Anda di halaman 1dari 18

MODUL AJAR

1. INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
 Nama Penyusun : Muh. Arsad, S.Pd
 Institusi : SMK Negeri 2 Bungku Barat
 Tahun : 2023
 Jenjang : SMK
 Kelas/Fase : X APHP / E
 Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit
 Tahun Pelajaran : 2023/2024
Capaian Pembelajaran :
Aspek bumi dan antariksa berkaitan dengan materi gravitasi universal. Struktur Bumi yang terdiri
dari interior bumi, litosfer, lempeng tektonik, dan gempa bumi. Struktur bumi meliputi hidrosfer,
atmosfer, dan medan magnet bumi. Materi ini juga mencakup iklim, cuaca, musim, perubahan iklim
serta mitigasi bencana.
B. Komptensi Awal
 Peserta didik Memahami konsep Mitigasi bencana.
 Peserta didik memahami tata cara penanganan mitigasi bencana
C. Profil Pelajar Pancasila
 Beriman dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Bernalar kritis dalam menemukan informasi
 Kerjasama
 Keratif
D.Sarana dan Prasarana
 Buku Kelas X/Modul Pembelajaran.
 HP sebagai sumber informasi.
 Peralatan menulis (Buku dan Polpen)
 Laptop
 LKPD
 PPT & Infocus
E. Target Peserta Didik
 Peserta didik yang tanpa kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
 Peserta didik dengan kesulitan belajar akan mendapatkan pendampingan khusus.
F. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan metode Diskusi Kelompok
2. KOMPONEN ISI
A. Tujuan Pembelajaran
 Peserta didik dapat menjelaskan pengertian dari mitigasi bencana alam.
 Pesereta didik dapat menguraikan proses penanganan bencana alam. (kebakaran dan gempa
bumi).
Sub ATP :
 Menjelaskan konsep Mitigasi Bencana.
 Menjelaskan proses penanganan bencana alam (kebakaran dan gempa bumi).
 Menjelaskan sebab-sebab terjadinya bencana alam (kebakaran dan gempa bumi).
 Mendeskripsikan kejadian dan fenomena bencana kebakaran di permukiman dan gempa bumi.
 Mempresentasikan projek kerja permasalahan melalui isian LKPD.
 Membuat kesimpulan dari hasil presentasi.
B. Pemahaman Bermakna
Air dalam tubuh manusia sangat berfungsi untuk mengisi cairan dalam tubuh dengan meminum air.
Selain untuk penghilang rasa haus dan manfaat utama lainnya air untuk tubuh, air juga memiliki
manfaat lain yang sangat dibutuhkan untuk menunjang kehidupan manusia.
C. Pertanyaan Pemantik
 Mengapa air sangat dibutuhkan oleh manusia?
 Dari mana sumber air yang diperoleh manusia?
D. Kegiatan Pembelajaran
1. Pendahuluan (10 Menit)
Guru mengawali pembelajaran dengan salam.
Guru mengajak peserta didik untuk bersyukur akan karunia Tuhan berupa kesehatan, dan
anugerah Sumber Daya Alam yang sangat melimpah di Bumi Indonesia, melalui doa.
Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
Guru memeriksa kesiapan belajar peserta didik dengan menanyakan :
 Apakah semua peserta didik semua dalam keadaan sehat?
 Apakah peserta didik tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran di kelas pada pertemuan
ini ? (Selanjutnya di awali ice breaking)
Guru melakukan tes diagnostik untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik.
 Apa yang dimaksud dengan mitigasi?
 Apa yang menyebabkan sering terjadinya kebakaran dalam suatu wilayah?
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (70 Menit)
Pembelajaran inti mengikuti Sintak/Fase pada model pembelajaran PBL yaitu sebagai berikut :
Langkah-langkah Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi Waktu
Fase 1 : - Guru menampilkan gambar  Peserta didik
Pengenalan Masalah terkait materi Mitigasi mengamati gambar
(Orientasi masalah) bencana (kebakaran dan yang ditampilkan di
gempa bumi). yang power point.
ditampilkan melalui power  Peserta didik
point. menjawab pertanyaan
- Guru memberikan guru terkait dari
pertanyaan kepada peserta gambar gambar yang
didik. mereka amati.
Gambar apakah di atas?  Peserta didik
Apa yang ada dibenak memperhatikan 70 Menit
kalian dari gambar tayangan video yang
tersebut? diperlihatkan guru
- Guru menayangkan video mata pelajaran.
pembelajaran terkait dengan
materi ajar Mitigasi Bencana
(Kebakaran dan Gempa
Bumi).

VID-20231003-WA0071.mp4
Langkah-langkah Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi Waktu
Fase 2 : Membentuk kelompok belajar Peserta didik berkumpul
Mengorganisasikan Peserta peserta didik. Setiap kelompok dengan kelompok
Didik Untuk Belajar
terdiri dari 4 orang. belajarnya yang telah
ditentukan..

Fase 3 : Guru membagikan LKPD Peserta didik (kelompok


Membimbing Penyelidikan kepada setiap individu peserta belajar) membaca,
Individu/Kelompok didik di masing-masing memahami dan
kelompoknya, dan kemudian menganalisis
guru membimbing peserta didik permasalahan yang
menemukan informasi dari diberikan oleh guru
setiap kelompok, berdasarkan berdasarkan LKPD yang
apa yang diperintahkan di dibagikan.
LKPD.
Fase 4 : - Guru membimbing peserta - Peserta didik
Mengembangkan dan didik dalam mengolah data menganalisis dan
Menyajikan Hasil berdasarkan perintah yang menuliskan hasil
diskusi ke dalam tabel
ada di dalam LKPD.
hasil pengamatan.
- Setiap kelompok, - Setiap kelompok,
mempresentasikan hasil mempresentasikan hasil
diskusi yang telah ditemukan diskusi yang telah
di depan kelompok lainnya. ditemukan di depan
- Guru membimbing setiap kelompok lainnya.
kelompok yang memberikan - Setiap kelompok
tanggapan kepada kelompok menjawab pertanyaan
yang tampil. dari kelompok lainnya.
Fase 5 : - Guru membimbing kelompok - Peserta didik membuat
Menganalisis dan belajar peserta didik dalam kesimpulan dari hasil
Mengevaluasi Proses merefleksi dan membuat yang telah diamati dan
kesimpulan berdasarkan dari didiskusikan dengan
Pemecahan Masalah
apa yang telah dilakukan di kelompok lainnya.
kegiatan pembelajaran

3.Penutup (10 Menit)


Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi ajar.
Guru memberikan evaluasi sumatif. Instrumen soal terlampir.
Guru mengingatkan kepada peserta didik bahwa materi selanjutnya yang akan dipelajari
adalah tentang “Hubungan sosial manusia untuk semester depannya”. Dan memberikan
semangat serta motivasi kepada peserta didik dalam kesiapannya menjalani ujian semester
ganjil.
Salam Penutup.

E. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
 Apa yang dimaksud dengan mitigasi?
 Apa yang menyebabkan sering terjadinya kebakaran dalam suatu wilayah?
2. Asesmen Formatif
Penilaian ini dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung, di mana guru menilai setiap
kelompok belajar peserta didik (secara individu) dalam proses kegiatan Diskusi kelompok
berdasarkan LKPD yang dibagikan. (Rubrik penilaian terlampir).
Jenis Instrumen : Kegiatan diskusi kelompok, sesuai perintah yang ada di LKPD.
RUBRIK PENILAIAN FORMATIF

Penilaian Proses Kegiatan Diskusi Kelompok.


Nama Peserta Nilai Jumlah
No. Total Nilai
Didik Keaktivan Kerjasama Pemahaman Nilai
1.
2.
dst.

Pedoman Penilaian :
Keaktivan Kerjasama Pemahaman
Aktif= 4 Melaksanakan tugas yang telah disepakati dengan Paham =4
Kurang Aktif = 2 kriteria : Belum Paham = 2
Tidak Aktif = 1  Selalu mengerjakan tugas = 4 Tidak Paham = 1
 Jarang mengerjakan tugas = 2
 Hampir tidak pernah mengerjakan tugas = 1
 Tidak pernah mengerjakan tugas = 0

Penilaian Hasil Isian LKPD


Nilai
Nama Peserta
No. Analisis Jumlah Nilai Total NIlai
Didik Kesimpulan
Data
1.
2.
dst.

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖
Total Nilai = x 100 =......
2

3. Asesmen Sumatif

INSTRUMEN EVALUASI DAN RUBRIK PENILAIAN SUMATIF

a. Instrumen Evaluasi :

Nama Mata Pelajaran : IPAS Elemen Ke : 4 (Empat)


Kelas/Semester : X APHP/Ganjil KKM : 70
Waktu Pelaksanaan : 21 November 2023

Jawablah Pertanyaan Di Bawah Ini Dengan Benar.


1. Uraikan secara berurutan upaya-upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya bencana alam
(gempa bumi). (Point 15)
2. Bagiaman cara anda mengatasi terjadinya kebakaran? (Point 15)
3. Tuliskan menurut pendapat anda factor-faktor terjadinya kebakaran dan gempa bumi. (Point 20)

Jawaban
1. Upaya yang dilakukan adalah :
Jika Anda berada di dalam rumah, segera berlindung di bawah meja atau kursi yang
kokoh atau di balik dinding yang kokoh. Hindari berdiri di dekat jendela atau meja
yang lebar, karena benda-benda tersebut dapat jatuh dan menimbulkan luka.
Jika Anda berada di luar rumah, segera berjalan ke tempat yang terbuka dan hindari
berdiri di dekat bangunan tinggi atau pohon tinggi.
Jika Anda berada di dalam kendaraan, segera berhenti di tempat yang aman dan
hindari berdiri di dekat bangunan tinggi atau pohon tinggi.
Hindari menggunakan lift saat terjadi gempa bumi, karena lift dapat terjebak di antara
lantai.
Jika Anda berada di dekat pantai, hindari berdiri di dekat pantai dan segeralah
berjalan menuju tempat yang aman, karena gempa bumi dapat menyebabkan
terjadinya tsunami.
Setelah gempa bumi berakhir, segera cek kondisi rumah Anda dan segera lakukan
evakuasi jika diperlukan. Jika ada kebakaran atau gas yang terbuka, segeralah
menghubungi petugas pemadam kebakaran.
2. Cara mengatasi terjadinya kebakaran adalah:
- Mematikan alat elektronik.
- Jangan tinggalkan kompor dalam keadaan menyala.
- Awasi penggunaan lilin.
- Menjauhkan benda yang mudah terbakar.
- Tidak merokok dalam ruangan
- Memeriksa kabel listrik rumah.
- Jangan membakar sampah di sekitar rumah.
3. Faktor-faktor terjadinya kebakaran dan gempa bumi :
a. Kebakaran
 Terbatasnya keterangan dan pengetahuan tentang kebakaran.
 Kelalaian manusia/human eror (intalasi listrik tidak standar, lupa mematikan
kompor saat pergi, membuang puntung rokok sembarangan, dll)
 Kesengajaan (pembakaran hutan untuk membuka lahan, membakar sampah
sembarangan, dll)
b. Gempa Bumi
 Pergeseran lempeng bumi
 Letusan gunung berapi.
 Kejadian alam seperti tanah longsor.
 Aktivitas manusia
Campur tangan manusia juga ternyata bisa menyebabkan terjadinya gempa bumi.
Gempa yang disebabkan oleh manusia biasanya dinamakan seismisitas terinduksi.
Misalnya saja dengan menguji coba peledak berkekuatan tinggi seperti bom atom
atau hulu ledak hidrogen juga bisa memicu gempa bumi. Atau misalnya
penambangan yang berlebih dan tidak terkontrol juga bisa merusak kontur alami
lempeng bumi dan membuatnya rentan terhadap pergeseran.
KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN
Untuk Penilaian Sumatif Pertemuan Pertama
Indikator Ketercapaian
Indikator Soal Level Kognitif Bentuk Soal Nomor Soal
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik memahami Menguraikan secara
konsep energi listrik dan berurutan upaya-upaya
dapat mengahasilkan solusi yang dilakukan untuk
C4 Essay Tes 1
mencegah terjadinya
yang benar untuk
bencana alam (gempa
menyelesaikan bumi).
permasalahan sehari-hari Menguraikan cara
terkait konsep energi listrik. mengatasi terjadinya C4 Essay Tes 2
kebakaran
Mengorganisasikan
faktor-faktor
C4 Essay Tes 3
terjadinya kebakaran
dan gempa bumi

b. Rubrik Penilaian (Pedoman Penskoran)


Nomor Soal Skor
1 15 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑌𝑎𝑛𝑔𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = 50
x 100 =
2 15
3 20
Total Skor 50

F. Pengayaan dan Remedial


 Peserta didik yang telah kompeten diberikan pengayaan
 Peserta didik yang belum kompeten diberikan remedial yaitu rangkuman materi tentang mitigasi
bencana alam.
G. Refleksi Guru dan Peserta Didik
1. Refleksi Guru
Untuk mengetahui tercapai atau tidaknya pembelajaran, selain mengadakan diskusi tanya jawab
di kelas, guru juga perlu mengkoreksi tugas tugas peserta didik seperti: Lembar Kerja Peserta
Didik, penilaian produk akhir, assesmen sumatif dan lain lain. Penilaian sebaiknya tidak di
tumpuk di akhir agar guru mengetahui apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau belum.
Jika sekiranya pembelajaran tersebut belum berhasil, guru bisa mengadakan introspeksi dan
perbaikan cara mengajar.
a) Apakah terdapat kendala dalam pembelajaran?
b) Apakah semua tujuan pembelajaran tercapai?
c) Apa saja kesulitan peserta didik saat mengikuti pembelajaran?
2. Refleksi Peserta Didik
Pertanyaan refleksi ditujukan untuk menggali sejauh mana pemahaman dan kendala yang
dialami oleh peserta didik. Guru membantu mengarahkan kendala tersebut agar tercipta solusi
dan peserta didik dapat mencapai hasil yang maksimalsesuai dengan tujuan pembelajaranya.
Contoh :
1. Apakah kamu memahami apa penyebab terjadinya hujan?
2. Bagaimana cara kalian berdiskusi untuk menentukan tahapan-tahapan proses
terjadinya hujan?
3. Keterampilan apa yang dapat kamu ambil dari tema pembelajaran kali ini?
3. LAMPIRAN
A. Lampiran Kerja Peserta Didik (LKPD)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

1. Tujuan
 Peserta didik memahami konsep mitigasi bencana alam (Kebakaran dan Gempa bumi).
 Peserta didik mendiskusikan cara mengantisipasi terjadi bencana alam (kebakaran dan gempa
bumi)
2. Alat dan Bahan
LKPD
HP sebagai media informasi,
3. Prosedur Kerja
Sediakanlah alat dan bahan yang akan digunakan dalam eksperimen ini.
Pahmilah prosedur kerja yang ada di dalam LKPD.
Diskudikan dengan anggota kelompokmu dari isian apa yang akan dijawabkan pada soal di
LKPD.
Carilah informasi yang terkait dari soal yang di dalam LKPD dengan menggunakan media
androi, terkait tujuan yang akan diperoleh.
Catatlah hasil pengamatan Anda ke dalam tabel hasil pengamatan.

4. Tabel Hasil Pengamatan Masalah


Mosi (Topik) Mitigasi Bencana Alam (Kebakaran dan Gempa Bumi)
Tempat Kejadian
Faktor Sumber Literatur
Mitigasi Bencana Cara Mengatasi (Nama Tempat,
Penyebab (Link)
Tahun Kejadian)

Kebakaran

Gempa Bumi

5. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan akhir menurut pendapat anda secara berkelompok, terkait proses jawaban anda
mengenai mitigasi bencana alam (kebakaran dan gempa bumi).
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................

B. Petunjuk Pelaksanaan Proyek


Mini Proyek BAB. 3 Buku IPAS SMK/MAK Rumpun Teknologi Penerbit Erlangga.
C. Bahan Bacaan
BAB. 3 Buku IPAS SMK?MAK Rumpun Teknologi Penerbit Erlangga.
D. Glosarium
Mitigasi : Upaya yang memiliki sejumlah tujuan yakni untuk mengenali risiko, penyadaran akan
risiko bencana, perencanaan penanggulangan, dan sebagainya
E. Daftar Pustaka
Sagendra, B. (2022). Proyek IPAS Kelas X SMK/MAK Rumpun Teknologi. Jakarta. Erlangga
https://www.gramedia.com/literasi/mitagasi-bencana/
https://eprints.uny.ac.id/3545/1/Pemadaman_Kebakaran.pdf
https://www.gramedia.com/literasi/gempa-bumi/#google_vignette

Ambunu, 30 November 2023


Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 2 Bungku Barat Guru Mata Pelajaran

SITTI MASYITA, S.Pd MUH. ARSAD, S.Pd


NIP. 196912212000032006 NIP. 19831016200904 1 001
MATERI AJAR
Mitigasi Bencana (Kebakaran dan Gempa Bumi)

1. Pengertian Mitigasi Bencana


Mitigasi Bencana merupakan upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak yang
diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakat di kawasan rawan bencana, baik itu bencana alam,
bencana ulah manusia maupun gabungan dari keduanya dalam suatu negara atau masyarakat.
Ada empat hal penting yang perlu diperhatikan dalam mitigasi bencana, diantaranya tersedianya
informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap kategori bencana, sosialisasi dalam
meningkatkan pemahaman serta kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana, mengetahui apa
yang perlu dilakukan dan dihindari serta cara penyelamatan diri jika bencana terjadi sewaktu-waktu
dan pengaturan, penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi ancaman bencana. Pertimbangan
dalam Menyusun Program Mitigasi (khususnya di Indonesia) diantaranya:
4. Mitigasi bencana harus diintegrasikan dengan proses pembangunan
5. Fokusnya bukan hanya dalam mitigasi bencana tapi juga pendidikan, pangan, tenaga kerja,
perumahan bahkan kebutuhan dasar lainnya.
6. Sinkron terhadap kondisi sosial, budaya serta ekonomi setempat
7. Dalam sektor informal, ditekankan bagaimana meningkatkan kapasitas masyarakat untuk membuat
keputusan, menolong diri sendiri dan membangun sendiri.
8. Menggunakan sumber daya lokal (sesuai dengan prinsip desentralisasi)
9. Mempelajari pengembangan konstruksi rumah yang aman bagi golongan masyarakat kurang
mampu, serta pilihan subsidi biaya tambahan dalam membangun rumah.
10. Mempelajari teknik merombak (pola dan struktur) pemukiman.
11. Mempelajari tata guna lahan untuk melindungi masyarakat yang tinggal di daerah rentan bencana
dan kerugian, baik secara sosial, ekonomi, maupun implikasi politik
12. Mudah dimengerti dan diikuti oleh masyarakat.
2. Jenis-jenis Mitigasi Bencana
Tujuan dari mitigasi sendiri adalah mengurangi kerugian pada saat terjadinya bahaya di masa
mendatang, mengurangi risiko kematian dan cedera terhadap penduduk, mencakup pengurangan
kerusakan dan kerugian-kerugian ekonomi yang ditimbulkan terhadap infrastruktur sektor publik.
Seperti pada contohnya pada buku Rumah Panggung yang membahas bagaimana rumah panggung
tersebut digunakan sebagai mitigasi bencana di Pesisir Aceh.
Mitigasi dibagi menjadi 2 jenis, yakni mitigasi struktural dan mitigasi non struktural. :
a. Mitigasi Struktural
Mitigasi struktural merupakan upaya dalam meminimalkan bencana dengan membangun berbagai
prasarana fisik menggunakan teknologi. Misalnya dengan membuat waduk untuk mencegah banjir,
membuat alat pendeteksi aktivitas gunung berapi, menciptakan early warning sistem untuk
memprediksi gelombang tsunami, hingga membuat bangunan tahan bencana atau bangunan dengan
struktur yang direncanakan sedemikian rupa sehingga mampu bertahan dan tidak membahayakan
para penghuninya jika bencana terjadi sewaktu-waktu.
b. Mitigasi Non Struktural
Mitigasi non struktural merupakan suatu upaya dalam mengurangi dampak bencana melalui
kebijakan dan peraturan. Contohnya, UU PB atau Undang-Undang Penanggulangan Bencana,
pembuatan tata ruang kota, atau aktivitas lain yang berguna bagi penguatan kapasitas warga.
3. Strategi Mitigasi Bencana

Memahami bahwa bencana dapat diprediksi secara alamiah dan saling berkaitan antara yang satu
dan lainnya sehingga perlu di evaluasi secara terus menerus. Upaya mitigasi bencana harus
memiliki persepsi yang sama baik dari aparat pemerintahan maupun masyarakatnya. Adapun
strategi yang dapat dilakukan agar upaya mitigasi bencana dapat terkoordinir dengan baik adalah
sebagai berikut.
a. Pemetaan
Pemetaan menjadi hal terpenting dalam mitigasi bencana, khususnya bagi wilayah yang rawan
bencana. Hal ini dikarenakan sebagai acuan dalam membentuk keputusan antisipasi kejadian
bencana. Pemetaan akan tata ruang wilayah juga diperlukan agar tidak memicu gejala bencana.
Sayangnya di Indonesia pemetaan tata ruang dan rawan bencana belum terintegrasi dengan baik,
sebab memang belum seluruh wilayahnya dipetakan, Peta yang dihasilkan belum tersosialisasi
dengan baik, Peta bencana belum terintegrasi dan Peta bencana yang dibuat memakai peta dasar
yang berbeda beda sehingga menyulitkan dalam proses integrasinya.
b. Pemantauan
Pemantauan hasil pemetaaan tingkat kerawanan bencana pada setiap daerah akan sangat membantu
dalam pemantauan dari segi prediksi terjadinya bencana. Hal ini akan memudahkan upaya
penyelamatan saat bencana terjadi. Pemantauan juga dapat dilakukan untuk pembangunan
infrastruktur agar tetap memperhatikan AMDAL.
c. Penyebaran Infromasi
Penyebaran informasi dilakukan antara lain dengan cara memberikan poster dan leaflet kepada
Pemerintah Kabupaten atau Kota dan Provinsi seluruh Indonesia yang rawan bencana, tentang tata
cara mengenali, mencegah dan penanganan bencana. Tujuannya untuk meningkatkan kewaspadaan
terhadap bencana geologi di kawasan tertentu. Koordinasi pemerintah daerah sangat berperan
dalam penyebaran informasi ini mengingat wilayah Indonesia yang sangat luas.
d. Sosialisasi, Penyuluhan, Pendidikan
Beberapa lapisan masyarakat mungkin ada yang tidak dapat mengakses informasi mengenai
bencana. Oleh karenanya menjadi tugas aparat pemerintahan untuk melakukan sosialisasi ke
masyarakat. Adapun bahan penyuluhan hampir sama dengan penyebaran informasi. Pelatihan
difokuskan kepada tata cara pengungsian dan penyelamatan jika terjadi bencana. Tujuan latihan
lebih ditekankan pada alur informasi dari petugas lapangan, pejabat teknis dan masyarakat sampai
ke tingkat pengungsian dan penyelamatan korban bencana. Dengan pelatihan ini kesiagaan tinggi
menghadapi bencana akan terbentuk.
e. Peringatan Dini
Peringatan dini untuk memberitakan hasil pengamatan kontinyu di suatu daerah yang rawan
bencana, dengan tujuan agar masyarakatnya lebih siaga. Peringatan dini tersebut disosialisasikan
kepada masyarakat melalui pemerintah daerah dengan tujuan memberikan kesadaran masyarakat
dalam menghindarkan diri dari bencana. Peringatan dini dan hasil pemantauan daerah rawan
bencana berupa saran teknis, pengalihan jalur jalan (sementara atau seterusnya), pengungsian dan
saran penanganan lainnya.
4. Kebakaran dan Gempa Bumi
a. Kebakaran

Gambar : Kebakaran Pada Suatu Wilayah.


Sumber Gambar :
https://www.google.com/search?q=gambar+kebakaran&oq=gambar+kebakaran&gs_lcrp=EgZjaHJ
vbW

Kebakaran terjadi akibat bertemunya 3 unsur : bahan (yang dapat ter)bakar; suhu penyalaan/titik
nyala dan zat pembakar (O2 atau udara). Untuk mencegah terjadinya kebakaran adalah dengan
mencegah bertemunyan salah satu dari dua unsur lainnya.
Untuk mengendalikan bahan yang dapat terbakar agar tidak bertemu dengan dua unsur yang lain
dilakukan melalui identifikasi bahan bakar tersebut. Bahan bakar dapat dibedakan dari jenis,
titik nyala dan potensi menyala sendiri. Bahan bakar yang memiliki titik nyala rendah dan
rendah sekali harus diwaspadai karena berpotensi besar penyebab kebakaran. Bahan seperti ini
memerlukan pengelolaan yang memadai : penyimpanan dalam tabung tertutup, terpisah dari
bahan lain, diberi sekat dari bahan tahan api, ruang penyimpanan terbuka atau dengan ventilasi
yang cukup serta dipasang detektor kebocoran. Selain itu kewaspadaan diperlukan bagi bahan-
bahan yang berada pada suhu tinggi, bahan yang bersifat mengoksidasi, bahan yang jika
bertemu dengan air menghasilkan gas yang mudah terbakar (karbit), bahan yang relatif mudah
terbakar seperti batu bara, kayu kering, kertas, plastik,cat, kapuk, kain, karet, jerami, sampah
kering, serta bahan-bahan yang mudah meledak pada bentuk serbuk atau debu.
- Klasifikasi Kebakaran Berdasar Permenaker Nomor : 04/MEN/1980 penggolongan atau
pengelompokan jenis kebakaran menurut jenis bahan yang terbakar, dimaksudkan untuk
pemilihan media pemadam kebakaran yang sesuai. Pengelompokan itu adalah :
Kebakaran kelas (tipe) A, yaitu kebakaran bahan padat kecuali logam, seperti : kertas,
kayu, tekstil, plastik, karet, busa dll. yang sejenis dengan itu.
Kebakaran kelas (tipe) B, yaitu kebakaran bahan cair atau gas yang mudah terbakar,
seperti : bensin, aspal,gemuk, minyak, alkohol, LPG dll. yang sejenis dengan itu.
Kebakaran kelas (tipe) C, yaitu kebakaran listrik yang bertegangan
Kebakaran kelas (tipe) D, yaitu kebakaran bahan logam, seperti : aluminium, magnesium,
kalium, dll. yang sejenis dengan itu.
- Sebab-sebab Kebakaran :
Kebakaran karena sifat kelalaian manusia, seperti : kurangnya pengertian pengetahuan
penanggulangan bahaya kebakaran; kurang hati menggunakan alat dan bahan yang dapat
menimbulkan api; kurangnya kesadaran pribadi atau tidak disiplin.
Kebakaran karena peristiwa alam, terutama berkenaan dengan cuaca, sinar matahari,
letusan gunung berapi, gempa bumi, petir, angin dan topan.
Kebakaran karena penyalaan sendiri, sering terjadi pada gudang bahan kimia di mana
bahan bereaksi dengan udara, air dan juga dengan bahan-bahan lainnya yang mudah
meledak atau terbakar.
Kebakaran karena kesengajaan untuk tujuan tertentu, misalnya sabotase, mencari
keuntungan ganti rugi klaim asuransi, hilangkan jejak kejahatan, tujuan taktis
pertempuran dengan jalan bumi hangus.
b. Gempa Bumi

Gambar : Peristiwa Gempa Bumi


Sumber : https://www.google.com/search?q=gambar+gempa+bumi&sca_esv=579577228&ei

Gempa adalah getaran yang terjadi di bumi akibat adanya pergerakan lempeng tektonik. Gempa
dapat terjadi di permukaan bumi atau di dalam bumi. Ketika gempa terjadi, pergerakan lempeng
tektonik dapat menyebabkan patahan atau retakan di dalam tanah, yang dapat mengakibatkan
longsor atau kerusakan struktur bangunan. Gempa juga dapat menimbulkan tsunami jika terjadi
di laut.
Menurut para ahli, gempa adalah getaran yang terjadi di bumi akibat adanya pergerakan
lempeng tektonik. Gempa dapat terjadi di permukaan bumi atau di dalam bumi dan dapat
menyebabkan kerusakan struktur bangunan dan bencana alam lainnya. Selain itu, para ahli juga
menyatakan bahwa gempa dapat terjadi secara tiba-tiba dan dapat memiliki intensitas yang
berbeda-beda, tergantung pada faktor seperti kedalaman sumber gempa, jenis dan kondisi
lempeng tektonik, serta kondisi geologi di wilayah yang terkena dampak.
Jenis-Jenis Gempa Bumi :
a. Gempa Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa yang disebabkan oleh pergerakan lempeng tektonik di bawah
permukaan Bumi. Gempa ini biasanya disebabkan oleh kegiatan tektonik lempeng, seperti
ketika dua lempeng saling bergerak dan bertabrakan atau terpisah satu sama lain. Gempa
tektonik dapat menyebabkan kerusakan yang besar di sekitar daerah tempat terjadinya gempa.
b. Gempa Vulkanik
Gempa vulkanik adalah gempa yang disebabkan oleh aktivitas vulkanik. Gempa ini biasanya
terjadi di dekat gunung berapi atau wilayah yang memiliki aktivitas vulkanik. Pada gempa
vulkanik, pergerakan dari magma atau lava di dalam gunung berapi dapat menyebabkan
terjadinya gempa. Gempa vulkanik biasanya tidak sebesar gempa tektonik, tetapi dapat
menyebabkan kerusakan pada bangunan di sekitar gunung berapi.
c. Gempa Letusan Gunung Berapi
Gempa yang dihasilkan dari letusan gunung berapi adalah gempa yang terjadi akibat adanya
gerakan dari dalam bumi yang menyebabkan gunung merapi meletus. Gempa ini biasanya
disebabkan oleh adanya tekanan yang terakumulasi dalam magma yang ada di dalam gunung,
yang akhirnya terjadi letusan dan menghasilkan gempa. Gempa yang dihasilkan dari letusan
gunung berapi biasanya memiliki kekuatan yang sangat besar dan dapat menyebabkan
kerusakan yang luas pada bangunan dan infrastruktur di sekitar gunung tersebut.
d. Gempa Lokal
Gempa lokal adalah gempa yang tidak terasa oleh masyarakat di sekitar tempat terjadinya
gempa, tetapi dapat terdeteksi oleh alat seismograf. Gempa lokal biasanya disebabkan oleh
aktivitas tektonik di dalam Bumi, seperti gerakan lempeng tektonik atau patahan-patahan di
dalam litosfer. Gempa lokal biasanya tidak menimbulkan kerusakan besar, tetapi dapat
menyebabkan getaran yang terasa oleh orang-orang di sekitarnya.
Ada beberapa penyebab utama terjadinya gempa bumi, yaitu:
1. Gempa bumi dapat terjadi ketika tekanan dan gesekan antara lempeng tektonik meningkat hingga
titik di mana batuan yang terdapat di bawah permukaan bumi tidak dapat lagi menahan tekanan
tersebut, sehingga terjadi patahan atau retakan pada batuan tersebut.
2. Gempa bumi juga dapat terjadi ketika tekanan magma di dalam bumi meningkat, sehingga terjadi
pembuangan magma ke permukaan bumi melalui retakan-retakan yang terjadi pada batuan di
bawah permukaan bumi.
3. Gempa bumi juga dapat terjadi ketika terjadi aktivitas vulkanik, seperti letusan gunung berapi atau
pembuangan lava.
4. Gempa bumi juga dapat terjadi ketika terjadi pergeseran lempeng tektonik yang cepat, seperti
ketika lempeng tektonik saling bertabrakan atau saling menggeser satu sama lain.
5. Gempa bumi juga dapat terjadi akibat aktivitas manusia, seperti ketika terjadi penambangan terlalu
dalam atau pembangunan gedung atau jembatan yang terlalu besar yang dapat mempengaruhi
struktur bumi di bawahnya.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan ketika terjadi gempa bumi:
1. Jika Anda berada di dalam rumah, segera berlindung di bawah meja atau kursi yang kokoh atau di
balik dinding yang kokoh. Hindari berdiri di dekat jendela atau meja yang lebar, karena benda-
benda tersebut dapat jatuh dan menimbulkan luka.
2. Jika Anda berada di luar rumah, segera berjalan ke tempat yang terbuka dan hindari berdiri di dekat
bangunan tinggi atau pohon tinggi.
3. Jika Anda berada di dalam kendaraan, segera berhenti di tempat yang aman dan hindari berdiri di
dekat bangunan tinggi atau pohon tinggi.
4. Hindari menggunakan lift saat terjadi gempa bumi, karena lift dapat terjebak di antara lantai.
5. Jika Anda berada di dekat pantai, hindari berdiri di dekat pantai dan segeralah berjalan menuju
tempat yang aman, karena gempa bumi dapat menyebabkan terjadinya tsunami.
6. Setelah gempa bumi berakhir, segera cek kondisi rumah Anda dan segera lakukan evakuasi jika
diperlukan. Jika ada kebakaran atau gas yang terbuka, segeralah menghubungi petugas pemadam
kebakaran.
Sumber Literatur :
1. Materi Mitigasi Bencana
https://www.gramedia.com/literasi/mitagasi-bencana/
2. Materi kebakaran
https://eprints.uny.ac.id/3545/1/Pemadaman_Kebakaran.pdf
https://www.google.com/search?q=gambar+kebakaran&oq=gambar+kebakaran&gs_lcrp=EgZjaHJ
vbW
3. Materi gempa Bumi
https://www.gramedia.com/literasi/gempa-bumi/#google_vignette
https://www.google.com/search?q=gambar+gempa+bumi&sca_esv=579577228&ei=
LampiranKartu Soal :

KARTU SOAL TES DIAGNOSTIK


Pertemuan Ke- 2 (Siklus 2)
Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Bungku Barat Pengajar : Muh.
Arsad,
NamaS.Pd
Sekolah : SMK Negeri 2 Bungku Barat Pengajar : Muh. Arsad, S.Pd
Kelas/Semester
Kelas/Semester : X
: XAPHP/Ganjil
APHP/Ganjil KKP
KKP :: 70
70
Mata
MataPelajaran
Pelajaran : IPAS
: IPAS
Waktu
WaktuPelaksanaan
Pelaksanaan: Rabu, 2204
: Senin, November
Desember2023
2023
Nomor Soal Soal Jawaban Skor
Nomor Soal Soal Jawaban
Mitigasi Bencana merupakan upaya Skor
Mitigasi Bencana merupakan
yang dilakukan upaya
untuk mengurangi
yang dilakukan untuk mengurangi
risiko dan dampak yang diakibatkan
Apa yang dimaksud dengan oleh dan
risiko dampak
bencana yang masyarakat
terhadap diakibatkandi
1. Apa yang dimaksud dengan oleh bencanarawan
terhadap masyarakat 15
1. Mitigasi? kawasan bencana, baik diitu 15
Mitigasi? kawasan rawan bencana,
bencana alam, bencana ulah manusiabaik itu
bencana alam, bencana
maupun gabungan dari keduanyaulah manusia
maupun gabungan
dalam suatu negara ataudarimasyarakat.
keduanya
dalam suatu negara atau masyarakat.
elemen-elemen pendukung terjadinya
elemen-elemen
kebakaran dimanapendukung elementerjadinya
tersebut
kebakaran dimana elemen
adalah panas, bahan bakar tersebutdan
adalah panas, bahan bakar dan
oksigen.
oksigen.
Kebakaran seringkali terjadi karena
Kebakaran
faktor : seringkali terjadi karena
Apa yang menyebabkan faktor :
- Korsleting listrik, tungku lupa
Apa yangterjadinya
sering menyebabkan
kebakaran - Korsleting
dimatikan listrik,
dan tungku lupa
pembakaran
2. dimatikan dan pembakaran 20
sering
dalamterjadinya kebakaran
suatu wilayah? sampah
2. - sampah
Perubahan iklim dan perubahan 20
dalam suatu wilayah? - Perubahan
tata guna iklim dan perubahan
lahan diperkirakan akan
tata
menyebabkan kebakaran akan
guna lahan diperkirakan hutan
menyebabkan kebakaran
menjadi lebih sering hutan
dan hebat.
menjadi lebih sering dan
- Oksigen termasuk salah satu hebat.
- Oksigen
elemen termasuk
yang bisa salah memicusatuapi
elemen yang
semakin membesar. bisa memicu api
semakin membesar.
Rubrik Penilaian :
Nomor Soal Skor
Rubrik 1Penilaian : 15
Nomor2 Soal 20
Skor
Total
1 Skor 1535
2 20
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai Skor
Total = 35 x 100 =
35
KARTU SOAL TES SUMATIF
KARTU SOAL TES SUMATIF
Pertemuan Ke- 2 (Siklus 2)
Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Bungku Barat
Nama Sekolah
Mata Pelajaran :: SMK
IPAS Negeri 2 Bungku Barat Nama Guru
Mata Pelajaran
Tahun Pelajaran :: IPAS
2023/2024 Nama Guru
Muh. Arsad, S.Pd KKP = 70
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Sumber : Muh. Arsad, S.Pd KKP = 70
Sumber : Jenis Penilaian : Pengetahuan Skor/Nomor
Tujuan Terlampir Jenis Penilaian : Pengetahuan Skor/Nomor
Tujuan Terlampir Soal
Soal Jawaban Soal
 Peserta Soal secara
didik 1.Uraikan Jawaban
1. Upaya yang dilakukan adalah :
 Peserta
dapat didik 1.Uraikan secara 1. Upaya yang dilakukan adalah :
berurutan upaya- Jika Anda berada di dalam rumah, segera
dapat
menjelaskan berurutan upaya- Jika Anda berada di dalam rumah,
upaya yang berlindung di bawah meja atau kursisegera
yang
menjelaskan
pengertian dari berlindung di bawah meja atau kursi yang
upaya yang kokoh atau di balik dinding yang kokoh.
pengertian
mitigasi dari dilakukan untuk kokoh
dilakukan untuk Hindariatau di balik
berdiri dinding
di dekat yang
jendela kokoh.
atau meja
mitigasi
bencana. Hindari berdiri di dekat jendela atau meja
mencegah yang lebar, karena benda-benda tersebut
 bencana.
Pesereta didik mencegah yang
terjadinya dapat lebar,
jatuh dankarena benda-benda
menimbulkan luka.tersebut
 Pesereta
dapat didik dapat jatuh dan menimbulkan luka.
terjadinya Jika Anda berada di luar rumah, segera
dapat
menguraikan bencana alam Jika Andakeberada di luar
bencana alam berjalan tempat yangrumah,
terbukasegera
dan
menguraikan
proses (gempa bumi). berjalan ke tempat yang terbuka dan
hindari berdiri di dekat bangunan tinggi
proses
penanganan (gempa bumi). hindari berdiri di dekat bangunan tinggi
atau pohon tinggi.
penanganan
bencana. atau
Jika pohon
Anda tinggi.
berada di dalam kendaraan,
bencana.
(kebakaran dan Jika Anda berada di dalam
segera berhenti di tempat yangkendaraan,
aman dan
(kebakaran
gempa bumi).dan segera berhenti di tempat yang amantinggi
dan
hindari berdiri di dekat bangunan
gempa bumi). hindari berdiri di dekat bangunan tinggi 15
atau pohon tinggi.
atau pohonmenggunakan
tinggi. 15
Hindari lift saat terjadi
Hindari
gempa bumi, karena lift dapatsaat
menggunakan lift terjadi
terjebak di
gempa bumi,
antara lantai. karena lift dapat terjebak di
antara lantai.
Jika Anda berada di dekat pantai, hindari
Jika
berdiri di dekat dipantai
Anda berada dekat danpantai, hindari
segeralah
berdiri
berjalan dimenuju
dekat pantai
tempat dan yang segeralah
aman,
berjalan menuju tempat
karena gempa bumi dapat menyebabkan yang aman,
karena gempa
terjadinya bumi dapat menyebabkan
tsunami.
terjadinya tsunami.
Setelah gempa bumi berakhir, segera cek
Setelah
kondisi rumah bumi
gempa Anda berakhir,
dan segera segera cek
lakukan
kondisi
evakuasirumahjika Anda dan segeraJika
diperlukan. lakukan
ada
evakuasi
kebakaran jika atau diperlukan.
gas yang Jika ada
terbuka,
kebakaran
segeralah atau gas yang terbuka,
menghubungi petugas
segeralah
pemadam kebakaran.menghubungi petugas
pemadam kebakaran.
KARTU SOAL TES SUMATIF

Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Bungku Barat


Mata Pelajaran : IPAS Nama Guru
Tahun Pelajaran : 2023/2024 Muh. Arsad, S.Pd
Jenis Penilaian :
Sumber : Terlampir Skor/Nomor
Tujuan Pengetahuan
Soal
Soal Jawaban
 Peserta didik dapat 2. Bagiaman cara anda 2. Cara mengatasi terjadinya kebakaran
menjelaskan mengatasi terjadinya adalah:
pengertian dari kebakaran? - Mematikan alat elektronik.
- Jangan tinggalkan kompor
mitigasi bencana.
dalam keadaan menyala.
 Pesereta didik dapat - Awasi penggunaan lilin.
menguraikan proses 15
- Menjauhkan benda yang mudah
penanganan bencana. terbakar.
(kebakaran dan gempa - Tidak merokok dalam ruangan
bumi). - Memeriksa kabel listrik rumah.
- Jangan membakar sampah di
sekitar rumah.
3.Tuliskan menurut 3. Faktor-faktor terjadinya kebakaran dan
pendapat anda gempa bumi :
factor-faktor a. Kebakaran
terjadinya kebakaran  Terbatasnya keterangan dan
pengetahuan tentang kebakaran.
dan gempa bumi.
 Kelalaian manusia/human eror
(intalasi listrik tidak standar, lupa
mematikan kompor saat pergi,
membuang puntung rokok
sembarangan, dll)
 Kesengajaan (pembakaran hutan
untuk membuka lahan, membakar
sampah sembarangan, dll) 20
b. Gempa Bumi
 Pergeseran lempeng bumi
 Letusan gunung berapi.
 Kejadian alam seperti tanah
longsor.
 Aktivitas manusia
Campur tangan manusia juga
ternyata bisa menyebabkan
terjadinya gempa bumi. Gempa
yang disebabkan oleh manusia
biasanya dinamakan seismisitas
terinduksi.
Jenis Penilaian :
Sumber : Terlampir Skor/Nomor
Tujuan Pengetahuan
Soal
Soal Jawaban
 Peserta didik dapat Misalnya saja dengan menguji coba
menjelaskan peledak berkekuatan tinggi seperti bom
pengertian dari atom atau hulu ledak hidrogen juga bisa
memicu gempa bumi. Atau misalnya
mitigasi bencana.
penambangan yang berlebih dan tidak
 Pesereta didik dapat terkontrol juga bisa merusak kontur alami
menguraikan proses lempeng bumi dan membuatnya rentan
penanganan bencana. terhadap pergeseran.
(kebakaran dan gempa
bumi).

Rubrik Penilaian :
Nomor Soal Skor
1 15 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑌𝑎𝑛𝑔𝐷𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
2 15 Nilai = x 100 =
50
3 20
Total Skor 50

Anda mungkin juga menyukai