Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN MAGANG MAHASISWA

UPAYA PENYELESAIAN PEMBIAYAAN BERMASALAH


DI PT. BPRS AMANAH SEJAHTERA GRESIK

( Jl. Kalimantan 107 Perum Gresik Kota Baru Manyar Gresik )

Disusun oleh :

Diniyah Ayu Wardani

NIM : 16321012

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

2022
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Upaya Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah

Oleh : Diniyah Ayu Wardani

NIM : 16321012

Dengan ini menyatakan siap di uji pada tanggal

...................................... 2022

Mengetahui

Gresik,......................................2022

Pimpinan KC Gresik Dosen Pembimbing,


PT BPRS Amanah Sejahtera

Amat Oemar Asnar Dr. Mu’minatus Sholichah, Dra., Ec.,M.Si

Ketua Program Studi Akuntansi

Muhammad Aufa, S.E., M.SA


NIP : 03211602196
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan akhir

magang ini dengan judul “Upaya Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di PT

BPRS Amanah Sejahtera Gresik”.

Laporan ini dibuat berdasarkan hasil kegiatan magang penulis di PT BPRS

Amanah Sejahtera Gresik yang merupakan salah satu syarat kelulusan mata kuliah

magang di Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Gresik.

Dalam menyelesaikan laporan akhir magang ini penulis menyadari

sepenuhnya bahwa tanpa kerja keras, ridho Allah dan juga bimbingan serta

bantuan dari berbagai pihak, laporan akhir magang ini tidak akan dapat

terselesaikan. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Ibu Dr. Mu’minatus Sholichah, Dra., Ec.,M.Si selaku pembimbing magang

2. Bapak Amat Oemar Asnar selaku Pimpinan Kantor Cabang Gresik yang telah

mengizinkan melakukan kegiatan magang di PT BPRS Amanah Sejahtera

Gresik

3. Semua karyawan PT BPRS Amanah Sejahtera Gresik yang telah

membimbing selama kegiatan magang dilakukan

Penulis sangat menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari

kesempurnaan, mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh

karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat

membangun.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan yang telah

penulis susun dapat bermanfaat.

Gresik,.....................................2018

Diniyah Ayu Wardani


BAB I

GAMBARAN UMUM LEMBAGA

1.1 Profil dan Sejarah Singkat Perusahaan

Nama Lembaga : PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah Amanah

Sejahtera Alamat : Jl. Kalimantan 107 Gresik Kota Baru, Gresik, Jawa

Timur. Telepon : (031)3930207

Email : Bprsamanah@gmail.com

Program Kerja :

Tabungan Mudharabah (Tabungan Umum Amanah IB, Tabungan Qurban

Amanah IB dan Qurban Plus IB, Tabungan Haji dan Umroh Amanah IB,

Tabungan Pendidikan Amanah IB, Tabungan Siswakoe Syari’ah Amanah IB,

Tabungan Usaha Mandiri Amanah IB, Deposito Mudharabah IB & Muqayyadah

IB). Tabungan Wadiah ( Tabungan Mandiri Amanah IB, Tabungan ZIS Amanah

IB, Tabungan Wadiah KMU Amanah), Program Pembiayaan – Sistem Bagi Hasil

(Mudharabah, Musyarakah) – Sistem Jual Beli (Murabahah, Multijasa Kafalah,

Qordh (Pembiayaan Kebajikan), Rahn (Gadai Syari’ah)).

Dengan berlakunya PP No. 21 th 2008 tentang Bank berdasarkan

prinsip bagi hasil dan UU Perbankan berdasarkan prinsip syari’ah, memberi

peluang dan dorongan kepada para pengusaha muslim di sekitar Surabaya dan

Gresik untuk mendirikan Bank Syari’ah. Tujuan utama dari para pendiri

adalah meningkatkan kesejahteraan para pengusaha kecil dan menengah yang

tidak terjangkau pelayanan umum, serta masyarakat yang menginginkan


pelayanan perbankan yang sesuai syari’ah islam. Latar Belakang berdirinya

Bank Syari’ah Amanah Sejahtera yakni mulai beroperasi pada tanggal 2

Januari 1996 yang berkantor dijalan Raya Cerme Kidul 148, Kecamatan

Cerme, Kabupaten Gresik dan telah diresmikan oleh Menteri Keuangan

Republik Indonesia Bapak Drs.H. Mar’ie Muhammad Sebagai BPR Syari’ah

Pertama di Kabupaten Gresik pada Hari Sabtu, tanggal 13 Juli 1996 pukul

10.00 WIB bertempat di Ruang Grahadi, Gedung Negara, Jl. Pemuda 7

Surabaya.

Alhamdulillah dengan rahmat Allah SWT Bank Syari’ah Amanah

Sejahtera menunjukkan perkembangan yang baik dan berkat dukungan dan

kerjasama masyarakat serta untuk mendekatkan diri kepada nasabah, kantor

pusat pindah ke Jl. Kalimantan No. 107 GKB, Gresik, dengan tetap

mengembangkan sayap memberikan pelayanan di Kecamatan Cerme dan

Sekitarnya serta membuka lahan baru dikabupaten Lamongan dan Kota

Surabaya.

1.2 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

Menciptakan Bank Syari’ah sebagai sarana untuk menggerakkan ekonomi

umat menuju terciptanya kehidupan masyarakat yang sehat, sejahtera dan

berpendidikan dibawah naungan ridho Allah SWT.

Dari visi yang telah dibuat oleh Bank Syari’ah Amanah Sejahtera, maka

dibuat misi sebagai berikut :

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan dan deposito

dengan prinsip syari’ah.


2. Memberikan pembiayaan bagi pengusaha kecil, menengah dan

masyarakat dengan prinsip bagi hasil dan jual beli untuk usaha yang

halal, produktif, dan menguntungkan.

3. Memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat muslim dalam

menjalankan syari’ah islam khususnya dibidang kehidupan ekonomi,

Pendidikan dan kesehatan.

1.3 Lokasi Perusahaan

Nama Lembaga : PT. Bank Pembiayaan RakyatSyari’ah Amanah Sejahtera

Alamat : Jl. Kalimantan 107 Gresik Kota Baru, Gresik, Jawa Timur.

Telepon : (031) 3930207

Email : Bprsamanah@gmail.com

1.4 Program Kerja Perusahaan

BPR Syariah Amanah Sejahtera memiliki beberapa produk dalam operasionalnya.

Adapun produk-produk tersebut yaitu sebagai berikut:

1.4.1 Produk Penghimpun Dana (Simpanan)

1.4.1.1 Tabungan Mudharabah

Adalah tabungan yang dijalankan berdasarkan akad mudharabah. Mudharabah

mempunyai dua bentuk yakni mudharabah mutlaqah dan mudharabah

muqayyadah, yang perbedaan utama diantara keduanya adalah terletak pada ada

atau tidaknya persyaratan yang diberikan pemilik dana kepada bank dalam

mengelola hartanya. Dalam hal ini banyak bank syariah bertindak sebagai
mudharib sedangkan nasabah bertindak sebagai shahibul mal.Bank syariah

dalam kapasitasnya sebagai mudharib mempunyai kuasa untuk melakukan

berbagai macam usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah serta

mengembangkannya termasuk melakukan akad mudharabah dengan pihak lain.

Namun disisi lain bank syariah juga memiliki sifat sebagai seorang wali amanah.

Yang berarti bank harus berhati-hati atau bijaksana serta beritikat baik dan

bertanggung jawab atas segala sesuatu yang timbul akibat kesalahan atau

kelalaian. Berdasarkan kewenangan yang diberikan pihak penyimpan dibagi

menjadi 2 yaitu :

a) Mudharabah Mutlaqah

Penerapan mudharabah mutlaqah dapat berupa tabungan dan deposito

sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana yaitu tabungan

mudharabah dan deposito mudharabah. Berdasarkan prinsip ini tidak ada

batasan bagi bank dalam menggunakan dana yang dihimpun. Ketentuan

umum dalam produk ini adalah :

 Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan

tata cara pemberitahuan keuntungan dan atau pembagian keuntungan

secara risiko yang dapat ditimbulkan dari penyimpanan dana. Apabila

telah tercapai kesepakatan maka hal tersebut harus dicantumkan dalam

akad.

 Untuk tabungan mudharabah, bank dapat memberikan buku tabungan

sebagai bukti penyimpanan, serta kartu ATM dan alat penarikan

lainnya.

 Deposito mudharabah hanya bisa dicairkan setiap saat oleh penabung


sesuai dengan kesepakatan.

 Tabungan mudharabah hanya dapat dicairkan sesuai dengan

kesepakatan.

b) Mudharabah Muqayyadah

Jenis mudharabah ini termasuk dalam simpanan khusus dimana pemilik

dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank.

Misalnya disyaratkan untuk akad tertentu atau digunakan oleh nasabah

tertentu. Karakter simpanan ini adalah sebagai berikut :

 Pemilik dana wajib menetapkan syarat tertentu yang harus diikuti oleh

bank wajib membuat akad yang mengatur persyaratan penyaluran dana

simpanan khusus.

 Bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan

tata cara pemberitahuan keuntungan dan resiko yang ditimbulkan dari

penyimpanan dana.

 Untuk deposito mudharabah bank wajib menerbitkan sertifikat atau tanda

penyimpan an bilyet deposito kepada deposan.

Landasan Hukum

a. Al –Qur’an

Artinya: “Sesungguhnya tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri

(sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau

sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama

kamu. Dan allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui

bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu itu, maka

dia memberikan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari
Al-Qur’an. Dia mengetahui bahwa akan ada diantara kamu orang-orang sakit

dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia

Allah; dan orang-orang yang lain lagi berpegang di jalan Allah, maka bacalah

apa yang mudah (bagimu) dari Al - Qur’an dan dirikanlah sembahyang,

tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik.

Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya akan

memperoleh (balasan)nya disisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan

yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah;

sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al-

Muzzamil : 20).

Yang menjadi wajhud-dialalah atau argument dari surah Al- Muzammil:

20 adalah adanya kata yadhribun yang sama dengan akar kata mudharabah

yang berarti melakukan suatu perjalanan usaha.

b. Al-Hadits

Artinya: ”Adalah Abbas bin Abdul Muththalib, apabila ia menyerahkan

sejumlah harta dalam investasi mudharabah, maka ia membuat syarat kepada

mudharib, agar harta itu tidak dibawa melewati lautan, tidak menuruni

lembah dan tidak dibelikan kepada binatang, Jika mudharib melanggar

syarat-syarat tersebut, maka ia bertanggung jawab menanggung risiko.

Syarat-syarat yang diajukan Abbas tersebut sampai kepada Rasulullah Saw,

lalu Rasul membenarkannya”.(HR ath_Thabrani).

1. Tabungan Umum Amanah IB

Tabungan dengan system bagi hasil yang sifatnya mengikat dengan adanya

akad kerjasama antara bank dengan nasabah dimana penarikannya sesuai


dengan ketentuan.

2. Tabungan Qurban Amanah IB dan Qurban Plus IB

a) Qurban Amanah,yaitu tabungan dengan sistem bagi hasil yang

dikhususkan untuk pembelian hewan Qurban.

b) Qurban Plus yaitu Tabungan dengan sistem bagi hasil yang dibundling

ansurani dikhususkan untuk pembelian hewan Qurban.

3. Tabungan Haji dan Umroh Amanah IB

Tabungan dengan system bagi hasil khusus untuk Persiapan biaya dan

pelaksanaan ibadah haji/umroh.

4. Tabungan Pendidikan Amanah IB

Tabungan dengan system bagi hasil untuk mendidik buah hati agar

menabung sejak dini.

5. Tabungan Siswakoe Syari’ah Amanah Amanah IB

Tabungan pendidikan bundling asuransi yang diberikan kepada sekolah

sebagia apresiasi kerjasama funding.

6. Tabungan Usaha Mandiri Amanah IB

Tabungan usaha bagi hasil yang disediakan khusus untuk nasabah yang

mempunyai fasilitas pembiayaan.

7. Deposito Mudhorobah IB & Muqoyyadah IB

 Mudhorobah : Simpanan berjangka dengan system bagi hasil dengan

jangka waktu : 1,3,6,12 bulan.

 Muqoyyadah : Simpanan berjangka dengan system bagi hasil dimana

nasabah memiliki porsi/hak untuk mengatur kemanfaatan dananya.

1.4.1.2 Tabungan Wadi’ah


1. Tabungan Mandiri Amanah IB

Simpanan dana yang penyetoran dan penarikannya dapat dilakukan sewaktu-

waktu, nasabah mendapatkan imbalan berupa bonus sesuai dengan keprluan.

2. Tabungan ZIS Amanah IB

Simpanan dana yang pemanfaatannya di khususkan untuk Zakat, Infaq, dan

Shodaqoh. Pihak bank tidak memberikan imbalan apapun.

3. Tabungan KMU Amanah IB

Simpanan dana yang dikhususkan untuk pembiayaan pengobatan mata/operasi

katarak yang bekerjasama dengan Klinik Mata Utama (KMU).

1.4.2 Produk Penyaluran Dana (Pembiayaan)

1.4.2.1 System Bagi Hasil

1. Mudharabah

Pembiayaan dimana seluruh modal kerja didanai oleh bank. Keuntungan yang

diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati. Contohnya: Proyek.

2. Musyarakah

Pembiayaan dimana sebagian modal kerja didanai oleh bank. Keuntungan yang

diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang telah disepakati. Contoh: Usaha

Pertanian, Usaha Pertambakan.

1.4.2.2 Sistem Jual Beli

1. Murabahah

Pembiayaan untuk konsumsi maupun investasi dengan barang yang jelas dan

harga yang telah disepakati. Contoh: Renovasi Rumah, Pembelian Barang

Elektronik, Leasing Kendaraan,dll.

2. Multijasa Kafalah
Pemberian dana talangan untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Contoh: Biaya

Sekolah, Berobat, Pernikahan, Talangan Umroh, Talanagan Haji,dll

3. Qord (Pembiayaan Kebijakan)

Pemberian dan kepada nasabah yang terbukti loyalitasnya. Contoh : Operasi

Katarak (KMU)

4. Rahn (Gadai Syariah)

Pemberian dana dengan prinsip gadai emas.

1.5 Struktur Organisasi PT. BPRS Amanah Sejahtera Syariah

Telah ditetapkannya susunan personalia PT. BPRS Amanah Sejahtera kabupaten

Gresik periode 2019-2020 sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Ketua : Abdullah Ahmad

Anggota : Moch. Ali Muchid

Dewan Pengawas Syariah

Ketua : Syamsoeddin Noor

Anggota : Suherman Rosyidi

Direktur

Direktur Utama : Amat Oemar Asnar

Direktur Operasional : Rismarini


RUPS

Dewan Komisaris DPS 1.


1. Abdullah Achmad 2. Syamsoeddin Noer
Moch. Ali Muchid 2.Suherman Rosyidi

Direktur Utama
Amat Oemar Asnar

Direktur Manajer
Corp Legal
Oprasional Marketing Mustafa
Mukhlis Widodo
Rismarini Ridho

Manajer IA
ida susanti Ka. Bag Promosi
admin Legal
Staff IA Muliyani
lailatul izaty

Manajer
Kolektor
Risk Dan K Ragilia Kolektor Legal
Pendanaan
Safitri

Man. Personalia,
umum dan diklat Admin pendanaa
Elvi Mahsusiyah.

Admin personalia,
umum dan diklat
Andihagressar Rigor

Man. Keuangan
dan litbang
Moch. zainuddin

Manajer Legal
Mukhlas Widodo
1.5 Tugas dan Fungsi yang tertera dalam struktur organisasi

1. Tugas Dewan Komisaris

Dewan Komisaris adalah sebuah dewan yang bertugas untuk melakukan

pengawasan dan memberikan nasihat kepada direktur Perseroan terbatas

(PT).

 Dewan Komisaris wajib melakukan tugas dan tanggung jawabnya

dengan itikad baik dan dengan prinsip kehati-hatian dalam

melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan, jalannya

pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha

Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi.

 Dewan Komisaris menjalin dan menjaga hubungan baik dan efektif

dengan Direksi melalui pertemuan tahunan dan rapat regular yang

dilengkapi dengan meeting insidentil. Serta, dalam rangka

mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya,

Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Audit dan dapat

membentuk komite lainnya serta wajib melakukan evaluasi terhadap

kinerja komite yang membantu pelaksanaan tugas dan tanggung

jawabnya setiap akhir tahun buku.

Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan-keputusan yang

sah dan mengikat tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, apabila

semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahukan secara tertulis

tentang usul-usul yang bersangkutan dan semua anggota Dewan Komisaris

telah memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis


serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil

dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan

yang diambil sah dalam Rapat Dewan Komisaris.


Tugas Dewan Pengawas Syari’ah

Dewan Pengawas Syariah adalah ahli syariah yang diangkat oleh Rapat Umum Pemegang
Saham atas rekomendasi Majelis Ulama Indonesia, dengan tugas memberikan nasihat dan
saran kepada direksi serta mengawasi kegiatan perusahaan agar sesuai dengan prinsip
syariah.
Memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan, Bank agar
sesuai dengan Prinsip Syariah
Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman operasional dan
produk yang dikeluarkan Bank
Mengawasi proses pengembangan produk baru Bank
Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional untuk produk baru Bank yang belum ada
fatwanya
Melakukan review secara berkala atas pemenuhan prinsip syariah terhadap mekanisme
penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank
Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan kerja Bank dalam
rangka pelaksanaan tugasnya.
2. Tugas Direktur Utama

Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan


Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan
Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga keuntungan
perusahaan
Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan pembelanjaan
kekayaan perusahaan
Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan dunia luar
perusahaan
Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi perusahaan
Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai bidang
administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.
Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan
3. Tugas Direktur Oprasional

Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi seluruh pelaksanaan operasional


perusahaan
Membuat standar perusahaan mengenai semua proses operasional
Membuat stategi dalam pemenuhan target perusahaan dan cara mencapai target tersebut
Membantu tugas-tugas direktur utama
Mengecek, mengawasi dan menentukan semua kebutuhan dalam proses operasional
perusahaan
Merencanakan, menentukan, mengawasi, mengambil keputusan dan mengkoordinasi
dalam hal keuangan untuk kebutuhan operasional perusahaan
Mengawasi seluruh karyawan apakah tugas yang dilakukan sesuai dengan standar
operasional perusahaan
Bertanggung jawab pada pengembangan kualitas produk ataupun karyawan
Membuat laporan kegiatan untuk diberikan kepada direktur utama
Tugas Manajer Marketing

Manajer marketing bertanggung-jawab terhadap manajemen bagian marketing


Manajer marketing bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan
penggunaan dana promosi
Tugas Corp Legal

Memeriksa dan mempelajarai permohonan opini legal


Membuat opini hukum mengikuti ketentuan dan hukum yang berlaku
Bertanggung jawab menyelesaikan pembuatan legal opini
Memberikan informasi terkait perkembangan hukum perbankan kepada unit kerja
Menyimpan dan mendokumentasikan seluruh dokumen yang ada di unit Corporate Legal
dengan tertib dan benar
Tugas Manajer Internal Audit

Mencari informasi awal terkait yang akan diaudit


Melakukan tinjauan dokumen dan persyaratan lain yang berkaitan dengan audit
Mempersiapkan program audit tahunan dan jadwal pelaksanaan audit secara terperinci
Membuat daftar pertanyaan audit
Melaksanakan pemeriksaan secara menyeluruh
Mengumpulkan dan menganalisis bukti audit yang cukup relevan
Melaporkan temuan audit atau masalah masalah yang ditemukan selama audit internal
Memantau tindak lanjut hasil audit internal sampai dinyatakan selesai
Tugas Manajer
Memimpin oprasi harian perusahaan
Menetapkan karyawan
Menetapkan tujuan
Melakukan komunikasi dg baik
Menyelesaikan pekerjaan administrasi
Memberikan delegasi
Memotivasi seluruh karyawan
Menjalankan kebijakan
Memberikan pelatihan
Tugas Manajer Personalia, Umum dan Diklat
Membuat anggaran tenaga kerja yang diperlukan
Membuat job analysis, job description, dan job spesification
Menentukan dan memberikan sumber-sumber tenaga kerja
Mengurus dan mengembangkan proses pendidikan dan pendidik
Mengurus seleksi tenaga kerja
Mengurus soal-soal pemberhentian (pensiun)
Mengurus soal-soal kesejahteraan
Tugas Manajer Keuangan dan Litbang

Tugas utama manajer keuangan adalah bertanggung jawab untuk membantu


perencanaan bisnis dan pengambilan keputusan dengan memberi nasihat
keuangan yang sesuai. Adapun tugas dari manajer keuangan yang lainnya adalah
sebagai berikut:
Bekerja sama dengan manajer lainnya untuk merencanakan serta meramalkan
beberapa aspek dalam perusahaan termasuk perencanaan umum keuangan
perusahaan.
Menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan se-efisien dan se-
efektif mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer lainnya.
Mengambil keputusan penting dalam investasi dan berbagai pembiayaan serta
semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut.
Menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana perusahaan dapat
memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan.
Tugas Manajer Legal
Seorang Legal Manager bertugas untuk mengawasi keseluruhan aspek hukum
perusahaan. Tugas manajer legal antara lain :
Mengurus RUPS dan perubahan anggaran dasar perusahaan
Menjembatani masalah legalisasi perusahaan dengan pihak ketiga
Memperpanjang HGB-HGU atas aset tanah perusahaan
Memperpanjang TDP, NPWP dan pembuatan API perusahaan
Mendaftarkan copyright (hak paten)
Mengawasi perkembangan bisnis terkait perjanjian-perjanjian\
Membuat usulan perubahan SOP
Mewakili perusahaan saat terjadi masalah peradilan
Mempersiapkan merger dan akuisisi bila diperlukan

Tugas Kepala Bagian Promosi

Tugas kepala bagian promosi adalah mempromosikan atau memperkenalkan


produk-produk bank ke masyarakat luas serta memberi arahan atau masukan
untuk staff-staff bagian pendanaan dan pembiayaan.
Tugas Kolektor Pendanaan

Tugas dari kolektor pendanaan adalah untuk menghimpun dana dari semua
nasabah.
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

2.1 Lokasi Magang

Nama Lembaga : PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syari’ah Amanah Sejahtera

Alamat : Jl. Kalimantan 107 Gresik Kota Baru, Gresik, Jawa Timur.

Telepon : (031) 3930207

Email : Bprsamanah@gmail.com

Unit Kerja : Bag. Pendanaan

Waktu Kerja : 07.30 WIB – 16.00 WIB

Penulis diharapkan mematuhi segala peraturan-peraturan yang telah ditetapkan

oleh BPR Syariah Amanah Sejahtera selama menjalankan kegiatan magang

seperti:

1. Mengaji bersama sebelum melakukan aktivitas pekerjaan

2. Menyerahkan persyaratan administrasi magang di BPRS, diantaranya:

a. Membuat proposal magang untuk diserahkan kepadan pihak BPRS

b. Memberikan surat pengantar dari pihak fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammdiyah Gresik untuk diserahkan kepada pihak BPRS

3. Pada hari senin berpakaian bebas berkerudung biru dongker memaiaki jas

almamater, selasa berpakaian bebas berkerudung merah maroon memakai jas

almamater, Rabu berpakaian bebas dan berkerudung cokelat memakai jas

almamater, Kamis berpakaian batik berkerudung hitam memakai almamater

dan jum’at berpakaian bebas, sopan, rapi dan tidak ketat dengan memakai jas

almamater.
4. Melakukan aktivitas magang sesuai dengan hari dan waktu yang telah

ditentukan, yaitu:

a. Untuk hari senin sampai dengan jum’at masuk jam 08:00 WIB – 16:00

WIB dengan waktu istirahat hari senin sampai kamis pukul 12:00 WIB

– 13:00 WIB.

b. Sedangkan untuk hari jumat waktu istirahat 2 jam dimulai pukul 11: 00

WIB – 13: 00 WIB

5. Wajib menjaga nama baik BPRS dan Universitas Muhammadiyah Gresik

dengan berprilaku sopan santun terhadap seluruh karyawan BPRS.

2.2 Aktivitas Magang

Kegiatan magang dilakukan penulis selama satu bulan yaitu dimuali pada tanggal

10 Juni 2019 sampai dengan 10 Juli 2019. Kegiatan yang dilakukan selama

magang bersifat fleksibel dengan mengikuti arahan dari pembimbing atau atasan

tempat magang. Berikut ini merupakan penjelasan atau deskripsi dari kegiatan

yang dilakukan penulis selama magang di BPRS Amanah Sejahtera Gresik:

1. Mengarsipkan Bukti Setoran

Setiap slip setoran yang dibawa oleh tim pendanaan setiap harinya harus

diarsipkan sesuai dengan tanggal, bulan dan tahun penyetoran nasabah

kepada pihak bank yang bersangkutan yakni tim Pendanaan.

2. Cek Bukti Setoran Nasabah

Melakukan pengecekan bukti setoran nasabah setiap harinya untuk di

cocokkan dengan data- data yang sudah di input oleh tim pendanaan agar

tidak terjadi kesalahan pencatatan antara bukti setoran dengan data yang

sudah dimasukkan.
3. Mengisi CIF ( Customer Information File)

Untuk setiap nasabah baru diwajibkan untuk memberikan data pribadi

lengkap untuk diserahkan kepada pihak bank sebagai syarat untuk

permohonan pembukaan tabungan.

Sumber Foto : PT. BPRS Amanah Sejahtera

Gambar 1.2 ( CIF (Customer Information File))

4. Pengambilan setoran di setiap instansi sekolah yang menjalin kerjasama

dengan BPRS. Pengambilan setoran tabungan dilakukan setiap hari oleh

pihak bank khususnya oleh tim pendanaan di setiap instansi Pendidikan

yang bekerjasama dengan PT. BPRS Amanah Sejahtera Syariah.

5. Petugas Teller di Instansi terkait

Setiap awal ajaran baru pihak instansi terkait mempercayai pihak PT.. BPRS

Amanah Sejahtera sebagai pihak yang menerima pembayaran Herregistrasi

dan spp awal ajaran. Tak jarang jika tim pendanaan juga menjadi petugas

teller bank di instansi Pendidikan yang terkait.


6. Penghitungan uang totalan penarikan dan melaporkan ke petugas teller di

kantor BPRS. Menghitung secara manual uang total penarikan setoran yang

dilakukan oleh tim pendanaan setiap harinya untuk kemudian dilaporkan ke

petugas Teller di kantor. Penghitungan dilakukan dua kali yakni secara

manual dan dengan menggunakan mesin penghitung.

7. Cek data nasabah untuk keperluan proses pencairan pembiayaan

Data nasabah pembiayaan di cek dengan benar karena bersangkutan dengan

data dan aset-aset yang di ajukan untuk proses pencairan dana pembiayaan

Sumber Foto : PT. BPRS Amanah Sejahtera

Gambar 2.2
(Pengecekkan data nasabah untuk proses pencairan dana)
2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan kegiatan magang yang telah dilaksanakan oleh penulis pada

tanggal 10 Juni – 11 Juli 2019, penulis melihat tidak semua nasabah membayar

angsuran pembiayaan dengan lancar, ada beberapa pembiayaan yang macet dan

bahkan terdapat nasabah yang lari dari tanggung jawab, hal ini membuat penulis

mengangkat topik tersebut, adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana upaya penyelesaian pembiayaan bermasalah pada BPRS

Amanah Sejahtera?
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Pembiayaan

Menurut UU No. 10 tahun 1998, Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah

adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka

waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil. Adapun resiko dalam pelaksanaan

pembiayaan yakni pembiayaan bermasalah, hal ini sangat sering dihadapi oleh

setiap bank syariah maupun bank konvensional.

Menurut Hasibuan (2007) Pembiayaan adalah suatu jenis pinjaman yang harus

dibayar kembali bersama bagi hasil oleh peminjam sesuai dengan perjanjian yang

telah disepakati.

3.2 Tahapan pengajuan pembiayaan menurut PT. BPRS Amanah Sejahtera

Dalam melakukan pengajuan pembiayaan, calon nasabah harus mengikuti

proes dan tahapan pengajuan pembiayaan yang telah ditetapkan oleh PT. BPRS

Amanah Sejahtera, sebagai berikut:

1. Nasabah diarahkan untuk melakukan pengajuan permohonan pembiayaan ke

customer service dengan mempersiapkan seluruh persyaratan yang telah

ditetapkan oleh PT. BPRS Amanah Sejahtera, berupa sebagai berikut:

a. Melakukan pendaftaran menjadi member PT. BPRS Amanah Sejahtera

b. Fotocopy KTP suami dan isri

c. Fotocopy Kartu Keluarga

d. Fotocopy Surat Nikah

e. Fotocopy Identitas usaha (SIUP, NPWP, Keterangan Usaha) jika ada


Slip atau keterangan gaji nasabah jika merupakan karyawan atau pegawai

f. Surat jaminan asli dan fotocopy (BPKB atau sertifikat tanah)

2. Divisi Customer Service akan memberikan surat pengajuan permohonan nasabah kepada

bagian Marketing Lending atau Account Officer guna melakukan pengecekan BI checking

ke bagian Legal Pembiayaan.

3. Jika dalam Bi Checking nya bagus, maka dilakukannya survey untuk melakukan

wawancara untuk dapat mengetahui 5C (Character, Capacity, Capital, Condition dan

Collateral).

4. Setelah dilakukannya survey, divisi account officer akan mengentri data ke aplikasi

Financing Analysis System (FAS) dan apabila dalam FAS hasilnya Approve maka bagian

Account Officer akan meminta acc ke kepala cabang kantor gresik.

5. Jika sudah di acc oleh kepala cabang, maka akan dilakukan pemberkasan dan penyiapan

akad pembiayaan oleh Legal Pembiayaan.

6. Setelah dilakukannya akad, bagian Legal Pembiayaan akan memberikan info mengenai

pencairan kepada nasabah. Pencairan akan dilakukan oleh bagian Teller.

3.3 Prinsip kriteria jaminan menurut PT. BPRS Amanah Sejahtera

Kriteria jaminan yang dapat diterima oleh BPRS Amanah Sejahtera untuk

mengajukan pembiayaan yakni:

1. Mempunyai nilai jual dan dapat diuangkan

2. Kepemilikannya dapat dipindah tangankan

3. Memiliki nilai yuridis dalam pengertiasn agunan itu bisa dimiliki

secara sempurna berdasarkan hukum dimana bank memiliki hak

didahulukan terhadap likuidasi jaminan tersebut sesuai dengan

peraturan Bank Indonesia (BI) no. 9/PBI/2007.


Agunan yang dapat dijadikan jaminan di BPRS Amanah Sejahtera yaitu:

1. Tanah atau lahan hak milik

2. Bangunan yang telah berdiri dilahan hak milik

3. Kendaraan bermotor roda 2 atau 4

4. Perhiasan emas maupun emas batangan

3.4 Analisis pemberian pembiayaan

Analisis pemberian pembiyaan penting dilakukan karena dengan adanya analisis ini

bank mengetahui peluang dan ancaman yang akan mempengaruhi serta kelancaran

pembayaran pembiayaan.

Adapun pemberian pembiayaan dengan analisis 5C dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Character

Character merupakan sifat dan watak calon debitur. Tujuannya untuk memberi

keyakinan kepada bank bahwa sifat atau watak calon debitur benar-benar dapat

dipercaya. Keyakinan tersebut dinilai dari pekerjaan maupun kehidupan pribadi calon

debitur. Character merupakan ukuran untuk menilai “kemauan” nasabah memenuhi

kewajibannya.
benar-benar dapat dipercaya. Keyakinan tersebut dinilai dari pekerjaan

maupun kehidupan pribadi calon debitur. Character merupakan ukuran untuk

menilai “kemauan” nasabah memenuhi kewajibannya.

2. Capacity

Untuk melihat kemampuan calon debitur dalam mengelola bisnis maupun

mencari laba. Sehingga dapat dinilai kemampuan ia untuk memnuhi

kewajibannya.

3. Capital

Untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang dimiliki nasabah

terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank.

4. Collateral

Merupakan jaminan yang diberikan oleh calon debitur baik yang bersifat

fisik maupun nonfisik. Adapun yang dapat dijaminkan harus melebihi

jumlah pembiayaan yang bdiberikan, sehingga ketika terjadi wanprestasi

bank dapat terlindung dari resiko kerugian.

5. Condition

Bank juga harus menilai kondisi ekonomi sekarang untuk memutuskan

memberikan pembiayaan, karena jika kondisi ekonomi kurang stabil makan

juga akan beresiko dalam kemampuan pembayaran pembiayaan.


3.5 Mekanisme penyelesaian pembiayaan bermasalah dengan

penjualan agunan pada PT. BPRS Amanah Sejahtera

Apabila terdapat nasabah yang tidak kompeten dalam proses

pembiayaan, maka pihak bank yakni PT. BPRS Amanah Sejahtera akan

melakukan beberapa upaya dalam menangani pembiayaan bermasalah.

Maka barang yang telah dijaminkan akan dijual oleh bank melalui surat

kuasa jual yang telah ditanda tangani oleh pemilik jaminan. Dalam proses

pemberian surat kuasa jual dapat dilakukan melalui akta notaris .

Surat kuasa jual merupakan surat kuasa khusus yang memuat

persetujuan nasabah terhadap bank untuk melakukan penjualan atas objek

jaminan yang digunakan sebagai jaminan pelunasan utang. Surat kuasa jual

biasanya dimuat dalam perjanjian pembiayaan bertujuan untuk

memudahkan bank dalam melakukan eksekusi apabila terjadi wanprestasi

oleh nasabah dalam perjanjian utang piutang.

Namun pelaksanaan eksekusi terhadap agunan dengan menggunakan

surat kuasa jual melalui beberapa proses, meliputi:

1. Tahap awal penyelesaian pembiayaan bermasalah

a) Penagihan secara langsung

Yaitu dengan menghubungi atau mendatangi nasabah dan

menjelaskan tentang penunggakan angsuran pembiayaan secara

langsung.

b) Pemberian surat tagihan


Pada tahap ini, jika penagihan secara langsung telah dilakukan

namun nasabah belum membayar, maka pihak bank akan

mengeluarkan surat tagihan 1, 2, dan 3 dimana masing-masing

surat tagihan memiliki jeda waktu 15 hari untuk mengingatkan

nasabah agar segera melunasi pembayarannya.

c) Pemberian surat peringatan

Jika surat tagihan pertama sampai ketiga nasabah belum membayar

maka bank mengingatkan nasabah dengan memberikan surat

peringatan 1, 2, dan 3 yang masing-masing surat memiliki jeda

waktu 15 hari.

2. Negosiasi para pihak

Dalam proses negosiasi, para pihak membahas mengenai langkah apa

yang dapat dilakukan dalam menyelesaikan kewajiban nasabah

terhadap bank. Dalam proses ini, umumnya ada beberapa kesepakatn

yang diperoleh para pihak, meliputi:

a. Restrukturisasi pembiayaan

Restrukturisasi merupakan upaya yang dilakukan bank dalam

rangka membantu nasabah agar dapat menyelesaikan

kewajibannya.
Proses ini bertujuan agar dapat meringankan nasabah untuk memenuhi

kewajibannya, namun proses ini diikuti dengan penilaian terhadap

kemampuan nasabah dalam menyelesaikan kewajibannya. Proses ini

biasanya dilakukan pihak bank terhadap nasabah yang memiliki

karakter baik, dalam artian bahwa penyebab tidak dapat terpenuhinya

kewajiban nasabah tersebut bukan semata-mata disebabkan karena

kesalahan debitur, namun karena faktor lain yang diluar kendali

debitur.

b. Penjualan jaminan pembiayaan

Proses ini dilakukan apabila dirasa memang nasabah tidak dapat

menyelesaikan kewajibannya, proses ini dapat dilakukan atas

permintaan nasabah pemilik jaminan tersebut maupun keputusan

pihak bank.

3. Proses pelaksanaan penjualan terhadap objek jaminan

Setelah dilakukan negosiasi oleh nasabah dan bank, maka

dilakukan implementasi atas hasil keputusan yang telah disepakati,

apabila kesepakatan yang telah disepakati diawal debitur tidak dapat

menyelesaikan kewajibannya maka akan dilakukan penjualan atas

barang jaminan tersebut. Proses penjualan terhadap objek jaminan

dilakukan melalui beberapa tahapan, yakni:

a. Pemasangan pamflet penjualan terhadap objek jaminan


Pemasangan pamflet ini bertujuan untuk memberikan pengumuman

kepada masyarakat mengenai agunan yang dijual yang melunasi

kewajiban nasabah terhadap bank.

b. Penjualan jaminan

Adapun penjualan atas jaminan tersebut dapat dilakukan melalui

lelang dan dijual secara langsung, melalui jalur lelang apabila

jaminan tersebut dianggap terlalu susah untuk dijual secara

langsung.

c. Pelunasan kewajiban nasabah terhadap bank

Setelah transaksi jual beli tersebut dilakukan, maka pihak bank

mengambil hasil penjualan jaminan teersbut sebesar kewajiban

nasabah terhadap bank, dan kelebihan atas sisa penjualan agunan

akan dikembalikan kepada nasabah.

3.6 Pembahasan

3.6.1 Temuan masalah pembiayaan bermasalah pada PT. BPRS

Amanah Sejahtera

Dalam penelitian ini penulis mengungkapkan bahwa sistem

penerimaan pembiayaan yang di buat oleh pihak PT.BPRS Amanah

Sejahtera telah memenuhi SOP kepada nasabah. Pihak BPRS Amanah

Sejahtera tidak boleh asal dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah

karena harus melalui tahapan dan syarat yang telah ditetapkan oleh pihak

bank. Penulis juga mengungkapkan bahwa nasabah yang melakukan proses

pembiayaan akan ditanyakan mengenai agunan untuk memenuhi persyaratan

dalam pembiayaan.
Penulis juga mengungkapan bahwa masih banyak sekali nasabah yang

sangat tidak kompeten dalam proses pembiayaan. Sehingga jaminan yang

telah diberikan nasabah kepada pihak bank sesuai dengan proses pengajuan

pembiayaan bisa dilelang sebagai bentuk tanggung jawab nasabah.

3.7. Penyelesaian temuan masalah pada BPJS Amanah Sejahtera

Untuk mengurangi resiko kerugian bank yang diakibatkan oleh

nasabah wanprestasi maka agunan yang telah dijaminkan bisa dilelang ke

Badan Usaha Piutang dan Lelang Negara (BUPLN). Pembiayaan yang

bermasalah dan telah diupayakan penagihannya/penyelesaiannya secara

kekeluargaan tetapi tidak berhasil maka bank akan menyerahkan

penyelesaiannya melalui BUPLN, untuk selanjutnya akan melakukan

pelelangan/penjualan benda jaminan kecuali jika bank telah memperoleh

“surat kuasa menjual” maka bank dapat menjual harta jaminan tersebut

secara dibawah tangan. Memperoleh pengembalian kredit dari hasil

pelelangan bukanlah hal yang mudah dan cepat. Sebap pengalaman

menunjukan bahwa menjual agunan melalui prosedur lelang sangat sulit

memperoleh pembeli dan harga yang memadai sehingga sering bank

mendapatkan pengembalian kredit yang cukup besar. Untuk tidak terlalu

merugikan pihak bank maka hukum perbankan yaitu Undang-undang

Nomor 7 Tahun 1992 Undang-undang Nomor. 10 Tahun 1998 memberikan

peluang kepada bank untuk turut serta dalam pelelangan (sebagai pembeli

lelang), sebab jika bank dapat menguasai agunan itu dari pelelangan maka

bank dapat menjual agunan itu secara perlahan menurut harga yang berlaku

dipasaran.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan magang selama 40 hari penulis dapat

menyimpulkan beberapa hal:

1. Mengetahui prosedur penagihan pembiayaan

2. Mengetahui tentang produk yang dimiliki bank

3. Pembiayaan bermasalah dalam BPRS Amanah Sejahtera digolongkan

menjadi 4, yaitu: kolektibilitas 1 (lancar) dalam arti tidak ada

tunggakan, kolektibilitas 2 (kurang lancar) apabila ada tunggakan 1 -

91 hari, kolektibilitas 3 (diragukan) apabila terdapat tunggakan 91

– 182 hari, kolektibilitas 4 (macet) apabila tedapat tunggakan 183 –

274 hari.

4. Mekanisme penyelesaian pembiayaan bermasalah pada BPRS Amanah

Sejahtera adalah sebagai berikut: Penagihan secara langsung, surat

tagihan 1, 2 & 3 kepada nasabah, surat panggilan 1, 2 & 3 kepada

nasabah, surat peringatan 1, 2 &3 kepada nasabah, apabila nasabah

memiliki kriteria baik dan masih ingin melunasi kewajibannya maka

dilakukan restrukturisasi, namun apabila kriteria nasabah tersebut

buruk dan dinilai tidak dapat memenuhi kewajibannya maka akan

dilakukan penjualan agunan yang dijaminkan kepada bank melalui

Badan Usaha Piutang dan Lelang Negara (BUPLN).

5. Upaya yang dilakukan PT. BPRS Amanah Sejahtera dalam menangani

pembiayaan bermasalah sudah tepat dan cukup baik.

4.2. Saran
1. Saran untuk Universitas Muhammadiyah Gresik

Lebih meningkatkan memantau mahasiswa yang sedang menjalin magang secara

intensif

2. Saran untuk BPRS Amanah Sejahtera

a. Mahasiswa dapat membantu dibagian operasional sehingga magang

tersebut dapat berjalan maksimal.

b. Pihak bank dapat melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap

pembiayaan yang telah diberikan kepada nasabah agar tidak

menimbulkan pembiayaan bermasalah.

c. Lebih meningkatkan koordinasi antara staff dan pimpinan,

sehingga kinerja bank dapat berjalan dengan baik, karena

koordinasi juga dapat mempengaruhi kinerja bank.


Daftar Pustaka

Sari, N. L. A. S. H., Indrawati, A. S., & Putrawan, S. (2019).

Penyelesaian Kredit Macet Pada Koperasi Simpan Pinjam Karya

Artha Sedana Dan Ksp. Wirartha Utama Dikota Denpasar

Selatan. Kertha Semaya: Journal Ilmu Hukum, 7(8), 1-17.

Surahma, G. (2019). Upaya Penyelesaian Kredit Macet Dalam

Perbankan Melalui Badan Peradilan. Kumpulan Karya Ilmiah

Mahasiswa Fakultas Sosial Sains, 1(01).

Suleman, N. H. (2016). Upaya Penyelesaian Kredit Macet. Jurnal

Ilmiah Al-Syir'ah, 5(2).

Surya, I. P., Sukandia, I. N., & Styawati, N. K. A. (2021).

Penyelesaian Kredit Macet Melalui Upaya Litigasi di Koperasi

Simpan Pinjam Surya Mandiri di Kabupaten Gianyar. Jurnal

Interpretasi Hukum, 2(2), 440-446.


Lampiran 1

Surat Izin Magang


Lampiran 2

Surat balasan penerimaan magang


Lampiran 3

Penilaian Magang dari PT. BPRS Amanah Sejahtera


Lampiran 4

Absebsi Aktivitas Magang


Lampiran 5

Formulir Data Nasabah


Lampiran 6

Formulir Pembukaan Tabungan


LOG BOOK KEGIATAN

MAGANG PT. BPRS AMANAH

SEJAHTERA

( Jl. Kalimantan 107 Perum Gresik Kota Baru Manyar

Gresik ) ( 10 JUNI 2019 – 11 JULI 2019 )

NO HARI TANGGAL KEGIATAN

1 Senin 10-06-2019  Briefing pagi dan mengaji bersama


 Perkenalan
 Membantu melengkapi berkas formulir pengajuan
pembiayaan
2 Selasa 11-06-2019  Mengaji bersama
 Membantu melengkapi berkas pengajuan
pembiayaan
 Membantu menghitung uang totalan penarikan
kemudian melaporkan ke pihak teller
3 Rabu 12-06-2019  Mengaji bersama
 Merapikan kertas e-print
 Membantu mengurtkan nomer berkas pengajuan
pembiayaan yang sudah masuk dan menata di almari
berkas pembiayaan
4 Kamis 13-06-2019  Mengaji bersama
 Mengetahui produk dan akad yang ditawarkan
 Membantu mengurutkan nomer berkas pengajuan
pembiayaan yang sudah masuk dan menata di almari
berkas pembiayaan
 Melengkapi slip penyetoran
5 Jum’at 14-06-2019  Mengaji Bersama
 Melengkapi slip penyetoran
 Merapikan kertas e-print
6 Senin 17-06-2019  Mengaji Bersama
 Melengkapi slip penyetoran
 Merapikan kertas e-print
 Menghitung totalan uang penarikan untuk di
laporkan ke teller

7 Selasa 18-06-2019  Mengaji Bersama


 Membantu melengkapi formulir data nasabah
 Melengkapi data laporan magang

8 Rabu 19-06-2019  Mengaji bersama


 Membantu melengkapi formulir data nasabah
 Menghitung totalan uang penarikan untuk
dilaporkan ke teller
9 Kamis 20-06-2019  Mengaji bersama
 Membantu merekap buku pembiayaan dan
pendanaan
 Membantu menghitung uang totalan hasil penarikan
untuk dilaporkan ke teller
10 Jum’at 21-06-2019  Mengaji bersama
 Membantu melengkapi formulir data nasbah
 Membantu merapikan kertas e-print
 Membantu menghitung uang totalan hasil penarikan
untuk dilaporkan ke teller
11 Senin 24-06-2019  Mengaji bersama
 Membantu mengecek slip setoran nasbah
 Membantu menghitung totalan uang penarikan
untuk dilaporkan ke teller
 Melengkapi data laporan magang
12 selasa 25-06-2019  Mengaji bersama
 Membantu merapikan kertas e-print
 Membantu melengkapi data nasbah
 Menghitung uang total penarikan untuk dilaporkan
ke teller
13 Rabu 26-06-2019  Mengaji Bersama
 Melengkapi slip penyetoran
 Merapikan kertas e-print
 Menghitung uang totalan penarikan untuk
dilaporkan ke teller
14 Kamis 27-06-2019  Mengaji bersama
 Merapikan kertas e-print
 Membantu mengurtkan nomer berkas pengajuan
pembiayaan yang sudah masuk dan menata di almari
berkas pembiayaan
15 Jum’at 28-06-2019  Mengaji Bersama
 Melengkapi slip penyetoran
 Merapikan kertas e-print
16 Senin 01-07-2019  Mengaji bersama
 Membantu proses penarikan uang her-registrasi di
SD Muhammadiyah 1 Gresik
 Menghitung uang totalan penarikan untuk
dilaporkan ke teller
17 Selasa 02-07-2019  Mengaji bersama
 Membantu proses penarikan uang her-registrasi di
SD Muhammadiyah 1 Gresik
 Menghitung uang totalan penarikan untuk dilaporkan
ke teller
18 Rabu 03-07-2019  Mengaji bersama
 Membantu proses penarikan uang her-registrasi di
SD Muhammadiyah 1 Gresik
 Menghitung uang totalan penarikan untuk dilaporkan
ke teller
19 Kamis 04-07-2019  Mengaji bersama
 Melengkapi formulir data nasabah
 Merapikan kertas e-print
 Menghitung uang totalan penarikan untuk di
laporkan ke teller
20 Jum’at 05-07-2019 IZIN PEMBEKALAN KKN

21 Senin 08-07-2019  Mengaji bersama


 Melengkapi formulir data nasabah
 Merapikan kertas e-print
 Menghitung uang totalan penarikan untuk di laporkan
ke teller
22 Selasa 09-07-2019  Mengaji bersama
 Melengkapi formulir data nasabah
 Merapikan kertas e-print
23 Rabu 10-07-2019  Mengaji bersama
 Melengkapi formulir data nasabah
 Membantu merekap buku pembiayaan
24 Kamis 11-07-2019  Mengaji bersama
 Melengkapi data nasabah
 Membantu merekap buku pembiayaan
 Berpamitan selesai magang
Lampiran 7

Aktivitas magang

Anda mungkin juga menyukai