Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH HADIS TARBAWI

Tentang
HADIS TENTANG PENDIDIK

Dipresentasikan Untuk Memenuhi Persyaratan Perkuliahan Program Pendidikan


Islam Semester 4 Mata Kuliah Hadis Tarbawi

OLEH
Rizky Alfi Syahrin
NIM: 900.22.269
DOSEN PENGAMPU
Dr. Hemawati, S.Pd.I, MA
NIDN. 0125058007

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


INSTITUT SYEKH ABDUL HALIM HASAN
BINJAI
2024
HADIS TENTANG PENDIDIK

1. Hadis Pertama
َّ ‫َ ر َ ُ ُ ر‬ َّ ُ ‫َ ر‬
"‫اس‬
ِ ‫لن‬ ‫ل‬ِ ‫م‬‫ه‬‫ع‬ ‫ف‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫اس‬
ِ ‫الن‬ ‫"خ ْي‬
Artinya adalah: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat
bagi manusia lainnya (HR. Ahmad)"

Hadis di atas menyatakan "Sebaik-baik manusia adalah yang


paling bermanfaat bagi manusia lainnya" adalah sebuah petunjuk yang
sangat penting dalam ajaran Islam. Pesan hadis ini mencerminkan
esensi ajaran Islam tentang pentingnya pelayanan sosial, empati, dan
kepedulian terhadap sesama manusia. Dalam Islam, keberadaan
manusia di dunia ini tidaklah hanya untuk memenuhi kepentingan diri
sendiri, melainkan juga untuk memberikan manfaat bagi orang lain.

Dalam konteks hadis ini, 'bermanfaat' tidak hanya berarti


memberikan bantuan materi, tetapi juga mencakup memberikan
dukungan moral, emosional, dan spiritual kepada orang lain. Ini
menunjukkan bahwa kebaikan dalam Islam mencakup aspek yang luas
dan tidak terbatas pada hal-hal fisik semata.

Pesannya mengajarkan umat Muslim untuk menjadi individu


yang proaktif dalam mencari cara untuk membantu dan meningkatkan
kesejahteraan orang lain di sekitar mereka. Dalam Islam, seorang
Muslim diharapkan untuk menjadi agen perubahan yang positif dalam
masyarakat, yang secara aktif berkontribusi dalam menciptakan
lingkungan yang lebih baik dan lebih harmonis.

Keberadaan manusia dalam Islam dilihat sebagai amanah yang


harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Oleh karena itu,
menjadi bermanfaat bagi orang lain dianggap sebagai bentuk
pelaksanaan tugas tersebut. Ini juga menunjukkan bahwa pelayanan
sosial merupakan bagian integral dari praktik agama Islam.

Dalam Islam, memberikan manfaat kepada orang lain dianggap


sebagai salah satu bentuk ibadah yang paling mulia dan paling
dihargai oleh Allah. Dengan memberikan manfaat kepada sesama
manusia, seorang Muslim dapat menjalankan tanggung jawab
ibadahnya dengan penuh kesadaran dan kesungguhan.

Hadis ini juga menekankan pentingnya memiliki sikap empati


dan kepedulian terhadap penderitaan orang lain. Seorang Muslim
diharapkan untuk memahami dan merasakan apa yang dialami oleh
orang lain, serta berusaha untuk membantu mereka sejauh yang dia
mampu. Hal ini menciptakan ikatan yang lebih kuat dalam masyarakat
dan meningkatkan kesejahteraan bersama.

Pesannya juga menekankan bahwa kebaikan yang diberikan


kepada orang lain haruslah tulus dan ikhlas, tanpa mengharapkan
balasan atau pujian dari manusia. Hal ini menunjukkan bahwa
kebaikan yang tulus adalah yang paling dihargai di hadapan Allah.

Dengan memahami dan mengamalkan pesan yang terkandung


dalam hadis ini, seorang Muslim dapat menjalani kehidupan yang
bermakna dan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat di
sekitarnya. Ini mengingatkan mereka bahwa keberadaan mereka di
dunia ini seharusnya memberikan manfaat bagi orang lain.

Dengan demikian, hadis ini menegaskan bahwa kebaikan


kepada sesama manusia merupakan bagian integral dari praktek
agama Islam. Menjadi bermanfaat bagi orang lain bukan hanya
sebagai amal ibadah, tetapi juga sebagai tanda dari keimanan dan
ketaqwaan yang sejati.

Dalam akhirnya, hadis ini memotivasi umat Muslim untuk terus


berupaya menjadi individu yang memberikan manfaat bagi orang lain,
sehingga menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik untuk ditinggali
bersama-sama. Dengan demikian, umat Islam diharapkan menjadi
teladan dalam pelayanan sosial dan kemanusiaan.

Hadis ini memberikan landasan moral yang kuat bagi umat


Islam untuk bersama-sama membangun masyarakat yang adil,
harmonis, dan berwawasan kemanusiaan. Oleh karena itu, pemahaman
dan implementasi dari hadis ini menjadi penting dalam menjalankan
ajaran Islam secara menyeluruh dalam kehidupan sehari-hari.

2. Hadis Kedua
‫ َ ر ُ ُ ر َ ر‬: َ ‫ َ َ َ ُ ُ ه َ ه ه ُ َ َ ر َ َ ه‬:َ َ َ َ َ ُ َ ‫َ ر‬
‫اَّلل صَّل اَّلل علي ِه وسلم «خ ْيكم من‬
ِ ‫عن أ ِ يب أمامة قال قال رسول‬
ُ ‫َ ه ُْ َ َه‬
‫ت َعل َم الق ررآن َوعل َمه‬
Artinya: “Dari Abu Umamah, ia berkata: Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,
"Sebaik-baik di antara kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan
mengajarkannya." (HR. Bukhari)”

Hadis di atas menyatakan "Sebaik-baik di antara kalian adalah


yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya" menegaskan nilai
penting pendidikan dalam Islam. Pesan ini tidak hanya menekankan
keutamaan mempelajari Al-Qur'an sebagai sumber pengetahuan dan
pedoman hidup, tetapi juga menyoroti peran guru dalam menyebarkan
ilmu pengetahuan agama. Seorang guru bukan hanya menjadi
penyampai pengetahuan, tetapi juga merupakan model teladan bagi
murid-muridnya. Dengan mengajarkan Al-Qur'an, seorang guru
memiliki kesempatan untuk membimbing dan membentuk karakter
serta moralitas umat Islam. Sebagai pedoman hidup, Al-Qur'an
memiliki potensi untuk mengubah pikiran, hati, dan perilaku
seseorang, sehingga memahami dan mengajarkannya dianggap
sebagai tugas yang sangat mulia dalam Islam.

Pendidikan Islam tidak hanya mencakup pengetahuan agama,


tetapi juga mencakup ilmu-ilmu dunia yang diperlukan untuk
kesuksesan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, seorang guru Islam
diharapkan memberikan pendidikan yang komprehensif kepada
murid-muridnya. Pentingnya pendidikan kontinu dan pengembangan
profesional bagi para guru juga ditekankan dalam hadis ini. Para guru
Islam didorong untuk terus belajar sepanjang hidup dan menjadi
pendidik yang baik dalam masyarakat Muslim.
Hadis ini juga menegaskan bahwa pendidikan haruslah
dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas, semata-mata untuk
mendapatkan ridha Allah, bukan untuk mencari kehormatan atau

Pujian dari manusia. Rasulullah ‫ ﷺ‬memberikan penghargaan


yang tinggi bagi para guru dan pendidik dalam masyarakat Muslim,
mengakui mereka sebagai pilar penting dalam membangun
masyarakat yang beriman dan bertakwa. Melalui pesan ini, umat Islam
diingatkan akan pentingnya mengejar pengetahuan agama dan
menyebarkannya kepada orang lain, serta mengakui dan menghormati
peran guru dalam mendidik generasi Muslim yang berilmu, bertakwa,
dan bermanfaat bagi umat manusia.

Anda mungkin juga menyukai