RPP.6 Sejarah
RPP.6 Sejarah
(RPP)
Kompetensi Dasar
A. Tujuan Pembelajaran
B. Kegiatan Pembelajaran
Tahap/Sintak
N Kegiatan Model Nilai –Nilai
Uraian Kegiatan Pembelajaran Waktu
0 Pembelajaran Discovery Karakter
Learning
C. Penilaian
1. Penilaian Sikap (Terlampir)
Teknik : Observasi
Instrumen : Jurnal
Soal : sikap spiritual : berdoa sebelum dan sesudah belajar
Sikap sosial : disiplin dan tanggung jawab
4. Pemanfaatan penilaian
1. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal) atau
tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.
2. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
a. Siswa yang mencapai nilai kurang dari maksimum diberikan materi masih dalam cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Siswa yang mencapai nilai maksimum diberikan materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
3. Perbaikan Pembelajaran
Perbaikan pembelajaran dilakukan jika 50% atau lebih peserta didik yang capaian KD nya
belum tuntas.
Penilaian
Teknik : Observasi
Bentuk : Jurnal
Soal : Pada proses pembelajaran akan dilakukan dua penilaian sikap yaitu disiplin dan
tanggung jawab
Penilaian Pengetahuan
KISI-KISI SOAL
KELAS/PROGRAM : XI / IPA
Instrumen Soal
Teknik : Tertulis
Bentuk : Uraian Objektif
N0 Kunci Skor
1.
2.
skor tercapai
Nilai : x 100
skor masimum
Peniaian Keterampilan
Teknik : portofolio
Bentuk : Lembar Penilaian
Tugas : 1. Buatlah lembar isian untuk menuliskan Peristiwa-Peristiwa Sekitar Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia dan Terbentuknya Pemerintahan Indonesia
2. Selesaikan permasalahan tersebut
3. Interprestasikan langkah penyelesaian melalui tulisan dan buatlah kesimpulan
No
. Aspek Yang Dinilai Skor Alasan
1. Portofolio lengkap dan sesuai dengan
rencana
skortercapai
x 100
Nilai : skormaksimum(12 )
1. Kompetensi Inti
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
2. Materi Pembelajaran
Fakta
1. Latar belakang kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia
2. Kronologi kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia
Konsep
Sikap bangsa Indonesia dalam menerima kedatangan bangsa-bangsa Barat
4. Media Alat:
Laptop dan infocus
Gambar Timeline Peristiwa Proklamasi
Bahan
LKPD (terlampir )
Ppt (terlampir )
Video : (https://www.youtube.com/watch?v=6rlQqvzpHoM )
5. Sumber Belajar
Hapsari, Ratna dan M. Adil. 2016. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Wajib.
Jakarta: Erlangga
Jurnal : https://jurnalarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/kalpataru/article/view/51/27 ( Juli
2022)
Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2010.Sejarah Nasional Indonesia IV : Kemunculan
Penjajahan di Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka
PEMANFAATAN LINGKUNGAN DALAM SEKOLAH : Perpustakaan
PEMANFAATAN LINGKUNGAN LUAR SEKOLAH :Perpustakaan daerah / Museum
Lembar Kerja Peserta Didik
A. PETUNJUK UMUM
B. INSPIRASI
Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok terjadi akibat adanya perbedaan antara golongan tua dan golongan
muda dalam menyikapi kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II. Pada dasarnya, perbedaan antara
golongan tua dengan golongan muda menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia terkait waktu yang
tepat untuk melaksanakan proklamasi. Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 14
Agustus 1945. Awalnya, hal ini coba dirahasiakan dari Indonesia, tetapi gagal dilakukan. Adapun orang
yang pertama kali mendengar atau mengetahui berita kekalahan Jepang dalam
Perang Dunia II ialah Sutan Syahrir. Tindakan pertama yang dilakukan para pemuda IOndonesia
setelah mendengar berita kekalahan Jepang adalah menemuai Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera
menyelenggarakan proklamasi kemerdekaan. Golongan muda, yang dipimpin oleh Chairul Saleh,
menginginkan Soekarno dan Mohammad Hatta segera mengumumkan kemerdekaan Indonesia melalui
proklamasi. Akan tetapi, keinginan dari golongan muda mendapat tentangan dari golongan tua, yang
dipimpin oleh Soekarno. Golongan tua berpendapat bahwa proklamasi akan diputuskan melalui sidang
Panitia Persiapan Kemerdekan Indonesia (PPKI).
Rencana golongan muda menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok dilaksanakan pada 16
Agustus dini hari. Ketika dibawa golongan muda untuk menuju Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta
tidak menolak. Padahal, sebagai tokoh utama PPKI, keduanya memiliki kekuatan dan kewibawaan. Hal
ini terjadi karena mereka sebenarnya merasa bahwa kemerdekaan harus segera diproklamasikan. Namun,
karena ancaman dari Pemerintah Jepang dan janji kemerdekaan, Soekarno dan Hatta belum mau
mengambil keputusan. Setelah sampai di Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta kembali didesak untuk
segera memproklamasikan kemerdekaan. Setelah didesak di hadapan Shodanco Singgih, salah satu tokoh
golongan muda, Soekarno bersedia memproklamasikan kemerdekaan setelah kembali ke Jakarta. Baca
juga: Mengapa Rengasdengklok Dipilih sebagai Tempat Pengungsian? Antara golongan tua dan golongan
muda pun sepakat bahwa proklamasi kemerdekaan harus dilakukan di Jakarta. Ketegangan di
Rengasdengklok dapat diakhiri setelah Achmad Soebardjo, salah satu tokoh golongan tua, menjemput
Soekarno dan Hatta di Rengasdengklok dan menjamin proklamasi kemerdekaan terlaksana pada 17
Agustus 1945. Sekembalinya dari Rengasdengklok, Soekarno dan Hatta menuju kerumah Laksamana
Maeda dalam rangka menyusun naskah Proklamasi. Sesampainya di Jakarta, Soekarno dan Hatta segera
menyusun teks proklamasi di rumah Laksamana Maeda, yang kemudian diketik oleh Sayuti Melik. Pada
17 Agustus 1945 pukul 10.00, proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno di Jalan
Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta.