Anda di halaman 1dari 6

POTENSI SUMBER DAYA MINERAL LOGAM DAN NON LOGAM

DAERAH SUMBAWA

M. ARDIANSYAH (221023060)
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI LINGKUNGAN DAN MINERAL


UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA

2024/2025
 PENDAHULUAN

Sumber daya alam khususnya sumber daya mineral tersebar tidak merata
di permukaan maupun di bawah permukaan lapisan kulit bumi yang dikenal dengan
istilah lithosfera. Sumber daya mi neral yang juga di kenal sebagai bahan tambang
atau bahan galian, dapat berupa mineral logam, mineral non logam, batubara, mi
nyak dan gas bumi,panas bumi serta air dan tanah (Sukandarrumi di, 2011).
Keberadaan itu semua tidak lepas dari adanya pengamatan dan penelitian di
lapangan atau disebut juga dengan melakukan pemetaan geologi. Pemetaan geologi
merupakan kegiatan yang mengumpulkan data data di lapangan yang mencakup
semua gambaran-gambaran yang mewakili semua tatanan geologi baik permukaan
bumi maupun di bawah permukaan bumi.

Peta yang dihasilkan pada saat pemetaan tersebut memuat beragam


informasi geologi semisal jenis litologi, umur batuan, struktur geologi,
perkembangan tektonik daerah bersangkutan, keberadaan fosil, dan sumber daya
geologi, maka peta geologi sangat berguna bagi usaha pertambangan, pertani an,
teknik sipil, dan mitigasi bencana geologi (A bidin & Baharuddin, 2009). Peta
geologi umumnya adalah peta yang berisi data- data dari hasil penelitian di lapangan
maupun hasil pencitraan udara hal ini menunjukkan bahwa peta geologi memiliki
arti penting dal am sebuah perencanaan, baik perencanaan dalam pembangunan
maupun pencarian keberadaan bahan tambang serta sumber daya mineral lai nnya.
Peta geologi di buat khusus untuk memudahkan seorang geologist untuk meli hat
bagaimana struktur dan litologi penyusun pada daerah tertentudengan menggunakan
skala yang telah ditentukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kebutuhan akan bahan mineral untuk kehidupan manusia terus meningkat.
Hal ini sejalan dengan berkembangnya populasi manusia dan perubahan pola
kehidupan yang makin berorientasi ke teknologi. Akibatnya peningkatan
permintaan pasokan bahan mineral harus diantisipasi, tak terkecuali di
Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang dikenal kaya akan
bahan tambangnya. Salah satunya terdapat di daerah NTB yang memiliki potensi
mineral baik itu logam dan non logam.

 MINERAL LOGAM

1. Mineral logam (Au)


Emas merupakan mineral logam yang memiliki nilai ekonomis tinggi
(precious metal) . Pembentukan mineral emas berkaitan dengan naiknya suatu
larutan fluida hidrotermal pada permukaan melalui rekahan pada batuanr, kemudian
terjadi proses pengendapan (sukandarrumidi, 2009).

2. Mineral logam (Cu)

Tembaga merupakan unsur logam lunak, mudah ditempa dan ulet dengan
konduktivitas termal dan listrik sangat tinggi. Permukaan tembaga murni yang baru
diekspos memiliki warna oranye merah muda. Tembaga digunakan sebagai
konduktor panas dan listrik, sebagai building material, bahan bangunan, dan sebagai
konstituen dari berbagai paduan logam, seperti perak sterling yang digunakan dalam
perhiasan, kupronikel yang digunakan untuk membuat perangkat keras laut dan
koin, serta konstantan yang digunakan dalam pengukur regangan dan termokopel
untuk pengukuran suhu.
Gambar: lokas mineral logam Au,Cu di desa sepekat.

Dari gambar di atas menunjukkan lokasi pembentukkan mineral logam Au,Cu


yang berlokasi di desa sepekat kecamatan plampang. Mineral emas terbentuk akibat
adanya kenaikan larutan sisa magma atau larutan hidrotermal yang bergerak naik
melalui rongga antar butir ataupun kekar dan sesar kemudian bereaksi terhadap
batuansedimen dan menghasilkan mineral ubahan (Kadarisman, 2013).Penyebaran
zona mineralisasi emas dapat diidentifikasi dengan metode induced polarization dan
resistivitas (Septadi dkk., 2018).
Tembaga (Cu) merupakan salah satu jenis logam beral yang dapat kita temui di
alam. Umunya logam Cu berwarna kuning kemerahan (orange). Logam Cu
memiliki titik didih yang tinggi, sekitar 2595C dan titik leleh 1083°℃
(MSDS,2013). Logam Cu merupakan sal ah satu logam dari golongan transisi IB,
dengan nomor atom 29. Di dal am larutan, logam Cu dapat membentuk ion Cu²*
dengan jari-jari ion 0,96 A*Logam ini dalam kadar yang melebihi ambang batas
normal,dapat menyebabkan keracunan [3].

 MINERAL NON LOGAM

1. Mineral non logam (Tpc)


Selain mineral logam ada juga mineral non logam seperti bentonit,kalsit,pasir
kuarsa dan batu lempung tufaan(Tpc).

Gmabar: lokasi mineral non logam daerah sumbawa.

Pada gambar di atas menunjukkan lokasi mineral non logam yaitu batu
lempung tufaan (Tpc) yang terdapat di lokasi daerah sumbawa besar. Batu lempung
merupakan jenis batuan yang terbentuk dari proses pelapukan batuan, baik itu
batuan metamorf, ataupu batuan endapan. Batu lempung memiliki sifat yang liat
atau plastis. Batuan jenis ini umumnya memiliki struktur yang padat karena tersusun
atas mineral yang baanyak mengandung silika.

 DAFTAR PUSTAKA
Penentuan Kadar Tembaga (Cu) dalam Sampel Batuan Mineral M.Anugrah
Rizky Pambudi, Suprapto, S. Si., M. SC., Oh. D Departemen Kimia, Fakul tas
IImu Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

METODE INDUCED POLARIZATION DAN RESISTIVITAS DALAM


EKSPLORASI EMAS DI BLOK “CPY” GUNUNG PONGKOR KABUPATEN
BOGOR Abdul Hakim Prima Yuniarto Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan
Teknologi, Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama Pekalongan.

Y uwanto, S.H. 2013. Eksplorasi Mineral Logam dengan Metode Induksi


Polarisasi Daerah Mekar Jaya – Cidolog Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.
Jurnal Ilmiah MTG , Vol. 6, No. 1.

Anda mungkin juga menyukai