Anda di halaman 1dari 3

NAMA : MUTHMAINNAH AULIA RAMADITA

NIM : 50700122036 (IKOM A)


KAJIAN KOMUNIKASI ISLAM

Peradaban Islam pada dasarnya ialah merupakan keterangan mengenai


pertumbuhan dan perkembangan Islam dari waktu ke waktu lainnya, atau sejak
zaman lahirnya Islam hingga sekarang. Artinya secara garis besar hal ini sangat erat
pendidikan Agama, ide dan institusional Politik, serta operasionalisasi dalam
bidang Ekonomi sejak lahirnya Islam. Sebagaimana disebutkan bahwa pondasi
awal dari semua itu telah dibangun oleh masa kepemimpinan Rasulullah SAW. pada
periode Makkah-Madinah. Namun, pasca Rasulullah SAW. wafat, kemudian
diteruskan oleh para sahabatnya yang terlibang sangat dekat dengan Rasulullah
SAW. semasa hidupnya untuk melanjutkan napak tilas perjuangan Rasulullah SAW,
dan masa itu disebut masa Khulafaur Rasyidin. Khulafaur Rasyidin adalah masa
awal kekhalifan Islam pasca kepemimpinan Rasulullah SAW. yang terdiri dari
empat sahabat, adalah: pertama, Abu Bakar, kedua, Umar bin Khattab, ketiga,
Utsman bin ‘Affan, keempat, Ali bin Abi Thalib. Di mana di antara keempat
khalifah tersebut memiliki masa pencapaian yang berbeda-beda, baik dari sisi
hegemoni pemerintahan, kemapanan perekonomian, hingga espansi Islam di
negaranegara lainnya.
Tugas Khulafaur Rasyidin adalah menggantikan kepemimpinan Rosulullah
dalam mengatur kehidupan kaum muslimin. Jika tugas Rosulullah terdiri dari dua
hal yaitu tugas kenabian dan tugas kenegaraan. Maka, Khulafaur Rasyidin bertugas
menggantikan kepemimpinan Rasulullah dalam masalah kenegaraan yaitu sebagai
kepala Negara atau kepala pemerintahan dan pemimpin agama. Adapun tugas
kerosulan tidak dapat digantikan oleh Khulafaur Rasyidin karena Rasulullah adalah
Nabi dan Rosul yang terakhir. Setelah Beliau tidak ada lagi Nabi dan Rosul lagi.
Tugas Khulafaur Rasyidin sebagai kepala Negara adalah mengatur kehidupan
rakyatnya agar tercipta kehidupan yang damai, adil, makmur, aman, dan sentosa.
Sedangkan sebagai pemimpin agama Khulafaur Rasyidin bertugas mengatur hal-
hal yang berhubungan dengan masalah keagamaan. Bila terjadi perselisihan
pendapat maka kholifah yang berhak mengambil keputusan. Meskipun demikian
Khulafaur Rasyidin dalam melaksanakan tugasnya selalu mengutamakan
musyawarah bersama, sehingga setiap kebijakan yang diambil tidak bertentangan
dengan kaum muslimin. Khulafaur Rasyidin merupakan pemimpin umat Islam dari
kalangan sahabat pasca Nabi wafat.
Etika komunikasi dalam Islam pada periode Khulafaur Rasyidin
mencerminkan nilai-nilai yang tinggi dalam berinteraksi dengan sesama manusia,
baik Muslim maupun non-Muslim. Ini adalah periode penting dalam sejarah Islam
di mana prinsip-prinsip dasar agama ini diterapkan secara praktis dalam kehidupan
sehari-hari oleh para Khalifah dan sahabat Nabi. Berikut adalah penjelasan
mengenai tentang etika komunikasi Islam pada periode Khulafaur Rasyidin:
- Kesopanan dan Kehormatan: Salah satu aspek yang sangat ditekankan
dalam etika komunikasi Islam pada periode Khulafaur Rasyidin adalah
kesopanan dan kehormatan. Para Khalifah dan sahabat Nabi
memperlakukan orang lain dengan hormat, tidak peduli apapun latar

1
2

belakang atau status sosialnya. Mereka menjunjung tinggi nilai-nilai sopan


santun dalam setiap interaksi, baik itu dalam percakapan sehari-hari, dalam
memberikan nasihat, atau dalam menyelesaikan konflik.
- Kejujuran dan Keterbukaan: Etika komunikasi Islam pada masa Khulafaur
Rasyidin juga didasarkan pada kejujuran dan keterbukaan. Para Khalifah
dikenal karena integritas dan kejujuran mereka dalam berkomunikasi.
Mereka tidak pernah berbohong atau menyembunyikan fakta penting.
Keterbukaan ini juga mencakup transparansi dalam pengelolaan urusan
negara dan pengambilan keputusan.
- Penghargaan terhadap Pendapat: Meskipun memiliki otoritas tertinggi
sebagai pemimpin, para Khalifah Rasyidin tidak pernah menutup diri
terhadap pendapat dan masukan orang lain. Mereka selalu membuka diri
untuk mendengarkan saran dan kritik konstruktif dari para sahabat Nabi dan
masyarakat umum. Keterbukaan ini menciptakan suasana yang inklusif dan
memperkuat rasa kepemilikan dan keterlibatan masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan.
- Kesabaran dan Pengendalian Diri: Salah satu aspek penting dari etika
komunikasi Islam adalah kesabaran dan pengendalian diri. Para Khalifah
Rasyidin menunjukkan ketenangan dan kebijaksanaan dalam menghadapi
situasi yang sulit atau konflik. Mereka tidak tergesa-gesa dalam
memberikan tanggapan atau mengambil keputusan penting, melainkan
mengedepankan kebijaksanaan dan kesabaran.
- Kebenaran dan Keadilan: Etika komunikasi Islam pada masa Khulafaur
Rasyidin juga menekankan pentingnya penegakan kebenaran dan keadilan.
Para Khalifah selalu berbicara dan bertindak sesuai dengan prinsip
kebenaran dan keadilan. Mereka tidak memihak dan tidak terpengaruh oleh
kepentingan pribadi atau kelompok, melainkan selalu berusaha untuk
menegakkan kebenaran dan keadilan dalam setiap situasi.
- Kerja Sama dan Konsultasi: Para Khalifah Rasyidin juga mengedepankan
kerja sama dan konsultasi dalam proses pengambilan keputusan. Mereka
membangun hubungan yang baik dengan para sahabat Nabi dan masyarakat
umum, serta senantiasa mengajak untuk konsultasi dalam mengambil
keputusan penting. Prinsip kerja sama ini menciptakan lingkungan yang
harmonis dan memperkuat kebersamaan dalam menjalankan tugas-tugas
kepemimpinan.
Dalam keseluruhan, etika komunikasi Islam pada periode Khulafaur
Rasyidin sangatlah komprehensif dan mencakup berbagai nilai-nilai mulia
seperti kesopanan, kejujuran, penghargaan terhadap pendapat, kesabaran,
kebenaran, keadilan, kerja sama, dan konsultasi. Nilai-nilai ini tidak hanya
menjadi pedoman bagi para pemimpin Muslim pada masa itu, tetapi juga
merupakan inspirasi bagi umat Islam hingga hari ini dalam berinteraksi
dengan sesama manusia dan menjalani kehidupan berdasarkan ajaran Islam.
3

Kontribusi masa Khulafaur Rasyidin dalam peradaban Muslim Islam pula


pada masa al-Khulafa’ ar-Rasyidin mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dari
segi antropologi para al-Khulafa’ ar-Rasyidin juga bisa memasukkan budaya
bangsa luar arab ke bangsa arab dengan prinsip tidak ada pertentangan dan
perbedaan antar mereka. Dilihat dari segi sosiologis bahwa bahwa pemimpin-
pemimpin pada masa al-Khulafa’ ar-Rasyidin adalah bukan pemimpin yang
otoritas, melainkan masyarakat yang menghimbau bukan kekuasaan untuk
memerintah. Masa al-Khulafa’ ar-Rasyidin adalah masa yang sangat pantas ditiru
dalam pribadinya, karena mereka adalah seorang pemimpin yang adil, bijaksana,
sederhana dan sebgainya. Mereka juga seorang pemimpin pemerintahan yang ideal
dan sejati yang harus dijadikan contoh. Masa pemerintahan al-Khulafa’ ar-Rasyidin
banyak mengalami kemajuan yang tinggi yakni terbukti dengan luas kekuasaan
islam pada masa ini dan adanya usaha pembukuan al-Quran yaitu masa Ustman.
Jadi masa ini adalah masa yang cemerlang. Pengembangan agama Islam yang
dilakukan pemerintahan khulafaur rasyidin dalam waktu yang relatif singkat telah
membuahkan hasil yang gilang-gemilang. Ekspansi ke negri-negri yang sangat jauh
dari pusat kekusaan, dalam waktu tidak lebih dari setengah abad merupakan
kemenangan menakjubkan dari suatu bangsa yang sebelumnya tidak pernah
memiliki pengalaman politik yang memadai.

Anda mungkin juga menyukai