Anda di halaman 1dari 14

PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS

SECURITY GUARD
PT. ASIAMAS INTERPRO (SAFE GUARDS)

1. DASAR :

a. Surat ijin Kapolri No. S1/390/IV/2010 tentang Pengelolaan dan penyedia Tenaga
Security.
b. Surat ijin Kapolri No. S1/391/IV/2010 tentang Konsultan Bidang Pengamanan
dan Penyelamatan.
c. Surat ijin Kapolri No. S1/3125/V/2010 tentang Pengelolaan Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Security.

2. PENGERTIAN :

a. Security Guard PT. Asiamas Interpro (SAFE GUARDS) adalah satuan kelompok
karyawan yang dididik oleh Security Training Center PT. Asiamas Interpro yang
bertugas untuk melaksanakan pengamanan phisik dalam rangka
menyelenggarakan pengamanan swakarsa dilingkungan/ kawasan kerja PT.
Asiamas Interpro dan Mitra kerjanya.
b. Mitra kerja adalah Badan hukum atau perseorangan yang telah menyatakan
sepakat untuk melakukan perjanjian kerja sama dibidang pengamanan dengan
PT. Asiamas Interpro.
c. Vital atau penting ; yang dimaksud dengan vital atau penting dalam pedoman ini
adalah dilihat dari segi ekonomi dikaitkan dengan pembangunan nasional dan
atau yang mempunyai pengaruh langsung terhadap lancar dan tidaknya jalannya
perusahaan.
d. Pengamanan phisik adalah segala usaha dan kegiatan mencegah/mengatasi
timbulnya ancaman, gangguan keamanan dan ketertiban dilingkungan kerjanya
secara phisik melalui kegiatan pengaturan, penjagaan dan patroli serta kegiatan
lain yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan yang
menjadi mitra kerja PT. Asiamas Interpro (SAFE GUARDS).

3. TUGAS POKOK, FUNGSI, PERANAN DAN KEGIATAN SECURITY GUARD PT.


ASIAMAS INTERPRO (SAFE GUARDS) :

a. Tugas pokok security guard PT. Asiamas Interpro adalah menyelenggarakan


keamanan dan ketertiban dilingkungan/kawasan kerjanya dari setiap gangguan
keamanan dan ketertiban.
b. Fungsi Security guard PT. Asiamas Interpro adalah segala usaha dan kegiatan
melindungi dan mengamankan lingkungan/kawasan kerjanya dari setiap
gangguan keamanan dan ketertiban serta pelanggaran hukum ( umumnya
preventif ).
c. Peranan security guard PT. Asiamas Interpro adalah :
1) Membantu pimpinan ditempat dia bertugas dalam bidang keamanan dan
ketertiban dilingkungan/kawasan kerjanya.
2) Membantu Polri dalam pembinaan keamanan dan ketertiban terutama
dibidang penegakan hukum dan “ Security Mindedness “ dalam
lingkungan/kawasan kerjanya.
d. Kegiatan Security Guard PT. Asiamas Interpro adalah disesuaikan dengan
keadaan dan lingkungan serta kebutuhan masing-masing perusahaan/mitra kerja
sebagai penjabaran dari fungsi Security Guard, maka dalam melaksanakan
tugasnya security guard melakukan kegiatan-kegiatan yang pada pokoknya
sebagai berikut :
1) Mengadakan pengaturan dengan maksud menegakkan tata tertib yang
berlaku dilingkungan kerjanya, khususnya yang menyangkut keamanan
dan ketertiban atau tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
perusahaan yang bersangkutan seperti :
a) Pengaturan tanda pengenal pegawai/karyawan dan tamu.
b) Pengaturan penerimaan tamu.
c) Pengaturan parkir kendaraan.
2) Melaksanakan penjagaan dengan maksud mengawasi masuk keluarnya
orang atau barang dan mengawasi keadaan/situasi atau hal-hal yang
mencurigakan disekitar tempat tugasnya.
3) Melakukan patroli disekitar kawasan kerjanya menurut route dan waktu
yang telah ditentukan dengan maksud mengadakan penelitian dan
pemeriksaan terhadap segala sesuatu yang tidak wajar dan tidak pada
tempatnya yang dapat atau diperkirakan akan menimbulkan ancaman
dan gangguan serta mengatur kelancaran lalu lintas diluar area
lingkungan kerjanya.
4) Mengadakan pengawalan uang atau barang bila diperlukan yang
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
5) Melakukan langkah-langkah dan tindakan sementara bila terjadi suatu
tindak pidana, antara lain :
a) Mengamankan tempat kejadian perkara.
b) Menangkap dan memborgol pelaku yang tertangkap tangan.
c) Menolong korban.
d) Melaporkan Pusat Komando Pengendalian ( Puskodal ) PT.
ASIAMAS INTERPRO dan meminta bantuan Polri terdekat.
e) Membantu Polri agar penyelesaian selanjutnya dapat diselesaikan
dengan baik dan lancar oleh pihak Kepolisian terdekat.
6) Memberikan tanda - tanda bahaya atau keadaan darurat melalui alat-
alat alarm dan kode-kode/isyarat-isyarat tertentu bila terjadi kebakaran,
bencana alam atau kejadian-kejadian lain yang mebahayakan jiwa,
badan atau harta benda, orang banyak disekitar kawasan kerjanya serta
memberikan pertolongan dan bantuan penyelamatan.
4. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN BAGI SECURITY GUARD PT. ASIAMAS
INTERPRO DIDALAM MELAKSANAKAN TUGAS :

a. Sikap tampan dan perilaku security guard :


1) Memelihara kebersihan badan, dengan cara:
a) Rambut dicukur rapi.
b) Kumis dicukur rapi.
c) Jambang dan jenggot dicukur habis dan bersih.
d) Pakaian harus selalu bersih, rapi dan sesuai ketentuan seragam
security guard PT. ASIAMAS INTERPRO.
2) Ulet, tabah, sabar dan percaya diri dalam melaksanakan tugas.
3) Mentaati hukum Negara dan peraturan yang berlaku dilingkungan
perusahaan/kawasan kerjanya serta norma-norma yang berlaku
dimasyarakat.
4) Memegang teguh rahasia perusahaan yang dipercayakan.
5) Bertindak tegas tapi sopan, jujur dan berani, serta adil dan bijaksana.
6) Cepat tanggap ( responsif ) dalam memberikan
perlindungan/pengamanan dilingkungan/kawasan kerjanya.

b. Perlengkapan perorangan yang harus dibawa :


1) Kartu tanda anggota security guard PT. ASIAMAS INTERPRO.
2) Kartu tanda penduduk ( KTP ).
3) Surat keterangan lainnya ( SIM, Surat ijin pemegang sajam, borgol
dsb ).
4) Buku saku security guard PT. ASIAMAS INTERPRO.
5) Ballpoint.
6) Peluit.
7) Perlengkapan lain sesuai dengan kebutuhan dan peraturan yang berlaku.

c. Cara menerima tamu :


1) Berpakaian rapi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) Sapalah tamu yang datang dengan ramah dan sopan, berdiri dan beri
salam tamu tersebut.
Contoh : “ Selamat pagi/siang/sore/malam .. Pak/Bu .... “
3) Menawarkan bantuan ( bila melihat Pelanggan/tamu
bingung/mencurigakan ).
Contoh : ” Mohon ijin .. ada yang dapat/bisa kami bantu
Pak/Bu .... ? ”
4) Tamu dipersilahkan duduk dikursi ruang tamu atau ditempat yang telah
disediakan.
5) Hindarkan sikap atau kesan bahwa kita lebih penting dari pada tamu.
6) Memperlakukan tamu secara adil dan sama, tidak boleh membeda-
bedakan, namun perlu diperhatikan usia, wanita dan anak-anak yang
perlu diutamakan.
7) Berikan bantuan pengarahan dan petunjuk sesuai dengan keperluan
tamu tersebut, dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku
dilingkungan kerja.
8) Selama menerima tamu, hindarkanlah kata-kata dan sikap yang kurang
simpatik.
9) Setelah selesai, ucapkan terima kasih dan antarkan tamu sampai
kepintu.

d. Cara menerima dan mengirim berita melalui telepon :


1) Angkat secepatnya begitu telepon berdering, jangan biarkan sampai
berdering berulang kali.
2) Berikan salam, sebutkan nama petugas security dan perusahaan.
Contoh : Selamat pagi/siang/sore/malam .. Security PT. Asiamas
Interpro dengan Djoko, bisa kami bantu Pak/Bu ....
3) Suara hendaknya jelas, berwibawa sehingga mudah didengar, hindari
kata-kata dan cara yang kurang sopan.
4) Berikan jawaban yang baik dan apabila tidak menguasai materi, berikan
penjelasan yang bijaksana.
5) Catat semua pembicaraan telepon dengan memuat :
a) Dari mana/siapa si penelepon.
b) Untuk siapa ia menelepon.
c) Isi berita.
d) Kapan diterima.
e) Siapa penerimanya.
6) Pada waktu mengirim berita, setelah benar nomor/alamat yang dituju,
nama dan ingin bicara dengan siapa.
Contoh : Selamat pagi/siang/sore/malam Pak/Bu ... dengan Djoko,
anggota security PT. Asiamas Interpro, dapatkah kami berbicara dengan
... dst.
7) Tutup pembicaraan telepon dengan ucapan terima kasih dan salam
( selamat pagi/siang/malam ... ) dst.

5. TAKTIK DAN TEKNIK SECURITY GUARD DALAM MELAKSANAKAN TUGAS :

a. Penjagaan :
1) Sebelum berangkat tugas jangan lupa memperhatikan seragam
( PDH/PDL ), sikap, tampan dan kelengkapan tugas lainnya.
2) Setengah jam sebelum serah terima penjagaan dimulai, harus sudah
berada ditempat jaga.
3) Apabila anggota yang akan mengganti telah lengkap, jangan sekali-kali
masuk kedalam ruang jaga, agar petugas jaga yang lama dapat
menyelesaikan pekerjaannya dengan tertib.
4) Serah terima tugas penjagaan dilaksanakan tepat pada waktu yang
telah ditentukan, sebelum serah terima tugas jaga lama berkewajiban
membersihkan ruangan penjagaan.
5) Yang harus diperhatikan pada saat serah terima penjagaan :
a) Apakah buku-buku/register yang harus ada di penjagaan dalam
keadaan lengkap dan telah ditanda tangani oleh petugas jaga yang
lama.
b) Periksa barang-barang inventaris diruang penjagaan, apakah telah
sesuai dengan daftar yang ada ( diserah terimakan ).
c) Periksa daftar tempat-tempat/bangunan-bangunan yang diberi
catatan-catatan khusus untuk diawasi/dipatroli.
d) Periksa alat-alat P3K dan alat-alat pemadam kebakaran.
e) Periksa apakah ada pengumuman-pengumuman/instruksi-instruksi
yang harus diperhatikan, pesan-pesan tugas yang harus dilanjutkan.
6) Usahakan tempat penjagaan dan sekitarnya dalam keadaan selalu rapih
dan bersih.
7) Harus selalu waspada terhadap segala kemungkinan yang bisa terjadi,
penjagaan tidak boleh ditinggalkan dan selama bertugas dilarang tidur.
8) Bagi yang bersenjata, dilarang meninggalkan/meletakkan senjatanya
tanpa adanya pengawasan.

b. Patroli :
1) Pengetahuan dasar yang harus dimiliki antara lain :
a) Mengetahui dan menguasai keadaan daerah/kawasan kerja
( berdasarkan peta/data yang ada ) :
(1) Bangunan utama/perkantoran.
(2) Gudang.
(3) Mesin pabrik.
(4) Instalasi listrik.
(5) Jalan, lorong, gang didalam kawasan.
(6) Pejabat dilingkungan kawasan kerjanya serta nomor
pesawat teleponnya/alamatnya.
(7) Tempat pemadam kebakaran.
(8) Lain-lain.
b) Mengetahui dan berusaha untuk mengetahui sumber-sumber
gangguan yang selalu menimbulkan kerawanan keamanan dan
ketertiban dilingkungan/kawasan kerjanya :
(1) Tempat bahan bakar/pom bensin dll.
(2) Mesin-mesin pabrik.
(3) Instalasi listrik.
(4) Tempat parkir.
(5) Pendingin ruangan.
(6) Penyimpanan bahan-bahan kimia.
(7) Tempat kunci ruangan kantor dll.
c) Semua hal tersebut diatas harus dikuasai dan harus menjadi
sasaran pengamatan khusus selama berpatroli.

2) Tata cara melaksanakan tugas patroli :


a) Sebelumnya persiapkan perlengkapan dan dicheck oleh Ka
Satpam/Dan Jaga.
b) Tentukan route patroli serta hal-hal yang perlu mendapat
pengamatan khusus, patrolilah dengan sigap, tanggap dan
kecepatan yang teratur.
c) Pergunakan mata dan telinga dengan sebaik-baiknya.
d) Bila berjalan kaki perhatikan dengan teliti daerah kawasan yang
rawan, misalnya kantor yang ber AC, gudang, mesin dan tempat-
tempat lain yang dianggap vital oleh perusahaan.
e) Dalam berpatroli agar tidak menggunakan route yang tetap dan
berhentilah pada tempat-tempat yang tertentu.
f) Usahakan untuk mengenal segala kebiasaan yang terjadi dalam
kawasan kerja karena dengan mengenal kebiasaan, maka akan
diketahui sasaran yang ganjil dan mencurigakan/ada yang tidak
beres.
g) Dalam melakukan tugas patroli dilarang merokok.
h) Dalam hal harus mengambil tindakan, perhatikan peraturan-
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak
bertentangan dengan kebijakan pimpinan.

c. Pengawalan :
1) Pengawalan uang :
Dalam melaksanakan pengawalan uang milik perusahaan/mitra kerja,
harus
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Dalam melaksanakan pengawalan uang harus berkoordinasi
dengan Polri setempat dan Puskodal PT. ASIAMAS INTERPRO
terutama untuk memnta bantuannya.
b) Dalam pengawalan uang minimal dilakukan oleh 2 ( dua ) orang
petugas security.
c) Dalam pengawalan uang, bawalah perlengkapan seperlunya seperti
borgol, pentungan, pisau/sangkur atau senjata api bila sudah
memiliki ijin.
d) Dalam pengawalan uang dilarang berhenti atau mampir disuatu
tempat.
e) Bila sedang mengadakan pengawalan uang, harus selalu waspada
dan perhatikan gerak-gerik orang yang mengikuti.
f) Segera hubungi kantor polisi terdekat bila dalam pengawalan uang
ada yang mengikuti serta gerak-gerik yang mencurigakan dan
melaporkan ke Puskodal PT. ASIAMAS INTERPRO.
2) Pengawalan barang :
a) Periksa dokumen/surat-surat pengeluaran barang yang dibuat oleh
petugas yang telah ditentukan/ditunjuk.
b) Periksa barang-barang yang akan dikawal, apakah sesuai dengan
jumlah keadaan sebagaimanan yang tertera didalam surat yang
menyertai barang tersebut.
c) Persiapkan segala sesuatunya terutama kendaraan yang akan
dipakai, cek surat-surat kendaraan tersebut dari STNK, SIM dsb,
serta cek keadaan kendaraannya.
d) Waspadalah selalu didalam perjalanan terhadap usaha yang akan
membahayakan terhadap barang yang dikawal.
e) Bila kendaraan yang dipakai lebih dari satu, atus jarak kendaraan
yang satu dengan yang lainnya, berikan petunjuk terutama untuk
memudahkan komunikasi.
f) Setelah tiba ditempat tujuan, segera diadakan pemeriksaan
kembali barang-barang tersebut dan keadaan kendaraannya.
g) Perhatikan selalu pada waktu barang-barang akan dinaikkan
maupun diturunkan dari suatu kendaraan dan akan dimasukkan
ataupun dikeluarkan dari gudang.
h) Bila terjadi sesuatu ditengah perjalanan segera hubungi polisi
terdekat untuk melaporkan kejadian dan dimintakan bantuannya,
serta melaporkan ke Puskodal PT. Asiamas Interpro

3) Pengawalan tahanan :
Dalam mengawal tahanan bagi anggota security adalah mengawal
tersangka yang tertangkap tangan dalam melakukan
kejahatan maka dalam hal ini yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut :
a) Tahanan tersebut hendaknya diborgol terlebih dahulu.
b) Bila tahanannya dua orang, supaya berjalan beriringan seperti
orang berbaris.
c) Pengawalan dilakukan minimal 3 (tiga) orang bila tahanan lebih
dari satu orang, dengan formasi sebagai berikut :
(1) Satu orang security berjalan dimuka tahanan.
(2) Satu orang security berjalan dibelakang tahanan.
(3) Kemudian yang satu orang berjalan dikanan atau dikiri
tahanan.
d) Tahanan jangan sampai berbicara dengan umum dan dilarang
singgah disuatu tempat.
e) Tahanan yang lebih dari satu orang jangan diberi kesempatan
untuk berbicara antara satu dengan yang lainnya.
f) Bila pengawalan tahanan mempergunakan kendaraan perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
(1) Tahanan harus diborgol/diikat tangannya.
(2) Jangan membawa/mengawal tahanan disamping pengemudi.
(3) Jangan biarkan tahanan duduk sendirian.
(4) Sewaktu meninggalkan kendaraan periksa apakah ada
benda-benda yang sengaja ditinggalkan oleh tahanan
didalam kendaraan.
g) Pengawalan tahanan dengan sepeda motor dilakukan dengan
keadaan terpaksa dan tangannya harus tetap diborgol, kemudian
harus diawasi dari belakang oleh petugas lain yang mengiringi.

d. Tindakan-tindakan yang wajib dilakukan oleh setiap anggota security, pada :

1) Peristiwa tertangkap tangan :


a) Yang dimaksud dengan tertangkap tangan adalah :
(1) Tertangkapnya seseorang pada waktu sedang melakukan
tindak pidana, atau
(2) Dengan segera sesudah beberapa saat tindak pidana itu
dilakukan, atau
(3) Sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai
orang yang melakukannya, atau
(4) Apabila sesaat kemudian ditemukan adanya benda yang
diduga keras telah dipergunakan untuk melakukan tindak
pidana itu yang menunjukkan bahwa ia adalah pelakunya
atau turut melakukan tindak pidana itu.
b) Tindakan yang harus dilakukan di TKP :
(1) Menangkap pelaku dan menyita barang bukti.
(2) Orang yang dianggap perlu ( saksi korban atau mungkin
pelaku-pelaku yang belum tertangkap ) untuk tidak
meninggalkan TKP sebelum datangnya petugas Polri yang
berwenang menangani lebih lanjut.
(3) Melindungi pelaku dari amukan/pengeroyokan massa.
(4) Melaporkan/menyerahkan tersangka dan barang bukti ( bila
ada ) kepada petugas Polri yang berwenang menangani
lebih lanjut.

2) Tindakan yang harus dilakukan di TKP :


a) TKP ( Tempat Kejadian Perkara ) adalah :
(1) Tempat dimana suatu tindak pidana dilakukan/terjadi atau
akibat yang ditimbulkan.
(2) Tempat-tempat lain yang berhubungan dengan tindak
pidana tersebut dimana barang-barang bukti, korban atau
bagian tubuh korban ditemukan.
b) Tindakan yang dilakukan ialah :
(1) Pertolongan/perlindungan terhadap korban.
(2) Tutup dan jaga TKP dari gangguan orang-orang yang tidak
berkepentingan.
(3) Pertahankan keaslian TKP ( status quo ) bila petugas Polri
belum tiba serta cegah agar berkas-berkas/barang bukti
jangan sampai hilang atau rusak.
(4) Sambil menutup TKP hubungi kantor polisi terdekat dan
melaporkan ke Puskodal PT. Asiamas Interpro.
(5) Apabila petugas Polri datang, laporkan tentang keadaan
yang ditemukan di TKP baik korban, pelaku dan barang
bukti.

3) Pertolongan pertama pada korban ( P3K ) :


a) Menghentikan pendarahan :
(1) Penekanan ditempat pendarahan dan pembalutan dengan
kain kassa ( kain bersih ).
(2) Penekanan dibagian yang lebih atas jika penekanan pada
tempat pendarahan tidak berhasil.
(3) Pemasangan torniket apabila ada anggota badan atas
( lengan ) atau anggota badan bawah ( tungkai ) terputus.
(4) Bawalah korban ke rumah sakit.
b) Mengatasi Shock :
(1) Baringkan penderita dengan kepala lebih rendah, miringkan
kepala kesamping kiri/kanan.
(2) Jaga agar jalan napas tetap bebas.
(3) Longgarkan pakaian/tali pinggang.
(4) Selimuti tubuhnya.
(5) Hentikan pendarahan bila ada.
(6) Jangan diberi minum.
(7) Bawalah ke rumah sakit.
c) Mengatasi patah tulang :
(1) Membidai tulang yang patah dengan tehnik yang benar.
(2) Menjauhi segala tindakan yang dapat mengakibatkan cidera
korban tambah banyak.
(3) Bawa korban ke rumah sakit.
d) Korban shock akibat sengatan listrik :
(1) Putuskan hubungan aliran listrik dengan tubuh tubuh korban,
dengan cara mematikan aliran melalui stop kontak setempat
atau sekering pusat.
(2) Bawa korban ke rumah sakit.
e) Korban tenggelam :
(1) Usahakan membawa korban dari tempat yang dalam
ketempat yang dangkal dan atau kedarat/tepian.
(2) Usahakan mengeluarkan air dari paru- atau lambung korban
dengan cara membalikkan tubuh korban.
(3) Bila tidak bernapas, berikan pernapasan buatan.
(4) Bila kesadaran dan pernapasan telah pulih, jaga agar jalan
napas tetap bebas.
(5) Bawa korban ke rumah sakit terdekat.
f) Korban keracunan :
(1) Racun yang masuk dari mulut, usahakan untuk
mengencerkan sekaligus menetralisir racun dengan cara
memberikan minum air matang, susu, tablet norit.
(2) Usahakan mengeluarkan racun dengan cara merangsang
muntah melalui sentuhan jari penolong pada dinding
tenggorokan atas.
(3) Racun yang mengenai kulit; Lepaskan pakaian korban yang
tersiram racun, bilas bagian tubuh yang terkena racun
dengan air bersih.
(4) Racun yang terhirup; Jauhkan korban dari sumber racun,
sebaiknya penolong menggunakan alat pelindung
pernapasan seperti masker atau tutup hidung dengan sapu
tangan, kendorkan pakaian korban yang mengganggu gerak
napas.
g) Korban luka bakar :
(1) Jauhkan dari sumber api.
(2) Jangan biarkan korban berdiri atau berlari agar api yang
masih melekat dibadannya tidak bertambah besar.
(3) Lepaskan pakaian/benda-benda yang mengganggu gerak
napas.
(4) Jangan membubuhi apa-apa pada luka bakar; Mentega,
tinta, odol, kopi, kecap dll, karena hanya akan mempersulit
membersihkan luka selanjutnya.
(5) Tutuplah luka bakar yang kena dengan kain bersin, jangan
membalut dengan kapas atau pembalut yang dapat
menyerap karena akan melekat pada luka bakar.
(6) Jangan berikan minuman.
(7) Segera bawa ke rumah sakit.
f) Kejang / kram :
(1) Pindahkan penderita ketempat yang teduh.
(2) Longgarkan/lepaskan pakaian penderita.
(3) Bagian otot yang kejang dipijit dengan kedua telapak tangan.
(4) Bila penderita masih sadar berikan minum dicampur garam
dapur ( takaran air minum + 1 sendok teh garam dapur )
(5) Pada sengatan panas, siramkan air dingin pada tubuh
penderita akan membantu menurunkan panas tubuh
penderita.
(6) Bila keadaan gawat/ada tanda-tanda shock, penderita
segera dibawa ke rumah sakit.
f) Mengatasi orang mabuk :
(1) Terhadap orang mabuk yang mengganggu ketertiban
lengkungan/kawasan lingkungan, lakukan penangkapan,
apabila mengadakan perlawanan, gunakan tongkat yang
disiapkan, dengan tidak membahayakan diri orang yang
mabuk tersebut.
(2) Amankan sehingga tidak mengganggu/membahayakan atau
merugikan orang lain.
(3) Apabila terjadi pengrusakan hingga mengakibatkan kerugian
materi, kumpulkan barang bukti untuk selanjutnya diadakan
perhitungan ganti ruginya.
(4) Setelah sadar agar diberitahukan bahwa ia pada saat mabuk
telah melakukan pengrusakan.
(5) Bila mabuknya tidak melakukan perbuatan yang
mengganggu keamanan dan ketertiban dilingkungan kerja,
misalnya bernyanyi, tidur tergeletak, berikan pertolongan
dan antarkan ke rumah.
4) Cara menghadapi kemacetan lalu lintas dan pengaturan kendaraan :
a) Segera turun tangan apabila timbul kemacetan lalu lintas dalam
atau sekitar lingkungan/kawasan kerja.
b) Atur/tertibkan kendaraan karyawan/tamu yang parkir pada tempat
parkir yang telah ditentukan.
c) Apabila ada kendaraan mogok, minta bantuan karyawan untuk
mendorong ketempat yang aman agar tidak mengganggu
kendaraan yang lain.
5) Mengatasi orang mengamuk/membuat keributan :
a) Apabila menghadapi karyawan/bukan karyawan sedang mengamuk
dilingkungan kawasan kerja, berikan peringatan keras dan tegas
agar orang tersebut menghentikan perbuatannya dan menyerah
kalau dianggap perlu ( bila ia bersenjata tajam dan mebahayakan
orang lain ) gunakan tongkat untuk melumpuhkannya.
b) Apabila yang dihadapi orang gila yang sedang mengamuk
dilingkungan/kawasan kerja, usahakan dengan akal cerdik
melumpuhkan orang gila tersebut dengan tidak membahayakan diri
sendiri dan jika yang bersangkutan misalnya ditangkap dengan
menggunakan jaring, jangan menggunakan kekerasan.
6) Mengatasi perkelahian :
a) Perkelahian satu lawan satu :
(1) Usahakan melerai/memisahkan para pelakunya dengan
peringatan untuk mengalihkan nperhatian.
(2) Apabila dalam perkelahian tersebut digunakan alat-alat yang
berbahaya ( rantai, pentungan, senjata tajam ) usahakan
pemisahan itu diarahkan kepada salah satu pihak yang
menggunakan senjata.
b) Perkelahian kelompok :
(1) Usahakan memberi peringatan yang dapat menarik dan
mengalihkan perhatian para pelaku.
(2) Minta bantuan masyarakat/petugas keamanan lainnya untuk
dapat memisahkan kelompok yang berkelahi menjadi
kelompok kecil.
7) Cara mengatasi Kebakaran :
a) Selamatkan korban terutama manusia/karyawan, materiel dan
segera hubungi pemadam kebakaran, ambulance, dan petugas
keamanan lain.
b) Jika api masih berkobar segera memadamkan api dengan
mengarahkan alat pemadam kebakaran yang ada di
kawasan/lingkungan kerja.
c) Apabila ada aliran listrik, segera putuskan dari luar dengan
mematikan saklar induk dan semua sekering serta jangan diutak-
atik ( biarkan sekering pada tempatnya/kotak sekering ) serta
disegel.
d) Usahakan memberitahukan karyawan lain yang berada diruangan
lain untuk membantu memadamkan api guna
melokalisir/membatasi daerah kebakaran.
e) Usahakan orang-orang yang tidak berkepentingan agar
dilarang/tidak memasuki daerah kebakaran atau merusak berkas-
berkas kebakaran/barang bukti yang ada.
f) Bantu petugas yang berwenang/Polri dalam mengumpulkan barang
bukti/saksi dalam melakukan pemeriksaan.
7) Peristiwa pencurian :
Bila dilingkungan tempat kerja dijumpai ada orang yang mencurigakan
gerak-geriknya,
bahkan telah berbuat kejahatan, maka yang perlu diperhatikan adalah :
a) Lakukan penegoran kepada yang bersangkutan seperlunya.
b) Bila yang bersangkutan mengadakan perlawanan segera
mengambil langkah-langkah sebagai berikut :
(1) Dalam menghadapi pelaku kejahatan harus selalu waspada
dan jangan melakukan tindakan yang ceroboh sehingga
dapat menimbulkan kerugian bagi diri sendiri.
(2) Jika pelakunya satu orang dan bisa diatasi segera diadakan
penangkapan.
(3) Bola pelakunya lebih satu orang, segera hubungi anggota
security yang lain melalui alat komunikasi yang ada, dan bila
perlu mangadakan penangkapan terhadap pelaku tersebut
dan melaporkan ke Puskodal PT. Asiamas Interpro.
c) Dalam waktu bersamaan anggota anggota security lainnya
menghubungi pos polisi terdekat melalui telepon atau alat
komunikasi lainnya.
d) Setelah diadakan penangkapan segera pelakunya diamankan
berikut barang buktinya bila ada.
e) Jangan sekali-kali mengadakan pemukulan/menghakimi sendiri.
f) Bila memungkinkan segera dibawa ke pos polisi terdekat atau
setidak-tidaknya memberitahukan ke pos polisi tersebut.
g) Kemudian segera membuat laporan pada buku mutasi penjagaan.
9) Tindak kekerasan/penganiayaan :
a) Tindak kekerasan/penganiayaan adalah merupakan suatu tindakan
yang dapat dilakukan baik oleh sesama karyawan ataupun oleh
karyawan terhadap atasan/pimpinannya, ataupun oleh orang luar
terhadap karyawan berupa pemukulan, demonstrasi dan
sebagainya, dimana perbuatan ini dilakukan dengan sengaja
melawan hukum yang berlaku.
b) Tindakan yang dilakukan adalah :
(1) Mengawasi karyawan dan tamu yang keluar atau masuk.
(2) Mameriksa identitas semua tamu.
(3) Mengamankan karyawan/tamu yang sengaja melakukan
keributan/tindakan penganiayaan.
(4) Mengawal dan menjaga keselamatan pimpinan.
(5) Segera melaporkan kejadiannya ke kantor Polisi terdekat
dan Puskodal PT. ASIAMAS INTERPRO.
(6) Menangkap dan mengamankan pelaku
keributan/penganiayaan apabila terjadi korban.

6. TINDAKAN YANG DILARANG SELAMA JAM BERTUGAS/DINAS :

a. Berjalan/berdiri dengan tangan dimasukkan dalam saku celana.


b. Merokok mengunyah makanan/permen atau semacamnya.
c. Bergerombol, mengobrol, bercanda, berteriak, bertengkar, membuat gaduh
dengan sesama rekan atau petugas lainnya.
d. Menonton TV, mendengarkan radio dengan suara keras, membaca koran atau
majalah, mengisi TTS, menggambar atau yang semacamnya.
e. Berbantahan dengan tamu/pelanggan.
f. Duduk2 dibangku/diruang tamu atau diatas meja, serta tindakan2 lain yang
kurang sopan.
g. Meminta imbalan terhadap jasa/layanan yang diberikan.
h. Meninggalkan tempat tugas/membiarkan kantor dalam keadaan tanpa Security.
i. Mengkonsumsi minuman keras/menggunakan bahan2 yang mengandung
psikotropika dan sejenisnya.
j. Melakukan tindakan asusila, amoral ataupun tindakan kecurangan dalam bentuk
apapun.
7. PENUTUP :

a. Pedoman pelaksanaan tugas security guard PT. ASIAMAS INTERPRO ini untuk
digunakan sebagai pedoman bagi semua anggota security PT. ASIAMAS
INTERPRO didalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.

b. Pedoman pelaksanaan tugas ini bersifat fleksibel, sehingga dapat dikembangkan


untuk disesuaikan dengan situasi dan kondisi dilapangan, namun tidak
meninggalkan prinsip-prinsip dasar dari pedoman tugas security guard.

oooOooo

Anda mungkin juga menyukai