Disusun :
Penulis
2
BAB 1.PENDAHULUAN
Bagus Agriseta Mandiri didirikan pada tanggal 31 Maret 2001 oleh Bapak Syamsul
Huda, SP. Beliau adalah pemilik sekaligus pendiri CV Bagus Agriseta Mandiri. Di awal
pendiriannya, Bapak Syamsul Huda hanya memiliki 2 karyawan dan hanya bermodal
sebesar RP 4.000.000,- untuk 1 produk saja yaitu jenang apel sampai tahun 2015,
karyawannya pun hingga saat ini kurang lebih 48 orang.
3
BAB II.URAIAN KEGIATAN
4
didinginkan dengan kipas angin, dimasukkan ke
dalam mesin spinner untuk mengurangi kadar
minyak dalam buah apel agar bisa renyah, disortir
sesuai grading kw Super (utuh), kw I (patah
sedikit), dan kw II (ujung apel yang kecil). Setelah
itu, apel dikemas dalam kemasan aluminium foil
dengan label yang dilengkapi tangal kadaluarsa dan
berat bersih dengan menggunakan mesin sealer
untuk selanjutnya dijual.
Untuk produksi jenang apel dan dodol apel,
cara produksinya hampir sama namun bedanya
terdapat pada salah satu bahan yang digunakan,
yaitu dodol apel menggunakan lebih banyak tepung
ketan sedangkan pada jenang apel menggunakan
tepung beras yang lebih banyak. Cara produksinya
adalah, pertama, apel dicuci dengan menggunakan
air yang mengalir untuk menjaga tekstur dan
kualitas apel. Kedua, apel dipotong-potong tanpa
dikupas karena bagian kulit apel mengandung
paling banyak nutrisi. Ketiga, apel yang telah
dipotong melewati proses pemasakan pertama yaitu
penumisan untuk mengurangi kadar air dari apel.
Setelah itu, dimasukkan tepung beras/ketan, gula
pasir merk Gulaku untuk menjaga rasa, serta
ditambahkan juga susu. Ketiga bahan tersebut
ditambahkan secara berurutan. Lalu adonan
tersebut diaduk selama 4,5-5 jam. Setelah adonan
siap, adonan didinginkan selama 12 jam. Adonan
tersebut dicetak melalui mesin supaya berbentuk
silinder pada setiap produk, lalu dikemas dalam
plastik satu per satu. Hal ini merupakan salah satu
5
contoh dari pengemasan primer. Setelah
pengemasan primer selesai, terdapat pengemasan
sekunder dimana 12 biji dodol dimasukkan ke dalam
sebuah pak. Terdapat pula pengemasan tersier
dimana terdapat 24 pak dimasukkan ke dalam satu
kardus.
Produk olahan sari apel yang sudah siap
diberikan pengawet alami berupa Natrium Benzoat
(C7H5NAO2). Kementerian Kesehatan Indonesia
menetapkan bahwa Natrium Benzoat diperbolehkan
dengan ketentuan setiap 1 kg bahan terdapat 1
gram Natrium Benzoat, namun BAM menggunakan
0,5 gram Natrium Benzoat pada setiap 1 kg produk
olahan apel sehingga produk yang dihasilkan lebih
aman dan sehat untuk dikonsumsi. Secara umum,
proses produksi BAM dilakukan secara manual dan
dibantu oleh mesin untuk mempersingkat waktu
produksi. Setelah produk jadi, produk harus
memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan dalam
bentuk Quality Control dan Analysis Lab untuk
menjaga kualitas produk olahan apel, setelah
didistribusikan pada pasar.
6
BAB III.PENUTUP
•Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dicapai dari kegiatan kunjungan ke CV.
Bagus Agriseta Mandiri adalah siswa-siswi dapat memenuhi beberapa
tugas yang diberikan pihak sekolah untuk berbagai mata pelajaran
(biologi, sosiologi, ekonometri, dan bahasa Indonesia), mengetahui
informasi seputar CV. Bagus Agriseta Mandiri terkait proses produksi dan
pengelolaan sumber daya manusia, mengetahui metode pemasaran dan
distribusi yang dilakukan oleh CV. Bagus Agriseta Mandiri, dan
menambah wawasan siswa-siswi seputar industri pengolahan pangan.
•Saran
Saran yang dapat diberikan untuk kegiatan kunjungan ini adalah
sebagai berikut :
1. Ada baiknya diberikan waktu lebih lama dalam proses mempraktekkan
produksi olahan apel
supaya siswa dapat lebih memahami cara meningkatkan nilai jual apel
yang notabene ‘ditolak’
dalam pasar.
2. Penjelasan teori yang disampaikan oleh salah seorang karyawan BAM
kurang jelas sehingga
informasi kurang tersampaikan dengan baik. Ada baiknya karyawan
BAM dapat menjelaskan
materi dengan lebih detail agar siswa dapat mengerti betul materi
yang disampaikan.