Anda di halaman 1dari 34

EDUKASI MEDIA PUZZLE DAN RUBIK DALAM MENINGKATKAN

PENGETAHUAN DAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA SDN


01 MEMPAWAH HILIR

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

NURVITASARI
NIM 20173123051

POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN PONTIANAK
JURUSAN KEPERAWATAN GIGI
2019/2020

i
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
“EDUKASI MEDIA PUZZLE DAN RUBIK DALAM MENINGKATKAN
PENGETAHUAN DAN KEBERSIHAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA
SDN 01 MEMPAWAH HILIR”

Dipersiapkan dan Disusun oleh :

NURVITASARI
NIM. 20173123051

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji


Pada Tanggal, 2020

Susunan Dewan Penguji


Ketua

drg. PAWARTI, MKM


NIP. 196306261989012001

Anggota I Anggota II

Dian Femala, S.Si.T, M.Kes drg Hj. Sri Rezki, MSc


NIP.197802152001122001 NIP.197007022000122003

Karya Tulis ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
AHLI MADYA KEPERAWATAN GIGI di Jurusan keperawatan Gigi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Pontianak

Pontianak, 2020
Ketua Jurusan Keperawatan Gigi
Halimah, S.Si.T, MDSc
NIP. 196608031991032001

1
2

BIODATA PENULIS

Nama : Nurvitasari

Tempat, tanggal lahir : Mempawah, 02 November 1998

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Handayani 1 BTN Korpri Permai A.30

Nama Orang Tua

1. Ayah : Zainal Arifin (Alm)

2. Ibu : Herlinah, S.Pd.

JENJANG PENDIDIKAN

1. SD : SDN 03 Mempawah Hilir

2. SMP : SMPN 02 Mempawah Timur

3. SMA : SMAN 02 Mempawah Hilir


3

KATA PENGANTAR

Assalamu`alaikum Warahmatullah Wabarakatu

Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta`ala, atas berkat rahmat

dan karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah

ini sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Program Studi

Diploma III Jurusan Keperawatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Pontianak dengan

judul “Edukasi Media Puzzle dan Rubik dalam meningkatkan Pengetahuan Dan

Kebersihan Gigi Dan Mulut”

Dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis banyak mengalami kesulitan

baik dalam mencari literatur maupun penyusunannya, namun berkat Allah Yang

Maha Esa dan bantuan pembimbing sehingga proposal karya tulis ilmiah ini

dapat diselesaikan. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-

besarnya kepada:

1. Ibu Dian Femala, S.Si.T, M.Kes selaku pembimbing pertama yang telah

banyak memberikan saran dan bimbingan dalam penyusunan maupun

penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Ibu drg Hj. Sri Rezki, MSc selaku pembimbing kedua yang telah banyak

memberikan saran dan bimbingan dalam penyusunan maupun

penulisanKarya Tulis Ilmiah ini.

3. Ibu Halimah, S.Si.T, MDSc selaku Ketua Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes

Kemenkes Pontianak.

4. Seluruh dosen dan staff Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes

Pontianak.
4

5. Kedua orang tuaku Bapak Zainal Arifin (Alm) dan Ibu Herlinah, S.Pd juga

kakakku Khairunnisya Oktaviani dan suami Dodi Admaja, serta keponakanku

Iwanna Assyifa Andini dan Alifa Syakira Rabbaniyah yang tercinta atas doa

serta dorongan dan bantuan moril maupun materil selama penulis mengikuti

pendidikan D-III Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Pontianak.

6. Rekan-rekan mahasiswa D-III Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes

Kemenkes Pontianak khususnya Angkatan 2017, terima kasih atas bantuan

dan dukungan selama penulis menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dala penulisan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas

dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala

kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca. Akhir kata dengan

segala kerendahan hati penulis berharap kedepannya Karya Tulis Ilmiah ini

dapat bermanfaat bagi penulis maupun pihak lain yang membutuhkannya.

Wasalamu`alaikum Warahmatullah Wabarakatu

Pontianak, januari 2020

Nurvitasari
5

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018 dapat dilihat

bahwa daerah Provinsi Kalimantan Barat merupakan peringkat 13 di Indonesia

yang memiliki proporsi masalah pada gigi dan mulut yaitu sebesar 60,5%,

sedangkan tenaga medis gigi di daerah Provinsi Kalimantan Barat hanya sebesar

9%. Hal ini dapat menunjukan bahwa hanya 6,7% yang dapat penangan medis

pada gigi dan mulut.

Dengan demikian tenaga kesehatan gigi belum bisa secara penuh

melaksanakan kegiatan promotif dan preventif. Sedangkan promotif dan preventif

sangat diperlukan bagi masyarakat khususnya pada anak sekolah dasar. Pada

akhirnya nanti anak sekolah dasar sudah mempunyai perilaku yang baik tentang

kesehatan gigi pada kehidupan selanjutnya.

Pengetahuan kesehatan gigi dan mulut serta pembinaan kesehatan gigi

terutama pada anak usia sekolah perlu mendapatkan perhatian khusus karena

pada usia ini anak sedang menjalani proses pertumbuhan. Pengetahuan

kesehatan gigi dan mulut akan berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan

gigi pada usia dewasa nannti. Penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan

mulut pada anak salah satunya adalah faktor kurangnya pengetahuan anak

sehingga mengabaikan kebersihan gigi dan mulut (Notoadmodjo, 2010)

Media pendidikan kesehatan ada yang sudah disediakan sesuai dengan

program masing-masing, namun ketersediaan media yang disalurkan oleh

pemerintah mungkin sangat terbatas dan belum merata, maka dari itu para

tenaga diharapkan disamping mampu menggunakan media secara tepat dalam


6

pendidikan kesehatan, diharapkan pula mampu merancang dan memproduksi

media sederhana (Putu, 2012)

Metode bermain dapat meningkatkan pengetahuan anak lebih baik

dibandingkan dengan metode ceramah (Makuch, 2001). Dengan metode

bermain dapat membuat siswa-siswi lebih berperan aktif dan menumbuhkan rasa

keingintahuan yang lebih besar terhadap metode bermain.

Permainan puzzle adalah salah satu mainan edukatif untuk anak dan

merupkan alasan yang baik bagi orang tua untuk membeli mainan puzzle

tersebut, selain dapat memberikan keuntungan untuk orang tua berupa waktu

tenang dan dapat mengerjakan pekerjaan rumah tangga lainnya (Dwi, 2014).

Rubik adalah sebuah permainan dalam bentuk teka-teki yang bertujuan

untuk menyelesaikan sebuah masalah dalam bentuk tiga dimensi . Permainan ini

membutuhkan konsentrasi yang baik sehingga menjadikan kemampuan anak

untuk berfikir dengan menggunakan nalar. Untuk itu penulis mengambil

penelitian ini untuk melihat pengetahuan dan ketangkasan anak terhadap

menyelesaikan teka-teki tersebut.

Permainan tersebut juga merupakan salah satu permainan yang umum

dimainkan anak-anak. Permainan puzzle dan rubik sering dijadikan rekomendasi

baru untuk melakukan permainan edukasi bagi anak-anak. Permainan puzzle

dan rubik juga sudah lama masuk ke kalangan masyarakat, permainan ini lebih

memainkan pada pewarnaan sehingga membut anak lebih menarik.

Dari uraian sebelumnya, hal ini membuat penulis tertarik untuk melakukan

penelitian di sekolah dengan melakukan penyuluhan menggunakan media puzzle

dan rubik dengan harapan untuk mengetahui pengetahuan dan kebersihan gigi

dan mulut yang berjudul “Edukasi Media Puzzle dan Rubik Dalam Meningkatkan
7

Pengetahuan dan Kebersihan Gigi dan Mulut pada Pada Siswa SDN 01

Mempawah Hilir”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka penulis merumusan masalah yang

berkaitan dengan penelitian ini yaitu, Bagaimana “Edukasi Media Puzzle dan

Rubik dalam meningkatkan Pengetahuan dan kebersihan Gigi dan Mulut pada

siswa SDN 01 Mempawah Hilir “

C. Tujuan
1. Tujuan umum

‘’Untuk mengetahui Edukasi Media Puzzle dan Rubik dalam

Meningkatkan Pengetahuan Dan Kebersihan Gigi Dan Mulut.”

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui pengetahuan dan kebersihan gigi sebelum diberikan

penyuluhan dengan media puzzle.

b. Untuk mengetahui pengetahuan dan kebersihan gigi sesudah diberikan

penyuluhan dengan media puzzle

c. Untuk mengetahui pengetahuan dan kebersihan gigi sebelum diberikan

penyuluhan dengan media rubik

d. Untuk mengetahui pengetahuan dan kebersihan gigi sesudah diberikan

penyuluhan dengan media rubik


8

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi peneliti

Menambah wawasan ilmu pengetahuan peneliti untuk meningkatkan diri dan

disiplin ilmu terutama yang menyangkut dengan media penyuluhan kesehatan

gigi.

a. Bagi Siswa SDN 01 Mempawah Hilir

Hasil penelitian ini menjadi masukan atau bahan informasi tentang

pengetahuan dan kebersihan gigi dan mulut pada siswa SDN 01 Mempawah

Hilir..

b. Bagi Puskesmas

Sebagai gambaran tentang media penyuluhan bagi tenaga

kesehatan khususnya tenaga kesehatan gigi dalam kegiatan promotif

dan preventife..
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

A Sonny Keraf dan Mikhael Dua mengemukakan bahwa pengetahuan

adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep, dan pemahaman yang

dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya termasuk manusia dan

kehidupannya (Kurniastuti, A.F,2015)

Menutut Notoadmodjo (2003) pengetahuan merupakan hasil (tahu)

setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Pengindraan terhdap suatu obyek dapat terjadi melalui para indera diantaranya

indera penglihat, pendengar, pencium, perasa, dan raba. Dalam proses

penginderaan dapat dipengaruhi oleh faktor persepsi terhadap obyek. Sebagian

besar pengetahuan manusia di peroleh melalui alat indera penglihat dan

pendengar.

Berdasarkan pemaparan tokoh diatas sehingga dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa pengetahuan adalah sebuah hasil yang diperoleh oleh

manusia tentang kebenarannya setelah seseorang melakukan penginderaan

terhadap suatu obyek melalui panca indera manusia yang dalam proses

penginderaan hasil dari pengetahuan dipengaruhi oleh faktor persepsi terhadap

obyek tersebut. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat

penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (ovent behavior) (Kurniastuti,

2015).

9
10

Menurut Budiman (2016) dikatakan bahwa ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pengetahuan , yaitu:

a. Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dari pola piker seseorang

semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan

pada pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik.

Intelligence Quotient akan menurun sejalan dengan bertambahnya usia,

khususnya pada beberapa kemampuan yang lain seperti misalnya kosa kata

dan pengetahuan umum. Teori tentang Intelligence Quotient menyatakan bahwa

pengetahuan seseorang akan menurun cukup cepat sejalan dengan

bertambahnya usia.

b. Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali

pengetahua yang dipeoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa

lalu.

c. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup.

Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan

seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas

pula pengetahuannya.

d. Informasi

Informasi yang diperoleh dengan baik dari pendidikan formal maupun non

formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact)


11

sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya

teknologi akan tersedia bermacam-macam massa yang dapat mempengaruhi

pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru.

e. Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk dengan demikian seseorang

akan bertambah pengetahuannya ataupun tidak melakukan. Status ekonomi

seseorang juga akan menentukan tersedianya fasilitas-fsilitas yang diperlukan

untuk kegiatan tertentu.

f. Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang disekitar individu, baik

lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap

proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam

lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Hal ini terjadi karena adanya interaksi

timbale balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh

setiap individu.

B. Media Penyuluhan

Pengertian

Media adalah alat yang digunakan oleh sumber informasi dalam

menyampaikan informasi kepada penerima informasi. Media berfungsi

membantu dan memeragakan sesuatu dalam proses penyampaian penyuluhan

(Maulana, 2009).
12

Manfaat Media Penyuluhan

Manfaat media penyuluhan yaitu sebagai berikut:

a. Menimbulkan minat sasaran.

b. Mencapai sasaran lebih baik.

c. Membantu mengatasi hambatan.

d. Merangsang sasaran untuk meneruskan pesan pada orang lain.

e. Memudahkan penyampaian informasi

f. Memudahkan penerima informasi oleh sasaran.

g. Mendorong keinginn untuk mengetahui, mendalami, dan mendapatkan

pengertian yang lebih baik.

h. Membantu menegakkan pengertian yang diperoleh sehingga yang diterima

lebih lama tersimpan dalam ingatan (Maulana,2009).

C. Media Puzzle

Pengertian

Media puzzle adalah media permainan anak yang menarik dan

menyenangkan akan meningkatkan kemampuan kognitif anak. Guru hendaknya

memiliki kemampuan merencanakan alat permainan untuk pendidikan anak usia

dini, karena alat permainan yang dirancang dengan baik akan lebih menarik dari

pada alat yang tidak didesain dengan baiksebab anak usia dini biasanya

menyukai alat permainan dengan bentuk yang sederhana dan tidak rumit yang

disertai dengan warna dan bentuk yang menarik yang salah satunyaadalah

media puzzle.Dengan menggunkan media puzzle kemampuan kognitif anak akan

tercapai misalnya mengklasifikasikan benda berdasarkan warna atau bentuk atau

ukuran, mengklasifikasikan benda ke dalam kelompok yang sama atau kelompok


13

yang sejenis atau kelompok yang berpasangan dengan 2 variasi dan

kemampuan berpikir untuk memecahkan permasalahan yang sederhana

(Permendiknas No.58 tahun 2009).

Puzzle memiliki tingkat kesulitan yang berbeda bagi anak-anak maka puzzle

yang dimainkan adalah puzzle dengan potongan gambar yang tidak simetris dan

ukuran cukup besar, sehingga anak mudah menyatukannya. Tetapi bagi orang

dewasa yang ingin bermain puzzle maka dapat bisa memilih puzzle dengan

potongan gambar simetris (sama bentuknya) dan ukura potongannya kecil,

sehingga cukup ulit untuk menyatukannya. Puzzle bisa dimainkan secara

langsung, yaitu puzzle dari potonga kertas tebal atau balok ukuran tertentu. Bisa

dimainkan lewat alat elektronik seperti komputer.

Berbagai cara bermain sebenarnya banyak memberikan arti dan manfaat

dalam hidup anak. Salah satu permainan edukatif untuk anak-anak adalah

puzzle. Puzzle bisa dimainkan mulai dari umur 12 bulan untuk pemula mungkin

puzzle adalah bisa memberikan kesempatan belajar yang banyak selain untuk

menarik minat anak dan membina semangat belajar dalam bermain, kesempatan

ini dapat merekatkan hubungn antara ibu dan anak. Permainan puzzle dapat

dilakukan dirumah dan disekolah yang diberikan oleh guru.

Kelebihan dari media puzzle

a. Pengembangan Kordinasi Mata dan Tangan

Anak akan dilatih untuk meletakkan potongan puzzle dengan bentuk

yang berbeda pada tempat yang tepat. Cara ini dapat membentuk mata

belajar melibatkan gerakan dan konsentrasi serta mengenali apa yang

terlihat pada saat bersama.


14

b. Pengembangan Keterampilan Motorik

Anak-anak harus mengambil sesuatu, membuat garis memindahkan

barang tanpa membuat rusak, hal ini berarti meningkatkan keterampilan

motorik mereka, namun hanya melatih gerak dasar mereka, puzzle juga

akan membantu anak mengontrol gerak dan meletakan sesuatu sesuai

tempatnya.

c. Belajar Bersosialisasi

Dua akan yang bermain bersama-sama tentunya butuh diskusi untuk

merancang kepingan-kepingan gambar dari puzzle tersebut. Anak yang

lebih besar merasakan senang jika dapat membantu anak yang lebih

kecil, sebaliknya pun begitu, sehingga akan tercipta yang aman dan

tercipta interaksi ketika bermain.

d. Melatih Kesabaran

Dengan bermain puzzle anak akan bisa belajar melatih kesabaran

dalam menyelesaikan suatu tantangan.

e. Melatih Daya Ingat

Bermain puzzle akan melatih daya ingat anak tentang bentuk dan

warna puzzle yang akan disusun. Anak akan mengingat gambar yang

akan dilihat sebelum menyusun.

f. Melatih Nalar

Anak akan menyimpulkan dimana letak kepala, tangan, kaki dan lain-

lain dengan logika.

Kekurangan dari Puzzle

a. Media puzzle lebih menekankan pada indra penglihatan (visual).


15

b. Gambar yang terlalu komplek kurang efektif untuk belajar.

c. Gambar kurang maksimal bila diterapkan dalam kelompok besar.

D. Media Rubik

1. Pengertian Media Rubik

Kubus rubik adalah sebuah permainan dalam bentuk teka-teki yang dibuat

oleh pemahat da professor dari Budapest di Hungaria yaitu Erno Rubik pada

tahun 1974. Erno Rubik awalnya ingin membantu muridnya untuk memahami

permasalahan tiga dimensi. Erno Rubik membangun magic cube nya

membutuhkan waktu lebih dari satu bulan untuk menyelesaikannya serta

menambahkan 54 stiker berwarna ke enam sisi dari rubik. Pada tahun 1970-an,

permainan rubik mulia dikenal dan menarik minat akan tetapi ekspor dan impor di

Hungaria memiliki kontrol yang cukup ketat. Kemudian, Erno Rubik

memperkenalkan penemuannya di International Toy’s Fair.

Magic Cube disertakan dalam beberapa International Toy’s Fair di London,

Paris dan Nurnberg. Pada pameran di Nurnberg, permainan teka-teki tersebut

dilirik oleh Tom Kremer dan ingin mengkomersialkan kubus tersebut di pasar

dunia. Tom Kremer meyakinkan perusahaan Ideal Toy Corp dan hasilnya “Magic

Cube” diluncurkan secara global pada tahun 1980. Terhitung Januari 2009,

sebanyak 350 juta buah kubus terjual diseluruh dunia.

Erno Rubik membuat sebuah perlombaan pada 5 Juni 1982 di Budapest,

Hungaria. Pada saat itu, yang memenangkan perlombaan dengan

menyelesaikan rubik tersebut adalah Minth Thai dari Amerika Serikat dengan

waktu 22.95 seconds. Pada perlombaan World Cube Championship 2017 yang
16

diselenggarakan di Paris, Prancis dimenangkanoleh Max Park dari Amerika

Serikat dengan 5.87 seconds dengan ukuran kubus 3x3x3.

Dalam pengembangannya, sudah terdapat beberapa jenis kubus seperti

kubus dengan dimensi 2 x 2 hingga ukuran kubus 7 x 7. Kubus rubik memiliki

tiga macam bagian, yaitu:

a. Pusat (center)

Terdapat enam bagian center, setiap kotak memiliki satu warna tertentu

dan tidak dapat merubah posisinya terhadap satu sama lain.

b. Ujung (corner)

Terdapat 8 bagian corner yang memiliki kombinasi dari tiga warna.

c. Tepi (edges)

Terdapat 12 bagian edges yang memiliki dua kombinasi warna.

d. Kemudian rubik memiliki notasi yaitu F (Front), B (Back), L (Left), R

(Right), U (Up), D (Down).

2. Kelebihan Media Rubik

a. Meningkatkan Kemampuan Analisis

b. Meningkatkan Fokus dan Konsentrasi

c. Meningkatkan Kesadaran Spasial

d. Menguatkan Kemampuan Pengenalan Pola

3. Kekurangan Media Rubik

a. Cepat merasa bosan

b. Memerlukan konsentrasi tinggi

c. Memerlukan waktu yang maksimal


17

E. PHP

a. Plak

Plak adalah lapisan tipis, lunak, lekat, tidak berwarna dan mengandung

bakteri yang terbentuk pada permukaan gigi dan merupakan penyebab utama

terjadinya karies (lubang gigi) dan penyakit periodontal. Kecepatan pembentukan

Palak di pengaruhi oleh konsistensi, macam dan keras lunaknya makanan.

Ternyata Plak banyak terbentuk jika lebih banyak mengkonsumsi makanan lunak

terutama makanan yang mengadung karbohidrat jenis sukrosa.

Makanan berserat dan kesehatan mulut yang baik merupakan factor

penting dalam pencegahan penyakit gigi dan mulut. Makanan berserat adalah

makanan yang mempunyai daya pembersih gigi yang baik, seperti contoh buah

nanas, pir, apel, stroberi, paya, semangka dan bengkoang serta buah buah yang

lainnya yang mengandung banyak air membantu untuk merangsang gusi,

meningkatkan aliran air liur di mulut dan mencegah penumpukan plak pada

permukaan gigi.

Indeks Plak Personal Hygiene Performance Podshadley Dan Haley (1968)

Dalam Pintaulli Dan Hamada, (2010) Menjelaskan bagaimana cara pemeriksaan

Indeks Plak Personal Hygiene Performance (PHP) Sebagai Berikut:

i. Untuk memeriksa plak yang terbentuk pada permukaan gigi bisa

dengan menggunakan larutan Disclosing Solution.

ii. Lakukan pemeriksaan mahkota gigi dada bagian fasial atau lingual

dengan membagi tiap permukaan mahkota menjadi lima bagian,

yaitu D (distal), G (sepertiga tengah gingiva), M (mesial), C

(sepertiga tengah), I/O (sepertiga tengah insisal atau oklusal).

iii. Pemeriksaan secara sistematis:


18

a. Pemeriksaan pada permukaan labial gigi incisivus satu kanan

atas.

b. Pemeriksaan pada permukaan labial gigi incisivus satu kiri bawah.

c. Pemeriksaan pada permukaan bukal gigi molar satu kanan atas.

d. Pemeriksaan pada permukaan bukal gigi molar satu kiri atas.

e. Pemeriksaan pada permukaan lingual gigi molar satu kiri bawah.

f. Pemeriksaan pada permukaan lingual gigi molar satu kanan

bawah.

iv. Cara Penilaian Plak: Nilai 0 = Tidak Terdapat Plak, Nilai 1 = Terdapat

Plak.

v. Untuk menentukan Indeks Plak Personal Hygiene Performance

digunakan rumus jumlah total skor plak seluruh permukaan gigi yang

diperiksa dibagi dengan jumlah gigi yang diperiksa.

6) Kriteria penilaian berdasarkan buku Ilmu Pencegahan Penyakit

Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi.

0 = Sangat Baik

0,1-1,7=Baik

1,8-3,4=Sedang

3,5-5=Buruk
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Penyuluhan dengan
media puzzle

Pengetahuan dan
kebersihan gigi dan
mulut
Penyuluhan dengan
media rubik

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

F. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional


N Variabel Defenisi Cara Alat Ukur Hasil Skala
o Operasional Ukur Ukur Ukur
1 Variabel Alat bantu
. bebas : yang
Media digunakan
untuk
puzzle
menyatukan
susunan
sesuai
potongan-
potongan
berupa
gambar cara
memelihara
kesehatan gigi
dan mulut

2 Variabel Alat bantu


Bebas yang
digunakan
Media rubik untuk
menyelesaika
n susunan
sesuai teka-
teki kubus

19
20

berupa
gambar cara
memelihara
kesehatan gigi
dan mulut
3 Variabel Sebuah hasil Membagi Kuesione kriteria : Ordinal
terikat : tahu ka-n r baik=
Pengetahua seseorang Kuesione 11-15
r Sedang
n tentang
=
memelihara memelihara 6-10
kesehatan kesehatan gigi Kurang
gigi dan mulut baik=
0-5

4 Variabel Pemeriksaan Pemeriks Formulir Kriteria Ordinal


terikat: plak dengan a-an pemeriks Sangat
indek php
a-an dan Baik =0
Kebersihan pada gigi
gigi permanen alat Baik =
dengan cara standar 0,1-1,7
gigi dibagi
Sedang
menjadi 5
permukaan, = 1,8-3,4
yaitu: distal, Buruk=
sepertiga
3,5-5
tengah
gingival,
mesial,
sepertiga
tengah,
sepertiga
tengah
incisal/oklusal.
BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskripif dengan menggunakan metode

survey. Penelitian ini adalah penelitian untuk mengedukasi media puzzle dan

rubik dalam meningkatkan pengetahuan dan kebersihan gigi dan mulut.

Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dimaksud untuk menyelidiki keadaan,

kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan

dalam bentuk penelitian (Arikunto, 2013)

G. Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitan dilakukan pada bulan April 2020 dan tempat penelitian di SDN 01
Mempawah Hilir

H. Populasi Dan Sampel

a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SDN 01 Mempawah Hilir pada

kelas V yaitu A dan B dengan jumlah populasi sebanyak 51 orang.

c. Sampel

Penelitian ini dilakukan pada siswa SDN 01 Mempawah Hilir dengan total

populasi sampel yaitu pengambilan seluruh jumlah populasi yang berjumlah 51

orang siswa/i pada keas V yaitu a 26 orang dan b 25 orang. Pertimbangan

pengambilan sampel yang dilakukan pada sekolah ini karena SDN 01

Mempawah Hilir.
I. Jenis Data

a. Data Primer

Data primer merupakan data dari siswa kelas V a dan b SDN 01 Mempawah

Hilir. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dengan cara melakukan

penyebaran kuesioner secara langsung kepada responden dan melakukan

pemeriksaan secara langsung pada kelas V a dan b.

d. Data Sekunder

Data sekunder yang diperoleh dari SDN 01 Mempawah Hilir yang berupa

jumlah siswa-siswi, nama, jenis kelamin, umur, dan referensi yang mendukung

dalam penelitian ini.

J. Teknik Pengumpulan Data

a. Tahap Awal

a. Survey lapangan untuk menentukan lokasi.

b. Meminta surat izin penelitian dari pihak Politeknik Kesehatan Kemenkes

Pontianak Jurusan Keperawatan Gigi.

c. Perizinan penelitian kepada kepala sekolah SDN 01 Mempawah Hilir.

d. Pengambilan data sekunder berupa jumlah siswa-siswi, nama, jenis

kelamin, dan umur.

e. Tahap Pelaksanaan

a. Peneliti melakukan kalibrasi pada 4 orang Mahasiswa Jurusan

Keperawatan Gigi.
b. Kelas 5 A Sebelum di berikan penyuluhan dengan Puzzle, dilakukan

pretest berupa kuesioner dan pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut

siswa dengan menggunakan disclosing dengan pemeriksaan indek PHP.

c. Kelas 5 B sebelum diberikan penyuluhan dengan media Rubik, dilakukan

pretest berupa kuesioner dan pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut

siswa dengan menggunakan disclosing dengan pemeriksaan indek PHP.

d. Peneliti memberikan penjelasan/penyuluhan yang berkaitan dengan isi

dari media puzzle maupun rubik tersebut.

e. Media tersebut dimainkan oleh 2 orang dalam 1 meja, baik media puzzle

maupun media rubik.

f. Kemudian kelas 5 A diberikan intervensi media puzzle. Anak diberi media

puzzle dibawah pengawasan sipeneliti.

g. Begitu juga kelas B diberikan intervensi media rubik . Anak diberi media

rubik dibawah pengawasan sipeneliti.

h. Selanjutnya tiga hari kemudian kelas 5 A dan 5 B diberikan postest

berupa kuesioner dan pemeriksaan kebersihan gigi dan mulut dengan

menggunakan disclosing dengan pemeriksaan indek PHP.

f. Tahap Akhir

Peneliti mengumpulkan lembar ceklis/kuesioner dan hasil pemeriksaan plak

pada siswa, setelah itu peneliti mengelolah kedalam program komputer.


K. Instrumen Penelitian

1. Kuesioner berbentuk satu pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban, untuk yang

menjawab nilai benar diberi nilai 1 dan apabila menjawab salah diberi nilai 0.

Nilai yang diperoleh siswa dapat dikategorikan sebagai berikut:

a) Pengetahuan baik jika jumlah jawaban benar adalah 11-15

b) Pengetahuan sedang jika jumlah jawaban benar adalah 6-10

c) Pengetahuan kurang baik jika jumlah jawaban benar adalah 0-5

Alat dan bahan yang digunakan untuk jalannya penelitian yaitu:

- Media puzzle

- kubus rubik

- Alat diagnostic

- Masker

- Sarung tangan

- Disclosing solution

- Formulir pemeriksaan plak

L. Pengolahan Data

Data yang terkumpulkan diolah dan dianalisis dengan menggunakan program

komputer. Proses pengolahan dan analisis tersebut meliputi , tahapan:

a. Editing(Pemeriksaan Data)

Editing yaitu proses memeriksa data yang sudah terkumpul, meliputi

kelengkapan isian, keterbacaan tulisan, kejelasan jawaban, relevansi jawaban,


keseragaman satuan data yang digunakan, dan sebagainya. Kegiatan ini meliputi

pemeriksaan atas kelengkapan kuesioner.

g. Coding(Memeriksa Kode)

Kegiatan ini adalah memberikan kode pada data-data yang dikategorikan

untuk memudahkan pengolahan data.

h. Tabulating

Tabulasi yaitu memasukan data yang sudah dikelompokkan ke dalam table-

tabel agar mudah dipahami.

M. Analisis Data

Analisis Univariat

Data diolah dan dianalisis dengan menggunakan table dengan cara

mempersentasikan sebagai berikut:

F
P= x 100 %
N

keterangan:

P = Persentasi

F = Frekuensi

N = Jumlah responden
FORMULIR PENCATATAN INDEKS PLAK (PHP)

Sebelum Dilakukan Penyuluhan

Tanggal Pemeriksaan :

Nama:

Kelas :

Skema gigi yang dipriksa

16 11 26

46 31 46

GIGI Posisi M I/O C G D Total

16 Bukal

Kanan Atas

11 Labial

Kanan Atas

26 Bukal

Kiri Atas

36 Lingual

Kanan
Bawah

31 Labial

Kiri Bawah

46 Lingual

Kiri Bawah

Total

Total skor
FORMULIR PENCATATAN INDEKS PLAK (PHP)

Sesudah Dilakukan Penyuluhan

Tanggal Pemeriksaan :

Nama:

Kelas :

Skema gigi yang dipriksa

16 11 26

46 31 46

GIGI Posisi M I/O C G D Total

16 Bukal

Kanan Atas

11 Labial

Kanan Atas

26 Bukal

Kiri Atas

36 Lingual
Kanan
Bawah

31 Labial

Kiri Bawah

46 Lingual

Kiri Bawah

Total

Total skor
KUESIONER PENELITIAN

“Cara Memelihara Kesehatan Gigi dan Mulut”

SDN 01 MEMPAWAH HILIR TAHUN 2020

Nama :

Kelas : 5 A/ 5 B

Umur :

Hari/Tanggal :

Lingkarilah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dibawah ini yang saudara

anggap benar !

1. Waktu yang tepat untuk menyikat gigi yaitu…

a. Pagi dan sore setelah mandi

b. Pagi sebelum mandi dan malam sehabis makan

c. Pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur

2. Tujuan yang paling utama untuk kita menyikat gigi yaitu…

a. Untuk membersihkan gigi agar sehat

b. Untuk membuat gigi segar

c. Agar tidak bau mulut

3. Akibat tidak menyikat gigi dengan teratur yaitu bisa menyebabkan…

a. Gigi rusak dan berlubang

b. Gigi terlihat lebih putih

c. Gigi sehat dan tampak bersih


4. Dibawah ini manakah bahan yang terkandung dan berfungsi untuk

menguatkan gigi...

a. alumunium

b. fluor

c. air garam

5. Dibawah ini alat dan bahan yang tepat untuk kita menyikat gigi adalah...

a. Sikat gigi, pasta gigi, gelas kumur berisi air dan cermin

b. Sikat gigi dan cermin

c. Gelas kumur dan pasta gigi

6. Jenis makanan yang kurang baik untuk dikonsumsi dan biasa merusak gigi

yaitu…

a. Makanan yang manis dan lengket

b. Makanan yang berserat

c. Makanan yang asin-asin

7. Jenis makanan yang baik untuk dikonsumsi menjaga kesehatan gigi yaitu...

a. Makanan yang berserat dan berair

b. Makanan yang tawar

c. Makanan yang manis-manis

8. Setelah makan atau minum yang manis dan lengket dalam keadaan sudah

menyikat gigi sebaiknya kita lakukan...

a. Dibiarkan saja

b. Berkumur-kumur dengan air putih

c. Berkumur dengan obat kumur

9. Tujuan utama agar kita bisa mengurangi mengonsumsi makanan yang manis

dan lengket yaitu...


a. Untuk menghilangkan bau mulut

b. Untuk menghindari gigi agar tidak goyang

c. Untuk menghindari terjadinya lubang gigi

10. Tujuan yang paling utama untuk kita mengonsumsi makanan yang berserat

dan mengandung air, yaitu...

a. Untuk membersikan gigi dan mulut

b. Untuk membuat nafas lebih segar

c. Untuk menghilangkan bau mulut

11. Waktu yang tepat untuk kita memeriksakan gigi kita yaitu...

a. 6 bulan sekali

b. 3 bulan sekali

c. 5 bulan sekali

12. Cara menyikat gigi untuk bagian gigi depan yaitu dengan gerakan...

a. Bulat-bulat kecil

b. Maju mundur

c. Turun naik

13. Cara menyikat gigi yang benar untuk bagian pengunyahan disikat dengan

gerakan...

a. Maju mundur

b. Bulat-bulat agak memutar

c. Turun naik

14. Cara menyikat gigi yang benar untuk bagian yang menghadap ke langit-langit

atau menghadap ke lidah, disikat dengan gerakan ...

a. Maju mundur

b. Mencongkel keluar dari arah tumbuhnya gigi


c. Turun naik

15. Cara menyikat lidah agar lidah terasa lebih segar yaitu...

a. Turun naik dari dalam keluar

b. Membulat kecil

c. Kumur-kumur saja

Anda mungkin juga menyukai