Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI DI

BAGUS AGRISETA MANDIRI KEC.BUMI


AJI BATU MALANG.
Tanggal 8 November 2023

Disusun :

1.Alda Saskia A.S


2.Amelia Ratna P.
3.Andini Nikmatul S.
4.Ayu Astri N.
5.Elsye Dwi S.
6.Mila Ayu N.D
PROGAM KEAHLIAN : AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL
PERTANIAN [APHP]
SMK NEGERI 1 GONDANG NGANJUK TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kami ke hadirat


Allah SWT. Sehingga penulis telah menyelesaikan laporan
kunjungan Industri ke Bagus Agriseta Mandiri ini dengan
tepat waktu.

Salah satu tujuan penulis dalam menulis laporan kunjungan


industri ini adalah sebagai dokumentasi dan juga bentuk
evaluasi kegiatan kunjungan industri. Laporan yang penulis
buat ini berdasarkan data-data yang valid yang telah
dikumpulkan dalam berbagai metode.

Penulis menyampaikan terima kasih pada beberapa pihak


yang ikut mendukung proses pembuatan laporan ini hingga
selesai. Yaitu:

1. Bapak Ibu Guru SMKN 1 Gondang yang telah membimbing


penulis selama kegiatan kunjungan berlangsung.
2. Orang Tua penulis sebagai pendukung utama segala
kegiatan yang penulis lakukan

Penulis menyadari atas ketidaksempurnaan penyusunan


laporan kegiatan kunjungan industri ini. namun penulis tetap
berharap laporan ini akan memberikan manfaat bagi para
pembaca. Demi kemajuan penulis, penulis juga
mengharapkan adanya masukan berupa kritik atau saran
yang berguna. Terima kasih.

Nganjuk, 8 November 2023

Penulis

2
BAB 1.PENDAHULUAN

1.Sejarah Berdirinya Perusahaan

CV BAGUS AGRISETA MANDIRI adalah perusahaan yang bergerak pada bidang


pertanian yang mengolah hasil budidaya buah ataupun sayur menjadi makanan olahan
seperti : dodol, jenang sari apel, bakpia dan manisan, serta keripik yang menjadi
produk unggulannya. Sedangkan untuk pengolahan lainnya Bagus Agriseta Mandiri
adalah kripik Nangka, Kripik Nanas, Kripik Jambu, Kripik Salak, Kripik Strawbery, dan
juga Kripik Wortel yang menjadi produk unggulannya.

Bagus Agriseta Mandiri didirikan pada tanggal 31 Maret 2001 oleh Bapak Syamsul
Huda, SP. Beliau adalah pemilik sekaligus pendiri CV Bagus Agriseta Mandiri. Di awal
pendiriannya, Bapak Syamsul Huda hanya memiliki 2 karyawan dan hanya bermodal
sebesar RP 4.000.000,- untuk 1 produk saja yaitu jenang apel sampai tahun 2015,
karyawannya pun hingga saat ini kurang lebih 48 orang.

2.Tujuan Kunjungan Industri

Tujuan dari diadakannya kegiatan kunjungan ke CV. Bagus Agriseta


Mandiri adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi beberapa tugas yang diberikan pihak sekolah untuk
berbagai mata pelajaran, yakni
biologi, sosiologi, ekonometri, dan bahasa Indonesia.
2. Mengetahui informasi seputar CV. Bagus Agriseta Mandiri, misalnya
produk yang dibuat, hal-hal
yang dikerjakan, peralatan yang digunakan, proses produksi produk,
pengelolaan limbah dan
sumber daya manusia, dan sebagainya.
3. Mengetahui metode pemasaran dan distribusi yang dilakukan oleh CV.
Bagus Agriseta Mandiri.
4. Menambah wawasan siswa-siswi seputar industri pengolahan pangan,
khususnya pengolahan buah
apel sebagai ikon Kota Batu.

3
BAB II.URAIAN KEGIATAN

Proses Produksi Produk CV. Bagus Agriseta


Mandiri :

Proses produksi produk BAM terdiri atas


beberapa langkah dengan tiap jenis produknya
memiliki langkah yang berbeda. Untuk proses
produksi keripik apel, awalnya bahan baku dari
petani disortir terlebih dahulu untuk menjaga
kualitas produk olahan apel. Apel yang dipilih
merupakan jenis Rome Beauty dan Manalagi
berkualitas level B dan C yang seringkali ditolak
oleh supermarket karena bentuk fisiknya yang
kurang sempurna. BAM juga menolak apel-apel
yang mengandung bahan-bahan berbahaya, seperti
lilin yang digunakan untuk mengilapkan kulit apel.
Setelah disortir, apel dikupas secara manual dengan
pengupas dan dibuang bagian ujungnya untuk
menghindari rasa pahit pada produknya.
Selanjutnya, apel dirajam dengan ketebalan yang
sama, dicuci, dan direndam dalam larutan air garam
selama 15 menit untuk mencegah proses oksidasi
apel (tidak berubah warna menjadi coklat). Setelah
direndam, minyak dipanaskan di dalam mesin
vacuum frying yang mampu menampung 40 kg apel
dengan lama pemasakan 2,5 jam dan memakai 144
liter minyak. Setelah minyak panas, apel
dimasukkan ke dalam mesin untuk digoreng hingga
matang (tidak ada gelembung). Kemudian, apel

4
didinginkan dengan kipas angin, dimasukkan ke
dalam mesin spinner untuk mengurangi kadar
minyak dalam buah apel agar bisa renyah, disortir
sesuai grading kw Super (utuh), kw I (patah
sedikit), dan kw II (ujung apel yang kecil). Setelah
itu, apel dikemas dalam kemasan aluminium foil
dengan label yang dilengkapi tangal kadaluarsa dan
berat bersih dengan menggunakan mesin sealer
untuk selanjutnya dijual.
Untuk produksi jenang apel dan dodol apel,
cara produksinya hampir sama namun bedanya
terdapat pada salah satu bahan yang digunakan,
yaitu dodol apel menggunakan lebih banyak tepung
ketan sedangkan pada jenang apel menggunakan
tepung beras yang lebih banyak. Cara produksinya
adalah, pertama, apel dicuci dengan menggunakan
air yang mengalir untuk menjaga tekstur dan
kualitas apel. Kedua, apel dipotong-potong tanpa
dikupas karena bagian kulit apel mengandung
paling banyak nutrisi. Ketiga, apel yang telah
dipotong melewati proses pemasakan pertama yaitu
penumisan untuk mengurangi kadar air dari apel.
Setelah itu, dimasukkan tepung beras/ketan, gula
pasir merk Gulaku untuk menjaga rasa, serta
ditambahkan juga susu. Ketiga bahan tersebut
ditambahkan secara berurutan. Lalu adonan
tersebut diaduk selama 4,5-5 jam. Setelah adonan
siap, adonan didinginkan selama 12 jam. Adonan
tersebut dicetak melalui mesin supaya berbentuk
silinder pada setiap produk, lalu dikemas dalam
plastik satu per satu. Hal ini merupakan salah satu

5
contoh dari pengemasan primer. Setelah
pengemasan primer selesai, terdapat pengemasan
sekunder dimana 12 biji dodol dimasukkan ke dalam
sebuah pak. Terdapat pula pengemasan tersier
dimana terdapat 24 pak dimasukkan ke dalam satu
kardus.
Produk olahan sari apel yang sudah siap
diberikan pengawet alami berupa Natrium Benzoat
(C7H5NAO2). Kementerian Kesehatan Indonesia
menetapkan bahwa Natrium Benzoat diperbolehkan
dengan ketentuan setiap 1 kg bahan terdapat 1
gram Natrium Benzoat, namun BAM menggunakan
0,5 gram Natrium Benzoat pada setiap 1 kg produk
olahan apel sehingga produk yang dihasilkan lebih
aman dan sehat untuk dikonsumsi. Secara umum,
proses produksi BAM dilakukan secara manual dan
dibantu oleh mesin untuk mempersingkat waktu
produksi. Setelah produk jadi, produk harus
memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan dalam
bentuk Quality Control dan Analysis Lab untuk
menjaga kualitas produk olahan apel, setelah
didistribusikan pada pasar.

6
BAB III.PENUTUP

•Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat dicapai dari kegiatan kunjungan ke CV.
Bagus Agriseta Mandiri adalah siswa-siswi dapat memenuhi beberapa
tugas yang diberikan pihak sekolah untuk berbagai mata pelajaran
(biologi, sosiologi, ekonometri, dan bahasa Indonesia), mengetahui
informasi seputar CV. Bagus Agriseta Mandiri terkait proses produksi dan
pengelolaan sumber daya manusia, mengetahui metode pemasaran dan
distribusi yang dilakukan oleh CV. Bagus Agriseta Mandiri, dan
menambah wawasan siswa-siswi seputar industri pengolahan pangan.

•Saran
Saran yang dapat diberikan untuk kegiatan kunjungan ini adalah
sebagai berikut :
1. Ada baiknya diberikan waktu lebih lama dalam proses mempraktekkan
produksi olahan apel
supaya siswa dapat lebih memahami cara meningkatkan nilai jual apel
yang notabene ‘ditolak’
dalam pasar.
2. Penjelasan teori yang disampaikan oleh salah seorang karyawan BAM
kurang jelas sehingga
informasi kurang tersampaikan dengan baik. Ada baiknya karyawan
BAM dapat menjelaskan
materi dengan lebih detail agar siswa dapat mengerti betul materi
yang disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai