Anda di halaman 1dari 3

Nomor : B/1409/DKM.

02/80-83/03/2024 14 Maret 2024


Sifat : Segera
Lampiran : Satu Lembar
Hal : Ajakan Kampanye Antikorupsi di Daerah tahun 2024

Yth.
1. Gubernur
2. Bupati/Wali Kota
3. Direktur Utama BUMD
di seluruh Indonesia

Dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia khususnya yang terjadi
di daerah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelenggarakan serangkaian kampanye
antikorupsi untuk mengedukasi masyarakat di seluruh pelosok Indonesia guna meningkatkan
kesadaran masyarakat agar mampu menghindari korupsi yang berkaitan dengan pelayanan
publik.
KPK mengajak Gubernur, Bupati/Wali Kota dan Direktur Utama BUMD untuk
berpartisipasi dalam menayangkan, mereplikasi, memodifikasi dan menyebarluaskan materi-
materi kampanye antikorupsi kepada masyarakat dalam periode tanggal 25 Maret 2024 – 25
April 2024 melalui berbagai saluran/platform media offline maupun online yang dimiliki oleh
Pemerintah Daerah maupun BUMD. Materi kampanye antikorupsi berupa materi cetak,
audiovisual dan digital dapat diakses pada tautan berikut: https://bit.ly/MateriAntikorupsiKPK.
KPK akan memberikan apresiasi bagi 10 (sepuluh) Pemerintah Daerah dan BUMD
terbaik sesuai kualifikasi teknis (lampiran) yang secara aktif turut melakukan kampanye
antikorupsi dengan menyebarluaskan materi antikorupsi pada link diatas. Laporan dari
penyebarluasan materi dapat diunggah melalui link berikut:
https://bit.ly/LaporanKampanyeAntikorupsi.
Demikian ajakan ini disampaikan. Informasi lebih lanjut, dapat menghubungi Sdri. Dotty
Rahmatiasih di nomor ponsel 081210610670, pos-el. Dotty.Rahmatiasih@kpk.go.id atau Sdri.
Siti Rubiah di nomor ponsel 081381923306, pos-el. Siti.rubiah@kpk.go.id Atas perhatian dan
dukungan yang diberikan, diucapkan terima kasih.
a.n. Pimpinan
Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta
Masyarakat,

Dokumen ini ditandatangani secara digital


Wawan Wardiana
Tembusan:
1. Pimpinan KPK
2. Menteri Dalam Negeri
3. Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK
4. Inspektur KPK

Jalan Kuningan Persada Kav.4, Setiabudi, Jakarta 12950


Telepon (021) 25578300, Faksimile (021) 25578333, (021) 52892456 http://www.kpk.go.id
Lampiran Surat
Nomor : B/1409/DKM.02/80-83/03/2024
Tanggal : 14 Maret 2024

PENJELASAN TEKNIS
KAMPANYE ANTIKORUPSI SERENTAK DI DAERAH TAHUN 2024

Upaya pemberantasan korupsi tidak dapat hanya dilakukan melalui upaya-upaya


penindakan kepada pelaku, namun juga didorong melalui upaya-upaya pencegahan, yaitu
perbaikan sistem, membangun integritas dan budaya antikorupsi, serta meningkatkan peran
serta masyarakat. Upaya-upaya pencegahan korupsi tersebut dilakukan dengan melibatkan
seluruh elemen bangsa sesuai dengan kedudukan dan kapasitasnya masing-masing. Peran
serta elemen bangsa dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, misalnya melaporkan dugaan
tindak pidana korupsi, memantau layanan publik, melaporkan penerimaan gratifikasi (untuk
para aparatur sipil negara), membangun sistem dan manajemen antikorupsi, atau melakukan
kampanye dan pendidikan antikorupsi.
Dalam melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia, Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK mengusung strategi yang dikenal dengan nama Trisula Pemberantasan
Korupsi. Hal ini sesuai amanat Undang Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan
Kedua atas Undang Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi pasal 6 huruf a yaitu “melakukan tindakan-tindakan pencegahan sehingga
tidak terjadi tindak pidana korupsi”. Ketiga sula pemberantasan tersebut adalah:
1. Sula Pendidikan

Pemberantasan korupsi perlu dimulai dengan menanamkan pendidikan moral di


masyarakat. Sula pendidikan diharapkan akan menumbuhkan karakter ”don’t want to
corrupt”, dimana masyarakat menyadari bahwa dibutuhkan pribadi-pribadi berintegritas
untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.
2. Sula Pencegahan

Terdapat banyak teori yang mendasari seseorang melakukan korupsi, dan perbuatan
korupsi dapat terlaksana apabila tidak disertai dengan sistem pencegahan yang memadai.
Sula pencegahan ditujukan agar masyarakat ”can’t corrupt” melalui pelaksanaan
perbaikan sistem.
3. Sula Penindakan

Penindakan adalah bagian dari bentuk penerapan sanksi atas tindak pidana korupsi.
Melalui sinergi dengan berbagai pihak, penegakkan hukum bagi para pelaku korupsi
dilakukan tanpa pandang bulu. Selain sanksi pidana, para koruptor juga akan
mendapatkan sanksi sosial, dengan demikian melalui sula penindakan diharapkan akan
memunculkan paradigma ”dare not to corrupt” di masyarakat.
Ketiga sula tersebut perlu mendapatkan dukungan dari masyarakat dalam bentuk peran
serta aktif (public participation) dalam mengawasi, melaporkan dan turut melakukan upaya
pendidikan, kampanye antikorupsi guna mencegah terjadinya tindak pidana korupsi.
Berkaitan dengan hal diatas, KPK mengajak Pemerintah Daerah (Pemda) dan BUMD
di seluruh Indonesia untuk bersama-sama melakukan serangkaian kampanye antikorupsi
secara massif kepada masyarakat luas guna mengedukasi dan meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk menghindari korupsi dalam kehidupan sehari-hari. KPK akan melakukan
penilaian dan memberikan apresiasi kepada Pemda dan BUMD yang secara aktif turut
berpartisipasi dalam melakukan kampanye antikorupsi di seluruh daerah.

Indikator penilaian
1. Pesan yang disampaikan sesuai dengan topik yang diarahkan oleh KPK 7 spesifik
pesan terdiri dari:
a) Penggunaan fasilitas dinas untuk kepentingan pribadi
b) Nepotisme dalam penerimaan pegawai atau masuk sekolah/kampus
c) Konflik kepentingan dalam penyaluran bantuan sosial (bansos)
d) Suap dalam penerimaan pegawai negeri
e) Suap/Gratifikasi untuk mendapatkan pelayanan publik
f) Gratifikasi kepada guru/tenaga pendidik
g) Gratifikasi kepada pejabat publik.
2. Kreativitas yang dibuat oleh Pemerintah Daerah (Pemda)/BUMD boleh menggunakan
bahasa daerah atau konten bermuatan lokal.
3. Logo yang digunakan dalam materi kampanye antikorupsi adalah logo KPK dan logo
Pemerintah Daerah (Pemda)/BUMD yang berpartisipasi.
4. Jumlah saluran/media yang digunakan untuk kampanye
5. Kemudahan akses bagi masyarakat untuk membaca pesan kampanye antikorupsi di
ruang publik.

Teknis Pelaksanaan Kampanye


o Jadwal kampanye antikorupsi : 25 Maret s.d 25 April 2024
o Pemerintah Daerah (Pemda)/BUMD yang berpartisipasi wajib memberikan laporan ke
KPK terkait pelaksanaan kampanye yang dapat diakses melalui tautan:
https://bit.ly/LaporanKampanyeAntikorupsi.
o Penilaian oleh tim KPK Berdasarkan dari laporan yang dikirimkan oleh Pemerintah
Daerah (Pemda)/BUMD.
o KPK akan memberikan apresiasi kepada 10 (sepuluh) Pemerintah Daerah
(Pemda)/BUMD terbaik yang telah melakukan kampanye antikorupsi.

a.n. Pimpinan
Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta
Masyarakat,
Komisi Pemberantasan Korupsi

Dokumen ini ditandatangani secara digital


Wawan Wardiana

Anda mungkin juga menyukai