PENJELAJAHAN
P
ada zaman dahulu kala, manusia hidup berdampingan dengan
makhluk lain, seperti jin, putri duyung dan beberapa
makhluk bukan manusia lainnya. Mereka saling menjaga
daerah teritorialnya masing-masing dan membuat peraturan
tentang dunia mereka dengan tujuan kerukunan dan kerhamonisan
dapat terlaksana.
Raja triton juga memiliki seorang putri yang sangat gemar belajar
dan mencari tau, bernama kemuning. Sejak kecil, kemuning sering
berkeliling lautan hanya untuk terus belajar dan memuaskan hasrat
rasa ingin tahunya terkait dunia yang begitu luas ini. Hingga saat ini
usianya sudah beranjak dewasa namun rasa ingin tau yang kuat tetap
berada lekat di hatinya. Hatinya begitu penasaran tentang kehidupan
di dunia atas, kehidupan para manusia. Sudah bertahun-tahun dia
menyelidiki tentang dunia manusia. Sudah lama dia mengamati
manusia-manusia yang berlayar di atas kapal, atau hanya sekedar
berenang di tepian. Rasa penasaran nya semakin memuncak setiap
hari membuat dia tidak bisa menahannya lagi.
"Itu benar anakku, mengapa kau begitu ingin melihat dunia manusia?
Apakah kau merasa tidak cukup senang berada di istana ini? Apakah
istana ini kurang luas bagimu untuk berpetualang?" Ayah kemuning
menjawab dengan bijaksana, membuat kemuning kembali
bersemangat. Dia berpikir bahwa jawaban ayahnya memberikan
sedikit harapan dan kemungkinan.
"Seperti yang ayah tau, aku sangat senang belajar. Aku sangat ingin
tau apa yang manusia lakukan. Aku sudah mengamati ini sejak lama,
ayah." Kemuning memelas kepada ayahnya membuat raja tersebut
semakin tidak tega. "Baiklah kemuning, kau bisa pergi, Dengan
syarat jika matahari sudah terbenam, kau harus kembali lagi ke lautan
tanpa terkecuali"
Ratu wulan tidak dapat menbantah lagi. Dia tidak mampu untuk
melanjutkan perdebatan ini dengan suaminya. Menyadari perdebatan
telah berakhir dan kemuning disetujui untuk pergi ke daratan,
kemuning merasa sangat bahagia dan senang dengan keputusan raja
triton. Kemuning memeluk ayahnya dan kemudian ibunya sebagai
bentuk Terima kasih nya. Dia berkata bahwa dia akan pergi besok
pagi sehingga bisa sedikit lama berada di daratan.
"Itu benar, dunia manusia berbeda dengan dunia kita. Akan sangat
berbahaya bila pergi kesana. Walaupun manusia mirip dengan kita,
bukan berarti mereka baik!" Siere menambahkan ucapan pavlopetri
dengan nada khawatir.
"Heh, kurang ajar, aku ini putri duyung tau!" Sanggah siere dengan
cepat sambil tetap menangis. "Sudah, jangan bertengkar. Lebih baik
sekarang segera kitab lepaskan ikatan ini sebelum matahari
terbenam!" Ucap kemuning cepat dengan bijaksana.
Setelah usaha yang panjang, akhirnya siere bisa lepas dari jeratan
jaring nelayan tanpa perlu merusak jaring milik pemuda tersebut.
"Terima kasih kemuning!" Siere melompat dan memeluk kemuning
yang langsung disambut hangat olehnya.
"Sama aku gak ada makasih nih?" Pemuda tersebut menggoda siere.
"Tidak ada, bagimu dimaafkan saja sudah bagus karena kamu telah
menjebak ku!" "Eh kurang ajar, aku tidak melakukannya. Aku hanya
melakukan pekerjaan ku!" Siere dan pemuda itu terus berdebat
membuat kemuning hanya menghela nafas panjang mendengarnya.
Setelah puas diomelin oleh Raja dan ratu perihal pasal ini dan
peraturan itu, kemuning keluar ruangan dengan ekspresi muka
lelah. "Maaf kemuning, karenaku dirimu menjadi kena marah
oleh kedua orang tuamu!" Siere tidak mampu mendongakkan
wajahnya dan memandang mata kemuning membuat kemuning
menjadi iba akan nya. "Tidak apa, siere, yang terpenting kamu
selamat. Apakah kamu baik-baik saja? Adakah bagian tubuhmu
yang terluka?"
"Siapa itu, raden?" Ibu raden yang tidak dapat bangun dan
melihat lawan bicara raden bertanya. "Tolong, bisakah kau
menyembuhkan ibuku? Aku akan melakukan apapun demi ibu
sehat!" Permohonan raden membuat hati kemuning semakin
luluh. Dia merasa iba, namun, tidak ada yang bisa dia lakukan
juga.
"Iya, ibu, dia adalah calon istri raden!" Dan jawaban raden
membuat kemuning kebingungan. Wajah kemuning memerah.
Kemuning memutuskan tidak menyangkal dan mengamati
keadaan.
Sesuai dugaan Nyi roro kidul, cawan tersebut tidak ada pada
tempatnya. Ke 7 penguasa lautan tersebut menjadi panik,
karena fenomena anomali ini tidak lah biasa dan bisa saja
membawa berita buruk.
Tidak menunggu waktu lama, beberapa duyung datang
menghampiri ke 7 penguasa tersebut membawa kabar buruk.
Beberapa duyung dikabarkan pingsan dan sedang dibawa ke
pusat pengobatan. Ratu wulan saat ini sedang mengkondisikan
suasana sekaligus melakukan penelitian terkait dampak apa saja
yang bisa ditimbulkan laut Merah darah ini. Keadaan menjadi
sangat runyam dan berantakan.
Ali juga mengatakan bahwa sejak awal fenomena air darah itu
muncul, dia juga sudah memindahkan lautan tempat para
duyung tinggal. Ali membalikkan ruang dan waktu sehingga
lautan tempat para duyung itu tinggal sudah terisolasi dari
makhluk apapun. Hal ini bertujuan untuk menjaga keselamatan
makhluk lainnya.
"Okeh, ini agak sakit yaa." Belum sempat pavlopetri dan siere
bertanya apa maksudnya, mereka sudah terhampas kuat menuju
tempat ini. "Pavlopetri kan lemah, dia begitu saja menangis"
Ejek siere. "Hei!" Pavlopetri yang tidak Terima
mengembangkan mulutnya. Kemuning yang melihat aksi kedua
sahabatnya itu hanya bisa tersenyum menyaksikan pertengkaran
kecil mereka.
~~Tamat~~