Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PELATIHAN BT&CLS SMART EMERGENCY

NAMA : Jenyfer Trifena Febiola Tibalia, S.Kep

NO.ABSEN : 31

INSTANSI : Stikes St Elizabeth Semarang

Setelah mempelajari materi yang disampaikan pada sesi learning/online (physical distanching),
peserta Pelatihan Basic trauma and cardiac life support diharapkan mampu menjawab beberapa
pertanyaan dibawah ini. Jawablah pertanyaan tersebut sesuai dengan pendapat yang anda pahami
setelah mengikuti pembelajaran. Setelah menjawab dan menyelesaikan tugas, peserta wajib
mengunggah melalui aplikasi system website www.smartemergency.id pada hari pertama sesuai
deadline yang sudah tertera pada system tugas peserta.
Note: (File yang diunggah berbentuk dokumen/PDF)

1. Building Learning Commitmen (BLC)


Apa yang menjadi dasar bahwasannya anda diharuskan untuk mengikuti pelatihan BT&CLS,
dan apa motivasi anda serta apa yang anda harapkan dari mengikuti pelatihan BT&CLS
bersama Smart Emergency...? Jelaskan
Jawaban :
Setelah mengikuti pelatihan hari pertama yang menjadi dasar untuk mengikuti
pelatihan bukan hanya untuk mendapatkan sertifikat sebagai penunjang dalam terjun ke
lapangan namun lebih dari itu yang menjadi dasar mengikuti pelatihan ini adalah menjadi
seorang perawat atau mahasiwa keperawatan yang kompeten dan handal, sehingga hal ini
menjadi motivasi untuk mengupgrade diri juga ilmu bukan hanya secara teori atau skill
tetapi banyak kompetensi lain yang bisa diupgrade seperti pengembangan diri sendiri,
disiplin, Kerjasama, meningkatkan rasa peduli, aktif dan toleransi terhadap orang lain.
Harapannya ilmu yang didapat dapat mengembangkan pengetahuan secara teori dan skill
serta mampu untuk mengaplikasikan keduanya secara langsung dan tepat.
2. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
Dalam pelayanan kegawatdaruratan khususnya di “Pre Hospital” sangat diperlukan suatu
sistem pelayanan Ambulance (PSC 119), dalam kondisi saat ini (Pandemic Cov.19), hal apa
saja yang perlu di perhatikan untuk Team dan Mobil Ambulance saat beroperasi..?
Jawaban :
Hal yang dapat diperhatikan untuk Team dan Mobil Ambulance saat beroperasi
dengan kondisi saat ini (pandemic covid-19) yaitu dengan memperhatikan APD yang
memadai bagi petugas maupun pasien, dan mobil ambulance yang lenngkap dengan alat
medis (Ambulance basic/Ambulance advance). APD juga penting saat pemberian layanan
untuk pasien yang diisolasi mandiri yang memiliki keluhan dan dilakukan pemeriksaan untuk
dirujuk ke faskes lanjutan untuk dapat penanganan lebih tepat dan efisien.

3. Etiko Legal Keperawatan Gawat Darurat


Apa yang anda lakukan ketika menemukan kasus Kegawatdaruratan dilapangan, apakah
anda di perbolehkan menolong korban tersebut, jika iya., apa dasar hukum yang melandasi
tindakan anda tersebut...? Jelaskan
Jawaban :
Menurut saya Ketika saya menemukan kasus kegawatdaruratan dilapangan dapat
dilakukan dengan tetap memerhatikan sesuai dengan SOP yang ada, pertolongan pertama
dapat dilakukan terhadap korban gawatdarurat secara cepat dan tepat ditempat kejadian
sebelum dibawa ke layanan Kesehatan terdekat “Permenkes RI No 19 Pasal 20 (1) dan (2)”,
sedangkan jika pertolongan pertama dilakukan oleh masyrakat maka harus mengikuti
panduan atau SOP yang berlaku dari call center yang juga tertera dalam “Permenkes RI No
19 Pasal 20 (4)”. tentang sistem penanggulangan gawat darurat terpadu.

4. Cardio Pulmonary Resucitation (CPR)


Ketika pasien mengalami Henti Jantung (Cardiac Arrest) pada pasien Dewasa, Anak dan Bayi,
apa yang anda lakukan untuk menolong pasien tersebut, tentunya sesuai dengan Algoritme
AHA 2015 yang telah di update pada tahun 2020 untuk pasien dengan Suspected or
Confirmed Covid-19...? Jelaskan
Jawaban :
Memberikan tindakan dengan memperhatikan DRCAB yang sesuai dengan algoritme
AHA 2015 di update pada tahun 2020 terkait covid-19 yaitu:
1. Memperhatikan Danger (A-3): Aman diri (menggunakan APD), Aman lingkungan
(menempatkan pasien dilingkungan yang aman ) dan Aman pasien.
2. Response: mengecek respon pasien dengan memanggil nama pasien atau teriak “bangun
dik, buka mata” sambal menepuk bahu pasien
3. Call for help: jika di RS : Code blue team, jika di luar RS yaitu PSC 119
4. cek nadi carotis pada anak dan orang dewasa, pada bayi cek nadi brachialis dan cek juga
apakah bernafas atau terjadi henti nafas yang dilakukan secara simultan.
5. Compression: pada orang deawasa menggunakan dua tangan, pada anak menggunakan 1
atau 2 tangan, sedanglkan pada bayi gunakan 2 jari atau 2 ibu jari dengan telapak tangan
melingkar pada bayi dan melakukan RJP dengan kedalaman 5 cm dengan pada anak dan
orang dewasa, sedangkan pada bayi dengan kedalaman 4cm dengan rasio 30 ; 2 utk 1
penolong, rasio 15 ; 2 utk 2 penolong.
6. Opening the Airway: membuka jalan napas klien dengan head tilt chin lift (bagi pasien
yang tidak memiliki trauma cervical) dan Jaw Thrust (bagi pasien yang dicurigai trauma
cervical).
7. Breating: memberikan napas bantuan dengan menggunakan dispossble resuscitator set.
8. Evaluasi : Melakukan evaluasi setiap 2 menit dengan 5 siklus serta cek nadi dan cek nafas,
jika ditemui teraba nadi namum tidak ada nafas lakukan rescue breathing yang diberikan
setiap 6 detik.

~ Selamat Mengerjakan ~

Anda mungkin juga menyukai