Anda di halaman 1dari 5

Bintik Merah Tanpa Demam, Bisa Karena ITP

Selasa, 14/05/2013 | Pilihan: Kesehatan | Editor: Redaksi

ilustrasi

Mungkin anda pernah menemukan bintik-bintik merah muncul pada sebagian tubuh, baik di tangan
atau kaki jelas. Bila gejala tersebut muncul anda harus waspada. Jika bintik merah disertai dengan
demam, bisa jadi itu karena demam berdarah. Tetapi, kalau bintik merah muncul disertai dengan
mudah mimisan, gusi mudah berdarah, dan bila berdarah sulit berhenti, maka anda sebaiknya segera ke
dokter. Gejala tersebut bisa menjadi tanda adanya penyakit Idiopathic Thrombocytopenic Purpura
(ITP).

Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Dr Moewardi Solo, Dr Muhamad Riza, SpA mengatakan, ITP
merupakan kondisi di mana jumlah keping darah atau trombosit rendah. Kondisi ini dalam istilah
medis disebut dengan thrombocytopenia. ITP adalah suatu kelainan darah yang penyebabnya
berkaitan erat dengan sistim imun atau kekebalan tubuh manusia. ITP adalah kelainan pada sel
pembekuan darah atau trombosit yang jumlahnya menurun sehingga menimbulkan pendarahan.
Normalnya trombosit berada di kisaran 150.000-450.000 per kilometer darah. Tapi pada penderita ITP
jumlah trombositnya hanya 20.000 -25.000 per kilometer darah. “Jika jumlah trombosit kurang dari
20.000 per kilometer darah berarti sudah mengalami kegawatan,” katanya.

Dia mengatakan ITP ini ada ITP akut dan ITP kronis. ITP akut ini berlangsung kurang dari enam
bulan, dan biasanya terjadi pada anak usia 2-6 tahun. ITP akut ini, seringkali terjadi setelah infeksi
virus seperti Rubeola, Rubella, Varicella zoozter, Epstein Barr virus dan penyakit saluran nafas yang
disebabkan oleh virus. Manifestasi perdarahan ITP akut pada anak biasanya ringan, perdarahan
intracranial terjadi kurang dari 1 persen pasien. Biasanya ITP akut pada anak ini self limiting atau bisa
sembuh dengan sendirinya. Biasanya ITP akut ini akan sembuh dalam 4-6 minggu dan akan sembuh
total setelah 6 bulan pengobatan. “Tetapi ada pula yang akan berkembang menjadi ITP kronik, yaitu
jika dalam waktu 6 bulan pengobatan tidak sembuh,” jelasnya.

Menurut Riza, ITP kronik ini terjadi jika episode perdarahan berlangsung beberapa hari sampai
beberapa minggu, mungkin intermitten, bahkan terus menerus. Bila penderita ITP diperiksa secara
fisik, maka biasanya keadaan umumnya baik, tidak didapatkan demam, dan tidak ada pembesaran
limpa maupun hati. Ciri khas penderita ITP adalah kulit sering terlihat kebiru-biruan, gusi sering
berdarah atau sering mimisan. Karena trombositnya terus turun, penyakit ini sering disangka penyakit
Demam Berdarah. Tetapi pada umumnya munculnya bintik merah ini tanpa disertai dengan demam.
Selain itu, jika demam berdarah, penyebab di sembuhkan dalam waktu tiga hingga lima hari jumlah
trombosit akan kembali naik. “Kalau ITP ini bisa jadi terus menurun,” tuturnya.

Dia mengungkapkan penyebab pastinya ITP sampai hari ini masih dalam tahap penelitian. Menurutnya
untuk menemukan penyebab pasti terjadinya ITP memang cukup sulit .Pasalnya masing-masing orang
ego imunnya berbeda-beda. Ada yang berat, ada yang ringan, ada yang respons dengan obat, ada pula
yang tidak respons dengan obat. “Karena ini berkaitan dengan daya tahan tubuh, bisa jadi setiap orang
berbeda dalam proses pemulihan,” jelasnya.

Dijelaskan Riza, dugaan penyebab ITP ini adalah karena adanya virus yang menyerang tubuh. Jika
diketahui penyebabnya virus, maka penyembuhan adalah dengan mematikan virus tersebut, setelah itu
baru upaya untuk menaikan trombosinta. Tetapi, penyebab pasti dari ITP ini masih belum diketahui.
Banyak penelitian di luar negeri yang masih terus-menerus melakukan percobaan untuk mengetahui
penyebab pasti dari ITP ini dan terus mencari obat yang paling ampuh untuk penderita ITP.

Dikatakannya, di dalam tubuh seseorang yang menderita ITP, sel-sel darahnya, kecuali sel darah
merah, berada dalam jumlah yang normal. Sel darah merah, adalah sel-sel yang ukurannya sangat kecil
yang berfungsi menutupi area tubuh setelah mengalami luka yang beberapa saat kemudian membentuk
bekuan darah. Apabila seseorang hanya memiliki sel darah merah dalam tubuhnya, akan dengan
mudah mengalami luka memar. “Yang lebih parahnya lagi bisa mengalami pendarahan dalam waktu
yang cukup lama setelah sebelumnya mengalami trauma luka,” terang dia. Tri Sulistiyani

Bagikan ini:

 Facebook
 Twitter
 Google
 Cetak
 Surat elektronik
 Lagi

Makanan Pedamping ASI dan Bintik Merah pada Bayi

Konsultasi

bu bidan....mo nanya neh...


anakku kan baru 4 bulan, kira2 boleh ga kalo dikasih MPASI? soalnya tiap kali liat kita makan, kayaknya dia
tertarik banget pengen ikutan makan...trus suka masuk2in benda apapun yg dipegang ke mulutnya...

trus satu lagi...di kulit wajahnya tumbuh bintik2 kaya jerawat yg lumayan banyak....kasian banget
deh...gimana ya cara ngilanginnya?

makasih ya...
(Vuy)
Tanggapan Bidanku.com
MPASI (makanan pendamping ASI) sebaiknya diberikan saat bayi berusia 6 bulan, karena bayi yg berusia <6
bulan sebetulnya segala kebutuhan tubuhnya sudah terpenuhi hanya dengan ASI saja, itulah kelebihan ASI
yg diberikan Tuhan kepada seorang ibu agar dapat menyusui anaknya, yang tak tertandingi kualitas dan
manfaatnya oleh makanan apapun meskipun dengan susu formula yg sangat mahal harganya sekalipun.
Jika hanya karena alasan bayi kelihatan tertarik ingin makan, lebih baik jangan dulu diberikan, selama
kebutuhan ASI nya terpenuhi baik dari kuantitas (min 8x sehari) maupun kualitasnya (gizi ibu bagus)
Bintik-bintik atau disebut juga ruam panas itu terjadi karena adanya sumbatan pada pori-pori kulit bayi.
Biasanya ini terjadi juga di daerah paha, badan serta bagian tubuh lainnya. Pencegahan untuk pakaian
bayi gunakan dari bahan yang dapat menyerap keringat-pemakaian bedak, lotion atau minyak gunakan
secukupnya-setiap kali habis disusui, bersihkanlah muka bayi-gunakan sarung tangan pada bayi untuk
mencegah bayi menggaruk yang bisa bikin infeksi.
Untuk pengobatan biasanya menggunkan cream yg mengandung steroid rendah, tapi hal ini harus sesuai
saran dokter. Jika kata ibu bintiknya lumayan banyak, saran kami periksakan hal in ike dokter yah...oh
cuby-ku kacian....

smoga bisa membantu


salam hangat

Sumber : Makanan Pedamping ASI dan Bintik Merah pada Bayi http://bidanku.com/index.php?/makanan-
pedamping-asi-dan-bintik-merah-pada-bayi#ixzz2g0sXaNOU
Follow us: @bidanku on Twitter | bidanku on Facebook
Selamat malam Ibu,
Anak yang demam dengan bercak kemerahan disertai minimal salah satu dari: mata merah (konjungtivitis)
atau pilek atau batuk atau mencret dapat dikatakan terkena campak. Awalnya timbul ruam / bercak-
bercak merah pada kulit dimulai wajah dibelakang telinga menyebar cepat ke seluruh tubuh. Ruam
kemudian berubah menjadi kehitaman dan mulai mengering. Selanjutnya mengelupas secara berangsur-
angsur.
Sedangkan untuk alergi umumnya ruam atau bintik merah hanya terlokalisir di beberapa tempat saja, dan
tidak disertai dengan gejala demam

Penyakit campak atau measles merupakan suatu penyakit yang mudah berjangkit dan biasanya terjadi
dalam bentuk wabah. Kebanyakan orang dewasa sudah pernah menderita penyakit campak sehingga
kurang berbahaya bagi mereka, karena penyakit campak jarang terjadi dua kali pada orang yang sama.

Penyakit campak biasanya dimulai dengan rasa menggigil/kedinginan dan demam, diikuti dengan
batuk-batuk, hidung dan mata berair, dan perasaan lemah dan letih. Setelah tiga hari, ruam-ruam besar
dan merah akan muncul di kulit muka dan leher, dan juga pada selaput lendir mulut. Ruam tersebut
akan terlihat seperti serpih-serpih dedak yang kemerah-merahan, dan biasanya tersebar di seluruh
tubuh.

Campak
Bila penyakit ini sudah memuncak, temperatur (suhu) tubuh mungkin naik hingga 40° Celcius atau
bahkan lebih, dan si anak akan merasa sakit yang hebat. Biasanya juga terdapat pembengkakan di
sekeliling mata dan si anak akan selalu berusaha menghindarkan matanya dari cahaya yang terang
(silau). Si anak akan batuk-batuk dan bisa juga mengalami gatal-gatal. Dalam dua atau tiga hari,
demam akan turun perlahan-lahan sampai menjadi normal kembali dan ruam pun hilang, dengan
meninggalkan warna coklat kehitam-hitaman yang mungkin akan terus ada selama seminggu atau
lebih.

Komplikasi
Ada kalanya penyakit campak akan bertambah parah hingga menjadi keadaaan yang lebih serius
seperti radang tonsil, radang paru-paru dan otitis media atau radang telinga bagian dalam. Komplikasi
lain yang cukup jarang terjadi namun serius adalah encephalitis atau radang otak.

Perawatan
Si sakit harus terus beristirahat di tempat tidur, di dalam kamar yang sejuk, dan lindungi matanya dari
cahaya yang terang. Seandainya batuk, beri dengan obat batuk yang cocok. Jika kulit si penderita amat
terasa gatal, beri bedak anti gatal misalnya yang mengandung calamine lotion beberapa kali sehari.
Kulit harus selalu dalam keadaan bersih.

Tetes hidung juga bisa berguna untuk membersihkan hidung dan membuka saluran udara. Ini juga
untuk membantu melindungi telinga dari infeksi, dan mencegah komplikasi-komplikasi lain pada
kerongkongan. Lebih baik panggil dokter jika si anak batuk-batuk keras, karena radang paru-paru
merupakan salah satu sebab kematian yang paling sering dialami sesudah penyakit campak.

Gamma Globulin telah terbukti manfaatnya untuk melindungi anak-anak yang lemah atau sakit karena
sebab-sebab lain. Pengobatan yang terbaik dari semuanya adalah mencegah penyakit itu sebelum
terjadi dengan menggunakan vaksin penyakit campak. Saat ini, vaksin campak ini mudah diperoleh di
mana saja dan setiap anak harus mendapatkan imunisasi campak. Pemerintah telah menggelontorkan
dana yang tidak sedikit untuk membasmi penyakit campak dengan memberikan vaksin campak secara
cuma-cuma di Puskesmas. Tapi, jika anak anda sudah pernah menderita penyakit campak, vaksin ini
tidak perlu lagi diberikan.

Diskripsi
Penyakit ini adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, ditandai dengan demam, batuk, pilek,
konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penyakit ini biasanya
menyerang anak-anak pra sekolah dan anak-anak SD, meskipun tidak menutup kemungkinan menyerang
orang dewasa yang belum pernah terkena penyakit ini. Jika orang sudah terkena campak maka sepanjang
hidupnya tidak akan terkena penyakit ini lagi.

Gejala
Gejala-gejala yang nampak pada penderita campak antara lain; demam tinggi, bintik putih pada bagian
dalam pipi sebelah depan gigi geraham, mata merah dan berairi, tenggorokan sakit, pilek, batuk kering.
Terkadang jika penderitanya anak-anak akan terjadi muntah-muntah, diare, bintik di belakang telinga.

Pengobatan
Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Namun untuk pencegahan biasanya diberikan vaksin campak
rutin kepada anak-anak.

Anda mungkin juga menyukai