Anda di halaman 1dari 8

PEDOMAN PRAKTIKUM

FISIOLOGI TUMBUHAN

Oleh : Pipit Marianingsih, M.Si

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2024

0
TATA TERTIB PRAKTIKUM

A. UMUM

1. Setiap praktikan diwajibkan mengikuti semua kegiatan praktikum. Jika praktikan


berhalangan hadir, diwajibkan memberikan surat keterangan tertulis kepada
koordinator atau penanggung jawab praktikum.
2. Sebelum menjalankan praktikum, praktikan harus sudah mempersiapkan diri,
mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan materi yang dihadapi.
3. Praktikan harus datang tepat pada waktunya, sehingga pada saat praktikum
dimulai semua sudah hadir di dalam ruangan praktikum. Praktikan yang terlambat
10 menit atau lebih, tidak diijinkan mengikuti praktikum
4. Praktikan diwajibkan menjaga ketenangan, kebersihan dan kesopanan selama
praktikum.
5. Tidak diperkenankan makan, minum, merokok dan kegiatan lain yang bisa
mengganggu kegiatan praktikum.
6. Praktikan diwajibkan memakai jas laboratorium dan masker selama praktikum
7. Praktikan harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh semua keterangan
yang diberikan asisten praktikum mengenai materi yang dihadapi sehingga tidak
akan menemukan kesulitan dalam menjalankan praktikum.
8. Beberapa alat/ bahan dibawa atau disediakan sendiri oleh praktikum.
9. Praktikan wajib menjaga alat/ bahan yang disediakan oleh laboratorium

1
B. FORMAT LAPORAN PRAKTIKUM
1. Halaman Depan

2. Format Laprak
I. JUDUL
II. TUJUAN
III. DASAR TEORI
• Peranan air bagi tumbuhan
• Karakteristik air yang penting secara fisiologi
• Macam-macam air dalam tanah
• Komponen penyusun tanah
• Jenis-jenis tanah dan karakteristik pembedanya
• Imbibisi
- Pengertian
- Faktor-faktor yang mendukung
- Faktor-faktor yang menghambat
- Proses imbibisi di dalam sel biji
IV. ALAT DAN BAHAN
V. CARA KERJA
2
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
VII. KESIMPULAN
VIII. DAFTAR PUSTAKA
3. Laporan dibuat oleh masing-masing praktikan, dan dibuat dengan cara di tulis
tangan pada kertas folio bergaris.
4. Laporan bagian I-V dibuat sebelum praktikum dimulai dan menjadi tiket masuk
praktikum.
5. Praktikan yg tidak membuat laporan bagian I-V tidak diperkenankan mengikuti
praktikum
6. Laporan diserahkan langsung kepada asisten, sesuai waktu yang telah
disepakati.

3
PENGUKURAN DAYA TAMPUNG TANAH DAN IMBIBISI PADA BIJI

PENDAHULUAN

Tanah bukan hanya merupakan suatu substrat padat yang jenuh dengan berbagai
larutan unsur-unsur mineral, tetapi juga merupakan bagian yang dinamis dari
pertumbuhan tumbuhan dengan mensuplai kebutuhan mineralnya. Tanah terdiri dari
bagian padat dan bagian cair (larutan tanah) yang saling berinteraksi satu sama lain.
Bagian tanah yang padat mengandung nutrisi bagi tumbuhan dan terdapat pada fraksi
liat yang membentuk sistem koloid.
Sifat fisik koloid tanah akan sangat bergantung pada jumlah, ukuran, bentuk serta
komposisi mineral partikel tanah. Komposisi mineral sangat dipengaruhi oleh macam
dan jumlah bahan organik, volume, bentuk pori-pori tanah serta perbandingan air dan
udara pada waktu tertentu. Air mempunyai fungsi yang penting dalam tanah. Menurut
Majid (2011) bahwa air terdapat dalam tanah karena ditahan (diserap) oleh massa
tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena keadaan drainase yang kurang
baik. Air dapat meresap atau ditahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya adhesi,
kohesi, dan gravitasi.
Salah satu sifat fisik yang penting adalah tekstur yang merupakan perbandingan relatif
fraksi-fraksi pasir, debu, dan liat. Ukuran pasir yang lebih besar memiliki luas
permukaan yang kecil bila dibandingkan dengan partikel debu dan tanah liat yang
mempunyai berat yang sama. Luas permukaan butir liat sendiri diketahui jauh lebih
besar dari luas permukaan partikel debu (Hakim et al. 1986).
Imbibisi merupakan peristiwa perpindahan molekul-molekul air ke suatu zat yang
memiliki poripori berukuran cukup besar untuk dilalui molekul air, lalu menetap dalam
zat tersebut. Molekul air yang masuk ke dalam zat berpori disebut air imbibisi,
sedangkan zat berpori yang dimasuki oleh air imbibisi disebut imbiban. Tipe substansi
yang berbeda mempunyai kapasitas imbibisi yang berbeda. Peristiwa imbibisi
dipengaruhi oleh macam larutan, volume, suhu dan konsentrasi zat terlarut, serta
tekanan. Contoh peristiwa imbibisi adalah penyerapan air oleh biji kering karena
potensial air yang rendah.

4
Tujuan Praktikum
1. Mengukur daya tampung berbagai jenis tanah dalam mengikat air.
2. Memahami konsep, proses, serta faktor yang mempengaruhi imbibisi

Alat dan Bahan


Alat-alat : Neraca analitik, arloji, jar, 3 buah corong, gelas ukur, cawan
Petri, kertas saring, spatula, sendok, gelas plastik, hotplate,
amplas, pinset
Bahan-bahan : Pasir, tanah liat, tanah kebun, campuran tanah pasir & tanah
liat, campuran tanah liat & tanah kebun, campuran tanah kebun
& tanah liat, air, tissue, koran, H2SO4, Biji Kelengkeng, kertas
label, kertas saring.

Metode Kerja
I. Daya Tampung Tanah
1. Lapisi corong bagian dalam dengan kertas saring dalam keadaan basah.
Letakkan corong di atas gelas ukur
2. Tumbuk setiap jenis tanah kecuali pasir agar menjadi ukuran yang homogen.
3. Timbang setiap jenis tanah sesuai dengan perbandingan yang telah ditentukan
(20 gram) dan masukkan tanah ke dalam corong yang telah dilapisi kertas
saring.
4. Masukkan air ke dalam corong dalam jumlah yang telah ditentukan (20 ml) dan
lakukan hal yang sama untuk corong yang lainnya.
5. Biarkan hingga air dalam corong tidak menetes lagi.
6. Ukur volume air yang tertampung di dalam gelas ukur.
7. Analisa data hasil pengamatan. Bandingkan dan jelaskan daya tampung antara
jenis tanah tersebut.

II. Imbibisi pada Biji


1. Siapkan 15 biji saga kering
2. Siapkan rebusan air, H2SO4, dan amplas sebagai perlakuan untuk biji
3. Masukkan biji pada rebusan air dan H2SO4, masing-masing 5 biji. Selama
15menit
5
4. Amplas 5 biji sampai kutikula terlepas/ sampai permukaan biji menjadi tidak licin
5. Sisa 5 biji lainnya letakkan langsung di cawan petri tanpa perlakuan apa-apa.

6
6. Biji yang telah dilakukan perlakuan diletakkan di cawan petri yang berbeda
7. Simpan di suhu ruang dan amati selama 7 hari untuk melihat perkembangan
perkecambahan biji

HASIL PENGAMATAN

I. Daya Tampung Tanah


Tabel Hasil pengukuran daya tampung air pada berbagai jenis tanah
No. Jenis Tanah Berat Vol Air Vol. Air Pengukuran
tanah Awal Akhir Daya
Tampung
air

II. Imbibisi
Tabel Hasil pengamatan imbibisi pada biji kelengkeng
Hari ke- Foto Keterangan

Anda mungkin juga menyukai