Oleh:
Kelompok 12
Daffa Hashfi Mahardika 21812141015
Ahmad Rizal Rafiqie 21812141017
Titis Dwi Asti 21812141031
Arin Sukma Gunawan 21812141033
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Studi Lapangan yang berjudul
"ANALISIS SISTEM AKUNTANSI BIAYA DALAM USAHA OLAHAN SALAK PADA
PAGUYUBAN MANUNGGAL AGAWE SANTOSA DI DESA WONOKERTO,
KECAMATAN TURI, KABUPATEN SLEMAN” (Produk manisan salak “Salak Mas”).
Laporan ini disusun guna memenuhi tugas akhir mata kuliah Akuntansi Biaya.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu baik selama kegiatan
berlangsung hingga penyelesaian Laporan Studi Lapangan ini, dan secara khusus disampaikan
terima kasih kepada:
1. Ibu Mimin Nur Aisyah, S.E., M.Sc., Ak.,
2. Ibu Siti Mubarokah, dan
3. Saudari Alivia Naristi Novitasari.
Penulis menyadari bahwa dalam pengerjaan Laporan Studi Lapangan ini masih terdapat
banyak kesalahan, sehingga kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan laporan ini di masa yang akan datang. Penulis juga berharap Laporan Studi
Lapangan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak di kemudian hari.
BAB 1
TINJAUAN UMUM TEMPAT OBSERVASI
A. Profil Usaha
Nama Perusahaan : Salak Mas
Alamat Perusahaan : Dusun Sidosari RT 003/RW 017, Dukuhsari,
Wonokerto, Kec. Turi, Kab. Sleman, DI Yogyakarta
Nama Pemilik : Siti Mubarokah
Jumlah Karyawan : - (tenaga lepas 2-3 orang)
Bidang Usaha : Kuliner/Minuman
Tahun Berdiri : 2013
Riwayat Perkembangan Usaha :
Salak Mas berdiri sejak tahun 2013 dan didirikan oleh Bapak Subardi selaku
ketua Paguyuban TKI Purna Manunggal Agawe Santosa (MAS), beliau juga merupakan
suami dari pemilik usaha Salak Mas saat ini yaitu Ibu Siti Mubarokah (Ibu Siti). Awal
mula berdirinya usaha Salak Mas bukan merupakan usaha perorangan akan tetapi
berbentuk usaha kelompok. Dimana Bapak Subardi dibantu oleh istrinya Ibu Siti serta 7
orang karyawan (2 orang laki-laki dan 5 orang perempuan) yang merupakan anggota
sekaligus pemilik dari usaha tersebut. Namun, sejak awal berdiri pada tahun 2013, usaha
ini tidak menunjukkan adanya perkembangan. Mulai munculnya berbagai permasalahan
internal dengan anggota kelompok, beberapa produk yang tidak laku dipasaran,
permasalahan keuangan dan tenaga kerja, serta pemilik usaha (Bapak Subardi) yang
dipindah tugaskan ke daerah lain atas tuntutan pekerjaan.
Dilihat dari keadaan usaha Salak Mas yang semakin terpuruk, pada tahun 2017
tepatnya pada bulan Januari, Ibu Siti mulai mencoba mengambil alih tugas dari Bapak
Subardi untuk menjalankan usaha manisan, minuman sari salak, dan kripik Salak Mas.
Setelah usaha dijalankan oleh Ibu Siti, usaha Salak Mas semakin berkembang hingga saat
ini. Semakin hari permintaan penjualan semakin meningkat, omset penjualan juga
semakin meningkat dilihat dari data penjualan setiap bulan dan bertambahnya konsumen.
Hal ini didukung dengan adanya bantuan dari badan pemerintah terkait berbagai
perizinan yang berlaku di Indonesia, berbagai usaha Ibu Siti untuk belajar memanfaatkan
teknologi untuk memasarkan produk di jejaring sosial, maupun usaha untuk menjaga
kualitas produk, usaha untuk mengembangkan serta usaha untuk mendanai usaha ini
secara pribadi. Usaha Salak Mas semakin dikenal hingga luar daerah dan brand ini
semakin dipercaya masyarakat untuk dikonsumsi.
B. Kegiatan Produksi
1. Proses Produksi
No Komponen No Komponen
2 Gunting 2 Gas 3 kg
7 Dus
8 Bahan Penolong
9 Transportasi
Biaya Non-Produksi
Tabel 2. Komponen Biaya Non-Produksi
No Komponen No Komponen
2 Print 2 Banner
4 Kuota Internet
5 Transportasi Pemasaran
BAB 2
IDENTIFIKASI
A. Identifikasi Masalah
Sistem akuntansi biaya berfungsi untuk menganalisis segala pengeluaran yang
terjadi dalam proses produksi sebagai bahan pertimbangan, perencanaan, dan
pengambilan keputusan manajer. Maka dari itu, perhitungan akuntansi biaya haruslah
berdasarkan pencatatan yang rinci, lengkap, dan benar. Namun, dalam hal ini Paguyuban
Manunggal Agawe Santosa (MAS) belum menerapkan hal tersebut, bahkan dalam hal
pencatatan akuntansi yang sederhana seperti pengumpulan bukti transaksi, dan
penjurnalan.
Berkaitan dengan proses produksi atas dasar pesanan yang kemudian
mempengaruhi penggunaan tenaga kerja lepas, hal ini menimbulkan masalah apabila
tenaga yang dimaksud dan sudah terlatih tersebut tidak bisa memenuhi panggilan yang
mengakibatkan terjadinya kekurangan SDM dalam proses produksi. Apalagi ada tahapan-
tahapan produksi yang memerlukan keahlian khusus agar tidak menimbulkan produk
gagal. Manisan Salak akan menjadi alkohol apabila terkontaminasi bakteri, dan bakteri
tersebut teroksidasi, sehingga produk menjadi produk gagal dan tidak layak jual. Masalah
lain yang timbul adalah karena produksi Manisan Salak “Salak Mas” sangat bergantung
dengan Ibu Siti selaku pemilik, sehingga jika Ibu Siti di luar kota atau berhalangan
karena hal lain, produksi tidak akan bisa berlangsung.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, rumusan masalah dalam proposal ini
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengatasi pencatatan sistem akuntansi biaya yang belum
terimplementasi dengan baik di UKM Paguyuban Manunggal Agawe Santosa
(MAS) di Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman?
2. Bagaimana penyelesaian permasalahan kekurangan SDM yang dihadapi oleh
Paguyuban Manunggal Agawe Santosa (MAS) di Desa Wonokerto, Kecamatan
Turi, Kabupaten Sleman?
3. Bagaimana solusi yang ditawarkan terhadap adanya produk gagal yang muncul?
4. Apa saja solusi yang dapat ditawarkan penulis agar usaha olahan salak semakin
digemari dan diminati masyarakat baik di daerah Yogyakarta, maupun di luar
kota, bahkan mancanegara?
C. Tujuan Studi Lapangan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan yang
ingin dicapai oleh penulis, sebagai berikut:
1. Mengetahui cara menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan pencatatan
sistem akuntansi biaya yang belum terimplementasi dengan baik di UMKM
Paguyuban Manunggal Agawe Santosa (MAS) di Desa Wonokerto, Kecamatan
Turi, Kabupaten Sleman.
2. Mengetahui cara penyelesaian kekurangan SDM yang dihadapi oleh Paguyuban
Manunggal Agawe Santosa (MAS) di Desa Wonosari, Kecamatan Turi,
Kabupaten Sleman.
3. Memberikan solusi terhadap permasalahan produk gagal akibat kurangnya SDM
terlatih.
4. Mengetahui berbagai solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan minat
masyarakat luas terhadap produk olahan salak.
B.
C.
B. Kesimpulan
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN