Oleh :
YUNITA WULANDARI
KEMENTRIAN AGAMA
MADRASAH ALIYAH SETIA PERADAPAN
TAHUN PELAJARAN 2019-2020
1
KATA PENGANTAR
Assallamualikum Wr. Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah atas curahan rahmat dan karunia-Nya,
sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW
beserta keluarga. Amin
Adapun makalah Ushul Fiqih ini bertujuan untuk memenuhi tugas pada semester kedua.
Makalah ini berjudul tentang Rotibul Haddad Untuk Penangkal Balak/Musibah, yang
sekarang ini lagi marak adanya musibah virus yang ada di negara kita maupaun dunia.
Materi-materi yang dipaparkan di makalah ini merupakan keutamaan dari Rotibul
Haddad.
Sehingga, dengan makalah ini pembaca diharapkan dapat lebih memahami tentang
keutamaan Rotibul haddad untuk penangkal Balak/Musibah.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Semoga amal kebaikan diterima Allah SWT dan mendapatkan imbalan dari Nya. Dalam
penyusunan makalah ini penyusun menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penyusun mengharap kritik dan saran untuk perbaikan dimasa mendatang.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
a. Latar Belakang
b. Rumusan Makalah
c. Tujuan Penulisan
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman akhir saat ini banyak manusia yang telah melupakan kewajiban dengan
Tuhannya dan lebih mengutamakan dunianya saja. Dikota besar ataupun di pedesaan
banyak manusia lebih mengejar materi duniawi dari pada akhirat.Demi untuk
memunuhi ambisi dan impiannya yang berlebihan.
Belakangan ini Negara kita dilanda musibah berupa mewabahnya virus, sebagai
seorang yang beriman kita harus memandangnya sebagai ujian supaya kita lebih
mendekatkan diri kepada Allah SWT.untuk itu penulis ingin membahas pentingnya kita
membaca Rotibul haddad untuk menangkal wabah yang ada di Negara kita ini.
Untuk dapat memahaminya akan di uraikan tentang sejarah rotib dan
keutamaanya.agar kita bisa lebih mengerti, dan dapat mengamalkannya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II
SEJARAH
Ratib al Haddad disusun untuk memenuhi permintaan seorang murid beliau bernama
Amir dari keluarga Bani Sa’ad yang tinggal di Syibam, salah satu perkampungan di
Hadramaut, Yaman. Tujuan Amir meminta Habib Abdullah untuk mengarang Ratib, Agar
diadakan suatu wirid dan dzikir di kampungnya, agar mereka dapat mempertahankan
dan menyelamatkann diri dari ajaran sesat yang sedang melanda Hadramaut ketika itu.
Pertama-tama, Ratib ini hanya dibaca di kampung Amir sendir,i yaitu Kota Syibam
setelah mendapat izin dan ijazah dari al Habib Abdullah bin Alwi al Haddad sendiri.
Selepas itu, Ratib ini pun dibaca di Masjid al Hawi milik beliau yang berada di kota Tarim.
Biasanya Ratib ini dibaca secara berjamaah setelah shalat ‘isya’.
Pada bulan Ramadan, ratib ini dibaca sebelum shalat Isya untuk mengisi kesempitan
waktu menunaikan shalat Tarawih. Ini adalah waktu yang telah ditentukan oleh al Habib
Abdullah bin Alwi al Haddad untuk daerah-daerah yang mengamalkan Ratib
ini. Biidznillah, daerah-daerah yang mengamalkan ratib ini selamat dan tidak
terpengaruh dari kesesatan tersebut.
Setelah al Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad berangkat menunaikan ibadah Haji,
Ratib al Haddad mulai dibaca di Mekkah dan Madinah. Al Habib Ahmad bin Zain al
Habsyi berkata, “Barang siapa yang membaca Ratib al Haddad dengan penuh keyakinan
dan iman, ia akan mendapat sesuatu yang di luar dugaannya”.
Setiap ayat, doa, dan nama Allah yang disebutkan di dalam ratib ini diambil dari bacaan
Al Quran dan Hadis Rasul SAW. bilangan bacaan di setiap doa dibuat sebanyak tiga kali,
karena itu adalah bilangan ganjil (witir). Semua ini berdasarkan arahan dari al Habib
Abdullah bin Alwi al Haddad sendiri.
5
BAB III
PEMBAHASAN
Ratib al Haddad diambil dari nama penyusunnya, yakni al Habib Abdullah bin Alwi
bin Muhammad al Haddad (1055-1132 H.). Dari beberapa doa-doa dan dzikir-dzikir
yang beliau susun, Ratib al Haddad inilah yang paling terkenal dan masyhur. Ratib al
Haddad disusun berdasarkan inspirasi, pada malam lailatul Qodar 27 Ramadan
1071 H.
Ratib al Haddad disusun untuk memenuhi permintaan seorang murid beliau
bernama Amir dari keluarga Bani Sa’ad yang tinggal di Syibam, salah satu
perkampungan di Hadramaut, Yaman. Tujuan Amir meminta Habib Abdullah untuk
mengarang Ratib, Agar diadakan suatu wirid dan dzikir di kampungnya, agar
mereka dapat mempertahankan dan menyelamatkann diri dari ajaran sesat yang
sedang melanda Hadramaut ketika itu.
Pertama-tama, Ratib ini hanya dibaca di kampung Amir sendiri yaitu Kota Syibam
setelah mendapat izin dan ijazah dari al Habib Abdullah bin Alwi al Haddad sendiri.
Selepas itu, Ratib ini pun dibaca di Masjid al Hawi milik beliau yang berada di kota
Tarim. Biasanya Ratib ini dibaca secara berjamaah setelah shalat ‘isya’.
ada bulan Ramadan, ratib ini dibaca sebelum shalat Isya untuk mengisi kesempitan
waktu menunaikan shalat Tarawih. Ini adalah waktu yang telah ditentukan oleh al
Habib Abdullah bin Alwi al Haddad untuk daerah-daerah yang mengamalkan Ratib
ini. Biidznillah, daerah-daerah yang mengamalkan ratib ini selamat dan tidak
terpengaruh dari kesesatan tersebut.
Setelah al Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad berangkat menunaikan ibadah Haji,
Ratib al Haddad mulai dibaca di Mekkah dan Madinah. Al Habib Ahmad bin Zain al
Habsyi
berkata, “Barang siapa yang membaca Ratib al Haddad dengan penuh keyakinan
dan iman, ia akan mendapat sesuatu yang di luar dugaannya”.
Setiap ayat, doa, dan nama Allah yang disebutkan di dalam ratib ini diambil dari
bacaan Al Quran dan Hadis Rasul SAW. bilangan bacaan di setiap doa dibuat
sebanyak tiga kali, karena itu adalah bilangan ganjil (witir). Semua ini berdasarkan
arahan dari al Habib Abdullah bin Alwi al Haddad sendiri. Kegunaan Ratib al
Haddad
Penulis pernah sowan ke Dalem Habib Ali bin Husain al Haddad di Surabaya.
Sebelum wafat, beliau setiap tahun rutin memberi ijazah di Pondok Pesantren
Langitan pada momen Haul Masyayikh Langitan. Waktu itu, beliau merupakan
generasi terdekat di seluruh dunia dengan shahiburratib.
Beliau menceritakan bahwa ratib ini selain wirid rutin turun temurun dari
shahiburratib sampai ke beliau sebagai generasi ke-7 juga merupakan ijazah yang
langsung diberikan oleh sang kakek shahiburratib al Habib Abdullah bin Alawi bin
Muhammad al Haddad melalui mimpi.
Habib Ali juga menceritakan bahwa pada zaman Jepang, pada bulan Ramadan, kiai
dan habaib akan ditangkap penjajah Jepang. Namun, berkat rayuan Bung Karno,
rencana itu ditunda setelah Ramadan. Dalam kesempatan itu, Hadratussyaikh KH. M.
Hasyim Asy’ari memerintahkan kepada seluruh mushalla dan masjid di seluruh
6
wilayah Surabaya untuk mengamalkan ratib bakda Maghrib atau bakda Isya.
Dengan berakahnya Ratib al Haddad ini, Jepang pun dijatuhi nuklir Amerika.
Ratib ini juga bisa diamalkan untuk meminta kepada Allah agar dikabulkan segala
hajatnya. Selain itu Ratib al Haddad ini juga bisa dipakai untuk mengusir jin dengan
segala gangguan-gangguannya. Sebenarnya banyak sekali khasiat dan kegunaan
Ratib al Haddad ini. Namun, tidak bisa disebutkan di sini semuanya. Insya Allah
akan diulas oleh penulis pada kesempatan berikutnya.
Bacaan Ratib al-Haddad
䇆 ⺂ 䇆
䇆 ⺂ 䇆 Ω⺂͉Ϊ⺂˴Τ⺂ Τϟ⺂ Ω⺂ 䇆 ⺂ 䇆Τ 䇆⺂Τ⺂ ⺂ϟp Ω⺂ Τ ⺂ ϝ⺂ Ϊ Ϊ ϝ⺂ ⺂
⺂䇆 ⺂͉p 䇆 ⺂ Τ ⺂ Ω⺂ ⺂䇆 ͉p Ω⺂ ⺂ϟp 䇆⺂ϟ ⺂ 䇆 ˴ 䇆ή ϝ⺂ ⺂ Ω⺂ Τ⺂⺂ 䇆˴⺂ ϴ⺂˴ 䇆 䁔 䇆⺂ ⺂
⺂Ϯ ⺂ Ϯ⺂⺂ ͉p ⺂ ˴ ˴⺂Ϊ ⺂ ˴ ⺂ ⺂ Ϯ ˴ ⺂Ω⺂ ⺂͉p ⺂ 䁔 ⺂ ⺂ Ϯ ⺂ 䇆 ͉⺂ 䁔 䇆p⺂ ˴ 䇆 ⺂
⺂ ͉Ϊ 䇆⺂͉p ͉ Τ ⺂ ϟ ͉˴⺂ ή ,͉˴ 䖤 ⺂ Ω⺂䁔
Ω⺂䁔 ϝ Τ⺂ ˷⺂ϟ ϝ⺂ ⺂ ⺂ ˴ ⺂ ⺂ ⺂ 䇆⺂Τ⺂ ˯ ˴ ή ⺂
⺂˴ ˴⺂ ˷⺂ϟ ⺂䇆˴⺂͉ ⺂ Ϊ Ω⺂ ⺂ Ω⺂p ⺂ ⺂ ⺂Ω⺂䁔䇆 ˷⺂ϟ ⺂Ϊ ⺂ ⺂ ˷⺂ϟ ˴⺂ϟ ⺂ 䇆 Τ⺂
˷⺂ϟ ⺂ ⺂ ⺂ Ϊ ⺂˴ ˴⺂ ⺂ ⺂ ⺂ ⺂Ω⺂䁔䇆 ˷⺂ϟ ϴ⺂ ⺂⺂ ⺂ ⺂ Ϊ Τ⺂ή ⺂Ω⺂䁔䇆 ˷⺂ϟ 䇆 ⺂ Τ⺂Ϊ
⺂ ˴˴Ϊ Ϧ Ϯ 䇆⺂ ˴⺂ ⺂ ϟ⺂ ⺂ Τ ⺂䁔 ⺂ 䇆⺂Τ⺂ ͉ ⺂ ⺂ Ϊ ⺂䇆˴ ⺂翰 ⺂ϟp
⺂ Ϯ ˴⺂翰 ⺂ Ϯ ⺂˴ Η⺂͉ ⺂͉p ⺂˴ ⺂⺂ ⺂ Ϯ ˴ ⺂Ω⺂ ⺂͉p 䇆 p ⺂ Ϯ ⺂ 䇆 ͉⺂ 䁔 ⺂ Ϯ ⺂䁔˴櫕
䁔 ϟ⺂ 䇆⺂Τ⺂ 䇆 䁔 䇆 ⺂ 䇆⺂ ⺂ ⺂䇆˴ ⺂翰 ⺂ 翰 ˴ ⺂ Τ ⺂ ˷⺂ϟ ͉˴⺂ ή ˴ ϟ Ϯ⺂ ⺂ ΒΪή⺂ ͉˴⺂ ή ⺂
⺂˴ ⺂⺂ ⺂ Ϯ ˴ ⺂Ω⺂ ⺂͉p 䇆 p ⺂ Ϯ ⺂ 䇆 ͉⺂ 䁔 ⺂ Ϯ ⺂ ⺂ Ϯ ˴͉䇆 ⺂ 䇆 ͉ ˴ ⺂ ⺂Ω⺂ 䁔 ϟ⺂ ˷䁔 ϟ⺂
⺂ Ϯ ˴⺂翰 ⺂ Ϯ ⺂˴ Η⺂͉ ⺂͉p
⺂˴ .Ω⺂ ˴⺂ 䇆 䁔 ϟ⺂ 䇆 䁔 Ω⺂䁔 ⺂ 䁔 ϙ ⺂ . ⺂ή˴ ΩΤ⺂ή˴ .Ω⺂Τ ⺂ ⺂Τ ⺂ ⺂ή˴ ΩΤ⺂ή˴ ⺂
Ω⺂⺂ .Ω⺂ Τ ⺂ Ϯ⺂͉p ⺂ ⺂䇆Τ⺂ ˴⺂͉ ⺂ Ϯ⺂͉p 䇆⺂Τ ⺂ Ω⺂䁔 Ύ ˴ . ⺂ ˴⺂ Τ⺂ Ύ ˴
䇆⺂ ⺂ ⺂ p 䇆 ⺂ϟ䁔 ⺂䇆 ⺂Ω⺂ ˴⺂ ⺂ ˯ Τ ⺂䇆 ⺂ Ϊ ⺂⺂ ⺂ ⺂ ⺂ ˴ 䇆
䇆ή䁔 ˴⺂ ˯ Τ 䇆Ϊ⺂˴ 䇆Ϊ Τ翰 Τ 䇆Τ⺂͉p ⺂Ω⺂ ⺂ ϟ ⺂ ⺂ 䁔 ⺂ Ϯ ⺂͉ ⺂ ⺂ Ϯ⺂䁔 ⺂䁔 Ω⺂ ⺂ ͉⺂ 䁔
⺂ ͉ ˴ ΤϮ ⺂ ή
䇆͉Ϊ ⺂Ω⺂ ή Ω⺂ ˴ 䇆͉Ϊ 䇆ϟ˴ 䇆˴ 䖉⺂ Ω⺂ ϴ ⺂ ⺂⺂ήΤ⺂ 䇆 ⺂Ω⺂ 䇆⺂ ϝ˶⺂ ΤΤ ϝ⺂ Ϊ˴ Ω⺂
⺂䇆ϟ ˴⺂ ⺂ Ϯ⺂͉p ⺂䇆ϟ ⺂ Ϯ Ϯ ⺂Ϊ ⺂ γ͉ 䁔 ˴⺂ Τ⺂ ϙ⺂ ϙ ˴⺂ ͉ ⺂ Ύ ⺂ ΤΪ
Ύ ⺂ ⺂͉Τ ͉⺂ϟ ⺂Ω⺂ Ω⺂䁔 ͉p 䇆˴⺂͉Τή Τ ˴⺂ ⺂͉p ⺂ϴΤ⺂ ⺂⺂ ⺂ ⺂ Τ ⺂ ⺂ Τ ⺂ ή
Ω⺂䁔˴ ⺂ ⺂ ⺂ ͉p ⺂˴ ⺂ ⺂ ⺂ 䇆⺂ Τ ⺂Τή⺂ ⺂˴ ⺂͉ p γ⺂p 䇆
3 ˴䁔 ⺂ 翰 ϴ ͉p ˴ 䇆⺂Τ䁔 ⺂ 䁔 ⺂Τ ⺂ 䇆 ϙ⺂͉Τ⺂ 䇆 䇆 ϙ⺂䁔˴翰 ⺂ή 䇆
3Ϊ˴ϟ⺂ ⺂ 䇆 ⺂Τ ⺂ ⺂ϟΪ
3 ⺂ ⺂ ⺂ϟΪ ⺂Τ ⺂ϟΪ
3 ⺂ή˴ ˴ 䇆⺂ ϙ ⺂͉p ⺂䇆 ⺂˴ ⺂͉
3 ⺂ ͉Ϊ 䇆⺂͉p ϴ Ϯ͉ Τ ⺂ ͉p ϴ Ϯ͉
3 Ϡ͉ ⺂˴翰 ⺂Ω⺂ ˯ ⺂Τ˴ ˯ Τ͉ ⺂ p
3 ⺂͉ ⺂ 䇆 ⺂Τ ⺂ ˴ Τ Τ ⺂ ˴⺂ ⺂ 翰 䇆Τ ⺂Ϊ 䇆⺂ ˴ 䁔 䇆 ⺂
3 ϟ Τ Τ ⺂䁔䇆 ⺂Ϊက 䁈 ⺂櫕
3 ⺂ϟΤ ˴ ϟ ˴⺂ ⺂ ⺂Τ ⺂ ⺂
3 ˴˴ ϫ Ύ ⺂ϟ ˴ 䖤 ⺂ ⺂
3 ⺂ ⺂䇆 ˴⺂⺂ p γ⺂p 䁔
⺂Ϊက Ω⺂䁔䇆 ͉p ⺂˴⺂ ˴⺂ က ϝ ⺂ 䁔
3 Ω ⺂Τ ˴翰 γ⺂ Ω ⺂˴⺂ 䁔 䇆 䁔
3 Ω⺂䁔 ⺂ήΤ⺂ ˴翰 ˴ Ω⺂Τ͉⺂ Τ⺂ ⺂ ⺂ ˴͉⺂
3 ˴⺂ϟ 䁔 γ⺂ 䁔 ˴⺂ 䁔 䇆ΤΪ 䁔 ˴⺂䁔 䁔 ⺂͉p 䁔 ˴⺂ϟ 䁔 ͉p 䁔
3 ή⺂˴䁔 ˴ ⺂䇆䁔 ⺂ϟ ⺂Ω⺂ 䁔 䇆 γ翰 䁔 Ϯ Β 䁔
4 䁔 ⺂ Ω⺂ ˴ ⺂䇆˴⺂Ϊ 䁔 ˴ϟ⺂ ˴ ⺂䇆˴⺂Ϊ
䇆⺂ ϟ⺂ Τ⺂ Ϡή
0 䇆 . 䇆
7
͉Ϊ 䇆⺂͉p ͉ ϝ Ϊ Τ ⺂ 䇆
Ω⺂䁔 ˴⺂ϮΤ⺂ Ω⺂⺂˴⺂ ⺂ 䇆 ⺂ Ω⺂䁔˴˴ Ω⺂ϟ 䇆˴⺂ ϴ⺂˴ ⺂Ωp 櫕 p ⺂ ˴ ˴翰
ή⺂ 䁔 ϙ˴Τ⺂ή˴ ⺂ Ϯ⺂ ⺂ Ϯ ⺂ ⺂͉p Ω⺂䁔 ⺂ 䁔 ⺂ή⺂ ⺂ Ϯ Ω⺂ ˴ Ω⺂ ⺂⺂ήΤ⺂ ˯ Ϯ⺂ ˯ ˴˴ 䇆⺂ ⺂
Ω⺂Τή ˴
3 ή 䇆 ⺂Ω 䁔 ⺂ .⺂ ⺂ 䁔 ⺂ ⺂ ͉䁔 ⺂ . Τ . ή ˴ ⺂ϴ ⺂ή˴ ΩΤ⺂ή˴ ⺂
⺂ ˯ ⺂ ˴翰 ⺂Ω⺂ 䇆 ϠΪ ͉ ˴翰 ⺂Ω⺂ Ϡ͉ ⺂ ˴翰 ⺂Ω⺂ Ϡ͉ ⺂ ˴ ⺂ p ⺂ϴ ⺂ή˴ ΩΤ⺂ή˴ ⺂
ή Ϊ ή ˴翰 ⺂Ω⺂
Ϧ ⺂Ϊ 䁔 ⺂䇆 Ϧ ⺂ Ϧ ⺂Ϊ ⺂ ˴翰 ⺂Ω⺂ Ϧ 䇆 Ϧ ϙ͉⺂ Ϧ ˴ ⺂ p ⺂ϴ ⺂ή˴ ΩΤ⺂ή˴ ⺂
Ϧ ⺂ Ω⺂ Ϧ ⺂
䇆⺂ ⺂ Ω⺂⺂˴⺂ 䇆 ⺂ Ω⺂ϟ 䇆 ͉Ϊ 䇆⺂͉p ͉ ⺂ϟp Ω⺂ Τ ⺂ ⺂ ⺂ ϟ⺂ϟή ϟ ͉˴⺂ ή
Ω⺂䁔 ⺂ 䁔 ⺂ή⺂ ⺂ Ϯ Ω⺂ ˴ Ω⺂ ⺂⺂ήΤ⺂ ˯ Ϯ⺂ ˯ ˴˴
⺂ 䇆 ͉p ϝ 䇆 Ϊ 䇆⺂Τ⺂ 䇆p ˴ 䇆 䇆 ͉p ͉p Ω Τ ⺂ ˷⺂ϟ Τ⺂ 䇆⺂ ⺂ Ϊ ϝ ⺂
Ω⺂䁔 ⺂Ϯ ⺂ Ϯ⺂⺂ ͉p ⺂ ˴ ⺂ ⺂ ˴ ˴⺂Ϊ ⺂ Ϯ ˴ ⺂Ω⺂ ⺂͉p ⺂ 䁔 ⺂ Ϯ ˴櫕 䁔 ⺂ ⺂ Ϯ ⺂ 䇆 ͉⺂ 䁔
͉˴ 䖤 ⺂
䇆⺂ ⺂ ⺂ γ Ϯ 䇆⺂ ˴⺂ ϟ⺂ Τ ⺂䁔 ⺂ 䇆Ϊ Τ ϝ ⺂ ˯˴ ή
䇆⺂ ⺂ 䇆⺂˴ ⺂ 䇆⺂ 䇆⺂ Ω⺂⺂ ⺂က⺂ Ω䁔 ˴⺂ Τ⺂ ⺂ ˴⺂ ⺂ ϝ ⺂ ϟ ϟ Ω⺂ 䇆⺂䇆⺂ ϝ ⺂ ⺂Ω⺂
⺂ ˴䇆 Τ Τ䁔 ⺂ Ϯ˴䁔 Τ ⺂Τ⺂ 䁔 ⺂ Ω⺂ Τ⺂⺂ ⺂ Ϯ⺂͉p ⺂櫕 ͉⺂͉ ˴ ⺂ ⺂ ΤΪ
͉˴ 䖤 ⺂ Ω⺂䁔 Ϯ 櫕 ⺂Ω⺂ ⺂͉p ˴⺂ 䁔 ⺂ Ϯ ⺂ Ϯ⺂⺂ ͉p ⺂ ˴ ⺂ ⺂ ˴ ˴⺂Ϊ ⺂ Ϯ ˴ ⺂Ω⺂ ⺂͉p ⺂ 䁔
###
Ϯ ͉ Ϡ⺂͉ ⺂ ˴⺂ ϙϟ⺂ϟή ͉p Τ 䇆 ⺂ ͉Ϊ ϴ 䇆 ⺂ ⺂
˴⺂ ⺂ ϝ ⺂˴⺂ Ω⺂ ϝ⺂ ˴ ϴ 䇆˴p 翰 ⺂⺂˴ ⺂䇆 䇆⺂ϟ ⺂ ˴
˴ ⺂ 䇆Ϊ 䁔 ⺂ ⺂ ⺂˴ ⺂͉ ⺂ ⺂ ͉ ⺂ Τ⺂ 䁔
________________________________________
Wirid Ratib Al-Haddad adalah kumpulan dzikir harian yang disusun oleh Habib
Abdullah Al-Haddad. Beliau adalah salah satu ulama besar di abad 12 H. Beliau
8
dilahirkan di salah sebuah kampung di kota Tarim, Yaman pada malam ke-5 bulan
Safar, tahun 1044 Hijrah.
Tidak ada wali Allah yang meninggalkan dunia ini tanpa mewarisi sesuatu yang
bermanfaat bagi umat Rasulullah Saw. Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad telah
mewarisi sebuah wirid yang dinamakan Ratib Al-Haddad. Beliau telah meningalkan
sebuah senjata dan perisai ampuh untuk melawan kerusakan-kerusakan yang
disebabkan gangguan jin dan manusia. Ratib Al-Haddad yang dibaca selepas sholat
maghrib mampu mengamankan diri, keluarga, dan harta-benda orang yang
membacanya. Segala macam jenis sihir, teluh, dan gangguan setan akan
dilumpuhkan dan berbalik mengenai orang yang mengirimnya dengan izin Allah.
Ratib Al-Haddad berisi potongan surat-surat Al-Qur'an dan doa-doa yang diajarkan
Rasulullah Saw di dalam Hadist Shahihnya. Berikut adalah keutamaan masing-
masing isi dari Ratib Al-Haddad yang perlu kawan ketahui :
9
3. Keutamaan Akhir Surat Al-Baqarah (Amanarrasuul…)
a. Allah tutup surat Al-Baqarah dengan dua ayat yang Allah berikan padaku dari
simpanan kekayaan-Nya yang dibawah Arsy. (Hadist)
b. Kedua ayat ini memasukan orang yang membacanya ke dalam surga
c. Kedua ayat ini akan menjadikan Allah ridho pada orang yang membacanya
d. Kedua ayat ini adalah satu Al-Qur'an
e. Kedua ayat ini menyembuhkan (penyakit)
f. Kedua ayat ini di cintai Allah
10
Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan, dan Dialah yang sangat berkuasa
atas segala sesuatu." 3x
a. Barang siapa membacanya maka baginya pahala sebesar pahala orang yang
memerdekakan seorang budak dari keturunan Ismail as, ditulis baginya sepuluh
amal kebaikan, dihapus darinya sepuluh dosa, diangkat sepuluh derajat dan dijaga
dari godaan syetan sampai sore
b. Dan jika membacanya pada waktu sore maka baginya pahala yang sama hingga
pagi hari. (Hadits)
c. Sebaik-baik bacaan yang dibaca Rasulullah SAW dan para Nabi. (Hadits)
d. Tidak ada satu amalanpun mampu mengalahkannya
e. Tidak tersisa dengannya dosa. Allah memandang pada orang yang membacanya
dengan pandangan rahmat dan barang siapa mendapatkan pandangan rahmat maka
dia tidak akan terkena siksa. (Hadits)
11
"Maha Suci Allah dengan segala puji kepada-Nya dan Maha Suci Allah Yang Maha
Agung." 3x
a) Dua kalimat, ringan di lidah tapi sangat berat di atas timbangan amal (mizan),
dan sangat dicintai Allah SWT
b) Bacaan ini termasuk bacaan (dzikir) yang paling utama
c) Barangsiapa yang membacanya maka ditulis baginya 124.000 kebaikan
d) Bacaan ini lebih dicintai Allah daripada segunung emas yang di-infaqkan ikhlas
dijalan Allah
e) Allah akan melebur dosa-dosa orang yang membacanya sekalipun lebih banyak
daripada buih diatas air laut
f) Bacaan ini adalah doa yang dibaca oleh semua makhluk. Sebab bacaan ini Allah
memberikan rezeki pada seluruh makhluk
g) Bacaan ini jika dibaca: Subhaanallaahi wa bihamdihii subhaanallaahil 'azhiim
astaghfirullah seratus kali setelah sholat sunnah fajar (qobla/sebelum subuh), maka
dunia akan datang kepadamu dengan cara paksa, hingga kamu kewalahan
menanggapinya
a. Sesungguhnya orang yang paling dekat denganku pada hari kiamat adalah mereka
yang paling banyak membaca sholawat untukku. (Hadist)
b. Barangsiapa membaca sholawat untukku dari umatku maka akan ditulis baginya
sepuluh kebaikan dan dihapus darinya sepuluh dosa. (Hadist)
c. Rasulullah SAW bersabda kepada Abu Kahil: Sesungguhnya barangsiapa
membaca sholawat kepadaku setiap hari tiga kali sebab cinta dan rindu kepadaku,
maka pantas bagi Allah untuk mengampuni dosa-dosanya malam itu dan siang
harinya. (Hadist)
d. Rasulullah SAW bersabda: sholawat kepadaku menepis kemiskinan dari orang
yang membacanya. (Hadist)
12
a. Barangsiapa membacanya tiga kali maka tidak akan membahayakan dirinya dari
sesuatu apapun. (Hadist)
b. Barangsiapa membacanya di sore hari, tidak akan membahayakan dirinya
sesuatu pun sampai pagi, dan siapa yang membacanya pagi hari maka tidak akan
membahayakannya dirinya sampai sore. (Hadist)
c. Barangsiapa menempati suatu tempat lalu membaca bacaan ini, tidak akan
membahayakan dirinya dari sesuatu apa pun hingga pergi meninggalkan tempat itu.
(Hadist)
d. Tergolong dzikir yang dahsyat dan manjur, apabila seseorang menekuninya maka
segala urusannya akan lancar dan terpenuhi kebutuhannya
e. Menjaga jiwa dan raga dari rasa sakit
f. Barangsiapa membacanya di tengah malam akan menyaksikan hal-hal aneh dan
ajaib.
g. Melumpuhkan dan menaklukan musuh
a. Barangsiapa yang membaca bacaan ini setiap pagi dan sore tiga kali, tidak akan
dirinya dari sesuatu apapun (HR.Tirmidzi)
b. Tidak akan terkena bencana yang datang mendadak dan tidak akan terkena
stroke ( HR. Abu Dawud)
c. Penawar racun dan segala yang mematikan
d. Keselamatan dari musuh dan kekejamannya
e. Penjagaan bagi rumah dan isinya dari pencuri dan orang jahat
13
a. Barangsiapa yang membacanya tidak akan tersisa dari dosa-dosanya
sedikitpun (Hadist).
b. Tidak ada seorang hamba yang membacanya, kecuali mencairlah syetan
seperti mencairnya timah diatas bara api. (Hadist)
c. Apabila seorang membacanya, dicatat untuknya pahala ibadah tujuh ratus
tahun. (Hadist)
d. Barangsiapa ingin selamat oleh Allah dirinya dari malaikat Zabaniyah yang
sembilan belas (penjaga neraka) maka hendaknya dia membaca basmalah
(Hadist)
a. Allah tidak akan diminta sesuatu yang lebih Dia cintai daripada diminta Afiah
(keselamatan) di dunia dan di akhirat. (Hadist)
b. Memohon afiah tergolong doa yang paling utama dan padat maknanya
a. Aman dan selamat dari gangguan orang-orang jahat dan dholim, perbuatan
jahat manusia
b. Aman dan selamat dari gangguan bahaya binatang buas dan berbisa,
kedengkian musuh, dari setiap marabahaya
c. Aman dan selamat dari murka Allah serta hukuman-Nya
d. Aman dan selamat dari apa saja yang membahayakan diri kita, membahayakan
Islam dan kaum muslimin
14
19. Khasiat Dzikir keempat belas
Ash lahalllaahu umuural muslimiin sharafallaahu syarral mu'dziin (3x)
"Semoga Allah memperbaiki semua urusan kaum muslimin dan menghindarkan
mereka dari kejahatan orang – orang yang suka mengganggu" 3x
a. Diriwayatkan dari Ummil Mu'minin Aisyah ra.: Ayahku (Abu Bakar Shidiq ra)
berkata kepadaku: maukah engkau aku ajari doa yang diajarkan Rasul kepadaku
dan diajarkan nabi Isa as. Pada kaum Hawary. Seandainya engkau mempunyai
hutang sebanyak gunung uhud niscaya Allah akan melunasinya? Aku menjawab:
tentu aku mau, beliau berkata: bacalah dzikir ini (sebagaimana tersebut diatas)
b. Agar Allah SWT menghapuskan kesedihannya
c. Agar Allah SWT melepaskan dari kesusahannya
d. Agar Allah SWT mengampuni kesalahannya dan dikasihani-Nya
15
a. Maukah kalian aku beritahu tentang penyakit dan obat penyakit kalian?
Ingatlah, sesungguhnya penyakit kalian adalah dosa, dan obatnya adalah istighfar.
(Hadist)
b. Barang siapa memperbanyak istighfar, Allah akan berikan untuknya
ketenangan dari rasa bingung, jalan keluar dari segala kesempitan dan Allah akan
memberikan rezekinya dari arah yang tidak terduga. (Hadist)
c. Barangsiapa baca istighfar, tertanam untuknya satu tanaman di surga. (Hadist)
d. Imam Ali Al-Khawwash berkata: Sesungguhnya istighfar itu memadamkan
amarah Allah SWT dan tiada yang lebih manjur bagi orang yang diberhentikan
dari kerjanya atau dipenjara atau hutangnya lebih dari istighfar
a. Ibnu Abbas ra. meriwayatkan: diatas pitu surga tertulis Laa ilaaha illallaah
Muhammad rasulullaah tidak aku siksa orang yang membacanya
b. Ibnu Abbas ra. juga meriwayatkan: sehari semalam adal 24 jam, dan kalimat
Laa ilaaha illallaah Muhammad Rasulullaah itu ada 24 huruf. Barangsiapa yang
membacanya maka akan melebur setiap satu huruf, dosa dalam satu jam, maka
tidak akan tersisa satu dosa pun apabila seseorang membacanya setiap hari atau
setiap malam
c. Barangsiapa yang akhir ucapannya ketika akan mati Laa ilaaha illallaah, maka
dia akan masuk surga
d. Barangsiapa membaca Laa ilaaha illallaah dengan ikhlas dari hatinya dan
memanjangkan bacaan sebab mengagungkannya, diampuni baginya 4000 dosa
dari dosa besar. Sahabat bertanya : jika dia tidak punya dosa sebanyak itu? Rasul
SAW menjawab: Diampuni untuknya dari dosa orang tua, keluarga dan
tetangganya. (Hadist)
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, banyak sekali keutamaan dalam membaca
Rotibul Haddad, di antaranya adalah :
a. Barangsiapa menekuni bacaan ratib ini, Allah akan memberikannya meninggal dalam
keadaan husnul khotimah.
b. Ratib yang kami susun akan menjaga kota selama ratib tersebut dibaca
c. Menyebabkan Husnul Khotimah bagi mereka yang mendawamkan ratibul haddad ini
merupakan penjagaan dari segala bencana ,baik di daratan maupun di lautan serta di
udara.
d. Barang siapa yang membaca ratib ,ia tidak akan terkena serangan sihir umpama ia
terkena sihir maka sihir tersebut akan musnah serta luntur darinya
e. Memperoleh kemudahan dalam menyelesaikan persoalan dunia dan akherat terjaga di
dalam segala hal ihwal nya serta hartanya dan ia akan tertolong dalam menghadapi
musuh -musuh nya.
DAFTAR PUSTAKA
https://tebuireng.online/sejarah-khasiat-bacaan-ratib-al-haddad
https://www.pecintaulama.id/2016/09/inilah-khasiat...
https://kangsantri.id/ratibul-haddad
17