Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PELATIHAN BT&CLS SMART EMERGENCY

NAMA : Amrih Widiati

NO.ABSEN : 01

INSTANSI : UNKAHA Semarang

Setelah mempelajari materi yang disampaikan pada sesi learning/online (physical


distanching), peserta Pelatihan Basic trauma and cardiac life support diharapkan mampu
menjawab beberapa pertanyaan dibawah ini. Jawablah pertanyaan tersebut sesuai dengan
pendapat yang anda pahami setelah mengikuti pembelajaran. Setelah menjawab dan
menyelesaikan tugas, peserta wajib mengunggah melalui aplikasi system website
www.smartemergency.id pada hari pertama sesuai deadline yang sudah tertera pada
system tugas peserta.
Note: (File yang diunggah berbentuk dokumen/PDF)

1. Building Learning Commitmen (BLC)


Apa yang menjadi dasar bahwasannya anda diharuskan untuk mengikuti pelatihan
BT&CLS, dan apa motivasi anda serta apa yang anda harapkan dari mengikuti
pelatihan BT&CLS bersama Smart Emergency...? Jelaskan
Jawaban :
Yang menjadi dasar saya harus mengikuti pelatihan BT&CLS adalah :
1. Supaya saya kompeten dan handal dalam memberikan asuhan keperawatan
gawat darurat dan kritis serta percaya diri dalam Proses Belajar Mengajar
kepada mahasiswa kami di UNKAHA Semarang.
2. Supaya Tim LPK UNKAHA Semarang bisa mengurus perijinan buka praktek
mandiri perawat
3. Menjadi role model kepada mahasiswa, alumni dan dosen lain untuk senantiasa
upgrade ilmu melalui pelatihan BT&CLS

Motivasi dan harapan saya dari mengikuti pelatihan BT&CLS ini adalah untuk
menambah kualitas pribadi yang positif

2. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)


Dalam pelayanan kegawatdaruratan khususnya di “Pre Hospital” sangat diperlukan
suatu sistem pelayanan Ambulance (PSC 119), dalam kondisi saat ini (Pandemic
Cov.19), hal apa saja yang perlu di perhatikan untuk Team dan Mobil Ambulance
saat beroperasi..?
Jawaban : yang perlu diperhatikan oleh team dan mobil ambulance saat beroperasi
dalam kondisi pandemic Covid-19 ini antara lain :
1. Pastikan kebenaran berita yang diperoleh mengenai pasien yang terinfeksi
Covid-19 malalui satgas Covid daerah yang akan dituju
2. Pastikan SDM kompeten dalam penanganan kegawatan pre hospital
3. Pastikan sarana prasarana memadai dalam menunjang pertolongan pertama di
pre hospital
4. Komunikasi efektif dalam team rujukan

3. Etiko Legal Keperawatan Gawat Darurat


Apa yang anda lakukan ketika menemukan kasus Kegawatdaruratan dilapangan,
apakah anda di perbolehkan menolong korban tersebut, jika iya., apa dasar hukum
yang melandasi tindakan anda tersebut...? Jelaskan
Jawaban : Pada saat menemukan kasus kegawatdaruratan di lapangan, perawat
boleh menolong korban tersebut. Dasar hukum yang melandasi tindakan perawat
adalah UU Keperawatan No. 38/2014, pasal 35 :
Ayat 1; Dalam keadaan darurat untuk memberikan pertolongan pertama, perawat
dapat melakukan tindakan medis dan pemberian obat sesuai dengan
kompetensinya.
Ayat 2; Pertolongan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat bertujuan untuk
menyelamatkan nyawa klien dan mencegah kecacatan lebih lanjut.
Ayat 3; Keadaan daurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan keadaan
yang mengancam nyawa atau kecacatan klien.

dan Yankes kondisi Gadar PMK 47/ 2018 : Dalam keadaan darurat untuk
menyelamatkan nyawa seseorang/ pasien dan tidak ada dokter di tempat kejadian,
perawat dapat melakukan pelayanan kesehatan di luar kewenangannya.

4. Cardio Pulmonary Resucitation (CPR)


Ketika pasien mengalami Henti Jantung (Cardiac Arrest) pada pasien Dewasa, Anak
dan Bayi, apa yang anda lakukan untuk menolong pasien tersebut, tentunya sesuai
dengan Algoritme AHA 2015 yang telah di update pada tahun 2020 untuk pasien
dengan Suspected or Confirmed Covid-19...? Jelaskan
Jawaban : Menolong pasien yang mengalami cardiac arrest pada pasien dewasa,
anak dan bayi yang suspected or confimed Covid-19 sesuai dengan Algoritme AHA
2015 yang telah di update pada tahun 2020 adalah sebagai berikut :
Kurangi paparan terhadap penolong :
 Gunakan APD lengkap sebelum memasuki ruangan/ tempat kejadian
 Batasi jumlah personel
 Pertimbangkan penggunaan alat RJP mekanik pada pasien dewasa dan
dewasa muda yang memenuhi kriteria tinggi dan berat badan.
 Komunikasi status Covid-19 ke setiap penolong baru

Prioritaskan strategi oksigenasi dan ventilasi dengan resiko aerosolisasi rendah

 Gunakan penyaring HEPA, bila ada, untuk seluruh ventilasi


 Intubasi di awal menggunakan pipa endotrakeal dengan cuff, bila
memungkinkan
 Tugaskan intubator yang dengan kemungkinan terbesar untuk berhasil
intubasi dalam percobaan pertama
 Hentikan kompresi dada untuk intubasi
 Pertimbangkan penggunaan video laringoskopi bila ada
 Sebelum intubasi, gunakan bag-mask device (atau T-piece pada neonates)
dengan penyaring HEPA dan penyekat kedap udara
 Untuk dewasa, pertimbangkan oksigenasi pasief dengan nonrebreathing face
mask sebagai alternative bag-mask device untuk durasi pendek
 Jika intubasi harus ditunda, pertimbangkan supraglotic airway
 Minimalisisr diskoneksi sirkuit tertutup

Pertimbangkan kelayakan untuk resusitasi

 Tetapkan tujuan perawatan


 Sesuaikan panduan untuk membantu pengambilan keputusan, dengan
mempertimbangkan factor resiko pasien terkait kemungkinan untuk bertahan
hidup

Anda mungkin juga menyukai