Anda di halaman 1dari 2

KISAH ZAID BIN TSABIT

Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Halo teman-teman, perkenalkan nama saya Frada Siswi kelas 5 dari MI Al-Ma’ruf
Beyan. Pada kesempatan kali ini, izinkan saya berbagi kisah tentang sahabat Rasulullah yang
bernama Zaid bin Tsabit, sang sekretaris Rasulullah. Nah,teman-teman yuk simak kisahnya.
Zaid Bin Tsabit adalah salah satu sahabat yang terkenal akan kecerdasannya. Berkat
kecerdasannya itu pula Rasulullah mengangkat Zaid menjadi juru tulis Rasulullah. Zaid Bin
Tsabit adalah anak yang lahir dari bani khazraj. Ia memeluk Islam pada usia yang sangat
mudah yaitu 11 tahun. Pada usianya yang ke 11 tahun itu juga Zaid sudah mampu menghafal
beberapa surat Al-Qur’an.
Kepintaran yang dimiliki Zaid kemudian didengar oleh Rasulullah. Rasulullah pun
meminta Zaid untuk ke rumahnya. Tidak lama setelah Zaid duduk dihadapan Rosulullah,
Rosulullah bertanya “Aku mendengar, kau sudah mampu menghafal beberapa surat Al-
Qur’an. Apakah itu benar Zaid?” Zaid mengangguk, “Benar ya Rasulullah”.
Rasulullah lalu bertanya kembali “Bisakah aku mendengarkan engkau menghafalkan
Al-Qur’an secara langsung?”. Wajah Zaid seketika menjadi cerah, ia tidak menyangka bahwa
dirinya diminta untuk melafalkan Al-Qur’an secara langsung dihadapan Rosulullah. Tanpa
ragu ia pun melafalkan beberapa surat Al-Qur’an. Selama Zaid melafalkan Al-Qur’an,
Rasulullah tidak bisa menutupi rasa kagum terhadap pemuda di depannya. Ia sungguh bangga
bahwa salah satu umatnya diberkahi kecerdasan yang akan bermanfaat untuk semua orang.
Selesai melafalkan Al-Qur’an, Rasulullah berkata “Engkau sungguh pemuda yang
cerdas wahai Zaid. Karena itu aku ingin meminta engkau untuk menulis setiap ayat yang
Allah turunkan kepadaku. Apakah engkau bersedia?” Tanpa pikir Panjang, Zaid langsung
menganggukkan kepalanya “Tentu saja, saya bersedia Ya Rasulullah” Sejak saat itu, Ketika
mendapatkan wahyu. Rasulullah langsung meminta Zaid untuk menuliskannya.
Sebagai penulis Al-Qur'an, Zaid bin Tsabit dikenal dengan fisik dan akal yang sehat.
Ketika Zaid menulis, dia berada di hadapan Rasulullah dan disaksikan oleh Malaikat. Hal ini
dijamin keasliannya sebagaimana dalam Surat Al-Haqqah pada Ayat 44 sampai 45.

٤٤ ‫ َو َلۡو َتَقَّو َل َعَلۡي َنا َبۡع َض اۡل َاَقاِو ۡي ِۙل‬٤٥ ‫َاَلَخ ۡذ َنا ِم ۡن ُه ِباۡل َيِم ۡي ِۙن‬
Sepanjang hidupnya sudah banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang berhasil ia tulis dan
menjadikan keaslian al-qur'an tetap terjaga sampai sekarang.
Nah itu dia teman-teman kisah sahabat Rasul Zaid bin Tsabit. Jadi pelajaran yang
dapat kita ambil adalah satu, dapat memberikan dorongan agar senantiasa menjadi generasi
yang berakhlak terpuji. Dua, tidak ingkar ketika mendapat amanah. Tiga, tidak sombong
dengan kecerdasan yang dimiliki, serta yang keempat selalu bertanggung jawab. Demikian
teman-teman, semoga kita dapat menerapkan kisah Zaid bin Tsabit dalam kehidupan sehari-
hari. Aamiin..
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai