Anda di halaman 1dari 3

JAKARTA, KOMPAS — Calon anggota legislatif dari Partai Persatuan Indonesia atau Perindo,

Tuan Guru Bajang Zainul Majdi, meraih suara terbanyak di daerah pemilihan Nusa Tenggara
Barat II. Namun, pencapaian ini tidak mampu mengantarkannya lolos ke Senayan karena
perolehan suara sah Perindo diperkirakan tidak mencapai ambang batas parlemen.

Berdasarkan data perolehan suara partai politik dan suara calon pada pemilihan anggota Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) di daerah pemilihan (dapil) Nusa Tenggara Barat II yang disahkan
saat Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Tingkat Nasional di
Kantor KPU, Jakarta, Jumat (15/3/2024), perolehan suara Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul
Majdi sebanyak 182.024 suara.

Baca Berita Seputar Pemilu 2024

Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei
Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Kunjungi Halaman Pemilu

Perolehan suara TGB tersebut diperoleh dari lima daerah, yakni Lombok Barat (22.479 suara),
Lombok Tengah (29.453 suara), Lombok Timur (104.334 suara), Lombok Utara (13.316 suara),
dan Kota Mataram (12.442 suara).

Baca juga: Putusan MK soal Ambang Batas Parlemen, Perindo: Mengapa Tak Langsung Berlaku
di Pemilu 2024?

Jika dibandingkan dengan raihan suara 141 caleg dari 18 parpol peserta pemilu yang
berkontestasi di dapil tersebut, perolehan suara TGB Zainul Majdi yang juga Ketua Harian
Perindo itu tetap merupakan yang tertinggi. Caleg dengan perolehan suara di bawah TGB Zainul
Majdi adalah caleg Gerindra Lale Syifaun Nufus (135.619 suara) dan caleg Golkar Sari Yuliati
(119.444 suara).

Perolehan suara TGB Zainul Majdi tersebut bahkan berkontribusi terhadap 88 persen dari jumlah
suara sah parpol dan delapan caleg yang mencapai 206.299 suara. Raihan suara tersebut
menempatkan Perindo menjadi parpol dengan urutan suara terbanyak ketiga, yakni di bawah
Gerindra (347.607 suara) dan Partai Keadilan Sejahtera (222.225 suara).

KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Ketua Harian Nasional DPP Partai Perindo Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi
saat berkunjung ke kantor redaksi harian Kompas di Menara Kompas, Jakarta, Jumat
(11/8/2023).
Meskipun demikian, raihan suara dari TGB Zainul Majdi itu diperkirakan tidak mampu
mengantarkannya sebagai anggota DPR. Sebab untuk bisa lolos, ada serangkaian syarat yang
harus dipenuhi. Penentuan kursi anggota DPR bukan berdasarkan suara terbanyak seperti halnya
anggota Dewan Perwakilan Daerah.

Ada tiga tahap untuk menentukan seorang caleg bisa mendapatkan kursi di DPR. Penentuan
kursi dimulai dengan penghitungan raihan suara nasional partai politik peserta Pemilu 2024.

Baca juga: Menghitung Sainte Lague dan Implikasinya

Hanya partai-partai politik yang meraih suara minimal 4 persen dari total suara sah nasional yang
akan dihitung perolehan kursi di DPR. Mengapa 4 persen? Hal ini karena Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu mensyaratkan ambang batas parlemen minimal 4 persen
suara sah nasional.

Anda mungkin juga menyukai