Dosen Pengampuh :
DEDY ISKADANDAR, S.Tr.Kes
Disusun oleh:
Rustu Guti Nofandi
NIM : 01202205036
2024
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah dan inayahNya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mengenai
“infant radiant warmer ”
Makalah ini saya susun dengan semaksimal mungkin, dengan bantuan dari beberapa
pihak sehingga bisa memperlancar dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi didalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari seutuhnya bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, saya
terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
sehingga saya bisa melakukan perbaikan pada makalah ini agar menjadi makalah yang baik
dan benar.
Akhir kata saya meminta semoga makalah tentang “infant radiant warmer ” bisa
memberi manfaat ataupun inspirasi bagi pembaca.
Surakarta, 18 Maret 2024
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................................i
KATAPENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BABIPENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 LatarBelakang.....................................................................................................................1
1.2 Batasan Masalah..................................................................................................................1
1.3 Rumusan Masalah...............................................................................................................2
1.4 Tujuan.................................................................................................................................2
1.5 Manfaat...............................................................................................................................3
BAB II TEORI PENUNJANG.................................................................................................4
2.1 Pengertian Infant Radiant Warmer .....................................................................................4
2.2 Tujuan Penggunaan Infant Radiant Warmer .....................................................................4
2.3 Blok Diagram Infant Radiant Warmer …..........................................................................5
2.4 Bagian-Bagian Infant Radiant Warmer ….........................................................................5
2.5 Cara Penggunaan Infant Radiant Warmer .........................................................................6
2.6 Pemeliharaan Infant Radiant Warmer ..............................................................................8
2.7 Troubleshoot Infant Radiant Warmer ...............................................................................10
2.8 Kelebihan dan Kekurangan Infant Radiant Warmer ……................................................11
BAB IIIPENUTUP .................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................................13
3.2 Saran .................................................................................................................................13
DAFTARPUSTAKA...............................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah termoregulasi merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh
bayi baru lahir, terutama mereka yang lahir prematur atau dengan berat badan rendah.
Bayi-bayi ini memiliki sistem termoregulasi yang belum matang, sehingga rentan
terhadap hipotermia (penurunan suhu tubuh di bawah batas normal). Hipotermia pada
bayi baru lahir dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, termasuk kesulitan
pernapasan, gangguan metabolisme, peningkatan risiko infeksi, serta peningkatan angka
morbiditas dan mortalitas.
Pencegahan hipotermia dan pemeliharaan suhu tubuh yang optimal menjadi prioritas
dalam perawatan neonatal. Salah satu metode yang efektif digunakan dalam mengatasi
masalah ini adalah dengan menggunakan warmer radiasi bayi. Warmer ini bekerja dengan
menghasilkan panas radiasi untuk menjaga suhu tubuh bayi dalam kisaran yang aman dan
nyaman.
Dalam konteks perawatan neonatal, infant radiant warmer tidak hanya merupakan
sebuah perangkat, tetapi juga merupakan bagian integral dari upaya untuk meningkatkan
kualitas perawatan neonatal dan mengurangi angka kematian bayi. Oleh karena itu,
pemahaman yang mendalam tentang prinsip kerja, keuntungan, dan pertimbangan
penggunaan infant radiant warmer sangat penting bagi para penyedia layanan kesehatan
yang terlibat dalam perawatan neonatal.
Dalam makalah ini, akan dibahas secara rinci tentang infant radiant warmer, termasuk
komponen-komponennya, prinsip kerjanya, keuntungan penggunaannya, serta
pertimbangan dan tindakan pencegahan yang perlu diperhatikan. Pemahaman yang
mendalam tentang hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya
penggunaan infant radiant warmer dalam upaya meningkatkan hasil klinis dan
kesejahteraan neonatal.
1
2
3. Tidak akan membahas secara mendalam tentang perawatan termal alternatif seperti
inkubator atau metode lainnya.
4. Lingkup pembahasan tidak mencakup permasalahan spesifik terkait desain atau
pengembangan teknologi warmer radiasi bayi.
5. Pembahasan akan didasarkan pada literatur ilmiah terkini dan praktik klinis yang
umum di bidang perawatan neonatal.
1.4 Tujuan
1. Menjelaskan peran dan signifikansi warmer radiasi bayi dalam menjaga suhu tubuh
optimal pada bayi baru lahir, khususnya pada bayi prematur atau dengan berat badan
rendah.
2. Menganalisis komponen-komponen utama dan prinsip kerja warmer radiasi bayi
untuk memahami cara kerjanya dan faktor-faktor yang memengaruhi efektivitasnya
dalam memelihara suhu tubuh bayi.
3. Menyoroti keuntungan utama yang diperoleh dari penggunaan warmer radiasi bayi
dibandingkan dengan metode perawatan termal lainnya seperti inkubator.
4. Mengidentifikasi pertimbangan dan tindakan pencegahan yang harus diperhatikan
dalam penggunaan warmer radiasi bayi untuk mencegah potensi risiko atau
komplikasi pada bayi baru lahir.
3
5. Mendorong pemahaman yang mendalam tentang warmer radiasi bayi sebagai bagian
dari upaya untuk meningkatkan kualitas perawatan neonatal dan mengurangi angka
kematian bayi.
1.5 Manfaat
1. Memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya perawatan termal pada
bayi baru lahir dan peran warmer radiasi bayi dalam mencapai tujuan tersebut.
2. Memperluas pengetahuan tentang teknologi dan prinsip kerja warmer radiasi bayi
bagi para penyedia layanan kesehatan yang terlibat dalam perawatan neonatal.
3. Meningkatkan kesadaran akan keuntungan penggunaan warmer radiasi bayi sebagai
alternatif perawatan termal yang efektif dan efisien.
4. Mengurangi risiko terjadinya hipotermia atau komplikasi termal lainnya pada bayi
baru lahir melalui penerapan pertimbangan dan tindakan pencegahan yang tepat.
5. Berkontribusi pada peningkatan kualitas perawatan neonatal dan pengurangan angka
kematian bayi melalui pemahaman yang lebih baik tentang peran dan manfaat warmer
radiasi bayi.
BAB II
TEORI PENUNJANG
4
5
8. Mendukung Perawatan Intensif: Penting dalam perawatan intensif bayi baru lahir,
terutama di unit perawatan intensif neonatal (NICU), di mana pemeliharaan suhu
tubuh yang konstan dan tepat sangat penting untuk kesehatan dan pemulihan bayi.
1. Tempat Tidur Bayi: Merupakan tempat di mana bayi diletakkan selama menerima
perawatan. Biasanya terbuat dari bahan yang nyaman dan mudah dibersihkan, serta
dirancang agar bayi dapat dengan nyaman berada di atasnya.
2. Pemanas Inframerah: Bagian ini merupakan sumber utama panas pada alat ini.
Pemanas inframerah menghasilkan panas yang dipancarkan ke arah bayi untuk
menjaga suhu tubuhnya.
3. Sensor Suhu: Sensor suhu digunakan untuk memantau suhu tubuh bayi secara terus-
menerus. Informasi yang diperoleh dari sensor ini membantu dalam mengatur
pemanas inframerah dan menjaga suhu tubuh bayi dalam kisaran yang aman.
4. Monitor dan Pengatur Suhu: Monitor suhu memberikan informasi visual tentang suhu
tubuh bayi dan memungkinkan tenaga medis untuk mengatur suhu sesuai dengan
kebutuhan bayi. Pengatur suhu ini biasanya terintegrasi dengan sistem alarm untuk
memberikan peringatan jika suhu tubuh bayi naik atau turun di luar kisaran yang
aman.
5. Lampu Infra-Red: Bagian ini merupakan sumber cahaya inframerah yang dipancarkan
ke arah bayi. Lampu ini membantu dalam menjaga suhu tubuh bayi dengan
memberikan panas yang diperlukan.
6. Pipa atau Saluran Udara: Beberapa model alat Infant Radiant Warmer dilengkapi
dengan saluran udara atau pipa yang memungkinkan aliran udara hangat masuk ke
dalam tempat tidur bayi. Hal ini membantu dalam menjaga suhu tubuh bayi secara
merata dan mengurangi risiko overdosis panas.
7. Rod atau Girboks (pendaftar panas): Bagian ini berfungsi untuk mengatur kestabilan
suhu pada alat infant radiant warmer. Rod akan mengukur suhu tubuh bayi kemudian
akan memberi sinyal ke girboks untuk menyesuaikan intensitas suhu yang dikeluarkan
oleh pemanas.
8. Sistem Alarm: Sistem alarm digunakan untuk memberikan peringatan jika terjadi
gangguan atau perubahan suhu yang signifikan di luar kisaran yang aman. Ini
membantu tenaga medis untuk merespons dengan cepat dan mengambil tindakan yang
diperlukan untuk menjaga suhu tubuh bayi.
1.2 Periksa semua bagian alat, termasuk pemanas inframerah, sensor suhu, monitor, dan
sistem alarm, untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik.
2. Persiapan Tempat Tidur Bayi:
2.1 Letakkan lembar perlindungan atau kain steril di atas tempat tidur bayi.
2.2 Pastikan area sekitar tempat tidur bayi bersih dan steril.
3. Persiapan Bayi:
3.1 Bersihkan dan bersihkan bayi dengan lembut, terutama jika bayi memiliki lendir
atau cairan di kulitnya.
3.2 Pastikan bayi sudah dikeringkan dan bersih sebelum diletakkan di tempat tidur bayi.
5. Penyesuaian Suhu:
5.1 Atur suhu yang diinginkan sesuai dengan rekomendasi medis dan kondisi bayi.
5.2 Pastikan monitor suhu menunjukkan suhu yang diatur.
8. Perawatan Tambahan:
8.1 Jika diperlukan, berikan perawatan tambahan seperti perawatan kulit atau tindakan
medis lainnya.
8.2 Pastikan untuk menjaga kebersihan dan keamanan bayi sepanjang waktu.
7
8
9. Pemantauan Terus-Menerus:
9.1 Tetap pantau kondisi bayi secara terus-menerus selama menggunakan alat ini.
9.2 Tanggapi dengan cepat terhadap perubahan suhu tubuh atau kondisi bayi lainnya
yang memerlukan perhatian medis.
2. Pengecekan Fisik:
2.1 Lakukan pemeriksaan visual secara teratur terhadap semua bagian alat untuk
memastikan tidak ada kerusakan atau keausan yang signifikan.
2.2 Periksa kabel daya, konektor, dan bagian elektronik lainnya untuk memastikan
tidak ada kabel yang rusak atau longgar.
4.2 Periksa elemen pemanas untuk memastikan tidak ada kerusakan atau keausan
yang signifikan.
7. Pemeliharaan Kelistrikan:
7.1 Periksa sistem kelistrikan alat secara berkala untuk memastikan tidak ada masalah
dengan pasokan daya atau koneksi listrik.
7.2 Lakukan penggantian kabel daya atau komponen listrik lainnya jika diperlukan.
9. Pelatihan Staf:
9.1 Pastikan staf medis yang bertanggung jawab atas penggunaan alat dilatih dengan
baik dalam pemeliharaan dan penggunaan yang benar.
9.2 Pelatihan yang baik akan membantu mencegah kesalahan penggunaan dan
memastikan keamanan pasien.
10
2.8.2 Kekurangan:
1. Ketergantungan pada Listrik: Alat ini membutuhkan pasokan listrik terus-menerus
untuk beroperasi, sehingga rentan terhadap gangguan daya atau pemadaman listrik
yang dapat mempengaruhi kinerjanya.
2. Kemungkinan Overheating atau Overcooling: Jika tidak diatur dengan benar, ada
risiko overheating atau overcooling pada bayi, yang dapat menyebabkan masalah
kesehatan serius.
3. Keterbatasan Pemakaian pada Bayi yang Sakit: Pada beberapa kasus, alat ini
mungkin tidak cocok digunakan pada bayi dengan kondisi medis tertentu yang
memerlukan perawatan khusus.
4. Biaya dan Perawatan: Alat ini memiliki biaya awal yang tinggi dan memerlukan
pemeliharaan rutin yang dapat menambah biaya operasional.
5. Ketergantungan pada Keterampilan Pengguna: Pengguna alat harus terlatih
dengan baik dalam penggunaan dan pemeliharaan alat ini untuk memastikan
keamanan dan kesehatan bayi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Infant radiant warmer adalah alat yang sangat penting dalam perawatan neonatal,
terutama untuk bayi baru lahir yang prematur atau berat badan rendah. Dalam menjaga
suhu tubuh bayi, warmer radiasi bayi menawarkan beberapa keuntungan, seperti kontrol
suhu yang akurat, aksesibilitas yang baik untuk prosedur medis dan pemantauan, serta
efektivitas biaya yang relatif tinggi dibandingkan dengan metode perawatan termal
lainnya. Namun, penggunaan warmer radiasi bayi juga memerlukan pertimbangan dan
tindakan pencegahan yang cermat untuk menghindari risiko hipotermia atau komplikasi
termal lainnya.
3.2 Saran
1. Peningkatan Kesadaran: Para penyedia layanan kesehatan perlu diberikan pelatihan
dan informasi yang cukup tentang prinsip kerja, penggunaan, dan manfaat warmer
radiasi bayi agar mereka dapat menggunakannya dengan optimal dalam perawatan
neonatal.
2. Pemantauan yang Teliti: Penting untuk melakukan pemantauan suhu tubuh bayi
secara terus-menerus saat menggunakan warmer radiasi bayi untuk mencegah risiko
hipotermia atau overheating. Sistem alarm yang berfungsi dengan baik juga perlu
dipasang untuk memberikan peringatan dini terhadap fluktuasi suhu yang tidak
diinginkan.
3. Penerapan Tindakan Pencegahan: Pastikan posisi bayi di atas warmer radiasi bayi
tepat untuk menghindari luka tekan atau komplikasi lainnya. Selain itu, kebersihan
dan perawatan warmer perlu dijaga dengan baik untuk menghindari kontaminasi dan
masalah teknis.
4. Penelitian Lanjutan: Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk terus meningkatkan
desain dan teknologi warmer radiasi bayi guna meningkatkan efektivitas, keamanan,
dan kenyamanannya dalam perawatan neonatal.
13
7
DAFTAR PUSTAKA
Boo NY, Cheah IG. Incidence of hypothermia in very low birthweight infants
undergoing stabilization in the delivery room and association with admission
temperature. J Paediatr Child Health. 1996;32(1):1-4.
Knobel RB, Wimmer JE Jr, Holbert D. Heat loss prevention for preterm infants in the
delivery room. J Perinatol. 2005;25(5):304-8.
Martin RJ, Fanaroff AA, Walsh MC. Fanaroff and Martin's Neonatal-Perinatal
Medicine: Diseases of the Fetus and Infant. 11th ed. Philadelphia, PA: Elsevier; 2019.
14