Anda di halaman 1dari 14

TEMA: KEMISKINAN DAN

KESENJANGAN
NIM: 11201120000088

ALBERT KEVIN DENNY


KEMISKINAN DAN KESENJANGAN

Kemiskinan sebagai suatu


ketidakmampuan manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya, baik
Sedangkan, kesenjangan merupakan
secara primer dan sekunder kondisi yang mana keadaan tidak
seimbang dalam kehidupan sosial dan
(Tjokronegoro 1996: 36).
ekonomi masyarakat (Meyrizki &
Pandjaitan 2011: 68).
KONSEP KEMISKINAN

Kemiskinan menurut (Suyanto 1995: 72), merangkum empat permasalahan

pokok, yaitu:

1. kurangnya kesempatan

2. rendahnya kemampuan

3. kurangnya jaminan

4. ketidakupayaan
JENIS-JENIS KEMISKINAN
1 Kemiskinan Absolut: kemiskinan yang
disebabkan rendahnya pendapatan seseorang
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

2 Kemiskinan Relatif: kemiskinan


yang disebabkan oleh kebijakan
negara.
PERBEDAAN FAKIR DAN
MISKIN

Fakir merupakan kondisi seseorang yang


memiliki usaha namun tidak mencukupi
keperluan sehari-hari, sedangkan miskin
merupakan kondisi seseorang yang tidak
memiliki mata pencaharian dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya (Ali Hasan 2006: 95).
JENIS-JENIS KEMISKINAN
Negara wajib memperhatikan kaum miskin dengan berbagai regulasi
yang ada, contohnya:
1. UU No. 13 Tahun 2011 Tentang Penanganan Fakir Miskin.
2. Inpres No.4 Tahun 2022 tentang Program Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan.
Kemiskinan Relatif: kemiskinan
3. yang
Kepmenko Nomor 32 Tahun 2022
disebabkan oleh kebijakan tentang pedoman Umum pelaksanaan
Program Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
negara.
KARAKTERISTIK
KEMISKINAN

Supriatna (1997:82) mengemukakan lima karakteristik penduduk miskin, antara lain:

1. Tidak memiliki faktor produksi sendiri.

2. Tidak mempunyai kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri.

3. Tingkat pendidikan pada umunya rendah.

4. Banyak diantara mereka tidak mempunyai fasilitas .

5. Diantara mereka berusia relatif muda dan tidak mempunyai keterampilan atau pendidikan yang

memadai.
KARAKTERISTIK KEMISKINAN
Menurut, Kemensos kriteria kemiskinan itu yakni
tempat berteduh/tinggal sehari-hari, status
pekerjaan, kekhawatiran pemenuhan kebutuhan pangan,
pengeluaran pangan lebih dari 70 persen total
pengeluaran, pengeluaran
Kemiskinan Relatif: kemiskinanuntuk pakaian.
yang disebabkan oleh kebijakan
negara.
Perspektif Islam soal Kemiskinan

AJARAN AGAMA MENGAKUI ADANYA KETERBATASAN SUMBER DAYA


YANG BERHADAPAN DENGAN KEINGINAN MANUSIA YANG TIDAK TERBATAS.
INI MISALNYA DIJELASKAN DALAM AL-QURAN: "DAN SUNGGUH KAMI AKAN
UJI KAMU DENGAN SEDIKIT KETAKUTAN, KELAPARAN, KEKURANGAN HARTA,
JIWA DAN BUAH-BUAHAN. DAN BERIKANLAH BERITA GEMBIRA BAGI ORANG-
ORANG YANG SABAR." (Q,S AL-BAQARAH: 155). SEDANGKAN KEINGINAN
MANUSIA TIDAK TERBATAS DAN HAL INI SANGAT INDAH DIJELASKAN DALAM
AL-QUR AN: "BERMEGAH-MEGAHAN TELAH MELALAIKAN KAMU SAMPAI
KAMU MASUK KE LIANG KUBUR. JANGANLAH KAMU BEGITU, KELAK KAMU
AKAN MENGETAHUI (AKIBAT PERBUATANNMU ITU) (QS AL-TAKAATSUR:
1-5)." LALU DIPERKUAT OLEH SABDA NABI MUHAMMAD: "BAHWA MANUSIA
TIDAK AKAN PERNAH PUAS. BILA DIBERIKAN EMAS SATU LEMBAH, IA AKAN
MINTA DUA LEMBAH, BILA DIBERIKAN DUA LEMBAH IA AKAN MEMINTA
TIGA LEMBAH DAN SETERUSNYA SAMPAI IA MASUK KUBUR".
RESPONS ISLAM DAN DUNIA
GLOBAL TERHADAP
KEMISKINAN
Islam sejatinya mengingkari adanya pemahaman dan ajaran tentang berdiam diri

dan menikmati kemiskinan, hal ini karena menurut al-Qaradawi, tidak ada satu ayat dan

hadis pun yang substansinya memuji/menyanjung sikap berkubang pada kefakiran.

Adapun hadis-hadis yang berbunyi pujian atas sikap zuhud bukanlah pujian atas

kefakiran. Zuhud tidak berarti membenci dunia, melainkan zuhud yang hakiki adalah

pemilik harta duniawi, dan dia menempatkan harta tersebut di tangannya, bukan di

hatinya (Yusuf Al-Qaradawi: 1996).


RESPONS ISLAM DAN DUNIA GLOBAL TERHADAP KEMISKINAN
Sedangkan, PBB mengentaskan soal kemiskinanMajelis Umum PBB telah menyusun Dekade Ketiga Pengentasan Kemiskinan PBB (2018-2027), yang terdiri dari rencana aksi pemberantasan kem

antarlembaga dan seluruh sistem.

Terdapat 12 agenda PBB dalam upaya mempercepat tindakan pemberantasan kemiskinan di dunia sebagai berikut.

Peningkatan pengumpulan dan analisis data statistik untuk mengetahui karakteristik populasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan mereka.

Mempercepat tindakan global menuju pekerjaan yang layak untuk masyarakat dengan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.

Membantu beberapa negara yang membutuhkan bantuan dalam mengembangkan dan membiayai infrastruktur industri.

Mendukung perekonomian wilayah pedesaan di sektor pertanian dan nonpertanian.

Mengutamakan kebijakan peningkatan kapasitas produktif yang layak dan kompetitif di bidang pertanian, manufaktur dan jasa.

Menerapkan landasan perlindungan sosial berdasarkan prioritas nasional.

Memanfaatkan inovasi dan interkonektivitas terhadap penciptaan lapangan pekerjaan.

Melakukan investasi terhadap pendidikan, dan pengembangan keterampilan, serta fasilitas lapangan pekerjaan.

Menyamaratakan akses terhadap layanan kesehatan yang berkualitas.

Mempercepat tindakan untuk mengatasi perubahan iklim dan dampaknya yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi.

Mobilisasi sumber daya dalam negeri dengan memperhatikan upaya memerangi aliran keuangan gelap, penghindaran pajak, dan pencucian uang.

Mendorong repatriasi sukarela sebagai bagian dari solusi jangka panjang untuk menghindari segala bentuk penganiayaan dan kekerasan terhadap pengungsi.
FAKTOR PENYEBAB
TERJADINYA KEMISKINAN
Menurut Chamsyah (2008) penyebab kemiskinan adalah berupa hubungan-hubungan

kompleks antara individu yang hidup dengan daya lemah dalam suatu tradisi keluarga, masyarakat

dalam ruang struktur sosial (negara) yang rumit dan menganut sistem modern dalam cara produksinya.

Individu sebagai penyebab kemiskinan menempati posisi pertama dalam kondisi kurang kesejahteraan

ini. Keluarga sebagai penyebab lain hanya institusi sosial terkecil yang terlemahkan oleh struktur

sosial yang merupakan penyebab struktural kemiskinan. Penyebab-penyebab tersebut menjadi acuhan
SOLUSI KEMISKINAN
Upaya penanggulangan kemiskinan pada tingkat nasional bisa dilihat dari program-
program yang telah dicanangkan oleh pemerintah (Sekretariat Komite Penanggulangan
Kemiskinan: tanpa tahun). Sejak tahun 1969 Departemen Dalam Negeri telah mengelola
bant uan pembangunan desa. Tujuannya ialah untuk menggerakkan masyarakat supaya
berpartisipasi aktif dalam pembangunan melalui peningkatan kegiatan usaha serta
pembangunan sarana dan prasarana dasar.
Selain itu Bank Indonesia juga telah berupaya menanggulangi kemiskinan.
Upaya yang telah dilakukan Bank Indonesia antara lain: a) Sejak tahun 1965 memberi
layanan skim kredit Bimbingan Massal (Bimas) yang merupakan suatu upaya untuk
meningkatkan produksi pangan khususnya padi dan palawija serta meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan petani; dan b) Program pemberian kredit dengan bunga
rendah yang pelaksaannya dilakukan oleh beberapa bank yang dit unjuk. Kredit berbunga
rendah tersebut terdiri dari Kredit Usaha Tani (KUT), Kredit Umum Perdesaan, Kredit
Usaha Kecil dan Kredit Kepada Koperasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai