Oleh
(Aldi sandika)
(0096 / 00338405809)
1
SMK NEGRI 1 BATU KETULIS
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
LEMBAR PERSETUJUAN
2
LEMBAR PENGESAHAN
3
4
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan laporan Perakerin (PKL) yang telah dilakukan di Cv.
Ratu Luwak. Laporan ini disusun dengan judul “Peroses Roasting “.
Laporan ini disusun berdasarkan kegiatan yang penulis lakukan selama
kegiatan PKL pada tanggal 1 Agustus-27 Desember 2022. Program PKL ini
memberikan pengalaman dan pelajaran berharga bagi penulis baik dari segi
akademik maupun non-akademik yang tidak dapat penulis temukan di SMK.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebenar-benarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan PKL dan
penyusunan laporan PKL, terutama kepada
1. Kedua orang tua dan keluarga yang telah membantu dan mendukung saya
dalam segala hal
2. Bapak Oki Syaepul Miswal, S.Pd.MT selaku Kepala SMK Negeri 1 Batu
Ketulis
3. Ibu Sri Utami, M.Agr. Selaku ketua jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil
pertanian,sekaligus guru Pembimbing Praktek Kerja Lapangan.
4. Bapak Sapri dan Sri Wiyatmidan, selaku pimpinan sekaligus pembimbing di
tempat PKL
5. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama magang berlangsung dan penulisan
laporan ini dapat diselesaikan dengan baik
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh
sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik, masukan, dan sumbang saran yang
membangun dari pembaca untuk menambah wawasan, yang diharapkan
kedepannya penulis dapat mempersembahkan yang lebih baik.
Aldi sandika
5
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN.....................................................................................2
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................3
KATA PENGANTAR.............................................................................................4
DAFTAR ISI............................................................................................................5
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................6
DAFTAR LAMPIRA...............................................................................................7
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................8
A. Latar Belakang.............................................................................................8
B.Tujuan Dan Manfaat Praktek Kerja Industri.................................................8
C.Waktu dan tempat pelaksanaan prakerin.......................................................9
BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN...............................................................10
A.Sejarah Perusahaan......................................................................................10
B . Steruktur Organisasi Ratu Luwak.............................................................11
C.Sarana Dan Prasarana CV. Ratu Luwak......................................................12
BAB III PELAKSANAAN PRAKERIN..............................................................13
A. Kegiatan perakerin yang di lakukan...........................................................13
B. Hasil Kegiatan Perakerin yang di Lakukan................................................14
BAB IV PENUTUP..............................................................................................16
A. kesimpulan.................................................................................................16
B. Saran...........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
LAMPIRAN...........................................................................................................19
6
DAFTAR GAMBAR
7
DAFTAR LAMPIRA
8
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cv. Ratu Luwak merupakan salah satu jenis perusahaan yang bergerak
pada bidang pengolahan kopi dan roasting kopi. Dimana dalam usahanya
dilakukan kegitan pengolahan kopi hingga pemasaran secara terorganisir. Dalam
produksinya perusahaan ini memiliki luwak/musang dengan jumlah yg cukup
banyak. Dalam hal ini Cv. Ratu Luwak sangat baik dalam penangkaran
luwak/musang hingga kopi yang di hasilkan cukup bagus
Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan oleh SMK merupakan
Kesempatan yang baik untuk para peserta didik agar dapat memanfaatkan
fasilitas Praktek tersebut dengan seoptimal mungkin. Namun hal tersebut harus
diimbangi Dengan kesungguhan siswa dalam melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan (PKL). Dengan ilmu yang didapat di dalam dunia lapangan dapat
dipahami dan diterapkan Dengan baik sehingga siswa dapat memiliki kesiapan
kerja.
Menemukan adanya pengaruh demanding belajar terhadap praktek kerja
lapangan Pada siswa kelas XII jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian
SMKN 1 Batu Ketulis Tahun ajaran 2022/2023. Kurangnya kemandirian
belajar siswa sehingga membuat Pengetahuan siswa menjadi kurang, karena
Kurangnya pengetahuan maka akan Berpengaruh kepada keterampilan siswa
dalam melakukan suatu pekerjaan. Pengetahuan yang diperoleh siswa hanya
sebatas apa yang diberikan oleh guru pada Saat pembelajaran disekolah. Selain
itu siswa tidak mau mencari informasi lain yang Berhubungan dengan materi
kecuali siswa mendapat tugas dari guru. Jika siswa Memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang baik maka sikap/mental siswa pun juga Akan baik, dan
sebaliknya.
9
1. Memperoleh pengalaman bekerja dan suasana kerja yang sebenarnya
2. Memperoleh pengetahuan dan kemampuan pengolahan kopi dan roasting
3. Mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan soft-skill dan hard-skill guna
smeningkatkan pengembangan diri dan karir beberapa waktu kedepan
4. Mampu bekerjasama dalam tim
5. Dapat mengaplikasikan secara langsung ilmu yang didapat saat prakerin
Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini adalah mengembangkan diri
10
BAB II
GAMBARAN PERUSAHAAN
A.Sejarah Perusahaan
Dari perofill cv.ratu luwak sejarah perusahan di mulai dengan pak sapri
selaku owner ratu luwak memulai dengan usaha kopi luwak liar untuk di
perjual belikan pada tahun 2008. tetapi ketersediaan kopi luwak liar ini sangat
sedikit sehingga terfikir untuk mengandakan luwak/musang.
Pada tahun 2008, di mulai usaha pengandangan luwak. Dengan bermodal
Rp.300.000,-yang hanya cukup untk membeli 1 ekor luwak pak sapri memulai
penangkaran luwak. Pada saat HKI tahun 2010 pak sapri memulai mendaftar
merek nya,dengan nama kopi luwak liwa tetapi ditolak karena merupakan nama
indikasi luwak liwa kemudin di ganti menjadi RATU LUWAK.
Pada tahun 2014 mulai mencob pengawinan luwak. Dan pada tanggal 1
maret 2015 lahiralah 1luwak betina. Pada tahun 2014 ratu luwak menjadi
nominator produk pertanian berdaya saing.ratu luwak juga juga aktif dalam
organisasi asosiasi kopi luwak di indonesia
11
B . Struktur Organisasi Ratu Luwak
DIREKTUR
SAPRI
SEKERTARIS BENDAHARA
ARSY SRI WIYATMI
ASALAN
21 ORANG
12
C.Sarana Dan Prasarana CV. Ratu Luwak
Dari perofill cv.ratu luwak sejarah perusahan di mulai dengan pak sapri
selaku owner ratu luwak memulai dengan usaha kopi luwak liar untuk di
perjual belikan pada tahun 2008. tetapi ketersediaan kopi luwak liar ini sangat
sedikit sehingga terfikir untuk mengandakan luwak/musang.
13
BAB III
PELAKSANAAN PRAKERIN
2. Yellowing (penguningan)
Setelah kandungan air yang tersisa ‘dikuras’ dari biji kopi, reaksi
pencoklatan pun dimulai. Pada tahap ini, biji kopi biasanya masih padat dan
sedikit beraroma beras basmati. Namun biji kopi akan mulai mengembang, dan
kulit biji kopi yang tipis (atau yang menyerupai sekam) akan mulai mengelupas.
Pada tahap ini pula, sekam itu akan dipisahkan dari biji yang sedang disangrai
melalui sistem aliran udara dalam roaster. Kumpulan kulit sekam biji kopi ini
kemudian disingkirkan untuk mencegah risiko kebakaran (dalam mesin)
mengingat sifatnya yang tipis dan gampang terbakar.
Dua tahap pertama (drying dan yellowing) ini termasuk fase yang penting
dalam proses roasting. Jika kopi tidak mengalami pengeringan secara tepat, maka
14
biji kopi tidak akan tersangrai secara merata selama tahap-tahap berikutnya.
Dengan kata lain, biji kopi bisa saja terlihat sudah tersangrai dengan baik di
bagian luar, tapi di bagian dalam, biji kopi masih belum matang sepenuhnya.
Kondisi inilah yang umumnya membuat biji kopi akan terasa ganjil, ibaratnya
kopi itu berada di kombinasi antara pahit dari luar namun terasa agam asam atau
berserat di dalam.
4. Roast Development
Setelah cracking pertama, biji kopi cenderung bertekstur lebih lembut di
permukaannya tapi belum secara keseluruhan. Fase roasting ini menentukan warna
akhir dari biji kopi dan termasuk juga “derajat” roasting-nya
5. Scond crack(pecahan kedua)
Pada poin ini, biji kopi mulai memecah kembali kedua kali, tapi dengan
bunyi yang lebih ringan dan lembut. Ketika biji kopi mencapai fase ini, minyak
alami (oil) kopi biasanya akan muncul ke permukaan biji. Banyak karakter acidity
kopi telah hilang di fase ini, rasa-rasa jenis baru sekaligus juga berkembang pada
tahap ini.
B. Hasil Kegiatan Perakerin yang di Lakukan
Sebelum dilakukan kegiatan perakerin, siswa melakukan perencanaan
kegiatan perakerin yang didalamnya terdapat tujuan dan rencana pencapaian
yang bisa didapatkan selama kagiatan perakerin. Dalam kegiatan yang dilakukan
di Cv. Ratu Luwak siswa mencoba, melakukan dan berusaha memahami praktek
peroses pengolahan kopi luwak dan roasting kopi selama kegiatan Prakerin.
Dimana kegiatan ini dilakukan mulai dari pagi hari pukul 08.00 hingga
15
sore hari pukul 15.00. Kegiatan Perakerin yang dilakukan yaitu kegiatan
pengolahan kopi luwak yang dimulai dari luwak memakan kopi hingga
dilakukannya kegiatan roasting. Kegiatan roasting ini dibagi menjadi beberapa
tahapan seperti kopi di sangrai/roasting menggunakan mesin roasting sampai
diperoleh kopi pada tingkat kematangan yang di inginkan. Selama PerakerinSiswa
melakukan kegiatan tersebut selama lima bulan dengan melakukan pendekatan
kepada masing-masing petugas atau penanggung jawab di setiap bidangnya..
Dari kegiatan tersebut siswa memahami cara atau pengolahan kopi dan
roasting kopi sekaligus memahami waktu kerja serta petingnya waktu dalam
bekerja. Dalam proses atau kerja yang dilakukan siswa benyak melakukan
kegiatan sosial yang bertujuan mengolah kemampuan soft-skill. Dalam hal ini
siswa melakukan komunikasi dimulai dari pemilih perusahaan hingga pekerja
harian bahkan untuk beberapa masyarakat.
Dalam kegiatan perakerin atau PKL hal yang belum tercapai secara penuh
adalah Kemampuan siswa dalam merawat luwak/musang. Hal ini dikarenakan
siswa tidak dilibatkan dalam merawat luwak/musang. Hal ini dikerenakan luwak
cukup agresif tidak ramah. Berdasarkan uraian dan penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa siswa memiliki kemampuan yang cukup dalam menerapkan
ilmunya di dalam dunia kerja.
16
BAB IV
PENUTUP
A. kesimpulan
Dari hasil kegiatan perakerin (PKL) yang telah dilakukan selama kurang
lebih lima bulan (1 Agustus 2022 sampai 27 Desember 2022) diperoleh hasil
yang cukup memuaskan. Hal ini dikarenakan selama proses kegiatan dan
pembelajaran yang dilakukan banyak hal baru yang dipelajari sehingga
diperolehnya pengalaman-pengalaman yang menarik dan mampu menambah
pengetahuan. Selama kegiatan magang diperoleh suatu suasana pekerjaan yang
nyata dan berbeda dengan kehidupan sekolah di SMK pada umumnya. Dimana
disini sisiwa dituntut bekerja tepat waktu dengan tantangan pekerjaan yang cukup
sulit. Sisiwa diajarkan kegiatan pengolahan kopi dan roasting . selain itu sisiwa
dituntut untuk melakukan kegiatan social dan berbaur dengan para pekerja. Hal ini
dilakukan hingga kegiatan perpisahan. Kegiat social tersebut membantu
mahasisiwa dalam mengasah soft-skill dan juga membantu meperbanyak teman
dari berbagai daerah dan tempat yang berbeda
B. Saran
17
secara garis besar memberikan pelung yang cukup besar bagi siswa dalam
belajar mengenai pengolahaan kopi dan roasting kopi. Dimana Cv. Ratu
Luwak memberikan peluang bagi siswa untuk belajar secara lebih luas dan
lebih banyak dimulai dari peroses pengolahan kopi, roasting sampai
pengemasan kopi. Namun dalam kegiatannya Cv. Ratu Luwak tidak
melibatkan secara langsung siswa dalam mengurus luwak/musang,
melainkan siswa lebih kepada belajar bagaiman Cv. Ratu Luwak
mengolah kopi luwak,roasting atau mengemas prododuk bubuk. Selain itu
siswa lebih banyak melakukan kegiatan lapangan (pengolahan) sehingga
kurang memahami kondisi hewan luwak/musang secara langsung.
18
DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN
20