
Pro : Hertinus
Umur : 40 tahun Pro : Ny. Jukari
Alamat : Jl. Garuda No. 1 Yk Umur : 50 tahun
Alamat : Jl. Kebangsaan 20 Yk
3 4
dr. Agung Nugroho dr. Muhammad Nur
SIP:017/BPT/17/2009 SIP:087/BPT/17/2009
Ibu pasien menghendaki mucopect syrup Pasien tidak bisa minum puyer.
tuliskan etiketnya Pilihkan sediaan lain dan tulis
etiketnya.
R/ Metronidazol No XIV
R/ Cataflam 50 tab No X
S 2 dd 1 tab
S 1 dd 1 tablet
R/ Tramadol No X
R/ Dexamethason tab No XV
S prn 1 tab
S 2 dd 1 tablet
S/ Mertigo No X
R/ Metronidazole No XIV
S 3 dd 1
S 2 dd 1
Pro : Bp Bambang (55 th)
Pro : Mariam (30 thn)
Pasien mendapat resep pasca bedah gigi. Bp Bambang mengeluh nyeri dan panas saat
BAK. Gejala dirasakan sudah 3 hari disertai
rasa pusing, terasa berputar putar dan nyeri di
ubun-ubun. Dokter mendiagnosa pasien
mengalami ISK
1. Mengkaji resep secara administratif, farmasetis dan klinis sesuai kondisi pasien.
2. Pertimbangkan untuk meminta saran ke dokter (dosen pengampu) apabila ada
revisi dalam pendosisan, penggantian jenis obat.setelah pengkajian.
COPY RESEP
Yogyakarta, Februari 2019 Yogyakarta, Juli 2020
R/ Rhinos syr Fls 1 Iter 3x
S 3 dd cth 1
R/ Rifampicin 450 mg No XXX
R/ Amoxicillin DS Fl 1 S 1 dd 1 ac pagi ___det XV
S 3 dd cth 1
R/ INH 300 mg No XXX
R/ PCT 250 tab 1 S 1 dd 1 ac pagi ___det XV
MP 4 tab 1/2
Tremenza tab 1/2 R/ Ethambutol 850 mg No XXX
S 3 dd pulv 1 S 1 dd 1 ac pagi ___det X
R/ Cedocard 5 mg No XX Iter 3x
S 2 dd 1 tab R/ Simarc No XXX
S 1-0-0
R/ CPG 15 mg No X
S 1.d.d. 1 R/ Metformin No XXX
S 0-0-1
R/ Aspilet 80 mg No X
s.1.d.d.1 R/ Bisoprolol 5 mg No XXX
S 1-0-0
R/ V Bloc 6,25 mg No V __________________________d.i.d
S 1.dd.1
Pro : Tn. Dodi (56 thn)
R/ Diovan 160 mg No XV
S 1.d.d.1
R/ Amlodipin 10 mg No XV
S 1.d.d.1
Pro : Tn Nasikin
Umur : 50 tahun
Alamat : Denggung, Sleman
Pasien mengidap PJK selama 5 tahun, riwayat Pasien terdiagnosa PJK baru saja, keluhannya
HT 15 tahun, terkontrol. Tensi terakhir saat kaki bengkak dan mengalami DVT. Pasien
periksa 140/85 mmHg. Pasien mengalami juga didiagnosa pra-DM dengan KGD 190
nyeri dada sudah seminggu, kadang hingga mg/dL.
terasa sesak.
Yogyakarta Yogyakarta
R/ Norpace tablet No XX
R/ Gliclazid 5 mg No X
S 4.d.d.1
S 1 dd 1
R/ Digoxin tab No X
R/ Curcuma tab No XXX
S.1.d.d.1
S 2 dd 1
R/ Atorvastatin tab No XV
R/ Ponstan tab No X
S 1 dd 1 tab
S 3 dd 1 jika nyeri
Pro : Tn Joko (56 thn)
Pro : Ny Santi (30 th)
Pasien menderita aritmia supraventrikuler Pasien terdiagnosa DM tipe 2 dengan KGD 200
dengan HR 140x/ menit. Kolesterol total 240 mg/dL. Pasien mengeluh tidak nafsu makan
mg/dl dan LDL 160 mg mg/dl karena nyeri gigi.
Yogyakarta Yogyakarta
Iter 2x
R/ Metformin No X
R/ Candesartan 80 tab No XXX
S 1 dd 1
S 1dd 1
R/ Folavit No XXX
R/ Bisoprolol 5 tab No XXX
S 1 dd 1
S.1.d.d.1
R/ Vitamam 3 No XXX
R/ Atorvastatin tab No XV
S 1 dd 1
S 1 dd 1 tab
Pro : Ny Santi (30 th)
Pro : Tn Joko (56 thn)
Pasien menderita hipertensi stage 2. Pasien terdiagnosa mengalami DM
Kolesterol total 240 mg/dl dan LDL 160 mg gestasional. Saat ini sedang hamil d en g an
mg/dl usia kehamilan 8 bulan.
Membaca Resep
Tuliskan resep di bawah ini dengan penulisan yang benar, berikan kajian administratif,
farmasetis dan klinis, hitung dosis dan jumlah obat yang tepat dan harga, sertakan
PIO.
1. M1
3. M3
5. M5
7. M7
9. M9
11. M11
13. M13
15. M15