Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI BIAYA DALAM USAHA OLAHAN SALAK PADA

PAGUYUBAN MANUNGGAL AGAWE SANTOSA DI DESA WONOKERTO,


KECAMATAN TURI, KABUPATEN SLEMAN
(Produk manisan salak “Salak Mas”)
Laporan Studi Lapangan
Disusun untuk memenuhi tugas proyek mata kuliah Akuntansi Biaya.
Dosen Pengampu : Mimin Nur Aisyah, S.E., M.Sc., Ak.

Oleh:
Kelompok 12
Daffa Hashfi Mahardika 21812141015
Ahmad Rizal Rafiqie 21812141017
Titis Dwi Asti 21812141031
Arin Sukma Gunawan 21812141033

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. TINJAUAN UMUM TEMPAT OBSERVASI
A. PROFIL USAHA
B. KEGIATAN PRODUKSI
BAB II. IDENTIFIKASI
A. IDENTIFIKASI MASALAH
B. RUMUSAN MASALAH
C. TINJUAN STUDI LAPANGAN
D. METODE PENGUMPULAN DATA
BAB III. ANALISIS KASUS
BAB IV. PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. KEKURANGAN
C. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Studi Lapangan yang berjudul
"ANALISIS SISTEM AKUNTANSI BIAYA DALAM USAHA OLAHAN SALAK PADA
PAGUYUBAN MANUNGGAL AGAWE SANTOSA DI DESA WONOKERTO,
KECAMATAN TURI, KABUPATEN SLEMAN” (Produk manisan salak “Salak Mas”).
Laporan ini disusun guna memenuhi tugas akhir mata kuliah Akuntansi Biaya.

Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu baik selama kegiatan
berlangsung hingga penyelesaian Laporan Studi Lapangan ini, dan secara khusus disampaikan
terima kasih kepada:
1. Ibu Mimin Nur Aisyah, S.E., M.Sc., Ak.,
2. Ibu Siti Mubarokah, dan
3. Saudari Alivia Naristi Novitasari.

Penulis menyadari bahwa dalam pengerjaan Laporan Studi Lapangan ini masih terdapat
banyak kesalahan, sehingga kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan laporan ini di masa yang akan datang. Penulis juga berharap Laporan Studi
Lapangan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak di kemudian hari.
BAB 1
TINJAUAN UMUM TEMPAT OBSERVASI

A. Profil Usaha
Nama Perusahaan : Salak Mas
Alamat Perusahaan : Dusun Sidosari RT 003/RW 017, Dukuhsari,
Wonokerto, Kec. Turi, Kab. Sleman, DI Yogyakarta
Nama Pemilik : Siti Mubarokah
Jumlah Karyawan : - (tenaga lepas 2-3 orang)
Bidang Usaha : Kuliner/Minuman
Tahun Berdiri : 2013
Riwayat Perkembangan Usaha :
Salak Mas berdiri sejak tahun 2013 dan didirikan oleh Bapak Subardi selaku
ketua Paguyuban TKI Purna Manunggal Agawe Santosa (MAS), beliau juga merupakan
suami dari pemilik usaha Salak Mas saat ini yaitu Ibu Siti Mubarokah (Ibu Siti). Awal
mula berdirinya usaha Salak Mas bukan merupakan usaha perorangan akan tetapi
berbentuk usaha kelompok. Dimana Bapak Subardi dibantu oleh istrinya Ibu Siti serta 7
orang karyawan (2 orang laki-laki dan 5 orang perempuan) yang merupakan anggota
sekaligus pemilik dari usaha tersebut. Namun, sejak awal berdiri pada tahun 2013, usaha
ini tidak menunjukkan adanya perkembangan. Mulai munculnya berbagai permasalahan
internal dengan anggota kelompok, beberapa produk yang tidak laku dipasaran,
permasalahan keuangan dan tenaga kerja, serta pemilik usaha (Bapak Subardi) yang
dipindah tugaskan ke daerah lain atas tuntutan pekerjaan.
Dilihat dari keadaan usaha Salak Mas yang semakin terpuruk, pada tahun 2017
tepatnya pada bulan Januari, Ibu Siti mulai mencoba mengambil alih tugas dari Bapak
Subardi untuk menjalankan usaha manisan, minuman sari salak, dan kripik Salak Mas.
Setelah usaha dijalankan oleh Ibu Siti, usaha Salak Mas semakin berkembang hingga saat
ini. Semakin hari permintaan penjualan semakin meningkat, omset penjualan juga
semakin meningkat dilihat dari data penjualan setiap bulan dan bertambahnya konsumen.
Hal ini didukung dengan adanya bantuan dari badan pemerintah terkait berbagai
perizinan yang berlaku di Indonesia, berbagai usaha Ibu Siti untuk belajar memanfaatkan
teknologi untuk memasarkan produk di jejaring sosial, maupun usaha untuk menjaga
kualitas produk, usaha untuk mengembangkan serta usaha untuk mendanai usaha ini
secara pribadi. Usaha Salak Mas semakin dikenal hingga luar daerah dan brand ini
semakin dipercaya masyarakat untuk dikonsumsi.

B. Kegiatan Produksi
1. Proses Produksi

Gambar 1. Bagan Proses Produksi


Proses produksi manisan salak diawali dengan melakukan pengupasan pada buah
salak. Perlu diketahui jenis salak yang diperlukan dalam pembuatan manisan salak
ini merupakan salak Pondoh yang setengah matang,yang berarti tidak terlalu matang
juga tidak terlalu muda. Hal ini disebabkan jika salak yang digunakan terlalu muda,
rasa yang dimiliki akan lebih masam, sedangkan jika salak yang digunakan terlalu
matang, biji salak akan menyatu dengan buahnya dan juga sulit untuk dibelah.
Setelah pengupasan, buah salak akan dipotong agar mudah untuk dimakan. Karena
pemotongan buah salak membutuhkan waktu, buah salak yang telah dipotong
direndam air agar bekas potongan tersebut tidak mencoklat. Selanjutnya potongan
buah salak tersebut dicuci dan juga ditiriskan, dilanjutkan pemasakan buah salak
dengan direbus. Perebusan buah salak dilakukan selama 1 - 2 menit, dilanjutkan
dengan perendaman untuk menghilangkan kulit arai yang tersisa. Lalu buah salak
ditiriskan dan dikemas dengan cup disertakan air gulanya. Air gula direbus mendidih
dengan suhu 100 derajat celcius dengan rasio air : gula = 1 : 2 ditambahkan pewarna
makanan, sitrun sit dan juga kayu manis. Setelah mendidih kecilkan api lalu di
dilanjutkan dengan filtrasi untuk menghilangkan ampas halus. Setelah pengemasan
akan dilakukan pelabelan dan selanjutnya dilakukan pengepakan agar siap untuk
dijual.

2. Departemen Produksi dan Pendukung


Usaha ini tidak memiliki departemen khusus, hal ini disebabkan karena pemilik
dan tenaga lepas merangkap keseluruhan proses mulai dari pembelian bahan baku,
produksi, pengemasan, hingga distribusi.

3. Biaya Produksi & Non-Produksi


Biaya Produksi
Tabel 1. Komponen Biaya Produksi

No Komponen No Komponen

Biaya Tetap Biaya Variabel

1 Gaji Manajer 1 Listrik, air, dan telepon

2 Gunting 2 Gas 3 kg

3 Cutter 3 Bahan Baku

4 Beban Depresiasi Mesin 4 Upah tenaga kerja lepas

5 Beban Depresiasi Peralatan 5 Cup

6 Listrik, air, dan telepon 6 Label

7 Dus

8 Bahan Penolong

9 Transportasi
Biaya Non-Produksi
Tabel 2. Komponen Biaya Non-Produksi

No Komponen No Komponen

Biaya Administrasi dan Umum Biaya Pemasaran

1 ATK 1 Stand Bazaar

2 Print 2 Banner

3 Desain Kemasan 3 Kartu Nama

4 Kuota Internet

5 Transportasi Pemasaran

4. Sistem Akuntansi Biaya yang Diterapkan


Salak Mas memproduksi manisan salak berdasarkan permintaan konsumen
sehingga sistem akuntansi biaya yang tepat digunakan adalah dengan menggunakan
sistem Job Order Costing. Namun, dalam kenyataannya Ibu Siti selaku pemilik usaha
mengimplementasikan perhitungan harga pokok produksi secara sederhana untuk
menentukan harga jual. Sehingga belum ada catatan rutin dan sistematis terhadap
setiap produksi yang terjadi.

BAB 2
IDENTIFIKASI

A. Identifikasi Masalah
Sistem akuntansi biaya berfungsi untuk menganalisis segala pengeluaran yang
terjadi dalam proses produksi sebagai bahan pertimbangan, perencanaan, dan
pengambilan keputusan manajer. Maka dari itu, perhitungan akuntansi biaya haruslah
berdasarkan pencatatan yang rinci, lengkap, dan benar. Namun, dalam hal ini Paguyuban
Manunggal Agawe Santosa (MAS) belum menerapkan hal tersebut, bahkan dalam hal
pencatatan akuntansi yang sederhana seperti pengumpulan bukti transaksi, dan
penjurnalan.
Berkaitan dengan proses produksi atas dasar pesanan yang kemudian
mempengaruhi penggunaan tenaga kerja lepas, hal ini menimbulkan masalah apabila
tenaga yang dimaksud dan sudah terlatih tersebut tidak bisa memenuhi panggilan yang
mengakibatkan terjadinya kekurangan SDM dalam proses produksi. Apalagi ada tahapan-
tahapan produksi yang memerlukan keahlian khusus agar tidak menimbulkan produk
gagal. Manisan Salak akan menjadi alkohol apabila terkontaminasi bakteri, dan bakteri
tersebut teroksidasi, sehingga produk menjadi produk gagal dan tidak layak jual. Masalah
lain yang timbul adalah karena produksi Manisan Salak “Salak Mas” sangat bergantung
dengan Ibu Siti selaku pemilik, sehingga jika Ibu Siti di luar kota atau berhalangan
karena hal lain, produksi tidak akan bisa berlangsung.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, rumusan masalah dalam proposal ini
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mengatasi pencatatan sistem akuntansi biaya yang belum
terimplementasi dengan baik di UKM Paguyuban Manunggal Agawe Santosa
(MAS) di Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman?
2. Bagaimana penyelesaian permasalahan kekurangan SDM yang dihadapi oleh
Paguyuban Manunggal Agawe Santosa (MAS) di Desa Wonokerto, Kecamatan
Turi, Kabupaten Sleman?
3. Bagaimana solusi yang ditawarkan terhadap adanya produk gagal yang muncul?
4. Apa saja solusi yang dapat ditawarkan penulis agar usaha olahan salak semakin
digemari dan diminati masyarakat baik di daerah Yogyakarta, maupun di luar
kota, bahkan mancanegara?
C. Tujuan Studi Lapangan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan yang
ingin dicapai oleh penulis, sebagai berikut:
1. Mengetahui cara menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan pencatatan
sistem akuntansi biaya yang belum terimplementasi dengan baik di UMKM
Paguyuban Manunggal Agawe Santosa (MAS) di Desa Wonokerto, Kecamatan
Turi, Kabupaten Sleman.
2. Mengetahui cara penyelesaian kekurangan SDM yang dihadapi oleh Paguyuban
Manunggal Agawe Santosa (MAS) di Desa Wonosari, Kecamatan Turi,
Kabupaten Sleman.
3. Memberikan solusi terhadap permasalahan produk gagal akibat kurangnya SDM
terlatih.
4. Mengetahui berbagai solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan minat
masyarakat luas terhadap produk olahan salak.

D. Metode Pengumpulan Data


Terdapat dua metode pengumpulan data dalam laporan ini, yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer merupakan data yang berasal dari individu perorangan sebagai
sumber utama, biasanya didapat secara langsung melalui wawancara dengan pegawai
atau pimpinan perusahaan untuk hal-hal yang dibutuhkan mengenai kegiatan perusahaan,
penjelasan mengenai laporan keuangan, laporan biaya produksi, laporan persediaan bahan
baku dan lain sebagainya. Data primer biasanya diperoleh dengan survei lapangan yang
menggunakan semua metode pengumpulan data original. Data primer yang pengguna
dapatkan melalui wawancara dan observasi secara langsung kepada pemimpin Paguyuban
Manunggal Agawe Santosa (MAS). Kegunaan data primer tersebut dimaksudkan untuk
melakukan analisis sistem akuntansi biaya yang diterapkan oleh paguyuban tersebut.
Sedangkan untuk memperoleh data sekunder, penulis menggunakan kajian
literatur beberapa referensi yang penulis gunakan untuk menyusun laporan studi lapangan
ini. Selain itu, informasi tambahan dapat diperoleh dengan membaca, meneliti, dan
mempelajari data yang dibutuhkan melalui laporan, dokumen-dokumen terkait, dan
bahan-bahan kuliah, serta sumber-sumber informasi lain yang terkait.
BAB 3
ANALISIS KASUS
Sebelum masuk pada pembahasan, perlu diketahui bahwa Objek dari Akuntansi Biaya
adalah biaya itu sendiri. Secara normal, biaya dapat timbul akibat adanya kegiatan-kegiatan yang
menyebabakan pengeluaran kas (atau pada akhirnya menyebabkan pengeluaran kas) yang
berkaitan dengan usaha untuk menghasilkan pendapatan. Biaya merupakan kas atau nilai setara
kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan dapat memberikan
manfaat pada saat ini atau masa yang akan dating bagi instansi. Akuntansi Biaya (Mulyadi,
2015:7), Akuntansi Biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian
biaya, pemuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu serta penafsiran
terhadapnya. Akuntansi Biaya dapat diklasifikasikan menjadi 5 golongan berdasarkan objek
pajak pengeluaran perusahaan, fungsi pokok dalam perusahaan industry, hubungan biaya dengan
sesuatu dibiayai, hubungan dengan perubahan volume produksi, dan berdasarkan jangka waktu
manfaatnya. Sistem Akuntansi Biaya juga menghasilkan informasi untuk memenuhi berbagai
macam tujuan pokok yaitu: a) Penentuan biaya produk; b) Pengendalian biaya, dan; c)
Pengambilan keputusan khusus.
Dalam pencapaian tujuan pokok dalam akuntansi biaya, terd

A. Perbandingan Sistem Akuntansi Biaya Dalam Teori dan Praktik

B.

C.

D. Meningkatkan Minat Masyarakat terhadap Produk Olahan Salak


BAB 4
PENUTUP
A. Keterbatasan

B. Kesimpulan

C. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Dokumentasi Produk Salak Mas


Gambar 1. Foto produk manisan salak “Salak Mas”

Dokumentasi Tempat Produksi


Gambar 2. Tempat produksi produk “Salak Mas”
Gambar 3. Mesin pres kemasan

Gambar 4. Prosedur berpakaian dalam tempat produksi

Dokumentasi Perizinan “Salak Mas”


Gambar 5. Izin Edar dari BPOM

Dokumentasi Kegiatan Wawancara


Gambar 6. Kelompok penulis melakukan sesi wawancara kepada pemilik
Gambar 7. Foto bersama dengan pemilik (1)

Gambar 8. Foto bersama dengan pemilik (2)


Pelaksanaan usaha olahan salak pada Paguyuban Manunggal Agawe Santosa (MAS),
khususnya pada produk manisan salak “Salak Mas” dapat dikatakan belum mampu untuk
melaksanakan pencatatan dan penerapan Akuntansi Biaya.

Anda mungkin juga menyukai