Anda di halaman 1dari 2

Inspeksi dan Audit

Inspeksi K3 adalah suatu proses menemukan potensi bahaya terhadap standar teknis
yang ada ditempat kerja dalam penerapan keselamatan dan kesehatan di tempat
kerja untuk mencegah terjadinya kerugian maupun kecelakaan ditempat kerja.
Inspeksi dilakukan dengan konsep manajemen PDCA (Plan – Do – Check –Action)
Tujuan Inspeks: Mencegah terjadinya kecelakaan kerja, Mencegah Penyakit Akibta
Kerja, Memelihara keamanan lingkungan kerja, Mencegah tindakan tidak aman,
Memelihara kelancaran proses dan produktivitas kerja
Di tempat kerja harus dilakukan kegiatan inspeksi terdiri dari Adanya Kondisi

Nonstandard, misalnya tidak adanya pelindung mesin, Adanya Perilaku yang


Substandard, misalnya tidak mematuhi prosedur kerja, Adanya Perubahan, baik
perusahaan peralatan maupun prosedur, Kecenderungan bekerja secara rutinitas.

Jenis-jenis inspeksi K3: Inspeksi rutin, Inspeksi berkala, Inspeksi Khusus, Inspeksi tidak
terencana, Inspeksi bertahap
Manfaat inspeksi: Untuk mengecek apakah ada suatu penyimpangan/pertentangan
dari program yang sudah ditentukan, Untuk mendorong ketertarikan (interest)
terhadap keselamatan kerja, Mengevaluasi ulasan semua safety standard yang ada,
Sebagai bahan untuk safety meeting, Guna memeriksa fasilitas-fasilitas baru, untuk
menilai tingkat kesadaran keselamatan kerja pada karyawan

Alat dipelihara dan dikalibrasi oleh petugas atau pihak yang berkompeten dan
berwenang dari dalam dan/atau luar perusahaan
Pengusaha atau pengurus telah melaksanakan identifikasi keadaan dimana
pemeriksaan kesehatan tenaga kerja perlu dilakukan dan telah melaksanakan sistem
untuk membantu pemeriksaan ini.

Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh dokter pemeriksa yang ditunjuk
sesuai peraturan perundang-undangan.
Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan kerja sesuai peraturan
perundang-undangan

Pemantauan Kesehatan Tenaga kerja:


a) Dilakukan pemantauan kesehatan tenaga kerja yang bekerja pada tempat
kerja yang mengandung potensi bahaya tinggi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
b) Pengusaha atau pengurus telah melaksanakan identifikasi keadaan

dimana pemeriksaan kesehatan tenaga kerja perlu dilakukan dan telah


melaksanakan sistem untuk membantu pemeriksaan ini.
c) Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja dilakukan oleh dokter pemeriksa
yang ditunjuk sesuai peraturan perundang-undangan.
d) Perusahaan menyediakan pelayanan kesehatan kerja sesuai peraturan
perundang-undangan.

Laporan pemeriksaan/inspeksi berisi rekomendasi untuk tindakan perbaikan dan


diajukan kepada pengurus dan P2K3 sesuai dengan kebutuhan
Menurut PP No. 50 Tahun 2012, audit SMK3 adalah pemeriksaan secara sistematis
dan independen terhadap pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan untuk mengukur
suatu hasil kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam penerapan
SMK3 di perusahaan.
Audit Internal adalah Penilaian dilakukan oleh perusahaan itu sendiri, yang bertujuan
untuk menilai efektifitas penerapan SMK3 serta memberi masukkan kepada
manajemen.
Audit Eksternal adalah audit yang dilaksanakan oleh badan audit independent,
bertujuan untuk menunjukkan penilaian terhadap system manajemen K3 di
perusahaan secara obyektif dan menyeluruh sehingga diperoleh pengakuan dari
pemerintah atas penerapan SMK3.

Anda mungkin juga menyukai