Oleh:
Kelompok 6
Azhari Hidayat (10200121136)
Ahmad Saifullah (10200121137)
Husnul Khatimah (10200121138)
HTN D
PROGRAM STUDI HUKUM TATANEGARA
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2023
BAB I
PENGANTAR
Dalam makalah ini, akan dibahas tentang pemerintahan Rasulullah SAW dengan fokus
pada latar belakang, sistem pemerintahan, kebijakan pemerintah, serta hubungan dengan negara
lain pada masa itu. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih dalam tentang
pemerintahan Rasulullah SAW dan relevansinya dalam konteks kekinian. Diharapkan dengan
adanya penelitian tentang pemerintahan Rasulullah SAW, dapat memberikan inspirasi bagi para
pemimpin masa kini dalam membangun negara yang adil dan sejahtera.
Dengan demikian, makalah ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas
tentang pemerintahan Rasulullah SAW dan inspirasi bagi para pembaca untuk mengaplikasikan
nilai-nilai Islam dalam kepemimpinan mereka.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Pada masa Jahiliyah, masyarakat Arab terbelah menjadi beberapa kasta, seperti
bangsawan, pedagang, budak, dan lain-lain. Bangsawan menduduki posisi tertinggi dalam
hierarki sosial, sedangkan kaum wanita sangat merugi dan dianggap inferior oleh masyarakat
Arab. Para perempuan di Arab pada saat itu diperlakukan dengan buruk dan bahkan dianggap
sebagai barang dagangan. Beberapa praktik kekerasan seperti pembunuhan bayi perempuan
dan perbudakan pun menjadi hal yang biasa di masyarakat Arab. Pada masa Jahiliyah,
kekerasan dan konflik antar kabilah merupakan hal yang umum terjadi di wilayah Arab.
Kabilah-kabilah sering kali terlibat dalam perang saudara dan memperebutkan sumber daya
alam dan wilayah kekuasaan. Praktik perang suku tersebut menjadi penyebab utama
terjadinya ketidakstabilan di wilayah Arab, dan kurangnya otoritas pusat untuk mengatur dan
mengendalikan situasi.
Sebagai seorang pemimpin, Nabi Muhammad SAW memiliki peran penting dalam
memperbaiki kondisi sosial dan politik di Arab pada masa itu. Dalam ajaran Islam yang
dibawanya, Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya keadilan, persatuan, toleransi,
dan perdamaian, serta menentang praktek-praktek kekerasan dan kebencian. Nabi
Muhammad SAW juga membawa konsep tauhid yang mengajarkan bahwa hanya ada satu
Allah yang harus dijadikan tuhan, menggantikan banyak tuhan yang disembah pada masa
Jahiliyah.
B. Sistem Pemerintahan
Pada masa Rasulullah SAW, sistem pemerintahan yang diterapkan adalah sebuah
sistem yang didasarkan pada ajaran Islam. Struktur pemerintahan yang dijalankan tidak
terlalu kompleks, namun terdiri dari beberapa elemen utama yang bertugas menjalankan
tugas-tugas tertentu. Salah satu elemen utama dalam sistem pemerintahan ini adalah
kepemimpinan, yang dijabat oleh Rasulullah SAW sebagai pemimpin tertinggi dalam
kehidupan masyarakat Muslim.
Di bawah kepemimpinan Rasulullah SAW, terdapat juga para sahabat yang diangkat
sebagai pemimpin dalam wilayah-wilayah tertentu, baik sebagai gubernur, komandan militer,
atau pemimpin suku. Para sahabat ini bertanggung jawab untuk memimpin masyarakat
Muslim dan menjalankan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW.
Dalam sistem pemerintahan ini, Rasulullah SAW juga memegang peran penting dalam
pengambilan keputusan politik. Beliau berperan sebagai arbiter dalam memutuskan sengketa
dan perselisihan yang terjadi di antara masyarakat Muslim. Selain itu, beliau juga memiliki
kewenangan dalam menetapkan kebijakan-kebijakan yang terkait dengan keamanan dan
kesejahteraan umat Islam.
C. Kebijakan Pemerintah
Rasulullah SAW memiliki kebijakan yang sangat progresif dan inklusif dalam bidang
sosial. Beliau menganjurkan umatnya untuk saling mencintai dan menghormati satu sama
lain, tanpa memandang suku, ras, atau status sosial. Rasulullah juga menekankan pentingnya
tolong-menolong dan berbagi rezeki kepada sesama, terutama kepada orang yang
membutuhkan. Hal ini tercermin dalam ajaran zakat yang diwajibkan kepada umat Islam
sebagai bentuk pengabdian dan kepedulian kepada sesama.
KESIMPULAN
Pada masa Jahiliyah, masyarakat Arab terbagi menjadi beberapa kasta dan kaum wanita
dianggap inferior. Praktik kekerasan seperti perang saudara dan perbudakan menjadi hal yang
umum. Sebagai pemimpin, Nabi Muhammad SAW membawa ajaran Islam yang menekankan
pentingnya keadilan, persatuan, toleransi, dan perdamaian, serta menentang praktek-praktek
kekerasan dan kebencian. Pada masa Rasulullah SAW, sistem pemerintahan yang diterapkan
didasarkan pada ajaran Islam dan terdiri dari beberapa elemen utama yang meliputi
kepemimpinan, para sahabat sebagai pemimpin wilayah tertentu, dan Rasulullah SAW sebagai
arbiter dalam memutuskan sengketa dan perselisihan. Dalam bidang ekonomi, Rasulullah SAW
mendorong perdagangan yang adil, distribusi kekayaan yang adil, serta melarang praktik riba.
Dalam bidang pendidikan, Rasulullah SAW menekankan pentingnya pembelajaran sejak usia
dini, pengembangan ilmu pengetahuan, dan pendidikan karakter.