Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fadhilah Zahwa

Nim : 190501142

THOMAS ROBERT MALTHUS

 Terkenal karena doktrin populasinya yang berlawanan dengan pandangan abad ke-18
yang menyatakan bahwa ada kemungkinan untuk meningkatkan standar hidup.
 Malthus berpendapat bahwa bahwa perkembangan yang seperti itu akan
menyebabkan populasi karena itu akan menurunkan keuntungan.
 Pendapat malthus memunculkan kontroversi dengan mengatakan bahwa ilmu
ekonomi seharusnya ilmu yang empiris daripada deduktif maksudnya bahwa ekonomi
dapat mengalami kesulitan dengan adanya tingkat pengangguran yang tinggi dalam
waktu yang lama dan menentang perdagangan bebas dan bantuan pemerintah kepada
pihak yang miskin.
 Malthus kembali memunculkan kontroversi yang berkaitan dengan prinsip-prinsip dan
kebijakan ekonomi.
 Malthus juga terlibat perdebatan dengan Ricardo tentang UU Jagung Inggris dan UU
Kemiskinan Inggris, manfaat dari perdagangan bebas, dan kemungkinan adanya
kelebihan dan kekurangan permintaan barang.
 Dalam karya malthus Essay on Population (1978) berpendapat bahwa kemajuan
manusia adalah tidak mungkin karena kemiskinan dan penderitaan merupakan hal
yang tidak dapat dihindari dalam mayoritas setiap masyarakat.
 Malthus berpendapat bahwa semua usaha untuk mengurangi kemiskinan dan
penderitaan, walaupun dengan maksud baik maupun sudah dipikirkan dengan baik
hanya akan memperburuk keadaan.
 Pendirian malthus yang seperti ini membuat Thomas Carlisle menamakannya sebagai
“ilmu yang suram”
 Keadaan manusia tidak dapat ditingkatkan karena 2 hal. Pertama karena malthus
yakin bahwa orang-orang dikendalikan oleh hasrat kesenangan seksual yang tak
pernah puas. Ini dapat menyebabkan populasi bertambah dan jika tidak dikendalikan
akan tumbuh menurut deret ukur (1,2,4,8,16,...). Kedua, Malthus percaya bahwa
diminishing return (pengembalian yang semakin menurun) berlaku dalam sektor
pertanian; semakin banyak tanah yang ditanami maka setiap penanaman lahan yang
baru akan menghasilkan hasil yang lebih sedikit. Maka produksi makanan hanya akan
meningkat menurut deret aritmatika (1,2,3,4,5,...)
 Dalam Essay on Point edisi pertama Malthus menyebutkan “pengendalian positif”
pada masyarakat. Pengendalian ini adalah faktor-faktor yang meningkatkan jumlah
kematian, kelaparan, bencana alam, wabah penyakit dan perang.
 Dalam Essay on Point edisi kedua Malthus menambahkan “pengendalian preventif”
yaitu pantangan seksual, pengendalian kelahiran dan menunda perkawinan.
 Malthus menentang setiap usaha untuk mensahkan bantuan bagi orang miskin, dan
menolak memberi bantuan kepada orang miskin. Menurutnya hal ini akan
menghasilkan lebih banyak lagi orang-orang miskin.
 Malthus kembali melanjutkan penolakannya dalam sebuah pamflet yang berjudul “An
Investigation of the Cause of the Present High Price of Provisions”.
 Dalam pamflet tadi Malthus berpendapat bahwa bantuan kemiskinan juga akan
menaikkan harga jagung di Inggris. Hal ini akan merugikan seluruh warga negara dan
orang miskin itu sendiri.
 Dalam Essay on Point (1970) pada level teoritis, Malthus memberikan justifikasi
untuk laba. Menurutnya keuntungan adalah pengembalian kepada kapitalis karena
usahanya memproduksi barang.
 Bagi malthus sewa yang tinggi adalah hasil dari kemakmuran ekonomi dan ukuran
dari kemakmuran.
 Malthus menjelaskan alasan mengapa harga naik adalah karena terlalu banyak
pengeluaran yang terjadi dalam ekonomi.
 Menurut Malthus penyebab masalah Inggris Raya mengalami depresi berat karena
kapitalisme yang berkembang disana cenderung membuat kaum kapitalis menerima
terlalu banyak pendapatan.
 Malthus berpendapat dalam kenyataannya pendapatan kapitalis lebih besar daripada
investasi. Ada 2 alasan untuk ini, pertama mesin-mesin baru membutuhkan pekerja
yang baru. Kedua, Malthus berpendapat bahwa mesin-mesin baru meningkatkan
produktivitas dan mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja.
 Malthus mengusulkan solusi agar negara mengubah distribusi pendapatan sehingga
kaum kapitalis menerima pendapatan yang lebih kecil dan pemilik tanah menerima
lebih banyak pendapatan.
 Malthus mendukung British Corn Laws, UU ini melarang impor benih jagung masuk
ke Inggris sampai tingkat harga yang pasti telah tercapai.
 British Corn Laws di-sahkan tahun 1815 dan dicabut tahun 1846
 Menurut Malthus dengan semakin sedikit impor benih jagung akan membuat banyak
lahan yang akan dipakai untuk menghasilkan makanan. Hal ini akan meningkatkan
sewa karena diminishing return dalam pertanian dan memberikan lebih banyak uang
kepada pemilik tanah.
 Malthus juga percaya bahwa upah akan naik sebanding dengan kenaikan harga yang
disebabkan pembatasan perdagangan.
 “Malthusian” selalu berkonotasi dengan pesimisme tentang kemampuan umat
manusia untuk meningkatkan kesejahteraan ekonominya.

Anda mungkin juga menyukai