Anda di halaman 1dari 13

HIDUP BAHAGIA DENGAN BERSEDEKAH

OLEH
NORMI’AN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


BANJARMASIN
2020 M/1441 H

i
KATA PENGANTAR


Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena berkat
limpahan rahmat serta anugerah dari-Nya saya mampu untuk menyelesaikan
artikel saya ini.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan
Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling
benar yakni Syariat agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen Pengampu
mata kuliah Penulisan Karya Tulis Ilmiah, yakni bapak Muhammad Helmi,M.Pd
yang telah memberikan arahan serta bimbingan mengenai cara-cara penulisan
karya tulis ilmiah kepada saya, dan tidak lupa juga saya ucapkan terimakasih
kepada setiap pihak yang telah membantu saya selama proses penyelesaian artikel
ini hingga rampungnya artikel ini.
Demikianlah yang dapat saya haturkan, saya berharap supaya makalah
yang saya buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
.

Banjarmasin, 16 Maret 2020


Penulis,

NORMI’AN

i
DAFTAR ISI
BAB I.................................................................................................................................1

PEMBAHASAN................................................................................................................1

A. Hidup Bahagia Dengan Bersedekah...................................................................1

1. Pengertian Sedekah..................................................................................................1

2. Hadits-Hadits Mengenai Sedekah............................................................................2

3. Macam-Macam Sedekah..........................................................................................4

4. Meneladani Rasulullah dalam Bersedekah dengan Sebuah Kisah Rasulullah dengan


Pengemis Yahudi.............................................................................................................8

ii
DAFTAR ISI

BAB I..................................................................................................................... 1

PEMBAHASAN.................................................................................................... 1

A. Hidup Bahagia Dengan Bersedekah...................................................... 1


1. Pengertian Sedekah...................................................................... 1
2. Hadits Hadits Mengenai Sedekah................................................. 2
3. Macam-Macam Sedekah.............................................................. 4
4. Meneladani Rasulullah dalam Bersedekah dengan Sebuah Kisah
Rasulullah dengan Pengemis Yahud............................................ 8

iii
BAB I

PEMBAHASAN

A. Hidup Bahagia Dengan Bersedekah

1. Pengertian Sedekah
Secara bahasa kata sedekah berasal dari bahasa Arab shodakota yang
secara bahasa berarti tindakan yang benar.1
Shadaqah berarti suatu pemberian yang di berikan kepada pihak lain
secara spontan dan sukarela, tanpa di batasi oleh waktu dan jumlah
tertentu. Dalam buku Ensiklopedi Hukum Islam Shadaqoh di maknai
sebagai pemberian dari seseorang muslim secara sukarela, tanpa di batasi
oleh waktu dan jumlah tertentu, sebagai kebajikan yang semata-mata
mengharap ridha Allah swt. dan pahala dari-Nya.2
Defenisi ṣadaqah dalam agama Islam ialah Suatu pemberian yang
diberikan oleh seorang Muslim kepada orang lain secara spontan dan
sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu, suatu pemberian
yang diberikan oleh seseorang sebagai kebajikan yang mengharap riḍa
Allah dan pahala semata. Istilah shadaqah juga dapat searti dengan kata
zakat, yang berarti suatu harta wajib dikeluarkan oleh seorang Muslim
pada waktu tertentu dan dalam jumlah tertentu yang telah ditetapkan oleh
syariat (hukum Islam). Karena itu para fuqaha’ sering menyebut istilah
zakat fitrah dengan sadaqah al-fitr.3

Sedekah dalam pengertian bukan zakat sangat dianjurkan dalam


Islam dan sangat baik dilakukan tiap saat. Di dalam Al-Qur’an banyak

1 Abdul Rahman Ghazali, Ghufron Ihsan dan Sapiudin Shidiq, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2010) hal. 149
2 Priyo Suyogi,Kuak Rahasia Di Balik Ayat-Ayat Cinta Shadaqah,(Yogyakarta,Diva Press:2012) hal
19
3 Yazid bin Abdul Qadir Jawaz, Sedekah Sebagai Bukti Keimanan dan Penghapus Dosa (tt. Pustaka
at-Taqwa, 2009), hal. 36.

1
sekali ayat yang menganjurkan kaum muslimin untuk senantiasa
memberikan sedekah. Diantaranya adalah:

‫َّم َثُل اَّلِذ يَن ُينِفُقوَن َأْم َو اَلُهْم ِفي َس ِبيِل ِهّللا َك َم َثِل َح َّبٍة َأنَبَتْت َس ْبَع َس َناِبَل‬
٢٦١- ‫ِفي ُك ِّل ُسنُبَلٍة ِّم َئُة َح َّبٍة َو ُهّللا ُيَض اِع ُف ِلَم ن َيَش اُء َو ُهّللا َو اِس ٌع َع ِليٌم‬-

”Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang


menafkahkan hartanya dijalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih
yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir; seratus biji Allah
melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah
Mahaluas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (Q.S. Al-Baqarah: 261)
Menurut Sayyid Quthb dalam Tafsir Fi Zhilalil-Qur’an I, bahwa
ayat ini tidak dimulai dengan mewajibkan ataupun menugaskan, namun
hanya anjuran dan memberikan rangsangan atau pengaruh. Metode seperti
ini sangat efektif untuk membangkitkan perasaan dan menimbulkan kesan-
kesan yang hidup didalam jiwa manusia. Jadi harta yang disedekahkan
akan berkembang dan memberikan keberkahan kepada pemiliknya.4
Sedekah menurut Ulama Fiqh, salah satunya yaitu menurut Yusuf
Qardhawi bahwa “Sedekah adalah pemberian sukarela yang dilakukan
oleh seseorang kepada orang lain, terutama kepada orang-orang miskin,
setiap kesempatan terbuka yang tidak ditentukan baik jenis, jumlah
maupun waktunya”.5

2. Hadits-Hadits Mengenai Sedekah


Hadist-hadist yang berkenaan dengan sedekah diantaranya adalah sebagai
berikut:

1) “Bersodaqoh pahalanya sepuluh, memberi hutang (tanpa bunga)


pahalanya delapan belas, menghubungkan diri dengan kawan-

4 Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil-Qur’an I, (Jakarta: Gema Insani, 2000), hal. 360.
5 holid bin Sulaiman, Shodaqoh memang Ajaib, (Jakarta: Daarul Qoosim, cet.1, 2006), hal. 56.

2
kawan pahalanya dua puluh dan silaturahmi (dengan keluarga)
pahalanya dua puluh empat”. (HR. Al-Hakim)
2) “Apabila anak Adam wafat putuslah amalnya kecuali tiga hal
yaitu sodaqoh jariyah, pengajaran dan penyebaran ilmu yang
dimanfaatkannya untuk orang lain, dan anak (baik laki-laki
maupun perempuan) yang mendoakannya”. (HR. Muslim)
3) “Orang yang mengusahakan bantuan (pertolongan)bagi janda dan
orang miskin ibarat ijtihad dijalan Allah dan ibarat orang shalat
malam. Ia tidak merasa lelah dan ia juga ibarat orang berpuasa
yang tidak pernah berbuka”. (HR. Al-Bukhari)
4) “ Turunkanlah (datangkanlah) rezekimu (dari Allah) dengan
mengeluarkan sodaqoh”. (HR. Al-Baihaqi)
5) “Bentengilah hartamu dengan zakat, obati orang-orang sakit (dari
kalanganmu) dengan bersodaqoh dan persiapkan doa untuk
menghadapi datangnya bencana”. (HR. Atthabrani)
6) “Naungan bagi seorang mukmin pada hari kiamat adalah
sodaqohnya”. (HR. Ahmad)
7) “Sodaqoh palong apdhol ialah yang diberikan kepada keluarga
dekat yang bersikap memusuhi”. (HR. Atthabrani dan Abu
Dawud).[7]
8) “Tiap-tiap yang ma’ruf itu sedekah. Dan diantara yang ma’ruf
ialah kamu menjumpai kawanku dengan muka yang jernih dan
kamu tuangkan isi timbamu ke dalam bejananya”. (HR. Ahmad
dan At Turmudzi)
9) “Janganlah seorang perempuan bersedekah sesuatu dari rumah
suaminya, melainkan dengan seizin suaminya. Seorang sahabat
bertanya: Ya Rasulullah, apakah makananpun tidak boleh?
Rasulullah menjawab : Makanan adalah harta yang termulia”.
(HR. At Turmudzi).6

6 Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Pedoman Zakat, Semarang:PT Pustaka Rizki Putra,
1999, hal. 276

3
3. Macam-Macam Sedekah
Menurut Wajih Mahmud, Sedekah itu tidak terbatas hanya
pada suatu jenis tertentu dari amal-amal kebajikan, tetapi prinsipnya ialah,
bahwa setiap kebajikan itu berarti sedekah yang dapat di lakukan
oleh semua orang termasuk juga anak-anak. Adapun cara bersedekah,
terbagi menjadi berbagai macam-macam, diantaranya:

1) Sedekah dengan Hati


Sesungguhnya, seorang hamba bisa mendapatkan pahala
sedekah hanya dengan niatnya yang tulus. Bahkan, pahalanya bisa
setara dengan orang yang bersedekah dengan jumlah harta yang
banyak.Ini salah satu keajaiban niat dalam pandangan Islam.
Rasulullah Saw., bersabda :

‫ َفَم ْن َهَّم ِبَح َس َنٍة َفَلْم‬، ‫ ُثَّم َبَّيَن َذ ِلَك‬، ‫ِإَّن َهللا َكَتَب اْلـَح َس َناِت َو الَّسِّيـَئاِت‬
‫ َو ِإْن َهَّم ِبـَها َفَعِم َلَها َكَتَبُه الّلـُه‬، ‫ َكَتَبَها ُهللا ِع ْنَد ُه َح َس َنًة َك اِم َلًة‬، ‫َيْع َم ْلَها‬
‫ َو ِإْن‬، ‫َع َّز َو َج َّل ِع ْنَد ُه َع ْش َر َحَس َناٍت ِإَلى َس ْبِعِم اَئِة ِض ْع ٍف ِإَلى َأْض َع اٍف َك ِثْيَر ٍة‬
، ‫ َو ِإْن َهَّم ِبَهـا َفَعِم َلَها‬، ‫َهَّم ِبَس ِّيـَئٍة َفَلْم َيْع َم ْلَها ؛ َكَتَبَها ُهللا ِع ْنَد ُه َح َس َنًة َك اِم َلًة‬
‫َكَتَبَها ُهللا َس ِّيَئًة َر َو اُه اْلـُبَخاِر ُّي َو ُم ْس ِلٌم ِفـْي َص ِح ْيَح ْيِهَم ـا ِبَهِذِه اْلـُحُرْو ِف‬

Artinya : ”Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan dan keburukan


serta telah menjelaskannya dalam kitab-Nya. Barangsiapa yang sudah
berniat untuk berbuat kebaikan, namun tidak jadi mengerjakannya,
maka akan dituliskan untuknya satu kebaikan yang sempurna. Jika
kemudian dia benar-benar mengerjakannya maka Allah akan
menuliskan untuknya 10 hingga 700 kebaikan, bahkan bisa lebih
banyak lagi. Barangsiapa yang sudah berniat untuk berbuat keburukan,
namun tidak jadi mengerjakannya, maka akan dituliskan untuknya

4
satu kebaikan yang sempurna. Jika kemudian dia benar-benar
mengerjakannya, maka Allah akan menuliskan satu keburukan
untuknya”. (HR Al-Bukhari dan Muslim)

2) Dengan Lisan
a) Berdzikir

، ‫ ِإَّن ِبُك ِّل َت ْس ِبْي َح ٍة َص َد َقًة‬. ‫َأَو َلْي َس َقْد َج َع َل الّٰل ـُه َلُك ْم َم ا َت َص َّد ُقْو َن‬
‫ َو ُك ِّل َت ـْح ِمْيَدٍة َص َد َقة‬، ‫َو ُك ِّل َت ْك ِبْي َر ٍة َص َد َقًة‬
“Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian sesuatu yang bisa
kalian sedekahkan? Sesungguhnya, setiap tasbih adalah sedekah,
setiap takbir sedekah, setiap tahmid sedekah, setiap tahlil
sedekah". (HR Muslim)7
Sedekah dengan cara berzikir, hal itu merupakan
sedekah kepada diri sendiri, bukan kepada orang
lain. .Sedekah jenis ini bersifat praktis dan fleksibel, karena
bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, selain di tempat-
tempat yang terlarang, seperti di dalam kamar mandi dan WC.
b) Bertutur Kata Yang Baik
‫َو اْل َك ِلَم ُة الَّط ِّي َب ُة َص َد َق ٌة‬
“ Perkataan yang baik adalah sedekah.” (HR Al-Bukhari)
Para pendidik bisa menerapkan dan mengajarkan kepada
anak etika bergurau serta membiasakan peserta didik untuk
bersedekah kepada teman, kerabat dan tetangga yang miskin dari
sebagian uang jajannya dengan tidak menyinggung perasaan
mereka.8

c) Amar Ma’ruf Nahi Munkar

‫َو ْأُمُر َك ِباْلَم ْع ُرْو ِف َو َن ْهُيَك َع ِن اْلُم ْن َك ِر َص َد َقة‬


7 Muhammad Bagir Al-Habsyi, Fiqh Praktis menurut Al-Qur’an, As-Sunnah, (Bandung: Mizan,
1999) hal.146
8 Muhammad Said Mursi, Seni Mendidik Anak, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2001), hal.299

5
“Melaksanakan amar ma’ruf adalah sedekah dan
mencegah kemungkaran adalah sedekah”. (HR Muslim)
Menyuruh anak atau istri untuk mengantarkan
makanan kepada tetangga adalah amar ma’ruf, memerintahkan
jamaah di mesjid agar merapihkan barisan adalah amar
ma‟ruf, melarang siswa dari mengganggu siswa lain adalah
nahi mungkar, mencegah teman dari berduaan dengan wanita yang
bukan mahramnya adalah nahi mungkar.9

d) Mengucapkan Salam

Setiap muslim yang mengucapkan salam akan


mendapatkan pahala sebagaimana pahala orang yang
bersedekah, mengucapkan salam ketika bertamu, mengucapkan
salam baik kepada orang yang dikenal maupun tidak,
adalah sedekah. Para pendidik harus benar-benar
memperhatikanetika mengucapkan salam dan
mengajarkannya kepada peserta didik agar nantinya
membiasakan diri dalam kehidupan bermasyarakat

3) Sedekah dengan Perbuatan


a) Senyum adalah sedekah
‫َت َب ُّسُم َك ِفي َو ْج ِه َأِخيَك َلَك َص َد َقٌة‬
“ senyumanmu kepada saudaramu adalah sedekah…”(HR
Tirmidzi dan Al-Albani menghasankannya)
b) Menjaga kebersihan Mesjid
Sabda Rasulullah Saw, ‟sedekah itu bisa dilakukan dengan cara
membersihkan dahak di Mesjid.....”
c) Mendamaikan Orang yang Berselisih

‫َأْفَض ُل الَّص َد َقِة ِإْص َالُح َذ اِت اْلَبْيِن‬


9 Fahrur Mu‟is, Sedekah Tanpa Uang, (Solo: Aqwam, 2010). hal.86

6
“Sedekah yang paling utama adalah mendamaikan orang yang
bermusuhan.” (HR.Thabrani dan Bazzar)

d) Membantu naik kendaraan

‫ِع يُن الَّر ُج َل ِفى َد اَّبِتِه ُيَح اِم ُلُه َع َلْي َه ا َأْو َي ْر َفُع َع َلْي َه ا َم َت اَع ُه‬
‫َص َد َق ة‬
“Membantu seseorang untuk menaiki kendaraannya atau
mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah
sedekah.”(HR Bukhri Muslim)
e) Mengajarkan Ilmu
Mengajarkan ilmu yang bermanfaat adalah sedekah. Contohnya
mengajari anak-anak membaca Al-qur’an di rumah sendiri tanpa
memungut bayaran.
f) Menahan diri dari berbuat jahat
Bersedekah tidak mesti dengan harta, tetapi bisa dengn
berbagai cara, seperti dengan menahan diri dari berbuat jahat
kepada orang lain.
Sabda Rasulullah yang artinya
“ Menahan dari kejahatan adalah sedekah.”
Orang Islam yang baik adalah orang yang tidak mengganggu
kaum muslimin lainnya.10

Masih banyak lagi perbuatan baik kita yang berkenaan dengan


sedekah, akan tetapi hanya ini yang dapat saya uraikan, semoga
bermanfaat.

10 Syaikh Hasan Ayyub, Fiqih Ibadah, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2002), hal.598

7
4. Meneladani Rasulullah dalam Bersedekah dengan Sebuah
Kisah Rasulullah dengan Pengemis Yahudi
Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang
pengemis Yahudi buta hari demi hari apabila ada
orang yang mendekatinya ia selalu berkata “Wahai saudaraku
jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu
pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian
mendekatinya kalian akan dipengaruhinya”. Setiap pagi
Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan
tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah menyuapi makanan
yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu
selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama
Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga
menjelang beliau wafat. Setelah kewafatan beliau tidak
ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada
pengemis Yahudi buta itu.
Suatu hari Abu Bakar r.a berkunjung ke rumah anaknya
Aisyah r.ha, Beliau bertanya kepada anaknya, “anakku adakah
sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan”, Aisyah r.ha
menjawab pertanyaan ayahnya, “wahai ayah engkau adalah seorang
ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum
ayah lakukan kecuali satu sunnah saja”.”Apakah itu?”, Tanya
Abubakar r.a setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung
pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis
Yahudi buta yang berada di sana”, kata Aisyah r.ha.
Keesokan harinya Abu Bakar r.a pergi ke pasar
dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada
pengemis itu. Abu Bakar r.a mendatangi pengemis itu dan
memberikan makanan kepadanya. Ketika Abu Bakar r.a mulai
menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, “siapakah
kamu?” Abu Bakar r.a menjawab,” aku orang yang biasa”.

8
“bukan!, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”, jawab si
pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah
tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah.
Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi
terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan
mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya
sendiri”, pengemis itu melanjutkan perkataannya. Aku adalah
salah satu dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia
adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu
mendengar cerita Abu Bakar r.a ia pun menangis dan
kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu
menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku
sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap
pagi, ia begitu mulia. Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya
bersyahadat dihadapan Abu Bakar r.a.11

11 Abdurahman, Kedahsyatan Bersedekah, (Yogyakarta: Pustaka Rama, 2010), hal.39-40

Anda mungkin juga menyukai