Anda di halaman 1dari 72

Madiun, 10 Oktober 2023

www.sri.id | SWASABA RISET INISIATIF


Susunan Tim:
Awaluddin L, S.E., M.Si.
Hendrawan Toni, S.ST., M.A.
Yoyok Cahyo N., S.ST., M.Ec.Dev.
Mahal Nungki, ET., M.Sc.

www.sri.id | SWASABA RISET INISIATIF


www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF
Outline Paparan
Pendahuluan

Metodologi Penelitian

Gambaran Perekonomian Kota Madiun

Hasil dan Pembahasan

Penutup

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Latar Belakang (1)
§ Kota Madiun merupakan kota terbesar ke-5 di di Provinsi Jawa Timur, setelah
Kota Surabaya, Kota Kediri, Kota Malang, dan Kota Batu.
§ Kota Madiun berpenduduk sekitar 199 ribu orang dan yang tersebar di 3
Kecamatan dan 27 Kelurahan.
§ Visi Kota Madiun (RPJP 2005-2025): Mewujudkan Kota Madiun sebagai Pusat
Pengembangan Jawa Timur Bagian Barat yang Maju dan Sejahtera.
§ Salah satu misi dan arah pembangunan: memfokuskan pada pengelolaan
potensi ekonomi daerah secara optimal, terutama paska pandemi Covid-19.
§ Fokus kebijakan: peningkatan nilai tambah pada sektor industri pengolahan,
ekonomi kreatif dan pergadangan, serta sektor pariwisata (RPJMD, 2019-2024).

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Latar Belakang (2)
§ Sekitar 60 persen perekonomian Kota Madiun masih didominasi oleh 4 (empat)
kategori lapangan usaha utama;
1. Sektor perdagangan (26 persen)
2. Sektor infromasi dan komunikasi (15 persen)
3. Sektor industri pengolahan (13 persen)
4. Sektor jasa keuangan dan asuransi (10 persen).
§ Kota Madiun memiliki banyak potensi ekonomi, mulai dari perdagangan, industri
manufaktur, industri kuliner, dan industri pariwisata.
§ Selain menjadi pusat industry kereta api nasional (PT INKA) terbesar di Asia
Tenggara, Kota Madiun dikenal sebagai Kota Pecel.
§ Hal ini disebabkan karena di Kota Madiun, banyak dijumpai warung pecel dan
usaha sambel pecel yang terkenal khas dan enak.

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Latar Belakang (3)
§ Sayangnya, belum ada data yang pasti tentang seberapa banyak usaha sambel pecel dan
warung nasi pecel yang beroperasi di Kota Madiun.
§ Menurut hasil Pendataan Usaha Sambel Pecel di Kota Madiun (Desember 2022):

No Kecamatan Jumlah Usaha Persentase


1 Kartoharjo 216 19.87
2 Manguharjo 360 33.12
3 Taman 511 47.01
4 Jumlah 1.087 100.00

§ Besarnya antusiasme konsumen atas produk sambel pecel ini perlu mendapat perhatian
untuk menjaga keberlangsungan produk.
§ Perlunya mengetahui potensi, input produksi, nilai tambah, kendala, sekaligus supply
bahan baku sambel pecel di Kota Madiun, apalagi harga Cabe (salah satu bahan baku)
cenderung berfluktuasi.

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Tujuan
1. Melihat gambaran umum usaha sambel pecel di Kota Madiun
2. Mengidentifikasi aspek produksi dan penjualan sambel pecel madiun.
3. Melihat penggunaan teknologi dan informasi dalam mendukung proses
produksi dan penjualan
4. Melihat prospek, kendala, dan harapan terkait usaha sambel pecel madiun.
5. Menganalisis kebutuhan dan persediaan bahan baku usaha sambel pecel dan
warung nasi pecel di Kota Madiun.

Output
Dokumen hasil studi:
Kajian Produk Sambel Pecel Kota Madiun Tahun 2023

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Sistematika Laporan
• Bab 1 Pendahuluan:
latar belakang, tujuan, manfaat, raung lingkup dan sistematika laporan.
• Bab 2 Metodologi:
sampel penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis.
• Bab 3 Gambaran umum perekonomian Kota Madiun:
PDRB Kota Madiun, struktur ekonomi, pertumbuhan ekonomi, inflasi dan harga, serta
kontribusi sektor akomodasi dan penyediaan makan-minum.
• Bab 4 Hasil dan Pembahasan:
Berisi temuan survei terkait dengan karakteristik usaha, pembelian bahan baku,
penjualan produk, penggunaan teknologi informasi, kendala dan prospek usaha, serta
total kebutuhan dan persediaan bahan baku sambel pecel Madiun.
• Bab 5 Penutup:
Kesimpulan dan rekomendasi kebijakan

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF
Cakupan Penelitian

Target populasi:
1. Usaha/Perusahaan yang memproduksi sambel pecel
2. Usaha/Perusahaan yang menjual sambel pecel
3. Pedagang (besar) yang menjual komoditas bahan baku sambel pecel

Sampel penelitian:
§ Jumlah sampel penelitian adalah sebanyak 400 responden, yang terdiri usaha yang
tergabung dengan paguyuban maupun usaha yang tidak tergabung dengan
paguyuban.
§ Responden survey adalah mereka yang memiliki usaha warung nasi pecel dan usaha
sambel pecel madiun
§ Realisasi sampel adalah 415 responden (tambahan 15 responden)

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Sampel Penelitian
Target sampel survey menurut Kecamatan

Kecamatan Paguyuban Ruta Total


Sampel usaha rumah tangga
Kartoharjo 27 43 70
Manguharjo 20 120 140
Taman 52 118 170
Sampel pedagang besar - - 20
Jumlah 99 281 400

Note: ada penambahan sampel sebanyak 7 usaha yang berbasis rumah tangga dan 8 usaha perdagangan

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Diagram alur Metode Pengambilan Sampel

Taget populasi § Sampel diambil melalui survei ke


lapangan
§ Survei dilakukan dengan memilih 400
Pedagang Paguyuban Usaha rumah tangga
Bahan baku sampel.
§ Pemilihan usaha rumah tangga
Dipilih secara
purposive
ds
dilakukan dengan metode systematic
Didata semua R1 R2 .. ..
t
random sampling.
§ Sampel paguyuban di data semua.
Wawancara oleh enumerator
§ Pemilihan responden pedagang
bahan baku secara purposive.

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data: Pelatihan petugas:
§ Wawancara menggunakan Enumerator dan pengawas akan
kuesioner mendapatkan pelatihan selama
§ Wawancara mendalam setengah hari sebelum turun ke
lapangan
Petugas:
§ Enumerator Metode analisis:
§ Pengawas Kuantitatif dan kualitatif

Waktu Pelaksanaan Survei:


2 minggu, 14- 27 Agustus 2023

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Timeline
Agustus September Oktober
No Kegiatan
I II III IV I II III IV I II III IV

Persiapan
1 Koordinasi internal dengan Bappelitbang Kota Madiun
2 Finalisasi kuesioner, perancangan metodologi
3 Pemilihan sampel survei lapangan
4 Rekrutmen petugas survei lapangan
5 Pelatihan petugas survei lapangan

Pelaksanaan survei dan pengolahan


6 Koordinasi dengan aparat kelurahan/RT/RW
7 Pengumpulan data
8 pengumpulan data sekunder
9 Pemeriksaan data
10 Entry data
11 Data cleaning

Penyusunan Laporan
12 Tabulasi raw data
13 Analisis data
14 Penulisan draft laporan
15 Evaluasi hasil lapangan
16 Finalisasi hasil laporan
17 Paparan hasil kajian
18 Pencatakan laporan kegiatan

www.sri.id
I SWASABA RISET INISIATIF
www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF
PDRB 8 Kota di Jawa Timur, 2022

655,6

§ PDRB Kota Madiun tercatat terbesar ke-5 dianatra 8 Kota di Jawa


Timur, setelah Kota Surabaya, Kota Kediri, Kota Malang, dan Kota
Batu.
§ PDRB Kota Madiun tercatat meningkat 2x lipat, dari 7,5 troliun rupiah
pada 2012 menjadi 15,8 triliun rupiah pada tahun 2022.
§ Kontribusi PDRB Kota Madiun terhadap total PDRB Provinsi Jawa
Timur tercatat sekitar 0,6 persen
152,8
84,8
18,6 15,8 12,9 9,5 7,8 7,6

Kota Surabaya Kota Kediri Kota Malang Kota Batu Kota Madiun Kota Kota Pasuruan Kota Blitar Kota
Probolinggo Mojokerto

Sumber: BPS, diolah

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Perkembangan Struktur Ekonomi Kota Madiun, 2012-2022

25,0 24,9 24,8 25,0 25,0 25,7 25,9 25,7


26,6 § Perekonomian Kota Madiun
24,4 24,5
didominasi 4 sektor;
perdagangan, informasi dan
16,6 16,3 16,2 16,2 16,4 16,3 16,2 15,9
komunikasi, industri
16,1 16,1 15,4
pengolahan, dan jasa
keuangan.
14,1 13,9 13,7 13,7 13,6 13,7 13,2 13,8 13,3
13,3 13,1 § Keempat sektor dominan ini
10,5 10,5
9,4 9,9 10,2 10,4 10,4 10,3 10,2 10,1 10,0 menyumbang lebih dari 60
persen ekonomi Kota Madiun.
§ Terjadi shifting Industri
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
manufaktur dan Informasi dan
Komunikasi tahun 2020.
Industri Pengolahan Perdagangan Infokom Jasa Keuangan

Sumber: BPS, diolah

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Pertumbuhan Ekonomi Kota Madiun, 2012-2022
§ Perekonomian Kota Madiun
tercatat memiliki tren
pertumbuhan yang stabil
7,68 pada kisaran angka 5-7
6,83 6,62 persen per tahun.
6,15 5,90 5,93 5,96 5,69 5,52
4,79 § selama tahun 2012-2019,
pertumbuhan ekonomi
Kota Madiun tercatat selalu
tumbuh di atas 5,5 persen.
§ Pemulihan ekonomi pasca
Covid berlangsung cukup
cepat, sehingga
pertumbuhan ekonomi
-5,34 pada tahun 2022 lebih
tinggi dari angka Provinsi
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 dan Nasional.
Sumber: BPS, diolah

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


IHK dan Inflasi di Jawa Timur, Agustus 2023
Agustus 2023
No Kota
IHK Inflasi yoy (%) Inflasi ytd (%) Inflasi mtm(%) § Secara umum, kondisi
harga-harga kebutuhan
1 Sumenep 117,35 4,72 2,06 0,16
pokok di Kota Madiun
2 Surabaya 116,76 4.33 1,80 0,14 dalam beberapa tahun
3 Jember 117,36 4,26 1,48 0,03 terakhir masih terlihat
cukup terjaga.
4 Banyuwangi 113,69 3,94 1,43 0,04
§ Sampai dengan Agustus
5 Probolinggo 114,06 3,91 1,68 0,08 2023, tingkat inflasi year on
6 Kediri 114,96 3,56 1,49 0,03 year (yoy) di Kota Madiun
tercatat sebesar 3,16
7 Malang 114,35 3,17 1,48 0,07
persen, dan masih cukup
8 Madiun 113,87 3,16 1,12 0,02 terkendali dalam rentang
Jawa Timur 116,21 4,13 1,72 0,11 target Pemerintah yaitu
Nasional 115,22 3,27 1,43 -0,02 sebesar 3±1 persen.

Sumber: BPS, diolah

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Perkembangan NTB Akomodasi dan Penyediaan Makan
Minum di Kota Madiun, 2010-2022
811,4
§ Secara umum nilai tambah ekonomi
705,6
yang tercipta dari aktivitas di sektor
akomodasi dan penyediaan makan-
523,6 minum (proxy dari sektor pariwisata)
terus mengalami peningkatan.
379,6 § Pada tahun 2022, nilai tambah sektor
jasa akomodasi dan penyediaan
281,3
makan-minum tercatat cukup besar
yang mencapai 811,4 milyar rupiah.
§ Jumlah tersebut kemungkinan masih
lebih besar dari nilai tambah
sesungguhnya akibat aktivitas
2010 2013 2016 2019 2022 pariwisata yang terjadi.
Sumber: BPS, diolah

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Kontribusi sekotr Akomodasi dan Manakan-minum Tahun 2022

§ Sektor jasa akomodasi dan


penyediaan makan-minum
Akomodasi dan penyediaan memberikan kontribusi sebesar
makan-minum; 4,1
4,1 persen terhadap total PDRB
Kota Madiun.
Sektor Lainnya; Penyediaan makan- § Dari kontribusi yang sebesar 4,1
95,9 minum; 93 persen ini, sebesar 93 persennya
merupakan kontribusi dari
subkategori Penyediaan Makan
Minum (misalnya restoran,
warung makan, tempat makan,
nasi pecel, dll) dan sebesar 7
Akomodasi; 7
persen merupakan kontribusi dari
subkategori Penyediaan
Sumber: BPS, diolah Akomodasi (misalnya hotel,
penginapan, dll).

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF
Sebaran sampel dan status usaha

Sampel Sampel
No Kecamatan % CV; 0,26
Target Realisasi
Tidak
1 Kartoharjo 87 74 17.83 berbadan Koperasi; 1,29
usaha; 96,64
2 Manguharjo 120 140 33.73
Lainnya; 1,81
3 Taman 193 201 48.43
4 Jumlah 400 415 100.00

Sebagian besar sampel menyebar di Hampir semua usaha yang menjadi


Kecamatan Taman, diikuti Manguharjo, dan responden berstatus tidak berbadan usaha
Kartoharjo

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Responden menurut umur Responden menurut tingkat pendidikan

47,6

70 tahun ke
atas; 3,62
60-69 tahun; 15-30 tahun;
22,22 2,07
50-59 tahun;
38,24 22,5

16,0
30-39 tahun; 14,0
8,27

40-49 tahun; ≤ SD SMP sederajat SMA sederajat PT


25,58

Usaha sambel pecel dijalankan oleh mereka Usaha sambel pecel banyak dijalankan oleh
yang terkategori “tua”, hanya sekitar 2 mereka yang berpendidikan SMA, ada
persen saja yang berumur 15-30 tahun. sekitar 14 persen yang lulusan perguruan
tinggi.

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Rata-rata Pengeluaran Usaha per bulan
5,34
5,05

Rata-rata pengeluaran upah 3,44 3,58


gaji adalah 1,5 juta/bulan, 3,08 3,21

sedangkan bahan baku


antara 3-5 juta, sementara
untuk sewa tempat antara 1,60 1,66 1,46 1,45
100rb hingga 1 juta/bulan

0,17
0,00

Upah/gaji Bahan baku Sewa tempat dll Total


Produsen Sambel Pecel Penjual Nasi Pecel Produsen dan Penjual Nasi Pecel

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Rata-rata Pendapatan Usaha per bulan

7,08

5,76 Rata-rata, penjualan sambel atau


4,95 4,86 4,91 nasi pecel berkisar 4-5 juta/bulan,
3,98 sedangkan penjualan selain itu
sekitar 1,5-2 juta/bulan. Secara
2,49 total, rata-rata penjualan 4-7
1,85 1,67
juta/bulan.

Secara persentase, rata-rata


keuntungan adalah 38,29 persen
Penjualan pecel Penjualan lainnya Total
Produsen Sambel Pecel Penjual Nasi Pecel Produsen dan Penjual Nasi Pecel

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Persentase Usaha menurut lokasi berjualan

Di Pusat Di Tempat
No Jenis Usaha Di Rumah Jumlah
Kuliner Keramaian
1 Produsen Sambel Pecel 80.29 7.30 12.41 100.00
2 Penjual Nasi Pecel 65.22 17.39 17.39 100.00
3 Produsen Sambel dan
69.16 10.13 20.70 100.00
Penjual Nasi Pecel
4 Jumlah 72.87 9.56 17.57 100.00

Sebagian besar usaha sambel pecel dan atau warung nasi pecel dijajakan
di area rumah atau depan rumah, namun demikian, para penjual nasi
pecel juga banyak ditemukan di pusat-pusat kuliner dan tempat-tempat
keramaian.

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Rata-rata menjual nasi pecel dalam sehari (porsi) Rata-rata menjual sambel pecel dalam sehari (Kg)

32,79
29,26 4,98

1,12
0,68
0,00

Produsen Sambel Pecel Penjual Nasi Pecel Produsen Sambel dan Produsen Sambel Pecel Penjual Nasi Pecel Produsen Sambel dan
Penjual Nasi Pecel Penjual Nasi Pecel

Secara rata-rata, produsen sambel pecel bisa


Secara rata-rata, penjual nasi pecel dalam menjual sekitar 4,98 Kg sambel pecel,
sehari dapat menjual antara 29-32 porsi. sedangkan yang lain bisa menjual anatra 0,5-1
kg sambel pecel setiap hari

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Rata-rata Jam kerja

Rata-rata Harga Sambel Pecel dan Nasi Pecel


43,15 42,89

No Jenis Produk Harga/Satuan


1 Nasi pecel/porsi 5,776.21
2 Sambel pecel/Kg 63,083.65
13,95

5,59
Responden mengaku jika secara rata-rata, harga
nasi pecel di Kota Madiun adalah sebesar 5.700
rupiah/porsi, sedangkan harga sambel pecel < 5 jam 5-8 jam > 8 jam Rata-rata (Jam)
sebesar 63 ribu rupiah/kg.
Sebagian besar pengusaha sambel pecel berjualan
antara 0-8 jam sehari. Meskipun demikian, ada
pula yang berjualan lebih dari 8 jam/hari. Secara
rata-rata, mereka berjualan 5,59 jam/hari

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Apakah Menggunakan Internet untuk berjualan? Tahun mulai menggunakan Internet

≥ 2016;
Menggunak 72,56
an; 55,56 ≤ 2010;
Tidak 7,91
Menggunak
an; 44,44

2011-2015;
19,53

Lebih dari separuh responden mengaku Ada sekitar 8 persen responden yang
menggunakan internet untuk usaha mereka menggunakan internet sebelum tahun 2010,
sekitar 20 persen anatra tahun 2011-2015, dan
lebih dari 70 persen mengaku menggunakan
internet setelah tahun 2015

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Tujuan menggunakan internet Media untuk membeli bahan baku

93,49

96,67
69,30

28,37

13,95

0,47 3,33 0,00


Beli Bahan Promosi Menjual Pembarayan Lainnya Marketplace (shopee, Sosial media (Facebook, Pesan instan (line,
Baku Dagangan Tokopedia, dll) Instagram, dll) Whatsapp, dll)

Sebagian besar menggunakan internet Dari sekitar 14 persen yang menggunakan


untuk menjual barang dagangan. Ada juga internet untuk membeli bahan baku, hamper
yang menggunakan untuk media promosi, semuanya menggunakan media pesan instan
pembayaran, dan membeli bahan baku. (WA) dalam proses pembelian tersebut

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Persentase usaha menurut jenis media untuk menjual
produk

87,56 Mayoritas responden mengaku


menggunakan pesan instan (seperti
Whatsapp), untuk menjual barang
dagangan.

Penggunaan media untuk penjualan


6,47
produk terlihat lebih bervariasi
5,47
0,50 daripada penggunaan untuk
Marketplace Sosial media Aplikasi online Pesan instan (line, pembelian bahan baku.
(shopee, Tokopedia, (Facebook, (Gofood, Grabfood, Whatsapp, dll)
dll) Instagram, dll) dll)

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Apakah Internet meningkatkan pendapatan? Besarnya peningkatan pendapatan

26-50
persen;
29,41
Tidak
Meningkatk
an
Pendapata
n; 44,65
Meningkatk
51-75
an < 25 persen; 8,4
Pendapata persen;
n; 55,35 76-100
57,14 persen; 4,2
>100
persen;
0,84

Lebih dari separuh responden mengaku jika Dari yang mengalami peningkatan pendapatan,
penggunaan internet mempu meingkatkan lebih dari separuh responden mengaku jika
pendapatan pendapatannya meningkat di bawah 25 persen,
sekitar 30 persen meningkat 26-50 persen.

www.sri.id SWASABA RISET INISIATIF


Metode Pembayaran yang digunakan

99,7
90,7

Penggunaan metode pembayaran yang


menggunakan transfer dan uang digital
belum banyak diminati oleh para pelaku
usaha sambel pecel di Kota Madiun.

32,3 Metode pembayaran yang banyak


digunakan masih berupa uang tunai.
8,8 Meskipun demikian, ada sekitar 8 persen
0,5 0,0 1,8 0,5 responden yang mengaku jika pembayaran
menggunakan transfer antar bank
Uang Tunai Transfer Bank Uang Elektronik E-Wallet .
Yang tersedia Yang paling banyak digunakan

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Kendala yang dihadapi

Secara umum, responden mengaku jika ada


beberapa kendala yang dihadapi dalam
mengelola usahanya. Kendala paling banyak
57,9
adalah kendala permodalan, kemudian
pemasaran, dan yang ketiga adalah lokasi
46,3
tempat berjualan. Ada sekitar 3 persen
responden yang mengaku memiliki kendala
dalam memenuhi bahan baku, dan 2,6 persen
memiliki kendala tenaga kerja.

7,0
3,1 2,6 1,0 0,3

Permodalan Pemasaran Lokasi Bahan Baku Tenaga Kerja Aturan Lainnya

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Apakah Pernah mendapatkan pelatihan? Jenis pelatihan yang didapatkan

70,73
Tidak
Pernah;
78,81

18,29

7,32
1,22 1,22 1,22
Pernah;
21,19 Pemenuhan Pengelolaan Pemasaran Pembukuan Penggunaan Lainnya
Bahan Baku Produksi Produk Usaha Internet

Sekitar 21 persen responden mengaku pernah Dari yang pernah mendapatkan pelatihan, sekitar
mendapatkan pembinaan atau pelatihan terkait 70 persen pernah mendapatkan pelatihan terkait
usaha yang dijalani pengelolaan produksi dan sekitar 18 persen
pelatihan pemasaran produk.

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Apakah Pernah mendapatkan bantuan keuangan?

Ketika ditanya tentang bantuan keuangan,


sebagian besar (sekitar 79,33 persen) responden
mengaku belum pernah mendapatkan bantuan
keuangan untuk usaha yang dijalaninya, baik
Pernah; 20,67
bantuan dari pemerintah maupun pihak swasta.
Belum
Pernah; 79,33
Namun demikian, ada sebagian responden (20,67
persen) yang mengaku pernah mendapatkan
bantuan keuangan terkait dengan usaha sambel
pecel yang dijalankan.

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Jenis Bantuan yang diharapkan dari Pemerintah

No Bantuan Prioritas 1 Bantuan Prioritas 2 Bantuan Prioritas 3


1 Modal usaha (uang) Pemasaran Alat produksi
2 Pemasaran Alat Produksi Pemasaran
3 Alat Produksi Modal usaha (uang) Bahan baku
4 Mesin giling/oven gerobak usaha Modal usaha
5 Tempat usaha Bahan baku gerobak usaha
6 gerobak usaha Tempat usaha Mesin giling/oven
7 Bahan baku Pelatihan Tempat usaha
8 Pelatihan Lainnya Lainnya
9 Lainnya Mesin giling/oven Alat produksi

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Rata-rata keuntungan usaha dalam sebulan

No Jenis Usaha Sebelum Pandemi Setelah Pandemi


1 Produsen Sambel Pecel 1,645,846 1,349,032
2 Penjual Nasi Pecel 1,615,905 1,422,952
3
Produsen Sambel dan
Penjual Nasi Pecel 2,563,314 1,848,195
4 Total 2,189,032 1,646,216

Secara umum, rata-rata keuntungan sebelum


pandemic sekitar 2,1 juta perbulan, namun setelah
pandemic hanya sekitar 1,6 juta per bulan.

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Prospek usaha Tahun 2023

N Dibanding tahun Dibanding tahun


Prospek Usaha
o 2022 2019
1 Lebih buruk 32.8 42.9
2 Sama saja 45.7 35.1
3 Lebih baik 21.4 22.0
4 Total 100.0 100.0

Sekitar 45,7 persen responden mengaku jika prospek usaha tahun 2023 akan sama saja dibandingkan
dengan tahun 2022, sebanyak 32,8 persen responden akan lebih buruk dibandingkan dengan kondisi tahun
2022, dan sekitar 21,4 persen responden lainnya optimis usaha sambal pecel tahun 2023 akan lebih baik
dibandingkan dengan capaian pada tahun 2022

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


PEDAGANG KOMODITAS BAHAN BAKU SAMBEL PECEL

Persentase
No Jenis Usaha
Jumlah
1 Distributor 17 60.71
2 Pedagang Eceran 11 39.29
3 Jumlah 28 100.00

Dari 28 responden tersebut, sebanyak 17 usaha terkategori pedagang besar atau


distributor karena menjual dalam partai besar dan sebanyak 11 usaha terkategori
pedagang eceran (namun menjual komoditas selain kacang dan cabe dalam jumlah yang
relative besar di Kota Madiun). Semua pedagang yang menjadi responden berada di
Kecamatan Taman dan berlokasi di daerah Pasar Besar, Jl Wuni, Jl Serayu, dan Jl Barito.

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Rata-rata pengeluaran usaha per bulan

No Jenis Pengeluaran Jumlah Persentase


1 Upah/gaji 7,294,856 3.70
2 Bahan baku 191,873,063 97.41
3 Sewa tempat dll 685,921 0.35
4 Total 196,974,488 100.00

Rata-rata pengeluaran usaha adalah 196,9 juta rupiah/bulan, yang terdiri dari
pengeluaran untuk upah/gaji rata-rata sebesar sebesar 7,29 juta/bulan (sekitar 3,70
persen dari total pengeluaran), pengeluaran untuk pembelian bahan baku sebesar
191,87 juta rupah/bulan (sekitar 97,41 persen), dan pengeluaran untuk sewa tempat
usaha sekitar 685,92 ribu/bulan (sekitar 0,35 persen).

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Rata-rata pendapatan usaha per bulan

No Jenis Penjualan Jumlah (Rp)


1 Penjualan utama (bahan baku sambel pecel) 197,579,304
2 Penjualan lainnya 51,923,846
3 Total 221,686,804
4 Rata-rata keuntungan (%) 15.59

Rata-rata pendapatan pedagang mencapai 221,6 juta/bulan, terdiri dari penjualan


utama berupa komoditas bahan baku sambel pecel 197,57 juta/bulan dan penjualan
lainnya (komdoditas lain selain bahan baku) yaitu 51,92 juta/bulan. Rata-rata
keuntungan sekitar 24 juta/bulan atau sekitar 15,59 persen

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Rata-rata pendapatan usaha per bulan

Persediaan/minggu
No Jenis Komoditas Rata-rata Harga/Kg
(kg)
1 Kacang Tanah 1402.86 28,929
2 Cabe 42.50 36,889
3 Gula Jawa 157.00 14,647
4 Asem 19.60 33,500
5 Garam 70.96 10,815
6 Lainnya 58.57 28,769

Secara rata-rata, stok komoditas kacang tanah di masing-masing pedagang sekitar 1,4 ton/minggu.
Sementara stok komoditas cabe tercatat cukup sedikit, yaitu sebesar 42,5 kilogram/minggu karena sifat cabe
yang mudah membusuk.

Harga komoditas bahan baku cenderung normal (wajar) tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah.

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Persepsi pedagang terhadap harga komoditas Rata-rata harga jual komoditas per kilogram

Persepsi
N Kacang Gula Gara N
Tentang Cabe Asem Lainnya
o tanah Jawa m o Jenis Komoditas Rata-rata Harga
Harga
1 Kacang Tanah 29,875
1 Murah 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 2 Cabe 41,917
2 Normal 0.0 87.5 0.0 100.0 100.0 92.9 3 Gula Jawa 14,647
3 Mahal 100.0 12.5 100.0 0.0 0.0 7.1
4 Asem 33,500
5 Garam 10,815
6 Lainnya 28,769
Mayoritas pedagang menganggap jika harga komoditas
bahan baku sambel pecel terkagetori normal. Meskipun
demikian semua responden menganggap jika harga Rata-rata harga jual kacang tanah adalah 29
kacang tanag dan gula jawa mahal ribu/kg, cabe 41 ribu/kg, gula jawa 14 ribu/kg,
asem 33 ribu/kg, dan garam 10 ribu/kg

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Apakah menggunakan internet untuk Tujuan menggunakan internet
keperluan usaha?
100,00
92,00

Menggu
nakan;
Tidak
89,29
Menggu
nakan; 12,00
10,71 4,00 0,00

Beli Bahan Promosi Menjual Pembarayan Lainnya


Baku Dagangan

Hampir 90 persen responden sudah


menggunakan internet untuk menjalankan Para pedagang menggunakan internet untuk keperluan
keperluan usaha antara tahun 2015-2019. membeli bahan baku dan menjual barang dagangan. Ada
Namun jika dilihat menurut tahun, persentase juga sebagian keceil yang menggunakan untuk promosi dan
yang paling banyak adalah sejak tahun 2016, pembayaran online.
yang mencapai 40 persen.

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Apakah internet membantu meningkatkan Persentase usaha menurut metode
pendapatan? pembayaran yang digunakan

Meningk
atkan No Metode Pembayaran
Jumlah
Pendapa
tan; 72,0 Tidak 1 Uang Tunai 100.00
Meningk
atkan 2 Transfer Bank 35.71
Pendapa 3 Uang Elektronik 100.00
tan; 28,0
4 E-Wallet 100.00

Sekitar 72 persen responden pendapatannya Semua responden mengaku jika mereka menerima
meningkat setelah menggunakan internet, pembayaran dengan uang tunai, uang elektronik, dan e-
namun ada sekitar 28 persen responden yang wallet. Namun demikian, tidak semua pedagang menerima
mengaku tidak meningkatkan pendapatan atau menggunakan pembayaran dengan metode transfer
antar bank.

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Prospek Usaha tahun 2023

Lebih
baik; Secara umum, tidak ada kendala yang dihadapi
28,57 pedagang komoditas sambel pecel.

Meskipun demikian, ada sekitar 17,86 persen


Lebih responden yang mengaku masih memiliki
buruk; kendala terkait dengan permodalan dan sekitar
Sama 25
saja;
42,86 persen responden yang juga mengalami
46,43 kendala terkait dengan kendala pemasaran

Sebagian besar responden mengaku


usaha akan sama saja dengan tahun 2022
meskipun ada juga yang mengaku optimis
dan pesimis atas usaha mereka

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Kebutuhan Bahan Baku Sambel Pecel

Kacang Gula Sambel


No Jenis Usaha Cabe Asem Garam Lainnya
tanah Jawa pecel
Produsen
1 18.73 3.75 4.57 0.42 7.51 1.74 -
Sambel Pecel
Penjual Nasi
2 6.17 1.30 1.63 0.15 0.16 0.40 0.26
Pecel
Produsen
Sambel dan
3 9.60 2.26 2.29 0.26 0.73 0.55 15.00
Penjual Nasi
Pecel
4 Jumlah 12.63 2.73 3.06 0.31 3.10 0.96 5.17

Rata-rata kebutuhan bahan baku sambel pecel seminggu:


kacang tanah 12,63 kg, cabe 2,73 kg, gula jawa 3,06 kg, asem
0,31 kg, garam 3,10 kg, dan Sambel 5,17 kg

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Lokasi Pembelian Bahan Baku Sambel Pecel

Kacang Gula
No Lokasi Pembelian Cabe Asem Garam Lainnya
tanah Jawa
1 Warung tetangga 12.40 14.21 14.99 15.76 21.45 17.31
Pedagang/pasar di
2 wilayah 1 21.45 23.51 23.26 23.00 21.71 22.48 Lokasi pembelian semua
kelurahan bahan baku sambel,
Pedagang/pasar di sebagian besar
3 wilayah 1 28.68 23.26 23.77 23.00 19.64 22.74 diperoleh di pasar di
kecamatan Kota Madiun. Namun,
Pedagang/pasar di ada juga yang membeli
4 wilayah Kota 33.85 34.11 33.85 33.59 32.82 33.07 di warung tetangga dan
madiun pedagang di satu
Dari luar madiun kelurahan
5 (sebutkan 3.62 4.91 4.13 4.65 4.39 4.39
kab/kotanya)
6 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Frekuensi Pembelian Bahan Baku Sambel Pecel

Frekuensi Kacang Gula


No Cabe Asem Garam Lainnya
Pembelian tanah Jawa
1 Setiap hari 13.95 14.47 11.11 10.34 10.59 11.89
2 Setiap minggu 42.89 37.98 37.21 30.23 30.49 29.97
3 Setiap bulan 3.36 2.84 3.62 4.91 4.39 3.10
4 Tidak tentu 39.79 44.70 48.06 54.52 54.52 55.04
5 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Responden mengaku jika belanja bahan baku paling sering


adalah mingguan dan tidak tentu. Khusus kacang tanah,
biasanya belanja setiap minggu, sedangkan komoditas yang
lainnya tidak tentu.

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Kesulitan Pembelian Bahan Baku Sambel Pecel

99,48 99,48 100,00 100,00 100,00 96,38

0,52 0,52 0,00 0,00 0,00 3,62

Kacang tanah Cabe Gula Jawa Asem Garam Lainnya


Kesulitan Tidak Kesulitan

Secara umum semua responden mengaku jika tidak mengalami


kesulitan dalam membeli berbagai bahan baku sambel pecel

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Persepsi atas Harga Bahan Baku Sambel Pecel

95,61 96,64 95,35


92,51

64,08
55,81
43,41
35,92

7,49 3,88 4,65


0,00 0,78 0,00 0,52 0,26 3,10 0,00

Kacang tanah Cabe Gula Jawa Asem Garam Lainnya


Murah Normal Mahal

Sebagian besar responden mengaku jika harga bahan baku sambel pecel
terkategori normal (wajar). Namun ada sekitar 30-40 persen yang
mengaku jika harga kacangtanah dan cabe mahal

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Ketersediaan Pasokan Bahan Baku Sambel Pecel di sisi Pedagang

Secara rata-rata, pembelian kacang tanah


sekitar 1,4 ton/minggu, cabe 1,3 ton/minggu,
gula jawa 85 kg/minggu, asem 16 kg/minggu,
No Jenis Komoditas Jumlah (Kg) garam 43,27 kg/minggu, dan kebutuhan lainnya
1 Kacang tanah 1.416,43 sebesar 81,43 kg/minggu.
2 Cabe 1.339,89 Jika jumlah pedagang misalnya ada 10, maka
3 Gula Jawa 85,06 total komoditas kacang tanah dan cabe yang
4 Asem 16,33 tersedia di pasaran masing-masing adalah
sebesar 14 ton dan 13 ton setiap minggunya.
5 Garam 43,27
6 Lainnya 81,43 Ini artinya, total kebutuhan kacang tanah yang
sekitar 12 ton/minggu dan cabe yang sekitar 3
ton/minggu di Kota Madiun akan dapat
tercukupi dari pasokan para pedagang besar
yang ada di Kota Madiun

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Lokasi atau asal pembelian komoditas bahan baku
Kacang Gula
No Lokasi Pembelian Cabe Asem Garam Lainnya
tanah Jawa
Pedagang/pasar di
1
wilayah 1 kelurahan 0.0 0.0 0.0 9.1 7.1 9.1
Pedagang/pasar di
2
wilayah 1 kecamatan 0.0 0.0 7.1 0.0 7.1 9.1
Pedagang/pasar di
3
wilayah Kota madiun 42.9 44.4 64.3 27.3 85.7 63.6
Dari luar madiun
4 (sebutkan
kab/kotanya) 57.1 55.6 28.6 63.6 0.0 18.2
Jumlah 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0 100.0

Untuk memenuhi kebutuhan komoditas bahan baku sambel pecel, sebagian besar pedagang
membeli ke pedagang di luar Kota Madiun.
Asal kacang tanah: Kota Solo, Kabupaten Tuban, Kabupaten Ngawi, Kota Semarang, Kabupaten
Kediri, Jombang, Magetan, dan Kabupaten Ponorogo.
Asal cabe: Kabupaten Kediri, Kota Kediri, dan Kabupaten Ponorogo
Asal Gula jawa: Kota Solo, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Kebumen

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Frekuensi pembelian komoditas bahan baku

Frekuensi Kacang Gula


No Cabe Asem Garam Lainnya
Pembelian tanah Jawa
1 Setiap hari 6.67 70.00 0.00 9.09 0.00 13.33
2 Setiap minggu 6.67 0.00 12.50 18.18 7.14 13.33
3 Setiap bulan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
4 Tidak tentu 86.67 30.00 87.50 72.73 92.86 73.33
Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

Sebagian besar komoditas dibeli dengan frekuensi yang tidak tentu (sesuai kebutuhan).
Meskipun demikian, khusus untuk cabe dibeli (dipasok) setiap hari karena supaya tetap segar
dan tidak mudah busuk.

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Persediaan stok komoditas dalam seminggu

No Jenis Komoditas Jumlah (Kg)


1 Kacang Tanah 1402.86
2 Cabe 42.50
3 Gula Jawa 157.00
4 Asem 19.60
5 Garam 70.96
6 Lainnya 58.57

Secara keseluruhan, rata-rata persediaan


komoditas kacang tanah sekitar 1,4 ton, cabe 42
kg, gula jawa 157 kg.

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Kebutuhan dan Ketersedian komoditas bahan baku sambel pecel dalam seminggu (ton)

Pasokan bahan baku setiap minggunya


19.830
cukup memenuhi kebutuhan.
17.750

Dengan rata-rata kebutuhan komoditas


12.629 12.059 kacang tanah seminggu adalah 12 kg dan
10.850 jumlah usaha ada 1000, maka keperluan
kacang tanah seminggu sekitar 12,6 ton.

Supply1: total supply semua komoditas


2.733 3.061 selama 1 minggu.
1.361 950 Supply2: total suplly dari pedagang yang
benar-benar besar (Kacang 6 pedagang,
Kacang Tanah Cabe Gula Jawa Cabe 3 pedagang, Gula jawa: 6 pedagang
Demand Supply1 Supply2

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF
Kesimpulan (1)
1. Jumlah usaha sambel pecel di Kota Madiun tercatat cukup 7. Rata-rata pengeluaran perdagangan komoditas bahan baku sambel
banyak (lebih dari 1000 usaha), terbanyak di Kecamatan pecel adalah sebesar 196 juta/bulan dengan rata-rata pendapatan
Taman. sekitar 221 juta/bulan. Para pedagang mengaku mampu mendapatkan
keuntungan sekitar 24 juta/bulan atau sekitar 15,59 persen.
2. Dari sisi demand, sebagian besar usaha sambel pecel di Kota
Madiun merupakan usaha rumah tangga, dijalankan oleh 8. Stok atau persediaan komoditas bahan baku sambel pecel cukup banyak
generasi tua, yang sebagian besar adalah lulusan SMA dan selalu dipasok sesuai dengan kebutuhan. Stok kacang tanah rata-
sederajat. rata sekitar 1,4 ton/minggu, sedangkan stok cabe sangat sedikit karena
selalu dipasok setiap hari.
3. Prospek usaha sambel pecel di Kota Madiun cukup
menjanjikan. Rata-rata nasi pecel terjual 35 porsi atau sekitar 5 9. Satu dari 10 orang dudah menggunakan internet untuk menunjang
kilogram sambel pecel perhari, rata-rata pendapatan berkisar usaha (membeli dan menjual). Penggunaan internet ini mampu
6,1 juta dengan keuntungan sekitar 38 persen setiap bulannya. meningkatkan pendapatan mereka, antara 0-25 persen.
4. Sekitar 40 persen usaha sambel pecel di Kota Madiun telah 10. Sekitar 28 persen pedagang optimis jika usaha mereka akan lehih baik
memanfaatkan teknologi internet untuk promosi dan dibandingkan dengan tahun 2022.
penjualan. Mayoritas pelaku usaha mengaku jika pendapatan 11. Total kebutuhan kacang tanah diperkirakan sebesar 12 ton/minggu,
mereka meningkat antara 0-25 persen. cabe sebesar 2,7 ton/minggu, gula jawa 3 ton/minggu, asem 300
5. Kendala utama adalah permodalan dan pemasaran, dan alat kg/minggu, dan garam sekitar 3 ton/minggu.
produksi.
12. Para pengusaha sambel pecel merasa bahwa harga komoditas bahan
6. Sekitar 21 persen pelaku usaha sambel pecel di Kota Madiun baku sambel pecel terkategori murah dan merasa tidak mengalami
optimis bahwa usaha mereka akan lebih baik dibandingkan kesulitan dalam mendapatkannya.
dengan capaian pada tahun 2022.

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Kesimpulan (2)

13. Dari sisi persediaan, kebutuhan bahan baku sambel pecel di Kota Madiun tercatat cukup untuk memenuhi
semua permintaan. Secara rata-rata, setiap pedagang besar mampu menyediakan kacang tanah sebanyak
1,4 ton/minggu dan cabe sebesar 1,3 ton/minggu. Dengan mengalikan dengan jumlah pedagang sebanyak
10 saja, maka total komoditas kacang tanah dan cabe yang tersedia di pasaran masing-masing adalah
sebesar 14 ton dan 13 ton setiap minggunya. Ini artinya, total kebutuhan kacang tanah dan cabe di Kota
Madiun sudah tercukupi dari pasokan pedagang besar yang ada di Kota Madiun.

14. Pasokan kacang tanah sebagian besar berasal dari Kota Solo, Kabupaten Tuban, Kabupaten Ngawi, Kota
Semarang, Kabupaten Kediri, Jombang, Magetan, dan Kabupaten Ponorogo. Pasokan komoditas cabe
sebagian besar berasal dari Kabupaten Kediri, Kota Kediri, dan Kabupaten Ponorogo. Komoditas gula jawa
dipasok dari Kota Solo, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Kebumen. Komoditas asem
kebanyakan dipasok dari Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ponorogo dan komoditas lainnya dipasok dari
Kabupaten Ponorogo.

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Rekomendasi (1)

1. Perlu dilakukan pendataan seluruh usaha sambel pecel dan warung nasi pecel yang ada di Kota
Madiun secara lebih detail, tidak hanya by name by addres saja. Ini untuk memudahkan
Pemerintah Kota Madiun ketika ingin memberikan bantuan dan pendampingan usaha.
2. Paska ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Pemprov Jawa Timur, perlunya
pelestarian sambel atau nasi pecel Madiun terutama untuk generasi muda.
3. Perlu diagendakan event rutin yang memfokuskan pada pelestarian sambel pecel khas madiun,
misalnya “Festival Sambel Pecel Kota Madiun.
4. Pembinaan tentang pemanfaatan internet untuk menunjang usaha. Termasuk juga terkait dengan
penggunaan pembayaran secara elektronik mengingat para pembeli sekarang sudah banyak
menggunakan fasilitas pembayaran digital (QRIS, debit, mobile banking, dll).
5. Terkait dengan kendala, perlu adanya bantuan utamanya terkait dengan modal dan pemasaran
serta alat produksi. Bantuan bisa dalam bentuk pinjaman lunak atau akses perbankan dengan
penjamin Pemerintah Kota.

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Rekomendasi (2)

1. Perlu dirumuskan kerja sama dengan daerah penghasil komoditas agar pasokan kebutuhan sambel
pecel di Kota Madiun tidak terganggu. Secara teknis, Dinas yang membidangi urusan perdagangan bisa
melakukan perjanjian kerjasama dengan Dinas yang membidangi urusan perdagangan di Kabupaten
penghasil komoditas.
2. Mengantisipasi fluktuasi harga cabe, Pemerintah Kota madiun dapat menginisiasi kegiatan urban
farming yang khsusu menanam cabe, dan tanaman sayuran lainnya di lingkungan sekolah, pemerintaha,
dan rumah-rumah penduduk.
3. Perlu dibentuk tim kecil (task force) yang bertugas khusus untuk memastikan bahwa pasokan dan harga
berbagai kebutuhan bahan baku sambel pecel masih dalam kondisi aman dan terkendali.

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


Sebagian Dokumentasi Survei

www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF


www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF
www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF
www.sri.id SWASABA RISET INISIATIF
www.sri.id SWASABA RISET INISIATIF
www.sri.id SWASABA RISET INISIATIF
www.sri.id SWASABA RISET INISIATIF
Foto: Lazada

Terima kasih
Foto: Detikfood

www.sri.id SWASABA RISET INISIATIF

Anda mungkin juga menyukai