(RPP)
Kompetensi Dasar
3.9 Mengevaluasi kehidupan bangsa Indonesia 4.9 Membuat studi evaluasi tentang kehidupan
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan bangsa Indonesia dalam mengembangkan
dan teknologi pada era kemerdekaan ilmu pengetahuan dan teknologi di era
(sejak Proklamasi sampai dengan kemerdekaan (sejak Proklamasi sampai
Reformasi) dengan Reformasi) dalam bentuk tulisan
dan/atau media lain.
A. Tujuan Pembelajaran
Tahap/Sintak
Kegiatan Model Nilai –Nilai
N0 Uraian Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pembelajaran Discovery Karakter
Learning
C. Penilaian
1. Penilaian Sikap (Terlampir)
Teknik : Observasi
Instrumen : Jurnal
Soal : sikap spiritual : berdoa sebelum dan sesudah belajar
Sikap sosial : disiplin dan tanggung jawab
4. Pemanfaatan penilaian
1. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal) atau
tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.
2. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
a. Siswa yang mencapai nilai kurang dari maksimum diberikan materi masih dalam cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Siswa yang mencapai nilai maksimum diberikan materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
3. Perbaikan Pembelajaran
Perbaikan pembelajaran dilakukan jika 50% atau lebih peserta didik yang capaian KD nya
belum tuntas.
Penilaian
Teknik : Observasi
Bentuk : Jurnal
Soal : Pada proses pembelajaran akan dilakukan dua penilaian sikap yaitu disiplin dan
tanggung jawab
Penilaian Pengetahuan
KISI-KISI SOAL
3. Menjelaskan Uraian 3 L1
konflik-konflik
3.Menjelaskan konflik-
atas dasar
konflik atas dasar
ideologi
ideologi yang
yang
pernah terjadi di
pernah terjadi di
Indonesia antara
Indonesia antara
tahun 1948-1965
tahun 1948-1965
yaitu pemberontakan
yaitu
PRRI dan permesta,
pemberontakan
serta persoalan
PRRI dan
Negara federal dan
permesta, serta
BFO.
persoalan Negara
Madiun federal dan BFO.
1948, DI/TII, 4. Menganalisis Uraian 4
4.Mendeskripsika
APRA, Andi kebijakan yang
n kebijakan yang
Aziz, RMS, dilakukan dilakukan
PRRI, pemerintah dalam pemerintah dalam
Permesta, G- upaya menyelesaikan upaya
30-S/PKI konflik atas dasar menyelesaikan
ideologi yang terjadi konflik atas dasar
antara tahun 1948- ideologi yang
terjadi antara
1965.
tahun 1948-1965.
5. Menelaah akibat 5. Mendeskripsikan Uraian 5
yang ditimbulkan akibat yang
oleh konflik atas ditimbulkan oleh
dasar ideologi konflik atas dasar
antara tahun ideologi antara
1948-1965. tahun
1948-1965.
Instrumen Soal
Teknik : Tertulis
Bentuk : Uraian Objektif
1.
2.
skor tercapai
Nilai : x 100
skor masimum
Peniaian Keterampilan
Teknik : portofolio
Bentuk : Lembar Penilaian
Tugas : 1. Buatlah lembar isian dalam menganalisis korelasi antara berakhirnya masa
Demokrasi Parlementer dengan munculnya masa Demokrasi Terpimpin
2. Selesaikan permasalahan tersebut
3. Interprestasikan langkah penyelesaian melalui tulisan dan buatlah kesimpulan
No
. Aspek Yang Dinilai Skor Alasan
1. Kompetensi Inti
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan.
2. Materi Pembelajaran
Fakta
Pergolakan yang terjadi di daerah tahun 1948-1965 yang dapat mengancam desintegrasi bangsa
Konsep
Konflik-konflik atas dasar ideologi yang pernah terjadi di Indonesia antara tahun 1948-
1965 yaitu pemberontakan PRRI dan permesta, serta persoalan Negara federal dan BFO.
Prosedur
1. Kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam upaya menyelesaikan konflik atas dasar ideologi
yang terjadi antara tahun 1948-1965
2. Akibat yang ditimbulkan oleh konflik atas dasar ideologi antara tahun 1948-1965.
4. Media Alat:
Laptop dan infocus
Bahan
LKPD (terlampir )
Ppt (terlampir )
Video : (youtube.com/watch?v=uAyFOSG2gSs)
5. Sumber Belajar
Hapsari, Ratna dan M. Adil. 2016. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII Kelompok
Wajib. Jakarta: Erlangga
Jurnal : http://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/eksaminasi/article/view/1186 (Juli 2022)
Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia. 2019.Sejarah Nasional Indonesia VI : Zaman
Jepang dan Zaman Republik Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka
PEMANFAATAN LINGKUNGAN DALAM SEKOLAH : Perpustakaan
Lembar Kerja Peserta Didik
A. PETUNJUK UMUM
B. INSPIRASI
Sejarah Indonesia (1959-1965) adalah masa ketika sistem Demokrasi Terpimpin sempat berjalan
di Indonesia. Demokrasi terpimpin adalah sebuah sistem demokrasi yang seluruh keputusan serta
pemikiran berpusat pada pemimpin negara, kala itu Presiden Soekarno. Konsep sistem Demokrasi
Terpimpin pertama kali diumumkan oleh Presiden Soekarno dalam pembukaan sidang konstituante pada
tanggal 10 November 1956. Demokrasi Terpimpin menurut ketetapan MPRS No. VIII/MPRS/1965 yakni
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang
berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong di antara semua kekuatan nasional yang
progresif revolusioner dengan berporoskan pada Nasakom.
Latar belakang dicetuskannya sistem demokrasi terpimpin oleh Presiden Soekarno. Dari segi
keamanan nasional: Banyaknya gerakan separatis pada masa demokrasi liberal, menyebabkan
ketidakstabilan negara. Dari segi perekonomian: Sering terjadinya pergantian kabinet pada masa
demokrasi liberal menyebabkan program-program yang dirancang oleh kabinet tidak dapat dijalankan
secara utuh, sehingga pembangunan ekonomi tersendat.
Dari segi politik: Konstituante gagal dalam menyusun UUD baru untuk menggantikan UUDS
1950. Masa Demokrasi Terpimpin yang dicetuskan oleh Presiden Soekarno diawali oleh anjuran
Soekarno agar Undang-Undang yang digunakan untuk menggantikan UUDS 1950 adalah UUD 1945.
Namun usulan itu menimbulkan pro dan kontra di kalangan anggota konstituante. Sebagai tindak lanjut
usulannya, diadakan pemungutan suara yang diikuti oleh seluruh anggota Konstituante. Pemungutan
suara ini dilakukan pada 30 Mei, 1 Juni, dan 2 Juni 1959 dalam rangka mengatasi konflik yang timbul
dari pro kontra akan usulan Presiden Soekarno tersebut.
Hasil pemungutan suara hari pertama menunjukan bahwa: 269 orang setuju untuk kembali ke
UUD 1945 dan 119 orang menolak untuk kembali ke UUD 1945. Meskipun suara terbanyak menyetujui
opsi kembali ke UUD 1945, suara tersebut belum mencapai 2/3 dari jumlah suara, yaitu 312 suara
sehingga pemungutuan suara harus diulangi. Pemilihan hari kedua menunjukan bahwa: 264 setuju dan
204 menolak. Adapun pemilihan hari ketiga menunjukan bahwa: 263 setuju dan 203 menolak.
Melihat dari hasil voting, usulan untuk kembali ke UUD 1945 tidak dapat direalisasikan. Hal ini
disebabkan oleh jumlah anggota konstituante yang menyetujui usulan tersebut tidak mencapai 2/3 bagian,
seperti yang telah ditetapkan pada pasal 137 UUDS 1950. Bertolak dari hal tersebut, Presiden Soekarno
mengeluarkan sebuah dekret yang disebut Dekret Presiden 5 Juli 1959. Isi Dekret Presiden 5 Juli 1959:
1. Tidak berlaku kembali UUDS 1950
2. Berlakunya kembali UUD 1945
3. Dibubarkannya konstituante
4. Pembentukan MPRS dan DPAS
Setelah diberlakukannya Dekrit Presiden diberlakukan, keterlibatan militer dalam politik dan
lembaga politik kian meluas. Pada 10 Juli 1959, Sukarno mengumumkan Kabinet Kerja, sepertiganya
menteri berasal dari militer.
1. Menganalisis korelasi antara berakhirnya masa Demokrasi Parlementer dengan munculnya masa
Demokrasi Terpimpin.
2. Menganalisis sebab dan proses berakhirnya masa Demokrasi Parlementer.
3. Menjelaskan dinamika masa awal Demokrasi Terpimpin.
4. Menganalisis sebab dan bentuk persaingan yang terjadi di antara kekuatan-kekuatan politik pada
masa Demokrasi Terpimpin.
5. Menjelaskan peta kekuatan politik nasional yang berlangsung pada masa Demokrasi Terpimpin.