Anda di halaman 1dari 27

N

W E
PERAN S
GEOTEKNIK

TERHADAP
PERENCANAAN
KONSTRUKSI JALAN
Apa itu Geoteknik?

Geoteknik adalah cabang ilmu teknik sipil yang mempelajari tentang


perilaku tanah dan batuan serta pengaruhnya terhadap perancangan
konstruksi. Dalam konteks perancangan konstruksi, geoteknik sangat
penting karena tanah dan batuan merupakan media yang menopang
konstruksi tersebut.
Oleh karena itu, pemahaman yang baik terhadap karakteristik tanah dan
batuan serta faktor-faktor yang mempengaruhi kondisinya sangat
diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek konstruksi.
KONSTRUKSI
TITLE
Use this blank slide to
insert a BIG image of
the location for your
trip.
This slide should capture
your fellow students’
interest.
In the notes area, write a
terrific lead into the trip
you will be taking people
on today.
Contohnya, pada saat merencanakan
pembangunan jalan tol, seorang insinyur harus
mempertimbangkan karakteristik tanah di
sepanjang rute jalan tol tersebut.
Jika tanah di daerah tersebut labil atau mudah
longsor, maka diperlukan teknik-teknik khusus
untuk memperkuat tanah tersebut agar dapat
menopang beban jalan tol dengan aman. Tanah
yang kurang stabil juga dapat menyebabkan
keretakan pada konstruksi bangunan, seperti
gedung tinggi atau jembatan, yang dapat
berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik.
Karakteristik Tanah
Karakteristik tanah sangat penting dalam perancangan
konstruksi karena berpengaruh pada kekuatan dan
stabilitas bangunan. Beberapa faktor yang mempengaruhi
karakteristik tanah antara lain jenis tanah, kandungan air,
dan struktur lapisan tanah.

Misalnya, tanah lempung memiliki karakteristik yang


berbeda dengan tanah pasir. Tanah lempung cenderung
lebih lunak dan mudah bergerak, sehingga membutuhkan
pondasi yang lebih kuat untuk menahan beban bangunan.
Sedangkan tanah pasir cenderung lebih stabil dan dapat
menahan beban dengan baik.
Stabilitas Lereng
Stabilitas lereng sangat penting dalam perancangan konstruksi dan dapat
mempengaruhi keselamatan pengguna jalan, bangunan, dan infrastruktur
lainnya. Dalam geoteknik, stabilitas lereng diukur dengan faktor
keamanan, yang mengindikasikan seberapa aman sebuah lereng dari
kemungkinan kegagalan.

Geoteknik dapat membantu dalam perancangan stabilitas lereng dengan


melakukan analisis faktor keamanan dan menentukan parameter tanah
yang diperlukan untuk mencapai faktor keamanan yang diinginkan. Contoh
kasus di mana geoteknik digunakan dalam perancangan stabilitas lereng
adalah pada proyek pembangunan jalan di daerah pegunungan. Dalam
proyek ini, geoteknik digunakan untuk menentukan tingkat kemiringan
maksimum lereng yang aman untuk dilalui oleh kendaraan.
Contoh Analisa Stabilitas Lereng

Analisis Tipologi Kawasan Rawan Bencana Longsor


Berdasarkan Penetapan Zonasi berdasarkan Permen PU
no.22 Tahun 2007.

Sensitivitas Tingkat Kerawanan Zona Potensi Longsor


berdasarkan Indikator Kemiringan Lereng, Alat yang
digunakan untuk mengukur kemiringan lereng gunung
penelitian adalah distance meter, meteran teknologi laser
jenis Leica Type Disto D510. Gambar 1 menunjukkan
bahwa kemiringan lereng gunung sebesar 52,0o.
Contoh Analisa Stabilitas Lereng
Berdasarkan Gambar 1 dan 2 Sensitivitas Tingkat
Kerawanan Zona Potensi Longsor berdasarkan Indikator
Kemiringan Lereng yang terdapat pada Permen PU
No.22 tahun 2007 memiliki sensitivitas tinggi karena
Lereng memiliki kemiringan lebih di atas 40%.
Contoh Analisa Stabilitas Lereng
Tanah longsor terjadi pada perbukitan yang memiliki kemiringan sedang hingga terjal,
sering terjadi di musim hujan dengan intensitas curah hujan tinggi. Daerah penelitian
merupakan zona berpotensi longsor tipe A. Tingkat kerawanan longsor berpotensi tinggi
karena memiliki kemiringan terjal, dengan kemiringan 52,0o. Berdasarkan data hasil
penelitian pada Gambar 3 jenis tanah longsor berdasarkan Permen PU no. 22 tahun 2007
adalah longsoran rotasional. Longsor rotasional memiliki bidang longsor yang berbentuk
lengkung ke arah atas serta terjadi pada massa tanah yang bergerak dalam satu kesatuan
(Gambar 4). Terkadang bisa berbentuk seperti lingkaran, log spiral, hiperbola atau bahkan
tunggal, multiple ataupun berantai.
Contoh Analisa Stabilitas Lereng

Daerah penyelidikan berdasarkan Permen


PU No.22 tahun 2007 merupakan zona
berpotensi longsor tipe A yaitu daerah
pegunungan/perbukitan, dalam survey ini
adalah lereng gunung.
Tingkat kerawanan longsor berpotensi
tinggi karena memiliki kemiringan terjal,
dengan kemiringan 52,0o. Dan jenis
tanah longsor yang terjadi pada daerah
penelitian adalah longsoran rotasional.

Pedoman Penataan ruang.


KAWASAN RAWAN BENCANA LONGSOR.
Permen PU no.22 Tahun 2007.
• Geoteknik sangat penting dalam analisis
risiko pada perancangan konstruksi. Dalam
menganalisis risiko, geoteknik dapat
membantu mengidentifikasi potensi bahaya
seperti kegagalan lereng atau longsor tanah
yang dapat mempengaruhi integritas
keseluruhan dari proyek konstruksi.
• Dalam contoh kasus di sebuah proyek
pembangunan jalan, geoteknik dapat
membantu dalam mengidentifikasi risiko
terkait stabilitas tanah di sekitar area
pembangunan jalan. Hal ini dapat dilakukan
Analisis dengan melakukan pengujian tanah dan
Risiko analisis geoteknik untuk menentukan jenis
desain perkerasan yang tepat dan
mengurangi risiko kegagalan struktur.
Pada “Data Geoteknik” SNI mencakup 4 aspek, yaitu:
1. Perancangan Penyelidikan Tanah
2. Pelaksanaan Penyelidikan di Lapangan
3. Pengujian di Laboratorium
4. Laporan Penyelidikan Tanah

Standar Nasional Indonesia (SNI 8460:2017)


Persyaratan Perancangan Geoteknik
1. PERENCANAAN PENYELIDIKAN TANAH
Program penyelidikan tanah perlu dirancang untuk;
a. Mengetahui kondisi tanah
b. Menetapkan parameter‐parameter Geoteknik

Informasi penting yang perlu tercakup;


a. Kesesuaian lokasi
b. Tingkat resiko
c. Rencana fondasi dan galian
d. Pengaruh pembangunan terhadap lingkungan sekitar
e. Kemungkinan kontaminasi
2. PENYELIDIKAN LAPANGAN
Penyelidikan lapangan mencakup:
a. Pengeboran & galian (test pit)
b. pengambilan contoh tanah
c. pengujian lapangan
d. penyelidikan air tanah.
CATATAN.
Untuk jumlah titik bor:
Konsultan Perencana
diwajibkan menjamin
jumlah ketercukupan dan
keakuratan data tanah
yang digunakan dalam
perancangan.
Menurut SNI 2827 -2008
Bacaan
0 – 2 MPa Tanah Lembek
0 – 5 MPa Tanah Lembek
0 – 25 MPa Tanah Keras
Menurut SNI 4153 -2008
Nilai SPT
0 - 14 Sangat Lepas
14 - 10 Lepas
10 - 30 Menengah
30 - 50 Padat
> 50 Sangat Padat

Menurut SNI 02-1726-2012


Nilai SPT
0 - 14 Tanah Lunak
15 – 50 Tanah Sedang
> 50 Tanah Keras
Tujuan dari uji DCP adalah untuk mengevaluasi kekuatan tanah dasar serta lapis pondasi jalan dengan
cepat. DCP memberikan kekuatan lapisan hingga kedalaman 90 cm dari permukaan tanah yang Anda uji
tanpa menggali hingga kedalaman tertentu untuk pembacaan data yang diharapkan.

Dengan menggunakan informasi hasil uji DCP


dapat diperoleh nilai korlasi penetrasi terhadap
nilai CBR nya dan selanjutnya sebagai langkah
awal perencanaan perkerasan jalan yang terdiri
dari lapis pondasi (atas dan bawah) dan tebal
lapis perkerasannya dapat didisain.
2.PENGUJIAN LABORATORIUM
Uji laboratorium disusun dengan memperhatikan:
• program penyelidikan lainnya
• informasi dari pengujian lapangan

Hasil uji laboratorium harus diperiksa dengan:


• Nilai‐nilai umum di literatur
• Korelasi dengan sifat indeks
• Pengalaman sebanding

Uji laboratorium pada SNI mencakup:


• Uji laboratorium pada tanah
• Uji laboratorium pada batuan
ACUAN STANDAR UJI LABORATORIUM PADA TANAH
Uji laboratorium perlu dilakukan sesuai dengan standar SNI, atau standar lainnya yang umum
apabila belum tercakup pada SNI, seperti yang dirujuk pada Tabel dibawah:
ACUAN STANDAR
UJI LABORATORIM
PADA BATUAN
3. LAPORAN PENYELIDIKAN TANAH
Laporan penyelidikan tanah harus mencakup:

• Informasi geoteknik
• Evaluasi Informasi geoteknik
• Tambahan penyelidikan atau uji laboratorium (jika diperlukan)
Kesimpulan
Geoteknik adalah ilmu yang sangat penting
dalam perancangan konstruksi. Dengan
memahami karakteristik tanah dan stabilitas
lereng, serta menggunakan analisis risiko yang
tepat, kita dapat merencanakan pondasi yang
aman dan mengurangi kemungkinan terjadinya
kegagalan struktur.
Pesan penting yang dapat disimpulkan disini
adalah bahwa penggunaan geoteknik dalam
proyek konstruksi tidak hanya penting, tetapi
juga sangat diperlukan untuk memastikan
keselamatan dan keberhasilan proyek. Oleh
karena itu, mari kita gunakan geoteknik dalam
setiap proyek konstruksi kita agar dapat
mencapai hasil yang optimal.
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai