Anda di halaman 1dari 6

Judul : Pembuatan Alat Pembuat Kue Tradisional Khas Aceh (Kue Karah) Guna

Meningkatkan Produktivitas UMKM Di Desa Langung Kecamatan


Meureubo Kabupaten Aceh Barat.

Latar Belakang Masalah


Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategis dalam
perekonomian Aceh, sebagaimana berlaku dalam perekonomian nasional. Data Kementerian
Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menunjukkan bahwa jumlah UMKM tahun
2011 sebanyak 55.206.444 unit dan menyerap tenaga kerja sebanyak 101.722.458 orang,
sedangkan tahun 2012 sebanyak 56.534.592 unit menyerap tenaga kerja sebanyak
107.657.509 orang.
Diperkirakan, saat ini UMKM Aceh telah menyerap tenaga kerja sekitar 275 ribu
orang (www.waspada.co.id, 23/1/2013). UMKM ini bergerak terutama pada sektor-sektor
perdagangan, jasa, pertanian, industri, serta perikanan dan kelautan.
Peran menentukan UMKM bagi perekonomian Aceh sejalan dengan kontribusi UMKM
bagi perekonomian nasional. Data Kementerian Negara Koperasi dan UKM 2008
menunjukkan kontribusi signifikan UMKM secara nasional. Pertama, industri UMKM dalam
sektor ekonomi menjangkau 99,9% dari total unit usaha. Kedua, kemampuan UMKM dalam
menyerap tenaga kerja mencapai 97,04% dari total angkatan kerja yang bekerja. Ketiga,
UMKM menyumbang 55,56% dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB).
Mengingat keberadaan penting UMKM tersebut, maka Pemerintah Aceh perlu
mendukung dengan serius kiprah usaha ekonomi ini. Kebijakan pemerintah untuk
mengembangkan dan memperkuat UMKM dalam aktifitas perekonomian perlu dirumuskan
dan diimplementasikan dengan tepat dan cermat. Meskipun memiliki posisi menonjol dalam
menunjang perekonomian daerah, UMKM Aceh belum berkembang dengan optimal.
Berbagai permasalahan melilit gerak langkah UMKM, di antaranya terkait dengan
permodalan, pemasaran produk, kemampuan manajerial, peralatan dan alat kerja yang masih
tradisioanal yang akhirnya bermuara terhadap produktifitas UMKM tersebut.
Permasalahan tersebut juga terjadi pada UMKM pembuat kue tradisional khas aceh
(kue karah) khususnya dalam proses pembuatan produknya. Proses produksi secara manual
ditemukan dalam pembuatan produk kue karah. Proses produksi yang dilakukan secara
manual ini tentu saja berdampak kualitas dan kuantitas produksi yang pada akhirnya akan
kalah dalam bersaing dipasar.
Paska Gempa Bumi dan Gelombang Tsuami Tahun 2004 UMKM Pembuat Kue Karah
di Desa Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat semakin terpuruk. Seiring
dengan jalan waktu UMKM Pembuat Kue Karah di Desa Langung terus berusahan untuk
mengembangkan diri, tetapi tetap saja sulit, karena sistem produksinya masih menggunakan
cara tradisional sehingga kapasitas produksi masih rendah sehingga mengakibatkan
produktivitas UMKM Pembuat Kue Karah di Desa Langung Kecamatan Meureubo
Kabupaten Aceh Barat rendah.

Gambar 1. Proses Pembuatan Kue Khas Tradisional Aceh (Kue Karah)


Memperhatikan keadaan tersebut maka oleh karena itu kami ingin meningkatkan
produktivitas UMKM Pembuat Kue Karah di Desa Langung Kecamatan Meureubo
Kabupaten Aceh Barat melalui pembuat kue tradisional Aceh (Kue Karah).
Perumusan Masalah
- Rendahnya Produktivitas Produksi Kue Khas Tradisional Aceh (Kue Karah)
- Penguasaan Iptek yang masih tradisional.

Alat Pembuat Kue Khas


Tradisional Aceh (Kue Karah)
Solusi:
Tujuan
1. Mampu meningkatkan produktivitas produksi Kue Khas Tradisional Aceh (Kue Karah).
2. Mampu memproduksi Kue Khas Tradisional Aceh (Kue Karah) dengan teknologi tepat
guna sehingga dapat meningkatkan Pendapatatan UMKM Pembuat Kue Karah di Desa
Langung
3. Menjadi desa binaan

Indikator Keberhasilan Program


Indikator keberhasilan sebelum dan sesudah program meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Perubahan perilaku masyarakat gampong (pengetahuan, sikap mental/kesadaran dan
keterampilan). Kelompok UMKM memproduksi Kue Karah dengan menggunakan Alat
Pembuat Kue.
2. Terjalinnya kemitraan dengan berbagai pihak khususnya Pemda Aceh Barat
3. Terbentuknya kelembagaan lokal di masyarakat yang meneruskan dan mengembangkan
program; seperti koperasi.

Luaran Yang Diharapkan


Luaran program terdiri atas:
1. Alat Pembuat Kue Khas Tradisional Aceh (Kue Karah)
2. Program tindak lanjut untuk meningkatkan Produktivitas UMKM dengan teknologi tepat
guna
3. Profil dan poster hasil pelaksanaan program

Kegunaan
1. Dapat meningkatkan taraf hidup pelaku UMKM Pembuat Kue Khas Tradisional Aceh
(Kue Karah).
2. Dapat membuka peluang kerja khusunya di Aceh Barat
3. Menambah PAD (pendapatan asli daerah)
4. Memberikan khasanah IPTEKS bagi masyarakat

Gambaran Umum Masyarakat Desa Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten


Aceh Barat

Desa Langung merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Meureubo Kabupaten
Aceh Barat. Desa Langung Memiliki Jumlah Penduduk 1.847 Jiwa. Dengan mata pencaharian
terdiri dari nelayan, Petani, Pedagang dan Jasa. Desa Langung merupakan desa pengahasil
kue tradisonal. (m.bisnisaceh.com)
Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Koperasi menujukkan bahwa jumlah pengrajin
Kue Tradisional yang ada di Kecamatan Meurebo sebagai mana terdapat pada tabel berikut.

Tabel 1. Data Pengarajin Pembuat Kue Tradisional Khas Aceh (Kue Karah) di Kecamatan
Meureubo
NO Desa Jumlah Pengrajin
1 Meureubo 6
2 Langung 74
3 Ujung Drien 7
4 Ujong Tanjung 1
5 Peunaga 2
Total 90
Berdasarkan data tersebut di atas menunjukkan bahwa Desa Langung merupakan sentral
produksi pembuatan Kue Tradisional Khas Aceh (Kue Karah). Hasil FGD dilapangan bahwa
di Desa Langung hampir setiap rumah tangga melakukan usaha pembuat kue tradisional yang
salah satunya adalah membuat Kue Karah. Selama ini pesanan kue karah cukup banyak
terutama jika mendekati hari raya Idul Fitri dan Idul Adha dan untuk Upacara Perkawinan.
Seringkali para pengrajin pembuat kue tidak mampu memenuhi pesanan tersebut karena
proses pembuatannya masih menggunakan manual (tradisional). Oleh Karena itu pembuatan
alat pembuat Kue Karah untuk meningkatkan produktivitas produksi kue karah dalam
meningkatkan pendapatan masyarakat sangat dibutuhkan. Lokasi desa binaan dapat dilihat di
gambar berikut

.
Gambar 2. Lokasi Desa Binaan
Tabel 2. Peran pihak-pihak yang bermitra dalam pelaksanaan dan pasca program
Alokasi waktu
No Nama Instansi Bid.ilmu Peran
(jm/mgg)
1 Himpunan FT UTU Teknik 20 Pelaksana
Mahasiswa Industri Kegiatan
Teknik
Industri
2 Program FT UTU Perikanan 10 Evaluator kegiatan
Studi
Teknik
3 Industri
Ita Kumala Pengrajin 30 Mitra, Penerus
Sari Kue kegiatan selanjutnya
pasca program

Metode Pelaksanaan
1. Identifikasi Masalah
Desa Langung merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Meureubo,
Kabupaten Aceh Barat. Desa Langung merupakan sentral produksi pembuatan Kue Karah.
Proses pembuatan kue karah yang dilakukan secara manual dan tradisional, pembuat kue
karah berdasarkan hasil obeservasi terlihat pada sikap postur kerja yang dilakukan pada posisi
duduk jongkok didepan wadah penggorengan, sehingga Pembuat kue karah mengalami
kelelahan akaibat dari temperatur suhu badan yang berlebihan akibat lingkungan kerja yang
panas, dan juga keluhan pada bagian tangan, lengan, bahu dan pinggang, dikarenakan sikap
kerja yang cukup lama dan di lakukan terus-menerus secara berulang lebih kurang 4-5 jam per
hari, sehingga tidak mampu melakukan produksi yang tinggi.

2. Analisis Kebutuhan
Desa Langung merupakan sentral produksi pembuatan Kue Karah yang terletak di
Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat. Daerah ini sebagai daerah yang terkena
imbas stunami yang paling dahsyat, yang merenggut banyak korban jiwa dan membuat
pengrajin kue karah semakin terpuruk. Sehingga diharapkan melalui Program Desa Binaan,
masyarakat setempat dapat diberdayakan dengan kegiatan Pembuatan Alat Pembuat Kue
Khas Tradisional Aceh (Kue Karah) pada akhirnya berdampak pada peningkatan penghasilan
masyarakat setempat.
3. Penyusunan Program

Sosialisasi ( Program Binaan )

Manajemen Organisasi Masyarakat

Pelaksanaan Kegiatan : Pembuatan Alat, Uji Coba Alat, Evaluasi Alat dan Uji Coba dikelompok Usaha Masyarakat

Memonitoring Program Kepada Tim Masyarakat Binaan

Evaluasi Program Bersama Tim Masyarakat Desa Binaan

Laporan Kemajuan

Laporan Akhir

Publikasi
4. Pelaksanaan Program
Proses pembuatan alat pembuat kue karah dilakukan dengan terlebih dahulu mengukur
antropometri tubuh rata-rata para pengrajin pembuat kue. Setelah didapatkan dimensi tubuh
operator maka dimensi tersebut yang akan diguakan untuk membuat alat pembuat kue karah.
Dimensi yang dibutuhkan adalah Tinggi
1. Batang Besi Mesin
2. Jarak Panel Terhadap Operator
3. Diameter Genggaman Tangan Terhadap Besi Engkol
Kemudian alat dibuat sesuai dengan dimensi dan ukuran yang didapat.

Jangka Waktu Pelaksanaan


Bulan-ke
Jenis
1 2 3
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Sosialisasi
Pembuatan
Alat
MOM
Evaluasi
Monitoring
Pelaporan

Kemitraan
1. Universitas Teuku Umar penanggung jawab dan fasilitator PHBD 2017.
2. Kepala Desa Langung sebagai pemberi izin keberlangsungan PHBD di Desa Langung
Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
3. Usaha Asoe Jaroe di Desa Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
4. Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi
5. Masyarakat di Desa Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat

Usulan Biaya
Sumber Dana Dikti : Rp 44.999.000,-

Habis pakai : Rp 30.084.000,-


Penunjang : Rp 7.415.000,-
Transportasi : Rp 6.500.000,-
Publikasi : Rp 1.000.000,- +
Total : Rp 44.999.000,-

Anda mungkin juga menyukai