Halaman BAB III
Halaman BAB III
id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research
and Development (R&D). Menurut (Borg & Gall, 1983: 772) penelitian
pengembangan bertujuan untuk mengembangan sebuah produk yang
digunakan dalam bidang pendidikan. Fokus dalam penelitian pengembangan
yaitu untuk menghasilkan produk yang bisa digunakan dalam pembelajaran
dan dapat diuji keefektifannya. Produk yang dihasilkan dapat bermanfaat untuk
menciptakan inovasi baru dalam pembelajaran. Beberapa produk yang
dikembangkan bisa berupa berupa bahan ajar, media ajar, dll. Dalam penelitian
ini produk yang dikembangkan yaitu berupa bahan ajar buku digital sejarah
perjuangan Bung Tomo untuk meningkatkan sikap nasionalisme siswa.
53
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
2) Studi Lapangan
a) Studi Lapangan di SMA Negeri Kota Surabaya
Studi lapangan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan
cara melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi di SMA
Negeri Kota Surabaya. Tujuan dilakukan studi lapangan yaitu
untuk menggali informasi terkait pelaksanaan proses pembelajaran
sejarah selama ini, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), metode pembelajaran, model pembelajaran, bahan ajar, dll.
Proses wawancara pada tahap studi lapangan yaitu dengan
melibatkan guru dan siswa. Proses wawancara ditujukan kepada
guru dengan tujuan untuk menggali informasi terkait dengan profil
guru sejarah, kompetensi guru sejarah dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran, bahan ajar sejarah yang digunakan,
metode dan model pembelajaran yang diterapkan, serta evaluasi
terhadap pelaksanaan pembelajaran sejarah. Proses wawancara juga
ditujukan kepada siswa dengan tujuan menggali informasi terkait
perspektif siswa dalam mengikuti pembelajaran, kendala yang
dialami, perspektif siswa terhadap metode guru dalam mengajar,
dan perspektif siswa terhadap perjuangan Bung Tomo
Kemudian disisi lain peneliti melakukan studi dokumentasi.
Studi dokumentasi dilakukan dengan tujuan untuk menggali
informasi terkait dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang dibuat oleh guru. Dalam proses ini peneliti akan melihat
apakah guru dalam proses pembuatan RPP sudah memanfaatkan
potensi sejarah lokal yang ada disekitar mereka, seperti perjuangan
Bung Tomo. Disisi lain peneliti juga melakukan kegiatan studi
dokumentasi terhadap silabus yang digunakan oleh guru. Tujuan
dari kegiatan menganalisis RPP dan silabus yaitu untuk melihat
sejauh mana materi sejarah perjuangan Bung Tomo itu diajarkan
oleh guru dalam pembelajaran.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
2) Observasi
Observasi merupakan metode yang dilakukan dengan cara melakukan
sebuah pengamatan. Tujuan dilakukan observasi yaitu untuk
mendapatkan data yang akurat sesuai dengan fakta di lapangan.
Dengan begitu, observasi bisa dikatakan sebagai proses pengamatan
yang dilakukan secara detail dan teliti dengan menggabungkan sebuah
persepsi dan ingatan peneliti (Hasanah, 2017: 21–46). Sebelum proses
observasi, setidaknya peneliti harus menyiapkan beberapa hal yang
sekiranya diperlukan, seperti lembar observasi. Kegiatan observasi
dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati aktivitas belajar
guru dan siswa, sehingga dapat memberikan sebuah gambaran kepada
peneliti untuk mengembangkan buku digital yang ideal dan siap untuk
diterapkan dalam proses pembelajaran.
3) Analisis Dokumen
Analisis dokumen merupakan metode yang dilakukan dengan cara
melakukan analisis dokumen-dokumen penting yang diperlukan dalam
penelitian (Widoyoko, 2015: 49–50). Pengumpulan data melalui
metode analisis dokumen dilakukan dengan cara melihat, membaca,
dan mencatat. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisis
dokumen seperti kurikulum sekolah, Rencana Perencanaan
Pembelajaran (RPP), dan bahan ajar yang digunakan. Dengan begitu
peneliti dapat mengetahui beberapa permasalahan pembelajaran yang
selama ini terjadi, kemudian peneliti dapat memberikan solusi untuk
menyelesaikan permasalahan tersebut secara efektif.
4) Wawancara
Wawancara (interview) merupakan metode yang dilakukan dengan
cara melakukan percakapan kepada responden atau narasumber.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara kepada guru dan
siswa. Kegiatan wawancara ini bertujuan untuk menggali informasi
lebih dalam terkait permasalahan yang terjadi selama ini. Selain itu
wawancara juga bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
2. Tahap Pengembangan
Tahap pengembangan produk buku digital sejarah perjuangan Bung
Tomo ini, peneliti mengunakan model desain pengembang ADDIE. Desain
pengembangan ADDIE terdiri dari lima tahapan, yaitu sebagai berikut:
a. Analysis (Analisis Kebutuhan)
Analisis kebutuhan dilakukan oleh peneliti dengan cara melalui
proses wawancara, dokumentasi, dan pemberian angket. Kegiatan
analisis kebutuhan bertujuan untuk menggali informasi terkait kebutuhan
yang diperlukan oleh guru dan siswa. Melalui kegiatan analisis
kebutuhan didapatkan informasi bahwasanya guru sejarah masih
menggunakan bahan ajar yang konvensional berupa buku teks saja dan
belum pernah menggunakan bahan ajar digital yang diintegrasikan
dengan kecanggihan teknologi. Disisi lain siswa juga belum seberapa
paham terkait dengan perjuangan pahlawan dalam mempertahankan
kemerdekaan Indonesia di Surabaya. Melihat analisis kebutuhan tersebut,
peneliti memberikan solusi dengan melakukan pengembangan buku
digital inovatif yang didalamnya berisikan materi perjuangan Bung
Tomo, dengan harapkan dapat memberikan inovasi baru dalam
menciptakan pembelajaran sejarah yang menarik, menyenangkan, dan
dapat mencapai tujuan pembelajaran yang direncanakan.
b. Design (Desain Buku Digital)
Hasil dari proses studi pendahuluan pada tahap sebelumnya
sangat menentukan dalam tahap desain ini. Desain buku digital yang
dikembangkan oleh peneliti pada dasarnya harus bisa menjawab
permasalahan selama guru dan siswa di SMA Negeri Kota Surabaya.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
Desain buku digital yang dibuat oleh peneliti harus menarik dan inovatif.
Desain buku digital juga harus disesuaikan dengan kurikulum dan yang
paling terpenting dapat memenuhi kebutuhan guru dan siswa. Setelah
semua bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan buku digital sudah
terkumpul, peneliti melakukan penyusunan buku digital yang dilengkapi
dengan materi perjuangan Bung Tomo.
Buku digital yang dibuat dan dikembangkan oleh peneliti
berisikan format yaitu sebagai berikut: cover, kata pengantar, petunjuk
penggunaan buku digital, daftar isi, rangkaian kegiatan pembelajaran,
peta konsep, materi biografi Bung Tomo, materi perjuangan Bung Tomo,
materi sikap nasionalisme dalam perjuangan Bung Tomo, rangkuman,
evaluasi, glosarium, dan daftar pustaka. Penyusunan materi buku digital
ini dikemas dengan menggunakan model Problem Based Learning
(berbasis masalah). Masalah dalam buku digital ini diambil dari
permasalahan yang biasanya dialami oleh siswa dalam dunia nyata.
Permasalahan tersebut harus bisa dipecahkan dan dijawab oleh siswa
dengan menemukan solusinya. Dengan adanya buku digital yang dibuat
oleh peneliti ini diharapkan dapat membantu guru dan siswa dalam
menciptakan pembelajaran sejarah yang menarik, inovatif, dan dapat
mencapai tujuan yang diinginkan.
c. Development (Pengembangan Buku Digital)
Tahap pengembangan merupakan bagian yang paling penting
untuk mengembangkan produk buku digital dalam penelitian ini. Melalui
tahap pengembangan ini dihasilkan sebuah produk buku digital yang siap
dan layak untuk diimplementasikan dalam proses pembelajaran. Berikut
merupakan beberapa langkah-langkah yang ada dalam tahap
pengembangan yaitu:
1) Pengajuan Draf Awal Buku Digital
Tahap pengajuan draft awal buku digital ini nanti meliputi: a)
kesesuaian antara materi pembelajaran yang ada dalam buku digital
dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD), b) tujuan,
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
60
dan kelayakan dari buku digital. Pada uji coba, guru berperan
sebagai mitra peneliti dan siswa berperan sebagai penilai untuk
kelayakan buku digital. Pada tahap uji coba, peneliti dapat melihat
beberapa kekurangan dari buku digital. Kemudian hasil dari uji
coba dapat dijadikan refleksi oleh peneliti dalam memperbaiki
buku digital menjadi lebih baik lagi.
b) Uji Coba Kelompok Besar
Uji coba kelompok besar dapat dilakukan setelah uji coba
kelompok kecil selesai. Pada uji coba membutuhkan lebih banyak
siswa. Uji coba dilakukan dengan tujuan untuk melihat kekurangan
dan keefektifan buku digital. Kekurangan-kekurangan yang
terdapat dalam uji coba akan dijadikan refleksi oleh peneliti untuk
memperbaiki buku digital. Buku digital bisa digunakan dalam
proses pembelajaran secara umum, jika buku digital mencapai
minimal kategori baik. Kemudian ketika buku digital sudah
dianggap baik, maka selanjutkan peneliti akan menggunakan buku
digital yang sudah layak ini dalam proses pembelajaran secara luas.
c) Subjek Uji Coba
Subjek uji coba dalam penelitian ini yaitu siswa di SMA
Negeri Kota Surabaya, lebih tepatnya pada kelas XI. Pemilihan
subjek dilakukan dengan menggunakan teknik sampling, lebih
tepatnya yaitu sampel acara sederhana (simple random sampling).
Pemilihan subjek dilakukan secara acak, mulai dari siswa prestasi
tingkat tinggi, sedang, dan rendah.
d) Analisis Data dan Revisi
Analisis data merupakan lanjutan dari tahap uji coba produk
buku digital. Data yang sudah didapatkan oleh peneliti dalam tahap
uji coba produk berbentuk data kuantitatif dan kualitatif. Data
kuantitatif dikumpulkan dan didapatkan dari hasil angket yang
diberikan kepada siswa. Dari data kuantitaif tersebut, kemudian
diolah dan dijabarkan menjadi data kualitatif. Data kualitatif ini
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
nantinya akan memiliki nilai skala lima, yaitu antara lain: (1) tidak
baik, (2) kurang baik, (3) cukup baik, (4) baik, dan (5) sangat baik.
Produk buku digital dikatakan layak jika memiliki minimal
nilai “B” (Baik). Nilai kelayakan itu berdasarkan dari hasil validasi
tim ahli dan hasil uji coba buku digital. Hasil saran dan masukan
dari tahap tersebut dijadikan sebagai refleksi oleh peneliti untuk
memperbaiki buku digital agar menjadi lebih baik lagi. Ketika buku
digital sudah dianggap layak dan sesuai dengan kebutuhan guru
dan siswa, maka kemudian buku digital tersebut siap untuk
diimplementasikan dalam proses pembelajaran.
d. Implementation (Implementasi)
Tahap implementasi merupakan tahap penggunaan dari buku
digital yang sudah layak untuk diajarkan kepada siswa. Implementasi
buku digital digunakan kepada siswa di SMA Negeri Kota Surabaya.
Namun sebelum dilakukan implementasi buku digital kepada siswa,
peneliti akan memberikan soal pre-test dan setelah implementasi buku
digital kepada siswa, peneliti akan memberikan soal post-test. Pemberian
soal pre-test dan post-test bertujuan untuk mengukur tingkat sikap
nasionalisme siswa, sebelum dan sesudah menggunakan buku digital
dalam proses pembelajaran.
Pada tahap implementasi, guru berperan sebagai mitra peneliti
untuk mengamati proses pembelajaran. Peran guru tidak hanya pada
tahap implementasi saja, melainkan guru mempunyai peran penting
dalam berjalannya penelitian ini dari awal hingga akhir. Guru seringkali
memberikan masukan atau saran yang membangun, mulai dari tahap
penyusunan hingga implementasi buku digital. Saran dan masukan yang
diberikan oleh guru memiliki tujuan baik dan mulia yaitu untuk
kesempurnaan buku digital yang sudah dibuat peneliti, sehingga buku
digital siap dan layak untuk diimplementasikan secara luas.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
e. Evaluation (Evaluasi)
Evaluasi merupakan tahap akhir dalam penelitian pengembangan
ini. Evaluasi dilakukan setelah peneliti dapat melalui empat tahapan
sebelumnya. Evaluasi dilakukan dengan cara mengamati dan
menganalisis penggunaan buku digital dalam proses pembelajaran
kepada siswa, apakah dengan dikembangkan buku digital ini dapat sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Tahap evaluasi dilakukan dengan tujuan
untuk melihat beberapa hal, mulai dari sikap siswa dalam mengikuti
pembelajaran menggunakan buku digital, kendala yang dirasakan oleh
siswa saat menggunakan buku digital, dan pengaruh dari buku digital
terhadap peningkatkan sikap nasionalisme siswa.
Keterangan:
O1: Pemberian pre-test dan post-test kelas eksperimen
O2: Pemberian pre-test dan post-test kelas kontrol
X: Perlakuan kelas eksperimen menggunakan buku digital
Berdasarkan tabel diatas terkait dengan kegiatan pengujian
keefektifan buku digital dalam pembelajaran sejarah dapat dijelaskan
yaitu sebagai berikut: 1) pemberian angket pre-test pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa. 2) Pelaksanaan pembelajaran, kelas eksperimen
menggunakan buku digital dan kelas kontrol menggunakan bahan ajar
lama. 3) pemberian angket post-test yaitu sebagai tahap terakhir untuk
evaluasi dari proses pembelajaran yang telah dilakukan. Dari hasil
pengerjaan angket post-test dapat diketahui seberapa pengaruh
penggunaan buku digital terhadap peningkatan sikap nasionalisme siswa.
2) Uji T
Uji T dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keefektifan
buku digital yang sudah dikembangkan oleh peneliti dalam
meningkatkan sikap nasionalisme siswa. Untuk melihat keefektifan
buku digital yang sudah dikembangkan oleh peneliti dapat diketahui
dari hasil nilai rata-rata post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Buku digital tersebut dikatakan efektif apabila terdapat perbedaan
nilai rata-rata post-test antara kelas kelas eksperimen dan kelas
kontrol, serta begitu sebaliknya. Uji T dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan uji Independent Sample T Test pada aplikasi
SPSS 25, kemudian untuk taraf signifikansi α = 0,05. Adapun untuk
pengambilan keputusan dari uji T ini dilakukan dengan norma
pengujian yaitu sebagai berikut:
(1) Jika taraf signifikansi (sig/α) ≤ 0,05, maka terdapat perbedaan rata-
rata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.
(2) Jika taraf signifikansi (sig/α) ≥ 0,05, maka tidak ada perbedaan
rata-rata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen.