NIM : 22104040019
Dakwah pada hakekatnya merupakan peran yang semestinya dilakukan oleh mereka yang
mempunyai ilmu yang mendalam. Dakwah tidak bisa disampaikan oleh orang yang
berpengetahuan rendah, apalagi tidak mengerti agama. Dakwah meniscayakan
pemahaman yang luas terhadap khazanah keislaman sekaligus penalaran untuk
menguatkan esensi agama Hal tersebut makin diperkuat, bahwa para ulama terdahulu
yang melakukan dakwah, pada umumnya mempunyai karya-karya spektakuler di
bidangnya masing-masing.
Karena dakwah bermodalkan hikmah, maka peradaban Islam menjadi salah satu
peradaban Islam yang adiluhung. Kekuatan Islam tidak ditentukan oleh kekuatan otot,
yang selalu di tandai dengan aksi kekerasan. Oleh karena itu, di tengah menguatnya
keberagamaan diperlukan toleransi yang bersifat aktif. Artinya, dakwah bukanlah upaya
menciptakan tebing ketertutupan terhadap yang lain. Dakwah yang ada merupakan usaha
untuk memperkenalkan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran. Disinilah dakwah dan
toleransi perlu menggarisbawahi kesanggupan untuk menerima yang lain sebagai
inspirasi menuju tangga kebenaran. Oleh karena itu pada bab empat ini, penulis
mengetengahkan tentang dakwah Nabi Muhammad SAW dan pokok ajaran tentang
toleransi.
A. BEBERAPA POKOK AJARAN ISLAM TENTANG TO LERANSI
Sikap toleran bukan berarti suatu sikap menerima apa ruang adanya dengan membiarkan
segala sesuatu berjalan dengan tanpa adanya kritik yang konstruktif, melainkan
memberikan dan waktu untuk berinteraksi secara harmonis dengan orang lain selama
tidak melanggar atau menyalahi aturan-aturan yang telah ditetapkan, mengikat dan
berlaku umum. Penunjukkan sikap ini, secara implisit ditegaskan oleh Farid Esack dalam
bentuk pernyataan sikap al-Qur'an terhadap agama lain (Esack, 2002: 201). Menurutnya
Islam merupakan agama yang benar benar ajaran yang pertama kali memperkenalkan
pandangan pandangan tentang toleransi dan kebebasan beragama kepada umat manusia.
Konsep ini juga mengandung dampak terhadap kosmopolitanisme bagi pengembangan
budaya dan peradaban yang gemilang, karena budaya tersebut bercorak toleran dan
kebebasan dalam beragama. Kita ketahui bahwa agama Islam yang disebarkan oleh Nabi
Muhammad SAW merupakan agama yang sangat toleran, oleh karena itu tidak terkecuali
ajaran-ajarannya juga akan senantiasa berkaitan dengan toleransi, khususnya toleransi
beragama.
Oleh karena itu dalam menghadapi kemajuan zaman, apa pun yang terjadi sebagai umat
Islam yang masih mempercayai Nabi Muhammad SAW sebagai uswatun hasanatun dan
(sumber hukum), sebagaimana yang telah dirintis dan diperjuangkan olehnya dengan
meletakan pondasi-pondasi keberagamaan yang saling menghormati dan menghargai
terhadap perbedaan serta keberagaman keyakinan di kota Madinah. Dengan menge
depankan nilai-nilai ajaran Islam yang toleran dan menjunjung tinggi kemanusiaan,
sehingga terwujudlah sebuah tatanan masyarakat yang bermoral dan beretika, adil,
makmur, dan sejahtra. Sebuah keberhasilan dalam penyebaran Islam yang harus
diteladani oleh umat Islam se-dunia, khususnya di Indonesia. Bahwasannya, dakwah
Nabi Muhammad SAW dalam konteks masyarakat modern pada masa itu, sampai
sekarang masih tetap relevan untuk dijadikan pegangan/minhaj dalam berdakwah yang
dihadapkan pada keberagaman masyarakat yang majemuk dan plural. Untuk itulah umat
Islam harus merombak secara mendasar pandangannya tentang dakwah. Bila Islam
dipahami lebih utuh, mendasar, jernih, dan rasional sebagai agama yang rachmatan li-
l'Alamin, sebagimana halnya Nabi Muhammad SAW berdakwah di tengah masyarakat
yang beragam di kota Madinah. Dakwah Nabi Muhammad SAW di masa lalu merupakan
dakwah yang layak untuk dijadikan pedoman bagi seluruh umat Islam, terutama para da'i
agar mampu menghadapi tantangan zaman. Dakwah Islam masa depan dalam
menghadapi kemo dernan zaman dan kemejemukan masyarakat yang beraneka ragam
keyakinan, mampu beradaptasi, bertoleransi, dan mem bentuk keharmonisan, serta
kenyamanan dalam lingkungannya. Pada akhirnya dakwah Islam dapat menjadi secercah
cahaya pencerahan pemikiran, solusi atas problem kehidupan, membawa kesejahteraan,
dan kenyamanan hidup. Inilah sejatinya Islam yang damai, agama dunia, dan agama yang
membawa rahmat untuk semua umat (rachmatan li-l'Alamin)..