Anda di halaman 1dari 6

Instruksi Tugas Praktik Mandiri : Sebagai Pekerja Pada Bidang Kesehatan Dan

Keselamatan Kerja, Harus Memastikan Semua Karyawan Dalam Keadaan Sehat.

1. Jelaskan Proses Pemantau Dan Pengukuran Dalam Sistem Manajemen K3


2. Buatlah Proses Pemeriksaan Kesehatan Karyawan Dalam Bentuk Pdf

Perusahaan membangun metode sistematis untuk pengukuran dan pemantauan


kinerja K3 secara teratur sebagai satu kesatuan bagian dari keseluruhan sistem
manajemen Perusahaan.

Pemantauan melibatkan pengumpulan informasi-informasi berkaitan dengan bahaya


K3, berbagai macam pengukuran dan penelitian berkaitan dengan resiko K3, jam
lembur tenaga kerja serta penggunaan peralatan/mesin/perlengkapan/bahan/material
beserta cara-cara penggunaannya di tempat kerja. Pengukuran kinerja K3 dapat
berupa pengukuran kualitatif maupun pengukuran kuantitatif kinerja K3 di tempat
kerja.

Pengukuran dan Pemantauan bertujuan antara lain untuk :

1. Melacak perkembangan dari pertemuan-pertemuan K3, pemenuhan Tujuan


K3 dan peningkatan berkelanjutan.
2. Memantau pemenuhan peraturan perundang-undangan dan persyaratan
lainnya berkaitan dengan penerapan K3 di tempat kerja.
3. Memantau kejadian-kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
(PAK).
4. Menyediakan data untuk evaluasi keefektivan pengendalian operasi K3 atau
untuk mengevaluasi perlunya modifikasi pengendalian ataupun pengenalan
pilihan pengendalian baru.
5. Menyediakan data untuk mengukur kinerja K3 Perusahaan baik secara
proaktif maupun secara reaktif.
6. Menyediakan data untuk mengevaluasi penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan kerja Perusahaan.
7. Menyediakan data untuk menilai kompetensi personil K3.

Perusahaan mendelegasikan tugas pemantauan dan pengukuran kinerja K3 kepada


Ahli K3 Umum Perusahaan atau Sekretaris Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja termasuk anggota-anggota di bawah kewenangan Ahli K3 Umum
Perusahaan.

Hasil dari pemantauan dan pengukuran kinerja K3 dianalisa dan digunakan untuk
mengidentifikasi tingkat keberhasilan kinerja K3 ataupun kebutuhan perlunya
tindakan perbaikan ataupun tindakan-tindakan peningkatan kinerja K3 lainnya.

Pengukuran kinerja K3 menggunakan metode pengukuran proaktif dan metode


pengukuran reaktif di tempat kerja. Prioritas pengukuran kinerja K3 menggunakan
metode pengukuran proaktif dengan tujuan untuk mendorong peningkatan kinerja
K3 dan mengurangi kejadian kecelakaan kerja di tempat kerja.

Termasuk dalam pengukuran proaktif kinerja K3 antara lain :


1. Penilaian kesesuaian dengan perundang-undangan dan peraturan lainnya yang
berkaitan dengan penerapan K3 di tempat kerja.
2. Keefektivan hasil inspeksi dan pemantauan kondisi bahaya di tempat kerja.
3. Penilaian keefektivan pelatihan K3.
4. Pemantauan Budaya K3 seluruh personil di bawah kendali Perusahaan.
5. Survey tingkat kepuasan tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat kerja.
6. Keefektivan hasil audit internal dan audit eksternal Sistem Manajemen K3.
7. Jadwal penyelesaian rekomendasi-rekomendasi penerapan K3 di tempat
kerja.
8. Penerapan program-program K3.
9. Tingkat keefektivan partisipasi tenaga kerja terhadap penerapan K3 di tempat
kerja.
10. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja di tempat kerja.
11. Penilaian aktivitas kerja yang berkaitan dengan resiko k3 Perusahaan.

Termasuk dalam pengukuran reaktif kinerja K3 antara lain :

1. Pemantauan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (PAK).


2. Tingkat keseringan kejadian kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
(PAK).
3. Tingkat hilangnya jam kerja akibat kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja (PAK).
4. Tuntutan tindakan pemenuhan dari pemerintah.
5. Tuntutan tindakan pemenuhan dari pihak ke tiga yang berhubungan dengan
Perusahaan.

Perusahaan menyediakan peralatan-peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan


pemantauan dan pengukuran kinerja K3 seperti alat pengukur tingkat kebisingan,
pencahayaan, gas beracun dan alat-alat lainnya sesuai dengan aktivitas operasi
perusahaan yang berkaitan dengan K3.

Perusahaan juga menggunakan komputer dan program-program komputer sebagai


alat untuk menganalisa hasil pemantauan dan pengukuran kinerja K3 di tempat
kerja.

Keseluruhan alat-alat yang digunakan dalam pemantauan dan pengukuran kinerja


K3 dikalibrasi secara berkala dan disesuaikan pengaturan nilai besaran satuannya
sesuai dengan standar nilai besaran satuan yang berlaku baik Internasional maupun
secara lokal.

Perusahaan tidak menggunakan alat-alat yang tidak dikalibrasi dengan tepat ataupun
yang sudah mengalami kerusakan untuk melaksanakan pemantauan dan pengukuran
kinerja K3 di tempat kerja.

Kalibrasi dan perawatan alat ukur pemantauan dan pengukuran kinerja K3


dilaksanakan oleh personil ahli terhadap pelaksanaan kalibrasi dan perawatan alat-
alat ukur yang digunakan.
Prosedur Tes Kesehatan untuk Karyawan
Tes kesehatan untuk karyawan adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan terhadap
karyawan atau calon karyawan oleh perusahaan atau lingkungan kerja. Lalu, apa yang
terlintas saat Anda memikirkan tentang Medical Check Up karyawan?
Bagi sebagian orang mungkin merasa senang sekaligus sedikit cemas. Senang bisa rutin
melakukan dan mengetahui kondisi kesehatan, tetapi disatu sisi khawatir menerima
kenyataan bila ada sesuatu hal yang tak terduga entah ditemukan penyakit atau prediksi lain.
Tes kesehatan untuk karyawan biasanya dilakukan tiap tahun, pemeriksaan fisik sudah
menjadi tradisi yang perlu dilakukan guna mendeteksi lebih awal kesehatan karyawan akibat
faktor pekerjaan yang selama ini dijalaninya. Hal tersebut masuk dalam program Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K-3) yang dilakukan oleh perusahaan. Perusahaan yang rutin
melakukan tes kesehatan karyawan agar bisa melihat kemampuan karyawan dalam
melakukan pekerjaan dari sisi kesehatannya. Dengan demikian, kesehatan karyawan pun
terjamin diimbangi dengan lingkungan kerja yang aman. Tak heran bila produktivitas dan
kinerja karyawan dapat meningkat.
Jenis Tes Kesehatan (Medical Check Up)
Tes kesehatan (Medical Check Up) terdiri dari beberapa jenis antara lain sebagai berikut:
1. Medical Check Up Sebelum Kerja
Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan sebelum pekerja diterima kerja untuk bekerja pada
perusahaan tersebut.
2. Medical Check Up Berkala
Pemeriksaan kesehatan dilakukan secara berkala sekurang-kurangnya satu tahun sekali.
Pemeriksaan ini dilakukan sesuai dengan risiko bahaya yang terjadi di lapangan/ tempat
bekerja.
3. Medical Check Up Khusus
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada pekerja atau golongan pekerja tertentu untuk
mendeteksi pengaruh pekerjaan terhadap karyawan. Biasanya medical check up ini dilakukan
terhadap beberapa kriteria orang sebagai berikut.
 Pekerja yang sedang sakit atau mengalami kecelakaan yang membutuhkan perawatan
lebih dari 2 minggu.
 Pekerja yang berusia di atas 40 tahun dan pekerja disabilitas baik laki-laki atau
perempuan.
 Pekerja yang memiliki riwayat penyakit tertentu dan membutuhkan pemeriksaan
khusus sesuai kebutuhan.
 Pekerja golongan tertentu, sebagai contoh pada pilot yaitu pemeriksaan kesehatan
bagi pilot serta awak kabin yang berhubungan langsung dengan pesawat udara.
Medical check up karyawan minimal dilakukan setiap satu tahun sekali.

Prosedur Tes Kesehatan untuk Karyawan


Ketika Anda melakukantes kesehatan untuk karyawan, Anda akan melakukan serangkaian
proses pengecekan kesehatan. Tentunya semua jenis pemeriksaan disesuaikan dengan usia,
jenis kelamin, jenis pekerjaan, serta kondisi kesehatan pekerja. Dokter atau perawat akan
bertanya suatu hal terkait pemeriksaan fisik. Berikut tahapan medical check up karyawan:
1. Pemeriksaan Riwayat Kesehatan
Prosedur pertama yang Anda lewati adalah pemeriksaan riwayat kesehatan. Dokter akan
bertanya tentang riwayat kesehatan Anda. Beberapa pertanyaan tersebut ialah sebagai
berikut:
 penyakit atau kondisi medis masa lalu dan saat ini
 operasi atau prosedur medis sebelumnya
 imunisasi masa lalu
 obat-obatan, vitamin, mineral, dan pengobatan herbal yang sedang dikonsumsi orang
tersebut
 tanda dan gejala saat ini
 informasi gaya hidup, seperti pola makan dan kebiasaan olahraga, merokok dan
konsumsi alkohol, serta riwayat seksual dan reproduksi
 riwayat kondisi kesehatan atau penyakit keluarga.

2. Pemeriksaan Tanda Vital


Pemeriksaan senjutnya ialah pemeriksaan tada vital. Dokter akan melakukan pemeriksaan
pada tanda vital pasien yang meliputi:
 Laju pernapasan
 Denyut jantung
 Suhu tubuh
 Tekanan darah
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan ketiga ialah pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan fisik tergantung pada alasan
pemeriksaan tersebut dilakukan. Berikut beberapa di antaranya:
 Pemeriksaan leher dan kepala
Biasanya pasien akan diminta oleh dokter untuk membuka mulut dengan lebar untuk
memeriksa tenggorokan dan amandel. Lalu, dokter memeriksa kondisi gigi dan gusi, telinga,
hidung, mata, kelenjar getah bening, dan kelenjar tiroid (kelenjar gondok).
 Pemeriksaan paru
Dokter akan memeriksa paru-paru dengan stetoskop untuk mengetahui kondisi paru-paru
Anda.
 Pemeriksaan jantung
Pemeriksaan jantung dilakukan untuk mengetahui kondisi jantung Anda termasuk mendengar
suara jantung Anda dengan menggunakan stetoskop.
 Pemeriksaan perut
Pemeriksaan perut dilakukan untuk mendeteksi kelainan organ pencernaan serta
mendengarkan bunyi usus dengan stetoskop.
 Pemeriksaan kulit
Pemeriksaan kulit harus dilakukan secara teratur untuk mendeteksi kanker kulit. Pemeriksaan
ini sangat penting bagi orang-orang dengan faktor risiko kanker kulit, seperti mereka yang
memiliki riwayat kanker kulit dalam keluarga.
 Pemeriksaan saraf
Pemeriksaan saraf dilakukan untuk mengukur kekuatan otot, keseimbangan, dan reflek pada
tubuh.
Biasanya dokter juga melakukan pemeriksaan tambahan lain. Pada pasien laki-laki dilakukan
pemeriksaan penis dan testis untuk melihat apakah ada peradangan atau infeksi. Bagi pasien
perempuan, biasanya akan dilakukan pengecekan payudara dan organ kelamin. Sebenarnya
pemeriksaan kesehatan akan disesuaikan berdasarkan usia dan faktor risiko yang terjadi di
lingkungan kerja. Misalnya, bagi karyawan yang bekerja dengan kebisingan akan dilakukan
pengecekan pendengaran atau tes audiometri secara berkala. Atau bagi pekerja yang sering
terpapar zat kimia berbahaya akan dilakukan monitoring kadar zat kimia tersebut dalam
darah.
Demikianlah prosedur tes kesehatan untuk karyawan yang umum dilakukan perusahaan.
Pastikan Anda selalu sehat dengan rutin melakukan medical check up setidaknya satu tahun
sekali. Seseorang yang rutin melakukan medical check up memiliki kualitas hidup lebih baik
karena mencegah lebih mudah daripada mengobati. Penting untuk memilih tempat yang aman
dan nyaman selama medical check up berlangsung. Ciputra Medical Center memiliki layanan
medical check up untuk pribadi dan perusahaan. Layanan medical check up dapat disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan. Selain itu, tersedia juga jasa konsultasi untuk membantu Anda
untuk menentukan pemeriksaan yang sesuai kebutuhan perusahaan Anda.

Anda mungkin juga menyukai