Anda di halaman 1dari 3

Oleh: Fajri Ramadhan Marviano & Salsa Putri Nabila (Mahasiswa Jurusan Biologi, Fakultas MIPA,

Universitas Andalas)

Pembangunan adalah proses perubahan menuju ke arah yang lebih baik yang biasanya
terwujud dalam bentuk fasilitas-fasilitas fisik. Meskipun ditujukan untuk kesejahteraan umat
manusia, tetapi akan selalu ada kelebihan dan kekurangan di dalam kegiatan pembangunan yang
dilakukan.
Proses pembangunan yang baik adalah proses yang berupaya untuk meminimalkan setiap
kekurangan yang ada sehingga segala kebaikan yang dibawanya dapat dinikmati dengan sepenuhnya
oleh setiap orang yang terlibat di dalamnya.
Karena terkadang, upaya meminimalisasi kekurangan di dalam pembangunan membutuhkan
biaya tambahan, seringkali upaya untuk itu cenderung untuk diabaikan, sehingga kerugian yang
terutama berasal dari aspek lingkungan menjadi masalah di kemudian hari. Ujug-ujug untuk
menikmati hasil dari pembangunan, semua orang justru harus mengalami kerugian lebih besar lagi.
Saat ini Sumatera Barat bersiap untuk menerima sebuah stadion olahraga megah berkelas
dunia yang sedang dibangun di Nagari Sikabu Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Stadion
yang sedang dibangun ini, dan direncanakan diberi nama Stadion Utama Sumbar, diprediksi menjadi
bangunan termegah di Sumatera dan tentunya akan membawa kebanggaan tersendiri bagi warga
Sumbar.
Pembangunannya sendiri telah dilakukan sejak beberapa tahun silam dengan mengambil
kawasan perbukitan Nagari Sikabu Lubuk Alung. Bahkan beberapa waktu yang lalu, tepatnya tanggal
12-21 November 2020, Musabaqah Tilawatil Quran Tingkat Nasional yang ke-27 diselenggarakan
pembukaan resminya di stadion yang masih dalam proses pembangunan.
Pentingnya pembangunan stadion ini juga dapat dilihat dari kunjungan Menteri Perencanaan
Nasional (PPN) sekaligus Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso
Monoarfa beberapa waktu yang lalu.
Nilai lebih Stadion Utama Sumbar sendiri dinilai oleh Menteri Suharso Monoarfa terdapat
pada rancangan pembangunannya yang terdiri dari struktur, tata bangunan, dan fasilitas stadion
serta view alam yang sangat indah.
Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar yang menyertai ketika itu juga menekankan
pentingnya keberadaan stadion ini untuk program pengembangan bakat generasi milenial melalui
seni dan olah raga. Adanya sarana yang dapat menunjang diharapkan dapat meningkatkan prestasi
Sumbar di bidang olahraga dan seni ke depannya.
Dari segi ekonomi, pembangunan stadion memberikan peluang kerja alternatif bagi
masyarakat sekitar yang umumnya berprofesi sebagai petani. Keberadaan stadion ditengarai dapat
membuka kesempatan kerja bagi masyarakat dalam banyak hal, terutama terkait dengan bidang
olahraga dan seni, disamping bidang-bidang yang berhubungan dengan pemeliharaan sarana dan
prasarana yang sudah didirikan tersebut semisal sebagai staff di berbagai bidang yang diperlukan
oleh manajemen stadion
Selain itu, berbagai event olahraga, seni dan lain-lain yang mengambil tempat di stadion
tersebut nantinya dapat menggerakkan bukan hanya ekonomi masyarakat sekitar, tetapi juga
Sumatera Barat pada umumnya.
Namun jika kita kembali lagi kepada dinamika sebuah proses pembangunan yang diuraikan
di awal tulisan ini, dibalik kehebatan dan keluarbiasaan yang diharapkan dari proyek pembangunan
stadion ini tentunya ada sisi-sisi kekurangan yang perlu mendapatkan highlight tersendiri.
Tentunya perlu ditekankan di sini, bahwa mengkaji dampak buruk dari pembangunan
Stadion Utama Sumbar tersebut bukan bermaksud untuk men-tackling proses pembangunan
tersebut. Tetapi lebih kepada upaya positif untuk memaksimalkan keuntungan yang akan didapatkan
serta menghindari kemungkinan kerugian di masa yang akan datang, terutama dari aspek
lingkungannya.
Pembangunan stadion pada daerah perbukitan mempunyai dampak paling signifikan
terutama pada kelangsungan ekosistem serta meninggalkan jejak ekologis yang negatif. Bukit,
gunung serta daerah tinggi lainnya merupakan daerah resapan air utama, karena banyaknya vegetasi
yang tumbuh berikut dengan curah hujan yang tinggi.
Keberadaan stadion berikut dengan segala fasilitas penunjangnya, membebaskan lahan yang
sebelumnya hutan setidaknya seluas lebih kurang 40 hektare. Tentu saja ini akan mengurangi
kapasitas tampung air untuk wilayah Padang Pariaman yang jika tidak disikapi dengan baik akan
berdampak buruk ganda.
Menambah resiko banjir saat musim hujan dan meningkatkan kemungkinan kekeringan di
musim kemarau bagi daerah sekitarnya. Kita belum menghitung faktor lainnya yang terdampak
seperti serapan karbon atau daya hasil oksigen yang ikut berkurang. Mengadopsi konsep
pembangunan fasilitas yang ramah lingkungan merupakan cara yang sangat memungkinkan dalam
meminimalisir kerugian ekologis yang diuraikan tadi.
Kemudian, proses pembangunan stadion yang sedang berlangsung akan menurunkan
kualitas lingkungan yang berdampak lebih lanjut pada kehidupan masyarakat sekitar.
Penggunaan alat-alat berat dalam jumlah banyak menghasilkan buangan emisi dan limbah
pada kawasan yang justru vegetasinya berkurang, tentu saja akan mempertinggi kemungkinan
dampaknya. Hal ini seharusnya sudah masuk ke dalam aspek yang diperkirakan dalam Analisa
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang disusun sebelum proyek pembangunan berjalan.
Termasuk juga bagaimana stadion yang dibangun nantinya akan mengelola sampah dan buangan
lainnya sebagai akibat samping operasionalnya.
Satu hal lagi yang penting untuk dipikirkan dari sekarang adalah bagaimana agar Stadion
Utama Sumbar ini nantinya tidak menjadi titik tolok akselerasi pengurangan lahan hutan di
sekitarnya.
Sebagai titik sentral kegiatan olahraga yang akan mengundang banyak orang dan aktifitas,
tentunya di masa datang akan menyebabkan timbulnya kebutuhan dukungan fasilitas lainnya. Pihak
pengembang umumnya akan melihat tanah-tanah kosong di kawasan sekitar sebagai aset yang
setiap saat siap diubah menjadi fasilitas seperti asrama, penginapan, akses hiburan dan sebagainya.
Jika hal ini tidak diatur semenjak dini, tentunya akan semakin memperparah ramalan dampak buruk
yang disebutkan di atas.
Untuk itu penting adanya kesadaran baik dari pihak pemerintah pelaksana proyek, pihak
pengelola stadion maupun masyarakat untuk saling bekerja sama dalam menjaga lingkungan
sekitar.
Penyadartahuan masyarakat juga harus dilakukan tentang aspek lingkungan ini, sebagai
bagian dari pelaksanaan AMDAL proyek. Memastikan berjalannya aspek lingkungan yang baik dalam
pembangunan dan pengelolaan Stadion Utama Sumbar ini bukan saja memastikan tercapainya
impian pembangunan yang baik di Ranah Minang ini, tetapi juga memastikan tidak adanya kerugian
di masa sekarang dan yang akan datang

Anda mungkin juga menyukai