Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN MAGANG MAHASISWA

UPAYA PENYELESAIAN PEMBIAYAAN


BERMASALAH
DI PT. BPRS AMANAH SEJAHTERA GRESIK

( Jl. Kalimantan 107 Perum Gresik Kota Baru Manyar Gresik )

Disusun oleh :

Diniyah Ayu Wardani

NIM : 16321012

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Upaya Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah

Oleh : Diniyah Ayu Wardani

NIM : 16321012

Dengan ini menyatakan siap di uji pada tanggal

...................................... 2022

Mengetahui

Gresik,......................................2022

Pimpinan KC Gresik Dosen Pembimbing,


PT BPRS Amanah Sejahtera

Amat Oemar Asnar Dr. Mu’minatus Sholichah, Dra., Ec.,M.Si

Ketua Program Studi Akuntansi

Muhammad Aufa, S.E., M.SA


NIP : 03211602196

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

laporan akhir magang ini dengan judul “Upaya Penyelesaian Pembiayaan

Bermasalah di PT BPRS Amanah Sejahtera Gresik”.

Laporan ini dibuat berdasarkan hasil kegiatan magang penulis di PT

BPRS Amanah Sejahtera Gresik yang merupakan salah satu syarat

kelulusan mata kuliah magang di Program Studi Akuntansi Universitas

Muhammadiyah Gresik.

Dalam menyelesaikan laporan akhir magang ini penulis menyadari

sepenuhnya bahwa tanpa kerja keras, ridho Allah dan juga bimbingan serta

bantuan dari berbagai pihak, laporan akhir magang ini tidak akan dapat

terselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Ibu Dr. Mu’minatus Sholichah, Dra., Ec.,M.Si selaku pembimbing


magang

2. Bapak Amat Oemar Asnar selaku Pimpinan Kantor Cabang Gresik

yang telah mengizinkan melakukan kegiatan magang di PT BPRS

Amanah Sejahtera Gresik

3. Semua karyawan PT BPRS Amanah Sejahtera Gresik yang telah

membimbing selama kegiatan magang dilakukan

Penulis sangat menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh

dari kesempurnaan, mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman.

iii
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yang

bersifat membangun. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan

semoga laporan yang sudah tersusun dapat bermanfaat.

Gresik, ......... Desember 2022

Diniyah Ayu Wardani

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................ii

KATA PENGANTAR......................................................................................iii

DAFTAR ISI....................................................................................................v

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................vii

DAFTAR BAGAN..........................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................ix

BAB I GAMBARAN UMUM LEMBAGA ...................................................1

1.1 PROFIL DAN SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN...........................1

1.2 VISI, MISI DAN TUJUAN PERUSAHAAN...........................................2

1.3 LOKASI PERUSAHAAN.........................................................................3

1.4 PROGRAM KERJA PERUSAHAAN......................................................3

1.5 STRUKTUR ORGANISASI.....................................................................9

1.6 TUGAS DAN FUNGSI.............................................................................10

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG......................................17

2.1 LOKASI MAGANG.................................................................................17

2.2 AKTIVITAS MAGANG..........................................................................18

2.3 IDENTIFIKASI MASALAH....................................................................20

BAB III PEMBAHASAN...............................................................................21

3.1 PEMBIAYAAN........................................................................................21

3.2 TAHAPAN PENGAJUAN PEMBIAYAAN...........................................21

3.3 PRINSIP KRITERIA JAMINAN.............................................................22

3.4 ANALISIS PEMBERIAN PEMBIAYAAN............................................23

3.5 MEKANISME PENYELESAIAN PEMBIAYAAN...............................24

v
3.6 PEMBAHASAN......................................................................................27

3.7 PENYELESAIAN TEMUAN MASALAH.............................................27

BAB IV PENUTUP.......................................................................................29

4.1 KESIMPULAN.......................................................................................29

4.2 SARAN....................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................31

LAMPIRAN...................................................................................................32

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Magang.............................................................32

Lampiran 2 Surat Balasan Magang.......................................................33

Lampiran 3 Penilaian Magang..............................................................34

Lampiran 4 Absensi Aktivitas Magang.................................................35

Lampiran 5 Formulir Data Nasabah.....................................................40

Lampiran 6 Formulir pembukaan Tabungan......................................41

Lampiran 7 Logbook Kegiatan Magang...............................................42

Lampiran 8 Dokumentasi Aktivitas Magang........................................46

vii
DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Struktus Organisasi......................................................................

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Customer Information File (CIF)................................................19

Gambar 2.2 Pengecekan Data Nasabah .........................................................20

ix
BAB I

GAMBARAN UMUM LEMBAGA

1.1 Profil dan Sejarah Singkat Perusahaan

Nama Lembaga : PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah Amanah Sejahtera

Alamat : Jl. Kalimantan 107 Gresik Kota Baru, Gresik, Jawa

Timur. Telepon : (031)3930207

Email : Bprsamanah@gmail.com

Program Kerja :

Tabungan Mudharabah (Tabungan Umum Amanah IB, Tabungan Qurban

Amanah IB dan Qurban Plus IB, Tabungan Haji dan Umroh Amanah IB,

Tabungan Pendidikan Amanah IB, Tabungan Siswakoe Syari’ah Amanah IB,

Tabungan Usaha Mandiri Amanah IB, Deposito Mudharabah IB &

Muqayyadah IB). Tabungan Wadiah ( Tabungan Mandiri Amanah IB,

Tabungan ZIS Amanah IB, Tabungan Wadiah KMU Amanah), Program

Pembiayaan – Sistem Bagi Hasil (Mudharabah, Musyarakah) – Sistem Jual

Beli (Murabahah, Multijasa Kafalah, Qordh (Pembiayaan Kebajikan), Rahn

(Gadai Syari’ah)).

Dengan berlakunya PP No. 21 th 2008 tentang Bank berdasarkan prinsip

bagi hasil dan UU Perbankan berdasarkan prinsip syari’ah, memberi peluang

dan dorongan kepada para pengusaha muslim di sekitar Surabaya dan Gresik

untuk mendirikan Bank Syari’ah. Tujuan utama dari para pendiri adalah

meningkatkan kesejahteraan para pengusaha kecil dan menengah yang tidak

terjangkau pelayanan umum, serta masyarakat yang menginginkan pelayanan

perbankan yang sesuai syari’ah islam. Latar Belakang berdirinya Bank

1
Syari’ah Amanah Sejahtera yakni mulai beroperasi pada tanggal 2 Januari

1996 yang berkantor dijalan Raya Cerme Kidul 148, Kecamatan Cerme,

Kabupaten Gresik dan telah diresmikan oleh Menteri Keuangan Republik

Indonesia Bapak Drs.H. Mar’ie Muhammad Sebagai BPR Syari’ah Pertama

di Kabupaten Gresik pada Hari Sabtu, tanggal 13 Juli 1996 pukul 10.00 WIB

bertempat di Ruang Grahadi, Gedung Negara, Jl. Pemuda 7 Surabaya.

Alhamdulillah dengan rahmat Allah SWT Bank Syari’ah Amanah

Sejahtera menunjukkan perkembangan yang baik dan berkat dukungan dan

kerjasama masyarakat serta untuk mendekatkan diri kepada nasabah, kantor

pusat pindah ke Jl. Kalimantan No. 107 GKB, Gresik, dengan tetap

mengembangkan sayap memberikan pelayanan di Kecamatan Cerme dan

Sekitarnya serta membuka lahan baru dikabupaten Lamongan dan Kota

Surabaya.

1.2 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

Menciptakan Bank Syari’ah sebagai sarana untuk menggerakkan ekonomi

umat menuju terciptanya kehidupan masyarakat yang sehat, sejahtera dan

berpendidikan dibawah naungan ridho Allah SWT. Dari visi yang telah

dibuat oleh Bank Syari’ah Amanah Sejahtera, maka dibuat misi sebagai

berikut :

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito

dengan prinsip syari’ah.

2. Memberikan pembiayaan bagi pengusaha kecil, menengah dan

masyarakat dengan prinsip bagi hasil dan jual beli untuk usaha yang halal,

produktif, dan menguntungkan.

2
3. Memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat muslim dalam

menjalankan syari’ah islam khususnya dibidang kehidupan ekonomi,

Pendidikan dan kesehatan.

1.3 Lokasi Perusahaan

Nama Lembaga : PT. Bank Pembiayaan RakyatSyari’ah Amanah Sejahtera

Alamat : Jl. Kalimantan 107 Gresik Kota Baru, Gresik, Jawa

Timur. Telepon : (031) 3930207

Email : Bprsamanah@gmail.com

1.4 Program Kerja Perusahaan

BPR Syariah Amanah Sejahtera memiliki beberapa produk dalam

operasionalnya. Adapun produk-produk tersebut yaitu sebagai berikut:

1.4.1 Produk Penghimpun Dana (Simpanan)

1.4.1.1 Tabungan Mudharabah

Adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah.

Mudharabah mempunyai dua bentuk yakni mudharabah mutlaqah

dan mudharabah muqayyadah, yang perbedaan utama diantara

keduanya adalah terletak pada ada atau tidaknya persyaratan yang

diberikan pemilik dana kepada bank dalam mengelola hartanya.

Dalam hal ini banyak bank syariah bertindak sebagai mudharib

sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal.Bank syariah

dalam kapasitasnya sebagai mudharib mempunyai kuasa untuk

melakukan berbagai macam usaha yang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah serta mengembangkannya termasuk

melakukan akad mudharabah dengan pihak lain. Namun disisi

3
lain bank syariah juga memiliki sifat sebagai seorang wali

amanah. Yang berarti bank harus berhati-hati atau bijaksana serta

beritikat baik dan bertanggung jawab atas segala sesuatu yang

timbul akibat kesalahan atau kelalaian. Berdasarkan kewenangan

yang diberikan pihak penyimpan dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Mudharabah Mutlaqah

Penerapan mudharabah mutlaqah dapat berupa tabungan dan

deposito sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana

yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah.

Berdasarkan prinsip ini tidak ada batasan bagi bank dalam

menggunakan dana yang dihimpun. Ketentuan umum dalam

produk ini adalah :

 Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana

mengenai nisbah dan tata cara pemberitahuan

keuntungan dan atau pembagian keuntungan secara

risiko yang dapat ditimbulkan dari penyimpanan dana.

Apabila telah tercapai kesepakatan maka hal tersebut

harus dicantumkan dalam akad.

 Untuk tabungan mudharabah, bank dapat memberikan

buku tabungan sebagai bukti penyimpanan, serta kartu

ATM dan alat penarikan lainnya.

 Deposito mudharabah hanya bisa dicairkan setiap saat

oleh penabung sesuai dengan kesepakatan.

 Tabungan mudharabah hanya dapat dicairkan sesuai

4
dengan kesepakatan.

b. Mudharabah Muqayyadah

Jenis mudharabah ini termasuk dalam simpanan khusus

dimana pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu

yang harus dipatuhi oleh bank. Misalnya disyaratkan untuk

akad tertentu atau digunakan oleh nasabah tertentu. Karakter

simpanan ini adalah sebagai berikut :

 Pemilik dana wajib menetapkan syarat tertentu yang

harus diikuti oleh bank wajib membuat akad yang

mengatur persyaratan penyaluran dana simpanan khusus.

 Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana

mengenai nisbah dan tata cara pemberitahuan

keuntungan dan resiko yang ditimbulkan dari

penyimpanan dana.

 Untuk deposito mudharabah bank wajib menerbitkan

sertifikat atau tanda penyimpan an bilyet deposito kepada

deposan.

1. Tabungan Umum Amanah IB

Tabungan dengan system bagi hasil yang sifatnya mengikat

dengan adanya akad kerjasama antara bank dengan nasabah

dimana penarikannya sesuai dengan ketentuan.

2. Tabungan Qurban Amanah IB dan Qurban Plus IB

a) Qurban Amanah,yaitu tabungan dengan sistem bagi

5
hasil yang dikhususkan untuk pembelian hewan Qurban.

b) Qurban Plus yaitu Tabungan dengan sistem bagi hasil

yang dibundling ansurani dikhususkan untuk pembelian

hewan Qurban.

3. Tabungan Haji dan Umroh Amanah IB

Tabungan dengan system bagi hasil khusus untuk

Persiapan biaya dan pelaksanaan ibadah haji/umroh.

4. Tabungan Pendidikan Amanah IB

Tabungan dengan system bagi hasil untuk mendidik buah

hati agar menabung sejak dini.

5. Tabungan Siswakoe Syari’ah Amanah Amanah IB

Tabungan pendidikan bundling asuransi yang diberikan

kepada sekolah sebagia apresiasi kerjasama funding.

6. Tabungan Usaha Mandiri Amanah IB

Tabungan usaha bagi hasil yang disediakan khusus untuk

nasabah yang mempunyai fasilitas pembiayaan.

7. Deposito Mudhorobah IB & Muqoyyadah IB

 Mudhorobah : Simpanan berjangka dengan system

bagi hasil dengan jangka waktu : 1,3,6,12 bulan.

 Muqoyyadah : Simpanan berjangka dengan system

bagi hasil dimana nasabah memiliki porsi/hak untuk

mengatur kemanfaatan dananya.

1.4.1.2 Tabungan Wadi’ah

1. Tabungan Mandiri Amanah IB

6
Simpanan dana yang penyetoran dan penarikannya dapat

dilakukan sewaktu- waktu, nasabah mendapatkan imbalan

berupa bonus sesuai dengan keprluan.

2. Tabungan ZIS Amanah IB

Simpanan dana yang pemanfaatannya di khususkan untuk

Zakat, Infaq, dan Shodaqoh. Pihak bank tidak memberikan

imbalan apapun.

3. Tabungan KMU Amanah IB

Simpanan dana yang dikhususkan untuk pembiayaan

pengobatan mata/operasi katarak yang bekerjasama

dengan Klinik Mata Utama (KMU).

1.4.2 Produk Penyaluran Dana (Pembiayaan)

1.4.2.1 System Bagi Hasil

1. Mudharabah

Pembiayaan dimana seluruh modal kerja didanai oleh

bank. Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan

nisbah yang disepakati. Contohnya: Proyek.

2. Musyarakah

Pembiayaan dimana sebagian modal kerja didanai oleh

bank. Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan

nisbah yang telah disepakati. Contoh: Usaha Pertanian,

Usaha Pertambakan.

1.4.2.2 Sistem Jual Beli

1. Murabahah

7
Pembiayaan untuk konsumsi maupun investasi dengan

barang yang jelas dan harga yang telah disepakati. Contoh:

Renovasi Rumah, Pembelian Barang Elektronik, Leasing

Kendaraan,dll.

2. Multijasa Kafalah

Pemberian dana talangan untuk memenuhi kebutuhan

nasabah. Contoh: Biaya Sekolah, Berobat, Pernikahan,

Talangan Umroh, Talanagan Haji,dll

3. Qord (Pembiayaan Kebijakan)

Pemberian dan kepada nasabah yang terbukti loyalitasnya.

Contoh : Operasi Katarak (KMU)

4. Rahn (Gadai Syariah)

Pemberian dana dengan prinsip gadai emas.

Landasan Hukum

a. Al –Qur’an

Artinya: “Sesungguhnya tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri

(sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau

sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama

kamu. Dan allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui

bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu itu, maka

dia memberikan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari

Al-Qur’an. Dia mengetahui bahwa akan ada diantara kamu orang-orang sakit

dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia

Allah; dan orang-orang yang lain lagi berpegang di jalan Allah, maka bacalah

8
apa yang mudah (bagimu) dari Al - Qur’an dan dirikanlah sembahyang,

tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik.

Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya akan

memperoleh (balasan)nya disisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan

yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah;

sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-

Muzzamil : 20).

Yang menjadi wajhud-dialalah atau argument dari surah Al- Muzammil:

20 adalah adanya kata yadhribun yang sama dengan akar kata mudharabah

yang berarti melakukan suatu perjalanan usaha.

b. Al-Hadits

Artinya: ”Adalah Abbas bin Abdul Muththalib, apabila ia menyerahkan

sejumlah harta dalam investasi mudharabah, maka ia membuat syarat kepada

mudharib, agar harta itu tidak dibawa melewati lautan, tidak menuruni lembah

dan tidak dibelikan kepada binatang, Jika mudharib melanggar syarat-syarat

tersebut, maka ia bertanggung jawab menanggung risiko. Syarat-syarat yang

diajukan Abbas tersebut sampai kepada Rasulullah Saw, lalu Rasul

membenarkannya”.(HR ath_Thabrani).

1.5 Struktur Organisasi PT. BPRS Amanah Sejahtera Syariah

Telah ditetapkannya susunan personalia PT. BPRS Amanah Sejahtera

kabupaten Gresik periode 2019-2020 sebagai berikut:

Dewan Komisaris
Ketua : Abdullah Ahmad
Anggota : Moch. Ali Muchid

Dewan Pengawas Syariah

9
Ketua : Syamsoeddin Noor
Anggota : Suherman Rosyidi

Direktur

Direktur Utama : Amat Oemar Asnar


Direktur Operasional : Rismarini

1.6 Tugas dan Fungsi yang tertera dalam struktur organisasi

1.6.1 Tugas Dewan Komisaris

Dewan Komisaris adalah sebuah dewan yang bertugas untuk melakukan

pengawasan dan memberikan nasihat kepada direktur Perseroan

terbatas (PT).

 Dewan Komisaris wajib melakukan tugas dan tanggung jawabnya

dengan itikad baik dan dengan prinsip kehati-hatian dalam

melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya

pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun

usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi.

 Dewan Komisaris menjalin dan menjaga hubungan baik dan

efektif dengan Direksi melalui pertemuan tahunan dan rapat

regular yang dilengkapi dengan meeting insidentil. Serta, dalam

rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung

jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Audit dan

dapat membentuk komite lainnya serta wajib melakukan evaluasi

terhadap kinerja komite yang membantu pelaksanaan tugas dan

tanggung jawabnya setiap akhir tahun buku.

 Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan-keputusan

yang sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Dewan

10
Komisaris, apabila semua anggota Dewan Komisaris telah

diberitahukan secara tertulis tentang usul-usul yang bersangkutan

dan semua anggota Dewan Komisaris telah memberikan

persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta

menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil

dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan

keputusan yang diambil sah dalam Rapat Dewan Komisaris.

1.6.2 Tugas Dewan Pengawas Syari’ah

 Dewan Pengawas Syariah adalah ahli syariah yang diangkat oleh

Rapat Umum Pemegang Saham atas rekomendasi Majelis Ulama

Indonesia, dengan tugas memberikan nasihat dan saran kepada

direksi serta mengawasi kegiatan perusahaan agar sesuai dengan

prinsip syariah.

 Memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi

kegiatan, Bank agar sesuai dengan Prinsip Syariah

 Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman

operasional dan produk yang dikeluarkan Bank

 Mengawasi proses pengembangan produk baru Bank

 Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional untuk produk baru

Bank yang belum ada fatwanya

 Melakukan review secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah

terhadap mekanisme penghimpunan dana dan penyaluran dana serta

pelayanan jasa Bank

 Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan

11
kerja Bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.

1.6.3 Tugas Direktur Utama

 Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi

perusahaan

 Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan

 Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan

termasuk juga keuntungan perusahaan

 Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan

dan pembelanjaan kekayaan perusahaan

 Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya

dengan dunia luar perusahaan

 Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi

perusahaan

 Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan,

mulai bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.

 Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan

1.6.4 Tugas Direktur Operasional

 Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi seluruh pelaksanaan

operasional perusahaan

 Membuat standar perusahaan mengenai semua proses operasional

 Membuat stategi dalam pemenuhan target perusahaan dan cara

mencapai target tersebut

 Membantu tugas-tugas direktur utama

 Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam

12
proses operasional perusahaan

 Merencanakan, menentukan, mengawasi, mengambil keputusan dan

mengkoordinasi dalam hal keuangan untuk kebutuhan operasional

perusahaan

 Mengawasi seluruh karyawan apakah tugas yang dilakukan sesuai

dengan standar operasional perusahaan

 Bertanggung jawab pada pengembangan kualitas produk ataupun

karyawan

 Membuat laporan kegiatan untuk diberikan kepada direktur utama

1.6.5 Tugas Manager Marketing

 Manajer marketing bertanggung-jawab terhadap manajemen bagian

marketing

 Manajer marketing bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil

penjualan dan penggunaan dana promosi

1.6.6 Tugas Corp Legal

 Memeriksa dan mempelajarai permohonan opini legal

 Membuat opini hukum mengikuti ketentuan dan hukum yang

berlaku

 Bertanggung jawab menyelesaikan pembuatan legal opini

 Memberikan informasi terkait perkembangan hukum perbankan

kepada unit kerja

 Menyimpan dan mendokumentasikan seluruh dokumen yang ada di

unit Corporate Legal dengan tertib dan benar

1.6.7 Tugas Manajer Internal Audit

13
 Mencari informasi awal terkait yang akan diaudit

 Melakukan tinjauan dokumen dan persyaratan lain yang berkaitan

dengan audit

 Mempersiapkan program audit tahunan dan jadwal pelaksanaan audit

secara terperinci

 Membuat daftar pertanyaan audit

 Melaksanakan pemeriksaan secara menyeluruh

 Mengumpulkan dan menganalisis bukti audit yang cukup relevan

 Melaporkan temuan audit atau masalah masalah yang ditemukan

selama audit internal

 Memantau tindak lanjut hasil audit internal sampai dinyatakan

selesai

1.6.8 Tugas Manajer

 Memimpin oprasi harian perusahaan

 Menetapkan karyawan

 Menetapkan tujuan

 Melakukan komunikasi dg baik

 Menyelesaikan pekerjaan administrasi

 Memberikan delegasi

 Memotivasi seluruh karyawan

 Menjalankan kebijakan

 Memberikan pelatihan

1.6.9 Tugas Manajer Personalia, Umum dan Diklat

 Membuat anggaran tenaga kerja yang diperlukan

14
 Membuat job analysis, job description, dan job spesification

 Menentukan dan memberikan sumber-sumber tenaga kerja

 Mengurus dan mengembangkan proses pendidikan dan pendidik

 Mengurus seleksi tenaga kerja

 Mengurus soal-soal pemberhentian (pensiun)

 Mengurus soal-soal kesejahteraan

1.7 Tugas Manajer Keuangan dan Litbang

 Tugas utama manajer keuangan adalah bertanggung jawab untuk

membantu perencanaan bisnis dan pengambilan keputusan dengan

memberi nasihat keuangan yang sesuai. Adapun tugas dari manajer

keuangan yang lainnya adalah sebagai berikut:

 Bekerja sama dengan manajer lainnya untuk merencanakan serta

meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk

perencanaan umum keuangan perusahaan.

 Menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan se-

efisien dan se-efektif mungkin dengan menjalin kerja sama dengan

manajer lainnya.

 Mengambil keputusan penting dalam investasi dan berbagai

pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut.

 Menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana

perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan

dapat diperdagangkan.

1.7.1 Tugas Manajer Legal

 Seorang Legal Manager bertugas untuk mengawasi keseluruhan

15
aspek hukum perusahaan. Tugas manajer legal antara lain :

 Mengurus RUPS dan perubahan anggaran dasar perusahaan

 Menjembatani masalah legalisasi perusahaan dengan pihak ketiga

 Memperpanjang HGB-HGU atas aset tanah perusahaan

 Memperpanjang TDP, NPWP dan pembuatan API perusahaan

 Mendaftarkan copyright (hak paten)

 Mengawasi perkembangan bisnis terkait perjanjian-perjanjian\

 Membuat usulan perubahan SOP

 Mewakili perusahaan saat terjadi masalah peradilan

 Mempersiapkan merger dan akuisisi bila diperlukan

1.7.2 Tugas Kepala Bagian Promosi

Tugas kepala bagian promosi adalah mempromosikan atau memperkenalkan

produk-produk bank ke masyarakat luas serta memberi arahan atau masukan

untuk staff-staff bagian pendanaan dan pembiayaan.

1.7.3 Tugas Kolektor Pendanaan

Tugas dari kolektor pendanaan adalah untuk menghimpun dana dari semua

nasabah.

16
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

2.1 Lokasi Magang

Nama Lembaga : PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah Amanah Sejahtera

Alamat : Jl. Kalimantan 107 Gresik Kota Baru, Gresik, Jawa

Timur. Telepon : (031) 3930207

Email : Bprsamanah@gmail.com

Unit Kerja : Bag. Pendanaan

Waktu Kerja : 07.30 WIB – 16.00 WIB

Penulis diharapkan mematuhi segala peraturan-peraturan yang telah

ditetapkan oleh BPR Syariah Amanah Sejahtera selama menjalankan kegiatan

magang seperti:

a. Mengaji bersama sebelum melakukan aktivitas pekerjaan

b. Menyerahkan persyaratan administrasi magang di BPRS, diantaranya:

c. Membuat proposal magang untuk diserahkan kepadan pihak BPRS

d. Memberikan surat pengantar dari pihak fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammdiyah Gresik untuk diserahkan kepada pihak BPRS

e. Pada hari senin berpakaian bebas berkerudung biru dongker memaiaki jas

almamater, selasa berpakaian bebas berkerudung merah maroon

memakai jas almamater, Rabu berpakaian bebas dan berkerudung cokelat

memakai jas almamater, Kamis berpakaian batik berkerudung hitam

memakai almamater dan jum’at berpakaian bebas, sopan, rapi dan tidak

ketat dengan memakai jas almamater.

f. Melakukan aktivitas magang sesuai dengan hari dan waktu yang telah

17
ditentukan, yaitu:

g. Untuk hari senin sampai dengan jum’at masuk jam 08:00 WIB – 16:00

WIB dengan waktu istirahat hari senin sampai kamis pukul 12:00 WIB –

13:00 WIB.

h. Sedangkan untuk hari jumat waktu istirahat 2 jam dimulai pukul 11: 00

WIB – 13: 00 WIB

i. Wajib menjaga nama baik BPRS dan Universitas Muhammadiyah Gresik

dengan berprilaku sopan santun terhadap seluruh karyawan BPRS.

2.2 Aktivitas Magang

Kegiatan magang dilakukan penulis selama satu bulan yaitu dimuali pada

tanggal 10 Juni 2019 sampai dengan 10 Juli 2019. Kegiatan yang dilakukan

selama magang bersifat fleksibel dengan mengikuti arahan dari pembimbing

atau atasan tempat magang. Berikut ini merupakan penjelasan atau deskripsi

dari kegiatan yang dilakukan penulis selama magang di BPRS Amanah

Sejahtera Gresik:

1. Mengarsipkan Bukti Setoran

Setiap slip setoran yang dibawa oleh tim pendanaan setiap harinya

harus diarsipkan sesuai dengan tanggal, bulan dan tahun penyetoran

nasabah kepada pihak bank yang bersangkutan yakni tim Pendanaan.

2. Cek Bukti Setoran Nasabah

Melakukan pengecekan bukti setoran nasabah setiap harinya untuk di

cocokkan dengan data- data yang sudah di input oleh tim pendanaan

agar tidak terjadi kesalahan pencatatan antara bukti setoran dengan data

yang sudah dimasukkan.

18
3. Mengisi CIF ( Customer Information File)

Untuk setiap nasabah baru diwajibkan untuk memberikan data

pribadi lengkap untuk diserahkan kepada pihak bank sebagai syarat

untuk permohonan pembukaan tabungan.

Sumber Foto : PT. BPRS Amanah Sejahtera

Gambar 2.1 ( CIF (Customer Information File))

4. Pengambilan setoran di setiap instansi sekolah yang menjalin kerjasama

dengan BPRS. Pengambilan setoran tabungan dilakukan setiap hari

oleh pihak bank khususnya oleh tim pendanaan di setiap instansi

Pendidikan yang bekerjasama dengan PT. BPRS Amanah Sejahtera

Syariah.

5. Petugas Teller di Instansi terkait

Setiap awal ajaran baru pihak instansi terkait mempercayai pihak PT.

BPRS Amanah Sejahtera sebagai pihak yang menerima pembayaran

Herregistrasi dan spp awal ajaran. Tak jarang jika tim pendanaan juga

menjadi petugas teller bank di instansi Pendidikan yang terkait.

19
6. Penghitungan uang totalan penarikan dan melaporkan ke petugas teller di kantor BPRS.

Menghitung secara manual uang total penarikan setoran yang dilakukan oleh tim

pendanaan setiap harinya untuk kemudian dilaporkan ke petugas Teller di kantor.

Penghitungan dilakukan dua kali yakni secara manual dan dengan menggunakan mesin

penghitung.

7. Cek data nasabah untuk keperluan proses pencairan pembiayaan

Data nasabah pembiayaan di cek dengan benar karena bersangkutan dengan data dan

aset-aset yang di ajukan untuk proses pencairan dana pembiayaan.

Sumber Foto : PT. BPRS Amanah Sejahtera

Gambar 2.2
(Pengecekkan data nasabah untuk proses pencairan dana)

2.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan kegiatan magang yang telah dilaksanakan oleh penulis pada tanggal 10 Juni – 11

Juli 2019, penulis melihat tidak semua nasabah membayar angsuran pembiayaan dengan lancar,

ada beberapa pembiayaan yang macet dan bahkan terdapat nasabah yang lari dari tanggung

jawab, hal ini membuat penulis mengangkat topik tersebut, adapun rumusan masalah yang akan

dibahas dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana upaya penyelesaian pembiayaan bermasalah pada BPRS

Amanah Sejahtera?
20
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Pembiayaan

Menurut UU No. 10 tahun 1998, Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah

adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka

waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Adapun resiko dalam pelaksanaan

pembiayaan yakni pembiayaan bermasalah, hal ini sangat sering dihadapi oleh

setiap bank syariah maupun bank konvensional. Menurut Hasibuan (2007)

Pembiayaan adalah suatu jenis pinjaman yang harus dibayar kembali bersama bagi

hasil oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

3.2 Tahapan pengajuan pembiayaan menurut PT. BPRS Amanah Sejahtera

Dalam melakukan pengajuan pembiayaan, calon nasabah harus mengikuti proes

dan tahapan pengajuan pembiayaan yang telah ditetapkan oleh PT. BPRS Amanah

Sejahtera, sebagai berikut:

1. Nasabah diarahkan untuk melakukan pengajuan permohonan pembiayaan ke

customer service dengan mempersiapkan seluruh persyaratan yang telah

ditetapkan oleh PT. BPRS Amanah Sejahtera, berupa sebagai berikut:

a. Melakukan pendaftaran menjadi member PT. BPRS Amanah Sejahtera

b. Fotocopy KTP suami dan isri

c. Fotocopy Kartu Keluarga

d. Fotocopy Surat Nikah

e. Fotocopy Identitas usaha (SIUP, NPWP, Keterangan Usaha) jika ada Slip

atau keterangan gaji nasabah jika merupakan karyawan atau pegawai

21
f. Surat jaminan asli dan fotocopy (BPKB atau sertifikat tanah)

2. Divisi Customer Service akan memberikan surat pengajuan permohonan nasabah kepada

bagian Marketing Lending atau Account Officer guna melakukan pengecekan BI checking

ke bagian Legal Pembiayaan.

3. Jika dalam Bi Checking nya bagus, maka dilakukannya survey untuk melakukan

wawancara untuk dapat mengetahui 5C (Character, Capacity, Capital, Condition dan

Collateral).

4. Setelah dilakukannya survey, divisi account officer akan mengentri data ke aplikasi

Financing Analysis System (FAS) dan apabila dalam FAS hasilnya Approve maka bagian

Account Officer akan meminta acc ke kepala cabang kantor gresik.

5. Jika sudah di acc oleh kepala cabang, maka akan dilakukan pemberkasan dan penyiapan

akad pembiayaan oleh Legal Pembiayaan.

6. Setelah dilakukannya akad, bagian Legal Pembiayaan akan memberikan info mengenai

pencairan kepada nasabah. Pencairan akan dilakukan oleh bagian Teller.

3.3 Prinsip kriteria jaminan menurut PT. BPRS Amanah Sejahtera

Kriteria jaminan yang dapat diterima oleh BPRS Amanah Sejahtera untuk

mengajukan pembiayaan yakni:

1. Mempunyai nilai jual dan dapat diuangkan

2. Kepemilikannya dapat dipindah tangankan

3. Memiliki nilai yuridis dalam pengertiasn agunan itu bisa dimiliki secara

sempurna berdasarkan hukum dimana bank memiliki hak didahulukan

terhadap likuidasi jaminan tersebut sesuai dengan peraturan Bank Indonesia

(BI) no. 9/PBI/2007.

22
Agunan yang dapat dijadikan jaminan di BPRS Amanah Sejahtera yaitu:

1. Tanah atau lahan hak milik

2. Bangunan yang telah berdiri dilahan hak milik

3. Kendaraan bermotor roda 2 atau 4

4. Perhiasan emas maupun emas batangan

3.4 Analisis pemberian pembiayaan


Analisis pemberian pembiyaan penting dilakukan karena dengan adanya analisis ini

bank mengetahui peluang dan ancaman yang akan mempengaruhi serta kelancaran

pembayaran pembiayaan. Adapun pemberian pembiayaan dengan analisis 5C dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Character

Character merupakan sifat dan watak calon debitur. Tujuannya untuk memberi

keyakinan kepada bank bahwa sifat atau watak calon debitur benar-benar dapat

dipercaya. Keyakinan tersebut dinilai dari pekerjaan maupun kehidupan pribadi

calon debitur. Character merupakan ukuran untuk menilai “kemauan” nasabah

memenuhi kewajibannya.

2. Capacity

Untuk melihat kemampuan calon debitur dalam mengelola bisnis maupun

mencari laba. Sehingga dapat dinilai kemampuan ia untuk memnuhi

kewajibannya.

3. Capital

Untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap

usaha yang akan dibiayai oleh bank

23
4. Collateral

Merupakan jaminan yang diberikan oleh calon debitur baik yang bersifat fisik

maupun nonfisik. Adapun yang dapat dijaminkan harus melebihi jumlah pembiayaan

yang bdiberikan, sehingga ketika terjadi wanprestasi bank dapat terlindung dari

resiko kerugian.

5. Condition

Bank juga harus menilai kondisi ekonomi sekarang untuk memutuskan memberikan

pembiayaan, karena jika kondisi ekonomi kurang stabil makan juga akan beresiko

dalam kemampuan pembayaran pembiayaan

3.5 Mekanisme penyelesaian pembiayaan bermasalah dengan penjualan agunan

pada PT. BPRS Amanah Sejahtera

Apabila terdapat nasabah yang tidak kompeten dalam proses pembiayaan, maka

pihak bank yakni PT. BPRS Amanah Sejahtera akan melakukan beberapa upaya

dalam menangani pembiayaan bermasalah. Maka barang yang telah dijaminkan akan

dijual oleh bank melalui surat kuasa jual yang telah ditanda tangani oleh pemilik

jaminan. Dalam proses pemberian surat kuasa jual dapat dilakukan melalui akta

notaris. Surat kuasa jual merupakan surat kuasa khusus yang memuat persetujuan

nasabah terhadap bank untuk melakukan penjualan atas objek jaminan yang

digunakan sebagai jaminan pelunasan utang. Surat kuasa jual biasanya dimuat dalam

perjanjian pembiayaan bertujuan untuk memudahkan bank dalam melakukan

eksekusi apabila terjadi wanprestasi oleh nasabah dalam perjanjian utang piutang.

Namun pelaksanaan eksekusi terhadap agunan dengan menggunakan surat kuasa jual

melalui beberapa proses, meliputi:

24
1. Tahap awal penyelesaian pembiayaan bermasalah

a. Penagihan secara langsung

Yaitu dengan menghubungi atau mendatangi nasabah dan menjelaskan

tentang penunggakan angsuran pembiayaan secara langsung.

b. Pemberian surat tagihan

Pada tahap ini, jika penagihan secara langsung telah dilakukan namun

nasabah belum membayar, maka pihak bank akan mengeluarkan surat

tagihan 1, 2, dan 3 dimana masing-masing surat tagihan memiliki jeda

waktu 15 hari untuk mengingatkan nasabah agar segera melunasi

pembayarannya.

c. Pemberian surat peringatan

Jika surat tagihan pertama sampai ketiga nasabah belum membayar maka

bank mengingatkan nasabah dengan memberikan surat peringatan 1, 2,

dan 3 yang masing-masing surat memiliki jeda waktu 15 hari.

2. Negosiasi para pihak

Dalam proses negosiasi, para pihak membahas mengenai langkah apa yang dapat

dilakukan dalam menyelesaikan kewajiban nasabah terhadap bank. Dalam proses

ini, umumnya ada beberapa kesepakatn yang diperoleh para pihak, meliputi:

a. Restrukturisasi pembiayaan

Restrukturisasi merupakan upaya yang dilakukan bank dalam rangka

membantu nasabah agar dapat menyelesaikan kewajibannya. Proses ini

bertujuan agar dapat meringankan nasabah untuk memenuhi kewajibannya,

namun proses ini diikuti dengan penilaian terhadap kemampuan nasabah

dalam menyelesaikan kewajibannya. Proses ini biasanya dilakukan pihak

25
bank terhadap nasabah yang memiliki karakter baik, dalam artian bahwa

penyebab tidak dapat terpenuhinya kewajiban nasabah tersebut bukan semata-

mata disebabkan karena kesalahan debitur, namun karena faktor lain yang

diluar kendali debitur.

b. Penjualan jaminan pembiayaan

Proses ini dilakukan apabila dirasa memang nasabah tidak dapat

menyelesaikan kewajibannya, proses ini dapat dilakukan atas permintaan

nasabah pemilik jaminan tersebut maupun keputusan pihak bank.

3. Proses pelaksanaan penjualan terhadap objek jaminan

Setelah dilakukan negosiasi oleh nasabah dan bank, maka dilakukan

implementasi atas hasil keputusan yang telah disepakati, apabila kesepakatan

yang telah disepakati diawal debitur tidak dapat menyelesaikan kewajibannya

maka akan dilakukan penjualan atas barang jaminan tersebut. Proses penjualan

terhadap objek jaminan dilakukan melalui beberapa tahapan, yakni:

a. Pemasangan pamflet penjualan terhadap objek jaminan

Pemasangan pamflet ini bertujuan untuk memberikan pengumuman kepada

masyarakat mengenai agunan yang dijual yang melunasi kewajiban nasabah

terhadap bank

b. Penjualan jaminan

Adapun penjualan atas jaminan tersebut dapat dilakukan melalui lelang dan

dijual secara langsung, melalui jalur lelang apabila jaminan tersebut

dianggap terlalu susah untuk dijual secara langsung.

c. Pelunasan kewajiban nasabah terhadap bank

Setelah transaksi jual beli tersebut dilakukan, maka pihak bank mengambil

hasil penjualan jaminan teersbut sebesar kewajiban nasabah terhadap bank,

26
dan kelebihan atas sisa penjualan agunan akan dikembalikan kepada

nasabah.

3.6 Pembahasan

3.6.1 Temuan masalah pembiayaan bermasalah pada PT. BPRS Amanah Sejahtera

Dalam penelitian ini penulis mengungkapkan bahwa sistem penerimaan

pembiayaan yang di buat oleh pihak PT.BPRS Amanah Sejahtera telah

memenuhi SOP kepada nasabah. Pihak BPRS Amanah Sejahtera tidak boleh

asal dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah karena harus melalui

tahapan dan syarat yang telah ditetapkan oleh pihak bank. Penulis juga

mengungkapkan bahwa nasabah yang melakukan proses pembiayaan akan

ditanyakan mengenai agunan untuk memenuhi persyaratan dalam

pembiayaan.

Penulis juga mengungkapan bahwa masih banyak sekali nasabah yang

sangat tidak kompeten dalam proses pembiayaan. Sehingga jaminan yang

telah diberikan nasabah kepada pihak bank sesuai dengan proses pengajuan

pembiayaan bisa dilelang sebagai bentuk tanggung jawab nasabah.

3.7. Penyelesaian temuan masalah pada BPJS Amanah Sejahtera

Untuk mengurangi resiko kerugian bank yang diakibatkan oleh nasabah

wanprestasi maka agunan yang telah dijaminkan bisa dilelang ke Badan

Usaha Piutang dan Lelang Negara (BUPLN). Pembiayaan yang bermasalah

dan telah diupayakan penagihannya/penyelesaiannya secara kekeluargaan

tetapi tidak berhasil maka bank akan menyerahkan penyelesaiannya melalui

BUPLN, untuk selanjutnya akan melakukan pelelangan/penjualan benda

jaminan kecuali jika bank telah memperoleh “surat kuasa menjual” maka

bank dapat menjual harta jaminan tersebut secara dibawah tangan.


27
Memperoleh pengembalian kredit dari hasil pelelangan bukanlah hal yang

mudah dan cepat. Sebab pengalaman menunjukan bahwa menjual agunan

melalui prosedur lelang sangat sulit memperoleh pembeli dan harga yang

memadai sehingga sering bank mendapatkan pengembalian kredit yang cukup

besar. Untuk tidak terlalu merugikan pihak bank maka hukum perbankan

yaitu Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Undang-undang Nomor. 10

Tahun 1998 memberikan peluang kepada bank untuk turut serta dalam

pelelangan (sebagai pembeli lelang), sebab jika bank dapat menguasai agunan

itu dari pelelangan maka bank dapat menjual agunan itu secara perlahan

menurut harga yang berlaku dipasaran.

28
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan kegiatan magang selama 40 hari penulis dapat

menyimpulkan beberapa hal:

a. Mengetahui prosedur penagihan pembiayaan

b. Mengetahui tentang produk yang dimiliki bank

c. Pembiayaan bermasalah dalam BPRS Amanah Sejahtera digolongkan menjadi

4, yaitu: kolektibilitas 1 (lancar) dalam arti tidak ada tunggakan, kolektibilitas 2

(kurang lancar) apabila ada tunggakan 1 - 91 hari, kolektibilitas 3 (diragukan)

apabila terdapat tunggakan 91– 182 hari, kolektibilitas 4 (macet) apabila tedapat

tunggakan 183 – 274 hari.

d. Mekanisme penyelesaian pembiayaan bermasalah pada BPRS Amanah

Sejahtera adalah sebagai berikut: Penagihan secara langsung, surat tagihan 1, 2

& 3 kepada nasabah, surat panggilan 1, 2 & 3 kepada nasabah, surat peringatan

1, 2 &3 kepada nasabah, apabila nasabah memiliki kriteria baik dan masih

ingin melunasi kewajibannya maka dilakukan restrukturisasi, namun apabila

kriteria nasabah tersebut buruk dan dinilai tidak dapat memenuhi

kewajibannya maka akan dilakukan penjualan agunan yang dijaminkan

kepada bank melalui Badan Usaha Piutang dan Lelang Negara (BUPLN).

e. Upaya yang dilakukan PT. BPRS Amanah Sejahtera dalam menangani

pembiayaan bermasalah sudah tepat dan cukup baik.

4.2 Saran
29
a. Saran untuk Universitas Muhammadiyah Gresik

Lebih meningkatkan memantau mahasiswa yang sedang menjalin magang secara

intensif

b. Saran untuk BPRS Amanah Sejahtera

1. Mahasiswa dapat membantu dibagian operasional sehingga magang tersebut

dapat berjalan maksimal.

2. Pihak bank dapat melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap

pembiayaan yang telah diberikan kepada nasabah agar tidak menimbulkan

pembiayaan bermasalah.

3. Lebih meningkatkan koordinasi antara staff dan pimpinan, sehingga kinerja

bank dapat berjalan dengan baik, karena koordinasi juga dapat

mempengaruhi kinerja bank.

30
DAFTAR PUSTAKA

Sari, N. L. A. S. H., Indrawati, A. S., & Putrawan, S. (2019). Penyelesaian Kredit

Macet Pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Artha Sedana Dan Ksp. Wirartha

Utama Dikota Denpasar Selatan. Kertha Semaya: Journal Ilmu Hukum, 7(8), 1-17.

Surahma, G. (2019). Upaya Penyelesaian Kredit Macet Dalam Perbankan Melalui

Badan Peradilan. Kumpulan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Sosial Sains, 1(01).

Suleman, N. H. (2016). Upaya Penyelesaian Kredit Macet. Jurnal Ilmiah Al-

Syir'ah, 5(2).

Surya, I. P., Sukandia, I. N., & Styawati, N. K. A. (2021). Penyelesaian Kredit Macet

Melalui Upaya Litigasi di Koperasi Simpan Pinjam Surya Mandiri di Kabupaten

Gianyar. Jurnal Interpretasi Hukum, 2(2), 440-446.

31
LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Magang

32
Lampiran 2 Surat Balasan Magang

33
Lampiran 3 Penilaian Magang dari PT BPRS Amanah Sejahtera

34
Lampiran 4 Absensi Aktivitas Magang

35
.

36
37
38
39
Lampiran 5 Formulir Data Nasabah

40
Lampiran Formulir Pembukaan Tabungan

41
Lampiran 7

LOG BOOK KEGIATAN

MAGANG PT. BPRS

AMANAH SEJAHTERA

( Jl. Kalimantan 107 Perum Gresik Kota Baru Manyar

Gresik ) ( 10 JUNI 2019 – 11 JULI 2019 )

NO HARI TANGGAL KEGIATAN

1 Senin 10-06-2019  Briefing pagi dan mengaji bersama


 Perkenalan
 Membantu melengkapi berkas formulir pengajuan
pembiayaan
2 Selasa 11-06-2019  Mengaji bersama
 Membantu melengkapi berkas pengajuan
pembiayaan
 Membantu menghitung uang totalan penarikan
kemudian melaporkan ke pihak teller
3 Rabu 12-06-2019  Mengaji bersama
 Merapikan kertas e-print
 Membantu mengurtkan nomer berkas pengajuan
pembiayaan yang sudah masuk dan menata di almari
berkas pembiayaan
4 Kamis 13-06-2019  Mengaji bersama
 Mengetahui produk dan akad yang ditawarkan
 Membantu mengurutkan nomer berkas pengajuan
pembiayaan yang sudah masuk dan menata di almari
berkas pembiayaan
 Melengkapi slip penyetoran
5 Jum’at 14-06-2019  Mengaji Bersama
 Melengkapi slip penyetoran
 Merapikan kertas e-print
6 Senin 17-06-2019  Mengaji Bersama
42
 Melengkapi slip penyetoran
 Merapikan kertas e-print
 Menghitung totalan uang penarikan untuk di
laporkan ke teller
7 Selasa 18-06-2019  Mengaji Bersama
 Membantu melengkapi formulir data nasabah
 Melengkapi data laporan magang
8 Rabu 19-06-2019  Mengaji bersama
 Membantu melengkapi formulir data nasabah
 Menghitung totalan uang penarikan untuk
dilaporkan ke teller
9 Kamis 20-06-2019  Mengaji bersama
 Membantu merekap buku pembiayaan dan
pendanaan
 Membantu menghitung uang totalan hasil penarikan
untuk dilaporkan ke teller
10 Jum’at 21-06-2019  Mengaji bersama
 Membantu melengkapi formulir data nasbah
 Membantu merapikan kertas e-print
 Membantu menghitung uang totalan hasil penarikan
untuk dilaporkan ke teller
11 Senin 24-06-2019  Mengaji bersama
 Membantu mengecek slip setoran nasbah
 Membantu menghitung totalan uang penarikan
untuk dilaporkan ke teller
 Melengkapi data laporan magang
12 selasa 25-06-2019  Mengaji bersama
 Membantu merapikan kertas e-print
 Membantu melengkapi data nasbah
 Menghitung uang total penarikan untuk dilaporkan ke
teller
13 Rabu 26-06-2019  Mengaji Bersama
 Melengkapi slip penyetoran
 Merapikan kertas e-print
 Menghitung uang totalan penarikan untuk
dilaporkan ke teller
14 Kamis 27-06-2019  Mengaji bersama
43
 Merapikan kertas e-print
 Membantu mengurtkan nomer berkas pengajuan
pembiayaan yang sudah masuk dan menata di almari
berkas pembiayaan
15 Jum’at 28-06-2019  Mengaji Bersama
 Melengkapi slip penyetoran
 Merapikan kertas e-print
16 Senin 01-07-2019  Mengaji bersama
 Membantu proses penarikan uang her-registrasi di SD
Muhammadiyah 1 Gresik
 Menghitung uang totalan penarikan untuk
dilaporkan ke teller
17 Selasa 02-07-2019  Mengaji bersama
 Membantu proses penarikan uang her-registrasi di SD
Muhammadiyah 1 Gresik
 Menghitung uang totalan penarikan untuk dilaporkan
ke teller
18 Rabu 03-07-2019  Mengaji bersama
 Membantu proses penarikan uang her-registrasi di SD
Muhammadiyah 1 Gresik
 Menghitung uang totalan penarikan untuk dilaporkan ke
teller
19 Kamis 04-07-2019  Mengaji bersama
 Melengkapi formulir data nasabah
 Merapikan kertas e-print
 Menghitung uang totalan penarikan untuk di
laporkan ke teller
20 Jum’at 05-07-2019 IZIN PEMBEKALAN KKN
21 Senin 08-07-2019  Mengaji bersama
 Melengkapi formulir data nasabah
 Merapikan kertas e-print
 Menghitung uang totalan penarikan untuk di laporkan ke
teller
22 Selasa 09-07-2019  Mengaji bersama
 Melengkapi formulir data nasabah
 Merapikan kertas e-print

44
23 Rabu 10-07-2019  Mengaji bersama
 Melengkapi formulir data nasabah
 Membantu merekap buku pembiayaan
24 Kamis 11-07-2019  Mengaji bersama
 Melengkapi data nasabah
 Membantu merekap buku pembiayaan
 Berpamitan selesai magang

45
Lampiran 8 Aktivitas Magang

46

Anda mungkin juga menyukai