Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH HADIS TARBAWI

Tentang
HADIS TENTANG MENUNTUT ILMU

Dipresentasikan Untuk Memenuhi Persyaratan Perkuliahan Program Pendidikan


Agama Islam Semester 4 Mata Kuliah Hadis Tarbawi

OLEH
Rizky Alfi Syahrin
NIM: 900.22.269
DOSEN PENGAMPU
Dr. Hemawati, S.Pd.I, MA
NIDN. 0125058007

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


INSTITUT SYEKH ABDUL HALIM HASAN
BINJAI
2024
HADIS TENTANG MENUNTUT ILMU
Rasulullah SAW bersabda:
َّ َ ْ َ ً َ ُ َ ُ ‫ْ ً َ َّ َ ه‬ ُ ََْ ً َ َ َ َ ْ َ َ
‫اَّلل له ِب ِه ط ِريقا ِإَل الجن ِة‬ ‫يه ِعلما سهل‬
ِ ‫ومن سلك ط ِريقا يلت ِمس ِف‬
Artinya: "Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka
Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR Muslim, no.
2699).
Hadis diatas disebutkan menyoroti pentingnya menempuh
perjalanan mencari ilmu dalam kehidupan seorang muslim. Ini
menegaskan bahwa pencarian ilmu bukanlah sekedar aktivitas
intelektual biasa, tetapi juga merupakan bentuk ibadah yang diberkahi
dan diperintahkan dalam islam. Dengan menyatakan bahwa Allah
SWT. Akan memudahkan jalan menuju surge bagi mereka yang tekun
dalam menuntut ilmu, hadis ini memberikan motivasi yang besar bagi
umat islam untuk terus meningkatkan pengetahuannya dan
mendekatkan diri kepada nya melalu ilmu.
Pada tingkat yang lebih mendalam, hadis ini mencerminkan
prinsip Islam tentang pentingnya pengetahuan dan kebijaksanaan.
Islam menganggap ilmu sebagai alat yang penting dalam memahami
ajaran agama, memperbaiki diri, dan memberikan manfaat bagi
masyarakat. Oleh karena itu, menuntut ilmu dianggap sebagai
kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap Muslim, karena dengan
ilmu seseorang dapat menjadi lebih baik dalam menjalani kehidupan
dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
Hadis ini juga menunjukkan bahwa pencarian ilmu adalah suatu
perjalanan yang penuh dengan kemudahan dan dukungan dari Allah
SWT. Meskipun proses pembelajaran dapat memiliki tantangan dan
rintangan, Allah akan memberikan bantuan kepada mereka yang tekun
dan gigih dalam mengejar ilmu. Ini mengajarkan umat Islam untuk
berserah diri kepada Allah dalam setiap langkah perjalanan mereka
dalam mencari ilmu, dengan keyakinan bahwa Allah akan
memberikan kemudahan dan bimbingan-Nya.
Selain itu, pengetahuan yang diperoleh melalui proses
pencarian ilmu juga membawa dampak positif dalam kehidupan
individu dan masyarakat. Dengan memahami ajaran agama dan
prinsip moral yang terkandung dalam ilmu, seseorang dapat
mengembangkan kepribadian yang lebih baik, memperbaiki hubungan
antarpribadi, dan berkontribusi positif dalam pembangunan
masyarakat. Dengan demikian, menuntut ilmu bukan hanya tentang
memperoleh pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter
yang lebih baik.
Hadis ini juga menunjukkan bahwa pencarian ilmu adalah
ibadah yang diperhitungkan di sisi Allah SWT. Dengan memilih
untuk menempuh jalan dalam mencari ilmu, seseorang dapat
memperoleh pahala dan keberkahan dari Allah SWT. Oleh karena itu,
setiap langkah yang diambil dalam proses belajar dan mengejar ilmu
merupakan suatu bentuk ibadah yang dipersembahkan kepada Allah
SWT, dan akan memberikan manfaat baik di dunia maupun di akhirat.
Selain itu, hadis ini mengingatkan umat Islam akan pentingnya
bersikap rendah hati dan terus-menerus belajar. Kendati seseorang
telah mencapai tingkat keahlian tertentu dalam bidang ilmu tertentu, ia
tetap harus menyadari bahwa ilmu itu luas dan tidak terbatas. Oleh
karena itu, sikap rendah hati dan kesiapan untuk terus belajar
merupakan sifat yang dianjurkan dalam Islam, karena hanya dengan
demikian seseorang dapat terus berkembang dan mendekatkan diri
kepada Allah SWT melalui ilmu.
Ada juga kisah menarik tentang perjalanan menuntut ilmu
imam bukhari yang diberi kemudahan oleh Allah SWT. imam bukhari
, yang nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail
bin Ibrahim bin al-Mughirah al-Ju'fi, lahir pada tahun 810 Masehi di
Bukhara, Uzbekistan. Sejak kecil, dia menunjukkan minat yang besar
dalam mempelajari hadis dan ilmu agama. Meskipun lahir dengan
kebutaan pada satu mata kecilnya, hal itu tidak menghalangi
semangatnya untuk menuntut ilmu.
Imam Bukhari mulai belajar hadis pada usia muda dan
menunjukkan kecerdasan luar biasa dalam menghafal dan memahami
hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Ketekunannya dalam menuntut
ilmu membuatnya dikenal sebagai seorang yang sangat berbakat di
bidang hadis.
Namun, perjalanannya dalam menuntut ilmu tidaklah mudah.
Dia harus melakukan perjalanan yang panjang dan berat untuk
menemui para ulama terkemuka pada masanya di berbagai wilayah
seperti Makkah, Madinah, Mesir, dan Irak. Selama perjalanan
tersebut, dia menghadapi berbagai ujian dan kesulitan, termasuk
keterbatasan fisiknya dan keadaan politik yang tidak stabil.
Meskipun demikian, Imam Bukhari tidak pernah putus asa. Dia
terus menggali ilmu dengan tekad yang kuat dan kesungguhan yang
tak kenal lelah. Selama perjalanannya, dia menyusun kriteria ketat
untuk memilih hadis-hadis yang sahih dan memastikan keabsahan
sanad (rantai perawi) dari setiap hadis yang dia rekam.
Akhirnya, setelah bertahun-tahun usaha keras, Imam Bukhari
berhasil menyelesaikan karya monumentalnya, yaitu kitab Sahih
Bukhari. Kitab ini terdiri dari ribuan hadis yang disusun dalam
sembilan volume. Sahih Bukhari diakui sebagai salah satu koleksi
hadis yang paling otentik dan dihormati dalam Islam, dan masih
menjadi rujukan utama dalam bidang hadis hingga saat ini.
Kisah Imam Bukhari mengajarkan kepada kita tentang
pentingnya kesungguhan, ketekunan, dan kegigihan dalam menuntut
ilmu. Allah SWT senantiasa memberikan pertolongan kepada orang-
orang yang berusaha mencari pengetahuan dengan tulus dan ikhlas.
Dan sebagai balasan atas usaha mereka, Allah menjanjikan surga yang
penuh dengan kebahagiaan.

Anda mungkin juga menyukai