Anda di halaman 1dari 16

PENGUNAAN MEDIA EDUKASI TEKA TEKI SILANG TERHADAP

PENGETAHUAN MENGENAI PERAWATAN SALURAN AKAR PADA REMAJA

Karya Tulis Ilmiah


Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Diajukan Oleh :

Siska Levia Paradila


31102100068

Kepada

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

2023

i
HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

PENGUNAAN MEDIA EDUKASI TEKA TEKI SILANG TERHADAP


PENGETAHUAN MENGENAI PERAWATAN SALURAN AKAR PADA REMAJA

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

Siska Levia Paradila


31102100068

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I

drg. Arlina Nurhapsari, Sp.KG Tanggal :

Pembimbing II

drg. Welly Anggarani, Sp. KGA Tanggal :

ii
DAFTAR ISI

iii
2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Penyakit gigi dan mulut adalah salah satu masalah kesehatan di

Indonesia yang dialami oleh semua kelompok umur (Aldilawati, dkk., 2022).

Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018, masalah

kesehatan gigi dan mulut mengalami peningkatan dua kali lipat lebih dari

tahun 2013 yaitu 25,9% menjadi 57,6%, dengan proporsi terbesar adalah gigi

rusak dan berlubang sebesar 45,3% (RISKESDAS, 2018).

Penyakit gigi yang sering dialami masyarakat adalah karies yang dapat

berlanjut menjadi penyakit pulpa dan periapikal (Kartinawanti, dkk., 2021)..

Perawatan untuk gigi yang mengalami penyakit pulpa dan periapikal adalah

perawatan saluran akar (Pratheebha, dkk., 2022). Perawatan saluran akar

adalah perawatan dengan mengambil pulpa gigi yang terinfeksi dan

menggantikan dengan bahan pengisi, sehingga gigi dapat berfungsi seperti

sediakala (Satpathy, dkk., 2022). Karies gigi yang sudah mencapai pulpa

sangat dianjurkan untuk dilakukan perawatan saluran akar, banyak faktor

yang membuat remaja kurang memiliki pengetahuan terhadap Perawatan

Saluran Akar salah satunya karena belum pernah melakukan perawatan

sebelumnya (Iqbal, dkk., 2020).


3

Pentingnya informasi mengenai kesehatan dijelaskan pada hadist

riwayat Tirmizi yang berbunyi:

‫ َفَن ِّظ ُفوا َأْف ِنَي َت ُك ْم‬, ‫ َج َو اٌد ُيِحُّب اْلُجوَد‬, ‫ َك ِر يٌم ُيِحُّب اْلَك َر َم‬, ‫ َن ِظ يٌف ُيِحُّب الَّن َظ اَفَة‬, ‫ِإَّن َهَّللا َط ِّيٌب ُيِحُّب الَّط ِّي َب‬

“Sesungguhnya Allah SWT ini suci yang menyukai hal hal yang suci, Dia

Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai

kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu

bersihkanlah tempat-tempatmu”. (HR. Tirmizi)

Media penyuluhan kesehatan gigi dan mulut dapat menggunakan

media teka-teki silang. Teka-teki silang adalah permainan bahasa dengan

cara mengisi kotak – kotak dengan huruf – huruf sehingga membentuk kata

yang dapat dibaca, baik secara vertikal maupun horizontal (Maryanti dan

Kurniawan, 2017). Teka-Teki Silang mempunyai keunikan karena mengasah

otak untuk memecahkan pertanyaan, dengan membaca suatu petunjuk dan

mengingat kembali pengetahuan yang telah dipelajari sebelumnya (Kumar,

2017).

Penelitian Kurniawan dkk (2021) menjelaskan bahwa media TTS

sangat efektif dalam membangkitkan keinginan, rangsangan, dan motivasi

baru dari guru, orang tua dan murid sekolah dasar untuk belajar mengenai

kesehatan gigi dan mulut. Penelitian lain menurut Mahmudah (2019)

menunjukkan bahwa penggunaan TTS dapat meningkatkan pengetahuan gizi

pada anak sekolah dasar. Penelitian oleh Kumar (2017) mendapatkan

kesimpulan bahwa penggunaan media TTS dalam pembelajaran material


4

kedokteran gigi sangat bermanfaat karena menghilangkan kejenuhan

mahasiswa terhadap metode belajar konvensional sehingga pembelajaran

menjadi aktif dan produktif.

Peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian mengenai keefektifan

penggunaan media TTS sebagai media edukasi masyarakat terhadap

perawatan saluran akar pada remaja

1.2 RUMUSAN MASALAH

Apakah terdapat pengaruh Media Edukasi Teka Teki Silang Terhadap Pengetahuan

Mengenai Perawatan Saluran Akar Pada Remaja

1.3 TUJUAN PENELITIAN

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh Media Edukasi Teka Teki Silang Terhadap

Pengetahuan Mengenai Perawatan Saluran Akar Pada Remaja

1.3.2 Tujuan Khusus

 Mengetahui rata-rata pengetahuan Remaja terhadap perawatan saluran

akar sebelum mengisi TTS

 Mengetahui rata-rata peningkatan pengetahuan Remaja terhadap

perawatan saluran akar setelah mengisi TTS


5

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1.4.1 Manfaat secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi ilmiah terhadap

perkembangan ilmu pengetahuan mengenai perawatan saluran akar

pada remaja.

1.4.2 Manfaat secara praktis

Media TTS dapat menjadi media penyuluhan ke masyarakat untuk

pengetahuan yang belum familiar.


6

1.5 ORISINALITAS PENELITIAN

Tabel 1.1 Orisinalitas Penelitian

Peneliti Judul Penelitian Perbedaan


(Pratheebha, dkk., 2022) Knowledge, awareness, Penelitian ini
and perception on root bertujuan untuk
canal treatment among mengetahui
South Indian population – pengetahuan,
A survey Kesadaran dan
persepsi
perawatan
saluran akar di
wilayah Selatan
populasi India
(Kurniawan, dkk., 2021) Efektivitas Media Sosial Penelitian ini bertujuan
Youtube Modifikasi untuk mengetahui
Teka Teki Silang dalam efektivitas Media Sosial
Edukasi Kesehatan Gigi Youtube modifikasi TTS
dan Mulut Pada Murid dalam edukasi Kesehatan
Sekolah Dasar Negeri 015 Gigi dan Mulut SD N 015
Sungai Sirih Sungai Sirih

(Mahmudah, 2019) Pengaruh media teka-teki Penelitian ini bertujuan


silang terhadap untuk mengetahui
pengetahuan gizi pengaruh media TTS
seimbang pada anak terhadap pengetahuan gizi
sekolah seimbang pada anak
sekolah dasar
(Kumar, 2017) Penggunaan teka-teki Penelitian Ini bertujuan
silang sebagai media mengetahui bagaimana
pengajaran untuk fasilitas media TTS sebagai media
dalam pembelajaran pengajaran untuk
bahan kedokteran gigi pembelajaran bahan
kedokteran gigi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 PERAWATAN SALURAN AKAR

Kerusakan gigi diawali dengan rusaknya enamel, yaitu


rongga pada lapisan enamel atau lapisan terluar gigi. Apabila
keadaan semakin parah, karies akan terus menggerogoti lapisan
dentin gigi dan jika tidak segera ditangani akan menyerang pulpa
atau syaraf gigi dan menimbulkan rasa sakit (RISKEDSDAS,
2018). Perawatan saluran akar merupakan perawatan penyakit pulpa
dengan mengambil pulpa yang nekrotik dari saluran akar dan
diganti dengan bahan pengisi untuk mempertahankan gigi selama
mungkin di rongga mulut.

Gigi dengan penyakit pulpa dan penyakit periodontal


merupakan salah satu indikasi perawatan endodontik yaitu
perawatan saluran akar (PSA). Perawatan Saluran Akar adalah
salah satu perawatan penyakit pulpa dengan mengambil pulpa
yang masih vital atau sudah nekrosis dari saluran akar dan
menggantinya dengan bahan pengisi (Yasin, dkk., 2023).
Perawatan saluran akar ini dilakukan untuk mempertahankan gigi
agar dapat bertahan selama mungkin dalam rongga mulut dengan
tiga tahap utama yang disebut triad endodontik, yang meliputi
preparasi biomekanis, sterilisasi dan pengisian saluran akar yang
hermetis (Kartinawanti, dkk., 2021). Perawatan saluran akar (PSA)
biasanya dilakukan dalam beberapa kunjungan dengan
pertimbangan kenyamanan pasien maupun kebutuhan dalam
melakukan desinfeksi saluran akar serta observasi penyembuhan
sebelum dilakukan restorasi akhir (Hutami dan Muryani 2020).

7
8

Perawatan saluran akar diperlukan waktu kunjungan yang


berulang kali. Berdasarkan jumlah kunjungan, perawatan saluran
akar ada dua jenis yaitu perawatan saluran akar satu kali kunjungan
(one visit endodontic) dan perawatan saluran akar multi kunjungan
(multivisit endodontic) (Rumate, dkk., 2023). Indikasi dari single
visit endodontic adalah pada kasus pasien yang membutuhkan
rehabilitasi mulut lengkap, pasien dengan gangguan fisik yang sulit
datang berulang, pasien yang membutuhkan sedasi, pulpitis
ireversibel simtomatis baik karena karies atau trauma tanpa

komplikasi (Wiratama and Yolanda, 2021). Setelah perawatan


saluran akar dilakukan, pasien kembali dalam jangka waktu tertentu
untuk melakukan kontrol dan evaluasi. Pasien diinstruksikan untuk
kontrol kembali ke dokter gigi dalam jangka waktu dua minggu
setelah perawatan. Setelah kontrol, dilakukan evaluasi secara
periodik (Bintang dkk., 2022).

Gigi yang telah dirawat saluran akar seringkali hanya memiliki


sedikit sisa jaringan keras gigi dibagian mahkota, menjadi rapuh
dibandingkan gigi vital dan lebih mudah mengalami fraktur
sehingga harus dilakukan restorasi permanen yang harus dapat
melindungi permukaan oklusal dan menggantikan tonjol-tonjol
yang hilang agar dapat secara optimal melindungi struktur mahkota
gigi dan menambah kekuatan (Hutami dan Muryani 2020).
9

2.1.2 Pengetahuan pada remaja

Pengetahuan diartikan sebagai hasil dari upaya manusia untuk


mendapatkan kebenaran dan sesuatu yang didapatkan dari sebuah
masalah, sehingga pengetahuan antar manusia bisa saja berbeda
(Darsini, dkk., 2019). Pengetahuan yang dimiliki masing-masing
individu menjadi dasar terbentuknya sikap dan perilaku dalam
kehidupan sehari-hari. Individu dengan pengetahuan yang tinggi
memiliki perilaku yang baik juga (Eni, dkk., 2018). Sikap
seseorang terhadap kesehatan gigi dan mulut yang baik
memengaruhi terbentuknya perilaku orang tersebut terhadap
kesehatan gigi dan mulut yang baik berdasarkan pada
pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yang dimiliki orang tersebut
(Kurniawati dan Cahyaningrum 2022).

Faktor sosiodemografi, kesadaran yang rendah tentang


pentingnya menyikat gigi secara teratur, dan perilaku yang
beresiko terhadap kesehatan umum merupakan faktor resiko
terjadinya status kesehatan gigi dan mulut yang buruk dan/atau
perilaku kesehatan gigi dan mulut yang buruk (Peltzer dan
Pengpid 2017). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 89
Tahun 2015 tentang Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut,
kesehatan gigi dan mulut adalah keadaan sehat dari jaringan
keras dan jaringan lunak gigi serta unsur-unsur yang
berhubungan dalam rongga mulut yang memungkinkan individu
makan, berbicara dan berinteraksi sosial tanpa disfungsi, gangguan
estetik, dan ketidaknyamanan karena adanya penyakit,
penyimpangan oklusi dan kehilangan gigi sehingga mampu
hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
10

2.1.3 Teka- Teki Silang

Teka- teki silang (TTS) adalah adalah permainan asah otak

dengan mengisi kotak-kotak kosong yang nantinya akan membentuk

kata berdasarkan pertanyaan/ pernyataan yang sudah dibuat. TTS

merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat membangkitkan

minta belajar untuk dapat mengetahui suatu hal karena bersifat

menarik sehingga mendorong rasa ingin tahu (Arsyad, dkk., 2023).

Salah satu masalah dalam pemberian informasi adalah kurangnya

minat seseorang dalam menyerap informasi karena penyampaian yang

membuat bosan, sehingga diperlukan media yang menarik salah

satunya adalah teka- teki silang (Mahmudah, 2019).

Teka- teki silang sebagai media pembelajaran kosakata bisa

menjadi pilihan karena mengandung unsur permainan, hiburan dan

edukatif yang dapat membuat pembelajaran menjadi santai namun

mudah diingat (Maryanti dan Kurniawan 2017). Penelitian Khalilullah

(2012) menjelaskan bahwa TTS berfungsi untuk merangsang saraf-

saraf otak untuk menyegarkan ingatan sehingga fungsi kerja otak dapat

optimal karena terbiasa belajar dengan santai. Teka- teki silang

termasuk dalam pembelajaran dengan reviewing strategy karena

berhubungan dengan cara untuk mengingat kembali apa yang telah

dipelajari dan mengasah kemampuan dari pengetahuan yang telah

diperoleh (Edriati, dkk., 2017).


11

2.1.4 Hubungan penggunaan TTS dengan peningkatan pengetahuan

Pembelajaran yang efekif dapat tercapai apabila


memperhatikan kognitif siswa dan gaya belajar, karena setiap
individu dapat menangkap pengetahuan bisa dengan cara
mendengarkan, melalui gambar dan maupun tingkah laku yang
diberikan oleh pemberi informasi/ pengetahuan. Teka teki silang
menggabungkan beberapa aspek pembelajaran dengan gambar dan
suara sehingga tepat untuk dijadikan media untuk penyampaian
pengetahuan (Pratiwi, 2022). Teka-teki silang terdapat unsur
permainan yang dapat menimbulkan kegairahan dan rasa senang
dalam belajar sehingga meminimalisir anak merasa bosan. Hal ini
didukung dari pendapat (Ermaita dan Pujiati, 2016) bahwa Teka
teki dapat bermanfaat di dalam proses pembelajaran, manfaatnya
yaitu, dapat mengasah daya ingat, belajar klasifikasi,
mengembangkan kemampuan analisa, menghibur, dan merangsang
kreativitas.Teka teki silang akan memberikan pengaruh dalam
kemampuan otak serta pengetahuan yang memunculkan semangat
belajar dan menjadikan peserta didik aktif, media tersebut dapat
digunakan di tempat manapun tanpa ada penyesuaian khusus, serta
dapat digunakan dalam kelompok besar dan kelompok kecil
(Lakoro, dkk.,2020).
12

DAFTAR PUSTAKA

Aldilawati, S., Wijaya, M.F. and Hasanuddin, N.R. (2022) ‘Upaya Peningkatkan
Status Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Masyarakat dengan Metode
Penyuluhan FlipChart dan Video di Desa Lanna’, Idea Pengabdian Masyarakat,
2(01), pp. 36–40. Available at: https://doi.org/10.53690/ipm.v2i01.82.
Arsyad, F.A., Ap, N. and Pada, A. (2023) ‘Penerapan Media Pembelajaran Teka-Teki
Silang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas V Sd Inpres
Sanrangan Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa Outcomes In Class V Students Of
The Inpres Primary School Of Sanrangan’, pp. 1–13.
Bintang, Q.A. et al. (2022) ‘Tingkat Keberhasilan Perawatan Saluran Akar Pada Gigi
Non Vital di RSGM Universitas Jember Tahun 2016’, ARTERI : Jurnal Ilmu
Kesehatan, 3(3), pp. 95–102. Available at: https://doi.org/10.37148/arteri.v3i3.224.
Darsini, Fahrurrozi and Cahyono, E.A. (2019) ‘Pengetahuan ; Artikel Review’,
Jurnal Keperawatan, 12(1), p. 97.
Edriati, S., Handayani, S. and Sari, N.P. (2017) ‘Penggunaan Teka-Teki Silang
Sebagai Sebagai Strategi Pengulangan Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep
Matematika Siswa Sma Kelas Xi Ips’, Jurnal Pelangi, 9(2), pp. 71–78. Available at:
https://doi.org/10.22202/jp.2017.v9i2.2047.
Eni, M.L.F., Kusumadewi, S. and Sari, K.A.K. (2018) ‘Gambaran Perilaku
Berdasarkan Sosiodemografi , Pengetahuan , Non Kesehatan Universitas Udayana’,
5(2014), pp. 18–27.
Ermaita and Pujiati (2016) ‘Penggunaan Media Pembelajaran Crossword Puzzle
untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa’, Jurnal Studi Sosial, 4(1),
pp. 81–89.
Hutami, O.S. and Muryani, A. (2020) ‘Perawatan saluran akar (PSA) satu kali
kunjungan pada gigi molar pertama bawah kanan dengan restorasi endocrown resin
komposit’, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran, 32(2), p. 53. Available
at: https://doi.org/10.24198/jkg.v32i2.18040.
Kartinawanti, A.T. et al. (2021) ‘Penyakit Pulpa Dan Perawatan Saluran Akar Satu
Kali Kunjungan: Literature Review’, JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi), 4(2), pp.
64–72. Available at: https://journals.ums.ac.id/index.php/jikg/article/view/15872.
Kumar, S. (2017) ‘Use of crossword puzzle as a teaching aid to facilitate active
learning in dental materials Medical Science Use of crossword puzzle as a teaching
aid to facilitate active learning in dental materials’, Indian Journal of Applied
Research, 4(5), pp. 7–9.
Kurniawan, J. et al. (2021) ‘Efektifitas Media Sosial Youtube Modifikasi Teka Teki
Silang Dalam Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut Pada Siswa - Siswi SDN 015
Sungai Sirih’, Jurnal Kesehatan Komunitas, 7(1), pp. 90–96. Available at:
https://doi.org/10.25311/keskom.vol7.iss1.865.
Kurniawati, D. and Cahyaningrum, D.A. (2022) ‘Knowledge, Attitude and Practice
Mengenai Kesehatan Gigi Dan Mulut Mahasiswa S1 Universitas Muhammadiyah
13

Surakarta’, JIKG (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi), 5(2), pp. 1–8. Available at:
https://doi.org/10.23917/jikg.v5i2.20561.
Lakoro, S., Eraku, S. and Yusuf, D. (2020) ‘Pengaruh Media Permainan Teka-Teki
Silang Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Geografi Di Sma Negeri 1
Marisa’, Jambura Geo Education Journal, 1(1), pp. 32–38. Available at:
https://doi.org/10.34312/jgej.v1i1.4845.
M. Khalilullah, S.A.M. (2012) ‘Permainan Teka-Teki Silang Sebagai Media dalam
Pembelajaran Bahasa Arab (Mufradat)’, Jurnal pemikiran Islam, 37(1), pp. 15–26.
Available at:
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/article/viewFile/309/292.
M.Pd, S.M. and Kurniawan, D.T. (2017) ‘Implementsi Pemanfaatan Media Teka Teki
Silang (TTS) Online Dalam Matakuliah Neurosains Untuk Mahasiswa Calon Guru
Raudhatul Athfal (RA)’, AWLADY : Jurnal Pendidikan Anak, 3(2), p. 124. Available
at: https://doi.org/10.24235/awlady.v3i2.1487.
Mahmudah, U. (2019) ‘Pengaruh media teka-teki silang terhadap pengetahuan gizi
seimbang pada anak sekolah dasar’, Ilmu Gizi Indonesia, 2(2), p. 107. Available at:
https://doi.org/10.35842/ilgi.v2i2.90.
Peltzer, K. and Pengpid, S. (2017) ‘Dental health status and oral health behavior
among university students from five ASEAN countries’, Nagoya Journal of Medical
Science, 79(2), pp. 123–133. Available at: https://doi.org/10.18999/nagjms.79.2.123.
Pratheebha, C. et al. (2022) ‘Knowledge, awareness, and perception on root canal
treatment among South Indian population-A survey’, Journal of Advanced
Pharmaceutical Technology and Research, 13(5), pp. 302–307. Available at:
https://doi.org/10.4103/japtr.japtr_223_22.
Pratiwi, K.S. (2022) ‘Pemanfaatan Media Pembelajaran Teka-teki Silang Interaktif
dalam Meningkatan Hasil Belajar Siswa pada Muatan Pembelajaran IPS’, Jurnal
Ilmiah Pendidikan Profesi Guru, 5(3), pp. 563–578. Available at:
https://doi.org/10.23887/jippg.v5i3.54607.
Rumate, D.E.A., Wicaksono, D.A. and Yuliana, Y. (2023) ‘Kepatuhan Pasien
Menjalani Perawatan Saluran Akar Multi Kunjungan di Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Universitas Sam Ratulangi’, e-GiGi, 11(2), pp. 176–182. Available at:
https://doi.org/10.35790/eg.v11i2.45987.
Wiratama, I.P. and Yolanda (2021) ‘Perawatan Saluran Akar Satu Kali Kunjungan
Dengan Restorasi Mahkota PFM Pada Gigi Premolar Kedua Kiri Rahang Bawah :
Laporan Kasus Single-Visit Endodontic Treatment With PFM Crown Restoration On
Mandibular Second Premolar : Case Report’, Sonde, 6(1), pp. 34–44.
Yasin, S.A. and Dirman, R. (2023) ‘Journal of Pharmaceutical and Health Research
Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien dengan Minat Perawatan Saluran Akar Gigi
di Poli Gigi RS Daerah Beriman Balikpapan 2023 Journal of Pharmaceutical and
Health Research’, 4(2), pp. 297–302. Available at:
https://doi.org/10.47065/jharma.v4i2.3655.
14

Anda mungkin juga menyukai