Laporan Akhir Kajian Sambel Pecel101023
Laporan Akhir Kajian Sambel Pecel101023
Metodologi Penelitian
Penutup
§ Besarnya antusiasme konsumen atas produk sambel pecel ini perlu mendapat perhatian
untuk menjaga keberlangsungan produk.
§ Perlunya mengetahui potensi, input produksi, nilai tambah, kendala, sekaligus supply
bahan baku sambel pecel di Kota Madiun, apalagi harga Cabe (salah satu bahan baku)
cenderung berfluktuasi.
Output
Dokumen hasil studi:
Kajian Produk Sambel Pecel Kota Madiun Tahun 2023
Target populasi:
1. Usaha/Perusahaan yang memproduksi sambel pecel
2. Usaha/Perusahaan yang menjual sambel pecel
3. Pedagang (besar) yang menjual komoditas bahan baku sambel pecel
Sampel penelitian:
§ Jumlah sampel penelitian adalah sebanyak 400 responden, yang terdiri usaha yang
tergabung dengan paguyuban maupun usaha yang tidak tergabung dengan
paguyuban.
§ Responden survey adalah mereka yang memiliki usaha warung nasi pecel dan usaha
sambel pecel madiun
§ Realisasi sampel adalah 415 responden (tambahan 15 responden)
Note: ada penambahan sampel sebanyak 7 usaha yang berbasis rumah tangga dan 8 usaha perdagangan
Persiapan
1 Koordinasi internal dengan Bappelitbang Kota Madiun
2 Finalisasi kuesioner, perancangan metodologi
3 Pemilihan sampel survei lapangan
4 Rekrutmen petugas survei lapangan
5 Pelatihan petugas survei lapangan
Penyusunan Laporan
12 Tabulasi raw data
13 Analisis data
14 Penulisan draft laporan
15 Evaluasi hasil lapangan
16 Finalisasi hasil laporan
17 Paparan hasil kajian
18 Pencatakan laporan kegiatan
www.sri.id
I SWASABA RISET INISIATIF
www.sri.id I SWASABA RISET INISIATIF
PDRB 8 Kota di Jawa Timur, 2022
655,6
Kota Surabaya Kota Kediri Kota Malang Kota Batu Kota Madiun Kota Kota Pasuruan Kota Blitar Kota
Probolinggo Mojokerto
Sampel Sampel
No Kecamatan % CV; 0,26
Target Realisasi
Tidak
1 Kartoharjo 87 74 17.83 berbadan Koperasi; 1,29
usaha; 96,64
2 Manguharjo 120 140 33.73
Lainnya; 1,81
3 Taman 193 201 48.43
4 Jumlah 400 415 100.00
47,6
70 tahun ke
atas; 3,62
60-69 tahun; 15-30 tahun;
22,22 2,07
50-59 tahun;
38,24 22,5
16,0
30-39 tahun; 14,0
8,27
Usaha sambel pecel dijalankan oleh mereka Usaha sambel pecel banyak dijalankan oleh
yang terkategori “tua”, hanya sekitar 2 mereka yang berpendidikan SMA, ada
persen saja yang berumur 15-30 tahun. sekitar 14 persen yang lulusan perguruan
tinggi.
0,17
0,00
7,08
Di Pusat Di Tempat
No Jenis Usaha Di Rumah Jumlah
Kuliner Keramaian
1 Produsen Sambel Pecel 80.29 7.30 12.41 100.00
2 Penjual Nasi Pecel 65.22 17.39 17.39 100.00
3 Produsen Sambel dan
69.16 10.13 20.70 100.00
Penjual Nasi Pecel
4 Jumlah 72.87 9.56 17.57 100.00
Sebagian besar usaha sambel pecel dan atau warung nasi pecel dijajakan
di area rumah atau depan rumah, namun demikian, para penjual nasi
pecel juga banyak ditemukan di pusat-pusat kuliner dan tempat-tempat
keramaian.
32,79
29,26 4,98
1,12
0,68
0,00
Produsen Sambel Pecel Penjual Nasi Pecel Produsen Sambel dan Produsen Sambel Pecel Penjual Nasi Pecel Produsen Sambel dan
Penjual Nasi Pecel Penjual Nasi Pecel
5,59
Responden mengaku jika secara rata-rata, harga
nasi pecel di Kota Madiun adalah sebesar 5.700
rupiah/porsi, sedangkan harga sambel pecel < 5 jam 5-8 jam > 8 jam Rata-rata (Jam)
sebesar 63 ribu rupiah/kg.
Sebagian besar pengusaha sambel pecel berjualan
antara 0-8 jam sehari. Meskipun demikian, ada
pula yang berjualan lebih dari 8 jam/hari. Secara
rata-rata, mereka berjualan 5,59 jam/hari
≥ 2016;
Menggunak 72,56
an; 55,56 ≤ 2010;
Tidak 7,91
Menggunak
an; 44,44
2011-2015;
19,53
Lebih dari separuh responden mengaku Ada sekitar 8 persen responden yang
menggunakan internet untuk usaha mereka menggunakan internet sebelum tahun 2010,
sekitar 20 persen anatra tahun 2011-2015, dan
lebih dari 70 persen mengaku menggunakan
internet setelah tahun 2015
93,49
96,67
69,30
28,37
13,95
26-50
persen;
29,41
Tidak
Meningkatk
an
Pendapata
n; 44,65
Meningkatk
51-75
an < 25 persen; 8,4
Pendapata persen;
n; 55,35 76-100
57,14 persen; 4,2
>100
persen;
0,84
Lebih dari separuh responden mengaku jika Dari yang mengalami peningkatan pendapatan,
penggunaan internet mempu meingkatkan lebih dari separuh responden mengaku jika
pendapatan pendapatannya meningkat di bawah 25 persen,
sekitar 30 persen meningkat 26-50 persen.
99,7
90,7
7,0
3,1 2,6 1,0 0,3
70,73
Tidak
Pernah;
78,81
18,29
7,32
1,22 1,22 1,22
Pernah;
21,19 Pemenuhan Pengelolaan Pemasaran Pembukuan Penggunaan Lainnya
Bahan Baku Produksi Produk Usaha Internet
Sekitar 21 persen responden mengaku pernah Dari yang pernah mendapatkan pelatihan, sekitar
mendapatkan pembinaan atau pelatihan terkait 70 persen pernah mendapatkan pelatihan terkait
usaha yang dijalani pengelolaan produksi dan sekitar 18 persen
pelatihan pemasaran produk.
Sekitar 45,7 persen responden mengaku jika prospek usaha tahun 2023 akan sama saja dibandingkan
dengan tahun 2022, sebanyak 32,8 persen responden akan lebih buruk dibandingkan dengan kondisi tahun
2022, dan sekitar 21,4 persen responden lainnya optimis usaha sambal pecel tahun 2023 akan lebih baik
dibandingkan dengan capaian pada tahun 2022
Persentase
No Jenis Usaha
Jumlah
1 Distributor 17 60.71
2 Pedagang Eceran 11 39.29
3 Jumlah 28 100.00
Rata-rata pengeluaran usaha adalah 196,9 juta rupiah/bulan, yang terdiri dari
pengeluaran untuk upah/gaji rata-rata sebesar sebesar 7,29 juta/bulan (sekitar 3,70
persen dari total pengeluaran), pengeluaran untuk pembelian bahan baku sebesar
191,87 juta rupah/bulan (sekitar 97,41 persen), dan pengeluaran untuk sewa tempat
usaha sekitar 685,92 ribu/bulan (sekitar 0,35 persen).
Persediaan/minggu
No Jenis Komoditas Rata-rata Harga/Kg
(kg)
1 Kacang Tanah 1402.86 28,929
2 Cabe 42.50 36,889
3 Gula Jawa 157.00 14,647
4 Asem 19.60 33,500
5 Garam 70.96 10,815
6 Lainnya 58.57 28,769
Secara rata-rata, stok komoditas kacang tanah di masing-masing pedagang sekitar 1,4 ton/minggu.
Sementara stok komoditas cabe tercatat cukup sedikit, yaitu sebesar 42,5 kilogram/minggu karena sifat cabe
yang mudah membusuk.
Harga komoditas bahan baku cenderung normal (wajar) tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah.
Persepsi
N Kacang Gula Gara N
Tentang Cabe Asem Lainnya
o tanah Jawa m o Jenis Komoditas Rata-rata Harga
Harga
1 Kacang Tanah 29,875
1 Murah 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 2 Cabe 41,917
2 Normal 0.0 87.5 0.0 100.0 100.0 92.9 3 Gula Jawa 14,647
3 Mahal 100.0 12.5 100.0 0.0 0.0 7.1
4 Asem 33,500
5 Garam 10,815
6 Lainnya 28,769
Mayoritas pedagang menganggap jika harga komoditas
bahan baku sambel pecel terkagetori normal. Meskipun
demikian semua responden menganggap jika harga Rata-rata harga jual kacang tanah adalah 29
kacang tanag dan gula jawa mahal ribu/kg, cabe 41 ribu/kg, gula jawa 14 ribu/kg,
asem 33 ribu/kg, dan garam 10 ribu/kg
Menggu
nakan;
Tidak
89,29
Menggu
nakan; 12,00
10,71 4,00 0,00
Meningk
atkan No Metode Pembayaran
Jumlah
Pendapa
tan; 72,0 Tidak 1 Uang Tunai 100.00
Meningk
atkan 2 Transfer Bank 35.71
Pendapa 3 Uang Elektronik 100.00
tan; 28,0
4 E-Wallet 100.00
Sekitar 72 persen responden pendapatannya Semua responden mengaku jika mereka menerima
meningkat setelah menggunakan internet, pembayaran dengan uang tunai, uang elektronik, dan e-
namun ada sekitar 28 persen responden yang wallet. Namun demikian, tidak semua pedagang menerima
mengaku tidak meningkatkan pendapatan atau menggunakan pembayaran dengan metode transfer
antar bank.
Lebih
baik; Secara umum, tidak ada kendala yang dihadapi
28,57 pedagang komoditas sambel pecel.
Kacang Gula
No Lokasi Pembelian Cabe Asem Garam Lainnya
tanah Jawa
1 Warung tetangga 12.40 14.21 14.99 15.76 21.45 17.31
Pedagang/pasar di
2 wilayah 1 21.45 23.51 23.26 23.00 21.71 22.48 Lokasi pembelian semua
kelurahan bahan baku sambel,
Pedagang/pasar di sebagian besar
3 wilayah 1 28.68 23.26 23.77 23.00 19.64 22.74 diperoleh di pasar di
kecamatan Kota Madiun. Namun,
Pedagang/pasar di ada juga yang membeli
4 wilayah Kota 33.85 34.11 33.85 33.59 32.82 33.07 di warung tetangga dan
madiun pedagang di satu
Dari luar madiun kelurahan
5 (sebutkan 3.62 4.91 4.13 4.65 4.39 4.39
kab/kotanya)
6 Jumlah 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
64,08
55,81
43,41
35,92
Sebagian besar responden mengaku jika harga bahan baku sambel pecel
terkategori normal (wajar). Namun ada sekitar 30-40 persen yang
mengaku jika harga kacangtanah dan cabe mahal
Untuk memenuhi kebutuhan komoditas bahan baku sambel pecel, sebagian besar pedagang
membeli ke pedagang di luar Kota Madiun.
Asal kacang tanah: Kota Solo, Kabupaten Tuban, Kabupaten Ngawi, Kota Semarang, Kabupaten
Kediri, Jombang, Magetan, dan Kabupaten Ponorogo.
Asal cabe: Kabupaten Kediri, Kota Kediri, dan Kabupaten Ponorogo
Asal Gula jawa: Kota Solo, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Kebumen
Sebagian besar komoditas dibeli dengan frekuensi yang tidak tentu (sesuai kebutuhan).
Meskipun demikian, khusus untuk cabe dibeli (dipasok) setiap hari karena supaya tetap segar
dan tidak mudah busuk.
13. Dari sisi persediaan, kebutuhan bahan baku sambel pecel di Kota Madiun tercatat cukup untuk memenuhi
semua permintaan. Secara rata-rata, setiap pedagang besar mampu menyediakan kacang tanah sebanyak
1,4 ton/minggu dan cabe sebesar 1,3 ton/minggu. Dengan mengalikan dengan jumlah pedagang sebanyak
10 saja, maka total komoditas kacang tanah dan cabe yang tersedia di pasaran masing-masing adalah
sebesar 14 ton dan 13 ton setiap minggunya. Ini artinya, total kebutuhan kacang tanah dan cabe di Kota
Madiun sudah tercukupi dari pasokan pedagang besar yang ada di Kota Madiun.
14. Pasokan kacang tanah sebagian besar berasal dari Kota Solo, Kabupaten Tuban, Kabupaten Ngawi, Kota
Semarang, Kabupaten Kediri, Jombang, Magetan, dan Kabupaten Ponorogo. Pasokan komoditas cabe
sebagian besar berasal dari Kabupaten Kediri, Kota Kediri, dan Kabupaten Ponorogo. Komoditas gula jawa
dipasok dari Kota Solo, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Kebumen. Komoditas asem
kebanyakan dipasok dari Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ponorogo dan komoditas lainnya dipasok dari
Kabupaten Ponorogo.
1. Perlu dilakukan pendataan seluruh usaha sambel pecel dan warung nasi pecel yang ada di Kota
Madiun secara lebih detail, tidak hanya by name by addres saja. Ini untuk memudahkan
Pemerintah Kota Madiun ketika ingin memberikan bantuan dan pendampingan usaha.
2. Paska ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Pemprov Jawa Timur, perlunya
pelestarian sambel atau nasi pecel Madiun terutama untuk generasi muda.
3. Perlu diagendakan event rutin yang memfokuskan pada pelestarian sambel pecel khas madiun,
misalnya “Festival Sambel Pecel Kota Madiun.
4. Pembinaan tentang pemanfaatan internet untuk menunjang usaha. Termasuk juga terkait dengan
penggunaan pembayaran secara elektronik mengingat para pembeli sekarang sudah banyak
menggunakan fasilitas pembayaran digital (QRIS, debit, mobile banking, dll).
5. Terkait dengan kendala, perlu adanya bantuan utamanya terkait dengan modal dan pemasaran
serta alat produksi. Bantuan bisa dalam bentuk pinjaman lunak atau akses perbankan dengan
penjamin Pemerintah Kota.
1. Perlu dirumuskan kerja sama dengan daerah penghasil komoditas agar pasokan kebutuhan sambel
pecel di Kota Madiun tidak terganggu. Secara teknis, Dinas yang membidangi urusan perdagangan bisa
melakukan perjanjian kerjasama dengan Dinas yang membidangi urusan perdagangan di Kabupaten
penghasil komoditas.
2. Mengantisipasi fluktuasi harga cabe, Pemerintah Kota madiun dapat menginisiasi kegiatan urban
farming yang khsusu menanam cabe, dan tanaman sayuran lainnya di lingkungan sekolah, pemerintaha,
dan rumah-rumah penduduk.
3. Perlu dibentuk tim kecil (task force) yang bertugas khusus untuk memastikan bahwa pasokan dan harga
berbagai kebutuhan bahan baku sambel pecel masih dalam kondisi aman dan terkendali.
Terima kasih
Foto: Detikfood